Penggunan Hormon pada Ternak Urip Santoso Hormon diberikan
Penggunan Hormon pada Ternak Urip Santoso
• Hormon diberikan pada ternak untuk meningkatkan atau mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan hasil susu. • Testosteron adalah hormon steroid yang memiliki efek anabolik dan androgenik, yang berfungsi meningkatkan massa otot tanpa lemak. • Hormon PMSG jika disuntikkan dapat memperbaiki kualitas telur itik afkir dimana berat dan tebal cangkang, berat utuh telur, berat kuning telur, berat putih telur dan kadar protein kuning telur meningkat. • Growth hormone adalah hormon pertumbuhan. Di masa lalu hormon ini digunakan sebagai perangsang pertumbuhan ternak terutama sapi. • Estradiol-17β, secara tunggal atau dalam kombinasi dengan substansi hormon aktif lainnya, diberikan kepada sapi melalui implant subkutaneus, biasanya dalam telinga, memperbaiki pertambahan berat badan efisiensi pakan • Progesterone diberikan kepada sapi dalam kombinasi dengan estradiol benzoate pada rasio 10: 1 sebagai implant di telinga meningkatkan pertambahan berat badan efisiensi pakan
Hormon pada Ayam Tidak Efektif • Unggas tidak memerlukan hormon untuk menstimulasi pertumbuhan dan efisiensi produksi. Melalui seleksi genetik telah dikembangkan strain-strain unggas terutama ayam dengan produktivitas yang tinggi dan efisien; • Hormon pertumbuhan harus dimasukkan dengan cara injeksi agar dapat bekerja dengan baik, Hormon tidak bekerja ketika diberikan melalui pakan atau minuman, sebab hormon akan dicerna menjadi asam amino yang akan merusak fungsi hormon. Jika melalui injeksi tentu saja tidak efisien dan memerlukan biaya, tenaga dan waktu yang tinggi; • Hormon terlalu mahal untuk digunakan pada unggas meskipun hormon tersebut dapat berfungsi dengan baik; • Penggunaan hormon pada unggas adalah ilegal
Dampak Negatif Residu Hormon • Secara umum, berdasarkan penelitian belum dapat disimpulkan bahwa residu hormon pada produk ternak memberikan dampak negatif pada manusia • Beberapa penelitian residu hormon menstimuli kanker, merusak DNA dan terjadi perubahan genetik yang permanen
- Slides: 4