PENGHITUNGAN KEBUTUHAN GURU BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN GURU BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KOTA SURAKARTA Rabu, 30 Mei 2018 0
AGENDA 1 PRINSIP PERENCANAAN ASN 2 PERBANDINGAN KURIKULUM KTSP - 2013 3 PERHITUNGAN KEBUTUHAN GURU 4 PENYUSUNAN PROYEKSI KEBUTUHAN 5 TAHUNAN 6 SELESAI - TERIMA KASIH 1
1 PRINSIP PERENCANAAN ASN 2
DASAR HUKUM UU Nomor 5 Tahun 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA PP Nomor 11 Tahun 2017 TENTANG MANAJEMEN PNS PP Nomor 49 Tahun 2018 TENTANG MANAJEMEN PPPK
PENGERTIAN, JENIS DAN STATUS ASN Profesi bagi PNS dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah Peg. ASN PNS dan PPPK yang diangkat oleh PPK dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. PNS PPPK warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh PPK untuk menduduki jabatan pemerintahan. Warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN, & PENGADAAN 1. PENYUSUNAN KEBUTUHAN Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS berdasarkan : 1. ANJAB dan ABK 2. Untuk jangka waktu 5 (lima) tahun 3. Diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan 4. Rencana strategis Instansi Pemerintah 5. kebutuhan jumlah dan jenis JA; JF; JPT. Rincian kebutuhan PNS setiap tahun disusun berdasarkan : a. Hasil Anjab dan ABK; b. Peta Jabatan di masing-masing unit organisasi yang menggambarkan ketersediaan dan jumlah kebutuhan PNS untuk setiap jenjang Jabatan; c. Memperhatikan kondisi geografis daerah, jumlah penduduk, dan rasio alokasi anggaran belanja pegawai
2. PENETAPAN KEBUTUHAN Kebutuhan PNS secara nasional ditetapkan oleh Menteri pada setiap tahun, setelah memperhatikan pendapat menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan dan pertimbangan teknis Kepala BKN. PERTIMBANGAN TEKNIS DAN PENETAPAN KEBUTUHAN PNS 1. Data Kelembagaan; 2. Luas Wilayah, Kondisi Geografis, Dan Potensi Daerah; 3. Jumlah Dan Komposisi PNS Yang Tersedia Pada Setiap Jenjang Jabatan; 4. Jumlah PNS yang akan Memasuki BUP; 5. Rasio antara Jumlah PNS Dengan Jumlah Penduduk; 6. Rasio antara Anggaran Belanja Pegawai Dengan Anggaran Belanja Secara Keseluruhan.
ANALISIS KEBUTUHAN PEGAWAI KEBUTUHAN PEG MENURUT JABATAN ANALISIS JABATAN PETA JABATAN PENYUSUNAN FORMASI KEBUTUHAN PEG MENURUT SYARAT JABATAN SUSUNAN PNS MENURUT JAB, GOL RUANG, JENIS KELAMIN, & USIA KEBIJAKAN PEMERINTAH KEBUTUHAN PEG MENURUUT KUALIFIKASI PENDIDIKAN
Pengumpulan Data dan Informasi 1 Evaluasi Kebutuhan Pegawai 2 Penyusunan Rencana Realokasi Pegawai Penyusunan Rencana Tambahan Formasi Pegawai Baru 3 4
Data dan Informasi Yang Dibutuhkan STRUKTURAL JFU JFT 1. Jumlah Pegawai Per Satuan Unit Instansi Pusat dan Daerah. Guru Tenaga Kesehatan Jumlah Sekolah Dan Rombongan Jumlah PNS Belajar pada : Pada Sarana 1. TK Negeri Pelayanan 3. Peta Jabatan. 2. SD Negeri 4. Renstra Instansi Kesehatan 3. SMP Negeri 5. Profil, Kondisi Geografis, dan Potensi Daerah Pemerintah : 4. SMA Negeri 1. RSUD 5. SMK Negeri 2. Puskesmas 2. Informasi Jabatan (Uraian dan Syarat Jabatan).
Faktor Lain APBN/D Potensi Daerah Kondisi Geografis Profil Daerah Jumlah Penduduk
2 Perbandingan Kurikulum KTSP - 2013 11
Perbandingan Kurikulum SMP KTSP vs 2013 No Komponen VIII IX KTSP 2013 1 Pendidikan Agama (dan Budi Pekerti) 2 3 2 3 2 PPKN = Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 3 2 3 3 Bahasa Indonesia 4 6 4 6 4 Matematika 4 5 4 5 5 IPA Terpadu (Fisika dan Biologi) = Ilmu Pengetahuan Alam 4 5 4 5 6 IPS Terpadu (Sejarah, Geografi, dan Ekonomi) = Ilmu Pengetahuan Sosial) 4 4 4 7 Bahasa Inggris 4 4 4 8 Seni dan Budaya (Termasuk Mulok (Bhs D)) 2 3 2 3 9 Pendidikan Jasmani, OR & Kesehatan (Trsk Mulok ) 2 3 2 3 10 Teknologi Informasi dan Komunikasi (Trsk Mulok ) 2 - 2 - 11 Bahasa Daerah 2 - 2 - 12 Keterampilan 2 - 2 - 13 Prakarya - 3 - 3 32 38 Jumlah
Analisis Perbedaan Kurikulum SMP (KTSP vs 2013) Aspek KTSP 2013 Alokasi Waktu per minggu Kelas 1 - 3 = 32 jam Kelas 1 - 3 = 38 jam Penambahan jam per minggu 4 jam per minggu secara keseluruhan Tidak ada batasan penambahan jumlah jam per minggu Jumlah Mapel 10 + Mulok + Ekstrakurikuler (1 jenis) 10 (termasuk Mulok) + Ekstrakurikuler (boleh lebih dari 1) Mapel Bahasa Indonesia Berdiri sendiri Penghela mapel lain Mapel Seni Budaya Berdiri sendiri dengan konten dari pusat Mapel Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah Mapel Seni budaya, Prakarya, dan Penjaskes Konten dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan pemerintah daerah
Lanjutan… Aspek KTSP 2013 Seni Budaya Berdiri sendiri § Mencakup: Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater § Boleh keempat jenis seni diberikan atau satu, dua atau tiga diantaranya Mapel Prakarya Tidak diberikan sebagai mapel § Diberikan sebagai mapel § Mencakup: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan § Boleh keempat jenis diberikan atau satu, dua atau tiga diantaranya Muatan Lokal Pilih salah satu mapel terstruktur yang merupakan ciri khas daerah (contoh bahasa daerah) Bahasa daerah sebagai mulok dapat diajarkan terintegrasi atau terpisah dengan Mapel Seni Budaya dan Prakarya
Lanjutan… Aspek KTSP 2013 Mapel Keterampilan/Teknologi Informasi & Komunikasi Diberikan sebagai mapel § Tidak diberikan sebagai mapel § Terwadahi di mapel Prakarya (rekayasa) Ekstrakurikuler § Berupa kegiatan pengembangan diri yang difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan § Pilih satu kegiatan dan waktunya ekuivalen 2 jam § Kegiatan Pramuka boleh tidak dilakukan § Berupa kegiatan yang mendukung pembentukan sikap sosial § Boleh pilih beberapa kegiatan dan waktunya bebas § Kegiatan Pramuka diutamakan
3 PERHITUNGAN KEBUTUHAN GURU 16
Peraturan Perundang-Undangan • PP No 74 Tahun 2007 tentang Guru Pasal 52 ayat (2) menegaskan bahwa beban mengajar guru paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah. • Pemenuhan beban kerja paling sedikit 24 jam tatap muka dan paling banyak 40 jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu dilaksanakan dengan ketentuan paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satuan pendidikan tempat tugasnya sebagai Guru Tetap. 17
PRINSIP PERHITUNGAN GURU SMP PRINSIP PERHITUNGAN GURU MATA PELAJARAN 1 Setiap rombel dalam mengikuti mata pelajaran tertentu diampu oleh 1 (satu) orang guru, 2 Jumlah guru dihitung berdasarkan jumlah tatap muka per minggu yang terjadi di sekolah (JTM) dibagi wajib mengajar guru (24), 3 Jumlah tatap muka dihitung dengan cara menjumlahkan jumlah rombel per tingkat kali jumlah jam mata pelajaran per minggu per tingkat yang ada dalam struktur kurikulum, 4 Wajib mengajar yang digunakan adalah 24 jam tatap muka per minggu, 5 Guru mata pelajaran hanya mengampu 1 (satu) jenis mata pelajaran yang sesuai dengan sertifikat pendidik dan atau latar belakang pendidikan yang dimilikinya. 6 Tersedia 1 orang guru Bimbingan Konseling untuk 150 – 250 peserta didik 7 Perhitungan kebutuhan guru untuk sementara mengabaikan Alokasi Penambahan Jam Pelajaran karena tidak ada batas alokasi waktu tidak dibatasi Kelebihan atau Kekurangan SMP = Guru yang ada – Kebutuhan Guru Mata Pelajaran KELEBIHAN/KEKURANGAN GURU
Perhitungan Kebutuhan Tenaga Guru Sekolah Negeri TK SD SMP/ SMU/ SMK Kebutuhan Guru = 1 x Σ Rombongan Belajar Guru Kelas = Guru Agama = Guru Penjaskes= Kepala Sekolah= 1 x Σ Rombongan Belajar 1 x Σ Sekolah Negeri Guru MP= Σ Jam Wajib MP/minggu x Σ Rombongan Belajar 24 jam Guru BP = Σ Siswa 150 Kepala Sekolah= 1 x Σ Sekolah
PROSES PERHITUNGAN GURU MATA PELAJARAN SMP KABUPATEN / KOTA DATA SEKOLAH 1. Jumlah rombel (JR) 2. Jumlah guru per Mapel (G) 3. Struktur Kurikulum (Jam Pelajaran per minggu Redistribusi mapel yang sama antar sekolah jenjang yang sama G = KG Hitung Jam Tatap Muka JTM = JR x JPM tidak Kelebihan/Kekurangan Guru PROYEKSI KAB/KOTA TH. 2018 S. D 2022 Redistribusi mapel yang sama antar jenjang Hitung Kebutuhan Guru KG = JTM / 24 Lebih/Kurang G = KG kurang lebih tidak G = KG ya ya Kondisi Ideal Rekrutmen Guru Baru untuk Kab/Kota Redistribusi antar Kab/Kota
PERHITUNGAN JUMLAH ROMBEL IDEAL 3 JRi = ∑Rsg JM i=1 Keterangan: JRi = Jumlah Rombongan belajar ideal JM = jumlah Murid RSg = Rasio Siswa Guru (sesuai SPM) yang ditentukan oleh Dinas Pendidikan (sebuah contoh) Jumlah Siswa/Murid Kelas 7 110 Kelas 8 100 Kelas 9 120 JUMLAH 330 Jumlah Rombel Ideal : JRi = 110 + 100 + 120 32 32 32 JRi = 3, 48 + 3, 12 + 3, 75 bulatkan keatas = 4 + 4 --> di = 12
JUMLAH JAM TERSEDIA SEKOLAH 9 Jt = ∑ JR ik x JTM k=7 Keterangan: Jt = Jam tersedia JR = Jumlah Rombel JTM = Jumlah Tatap Muka per Minggu sesuai KTSP k = Kelas (sebuah contoh) JML ROMBEL Ideal 12 Kelas 7 4 Kelas 8 4 Kelas 9 4 Maka Kebutuhan Jam untuk Ma. Pel Matematika =. . . ? ? Jumlah Jam Tersedia: Jt = 4 x 4 + 4 x 4 = 48 Jam
( PERMENDIKNAS 39/2010) 1. Jumlah Guru di hitung dengan membagi Jam Tersedia dengan Wajib Mengajar (24 jam); 2. Apabila jam yang tersedia kurang dari 24 Jam, maka Kebutuhan Guru di hitung satu sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (PERMENDIKNAS 39/2010) “Di Setiap SMP terdapat 1 guru untuk setiap mata pelajaran” apabila Jam yang tersedia tidak habis dibagi dengan wajib mengajar, maka dilakukan pembulatan dengan ketentuan : a) Jika setelah dibulatkan ke bawah tatap muka per minggu utk masing-masing guru tidak lebih dri 40 jam, maka angka yang diambil adalah hasil pembulatan kebawah b) Jika setelah dibulatkan ke bawah tatap muka per minggu utk masing-masing guru melebihi 40 jam, maka nilai yang diambil adalah pembulatan keatas, . . dengan catatan ada 1 orang guru yang belum mengajar 24 Jam
PERHITUNGAN GURU SMP KG = JTM 24 = (MP 1 x ∑K 1) + (MP 2 x ∑K 2) + (MP 3 x ∑K 3 ) 24 Keterangan: KG = kebutuhan guru JTM = jumlah tatap muka per jenis guru per minggu MP = alokasi jam mata pelajaran per minggu pada mata pelajaran tertentu di satu tingkat ∑K = jumlah Kelas/rombongan belajar pada suatu tingkat yang mengikuti pelajaran tertentu 24 = wajib mengajar per minggu, digunakan angka 24 1, 2, 3 = tingkat 1, 2 dan 3
PERHITUNGAN GURU MATEMATIKA (sebuah contoh) No Mata Pelajaran Alokasi Waktu 1 Pend. Agama 2 2 Pend. Kewarganegaraan 2 3 Bahasa Indonesia 4 4 Bahasa Inggris 4 5 Matematika 4 6 Ilmu Pengetahuan Alam 4 7 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 8 Seni Budaya 2 9 Pend. Jasmani & Orkes 2 10 Keterampilan TIK 2 11 Muatan Lokal 2 12 Bimbingan Karir 150 -250 org Jumlah Rombel Kelas 7 6 Kelas 8 6 Kelas 9 6 KEBUTUHAN GURU
CONTOH LAIN Keterangan: KG = Kebutuhan Guru KG = JTM Jt = Jam tersedia JTM = Jumlah Wajib Tatap Muka per Minggu sesuai KTSP 1. SMP ABC memiliki Jumlah Jam Tersedia sebanyak 18 Jam untuk mata pelajaran Seni Budaya, maka kebutuhan guru di SMP tersebut adalah : Jt KG = Jam tersedia = 18 = 0, 75 = 1 JTM 24 2. SMP ABC memiliki Jumlah Jam Tersedia sebanyak 36 Jam untuk mata pelajaran Matematika, maka kebutuhan guru di SMP tersebut adalah : KG = Jam tersedia = 36 = 1, 25 = 1 JTM 24 setelah dibulatkan kebawah ternyata tatap muka per minggu guru menjadi 36 jam. karena nilai tersebut masih diantara 24 - 40 jam maka kebutuhan gur di SMP ini adalah 1
3. SMP ABC memiliki Jumlah Jam Tersedia sebanyak 44 Jam untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka kebutuhan guru di SMP tersebut adalah : KG = Jam tersedia = 44 = 1, 83 = 1 JTM 24 setelah dibulatkan kebawah ternyata tatap muka per minggu guru menjadi 44 jam. karena nilai tersebut lebih dari 40 jam maka kebutuhan guru di SMP ini adalah 2 dengan catatan 1 guru mengajar 24 jam dan 1 orang guru lagi baru mengajar 20 jam atau perlu 4 jam lagi untuk memenuhi.
Terima Kasih 28
- Slides: 29