Pengertian K 3 KEAMANAN KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA

  • Slides: 64
Download presentation
Pengertian K 3 KEAMANAN, KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA Dibagi menjadi 2 pengertian, yaitu a.

Pengertian K 3 KEAMANAN, KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA Dibagi menjadi 2 pengertian, yaitu a. b. Secara Filosofis Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur. Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

PENGANTAR KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K 3) Keilmuan Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan kecelakaan

PENGANTAR KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K 3) Keilmuan Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja PENYEBAB KECELAKAAN : A. B. TINDAKAN/PERBUATAN TIDAK AMAN (BERBAHAYA) KONDISI YANG TIDAK AMAN (BERBAHAYA)

Keselamatan Bapak menentukan masa depan saya lho, Habis kalau bapak celaka, siapa yang akan

Keselamatan Bapak menentukan masa depan saya lho, Habis kalau bapak celaka, siapa yang akan membiayai saya ? ?

TINDAKAN TIDAK AMAN Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang memberikan peluang terhadap terjadinya

TINDAKAN TIDAK AMAN Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan KONDISI TIDAK AMAN Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan

KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN DILAKUKAN ? KURANG PENGETAHUAN KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN TIDAK ADA KEMAUAN

KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN DILAKUKAN ? KURANG PENGETAHUAN KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN TIDAK ADA KEMAUAN FAKTOR KELELAHAN JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI GANGGUAN MENTAL KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH LAKU MANUSIA

PERBUATAN BERBAHAYA (UNSAFE ACTION) Menjalankan Mesin/ Peralatan tanpa wewenang Menjalankan Mesin/ Peralatan dgn kecepatan

PERBUATAN BERBAHAYA (UNSAFE ACTION) Menjalankan Mesin/ Peralatan tanpa wewenang Menjalankan Mesin/ Peralatan dgn kecepatan yg tidak semestinya Membuat Alat Pengaman tidak berfungsi Lalai menggunakan APD Mengangkat barang dengan cara yg salah Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya Membetulkan mesin dalam keadaan jalan Lalai memberikan peringatan atau lupa mengamankan tempat kerja Bersenda gurau tidak pada tempatnya Memaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit Merancang /memasang peralatan tanpa pengaman

KONDISI BERBAHAYA (UNSAFE CONDITION) Pelindung atau pembatas/pengaman yang tidak memadai Peralatan/ perkakas dan bahan

KONDISI BERBAHAYA (UNSAFE CONDITION) Pelindung atau pembatas/pengaman yang tidak memadai Peralatan/ perkakas dan bahan yang rusak tetap digunakan Penempatan barang yang salah Sistem peringatan yang tidak memadai Pengabaian terhadap perkiraan bahaya kebakaran/peledakan Kebersihan lingkungan kerja yang jelek Polusi udara di ruangan kerja (gas, uap, asap, debu, dsb. ) Kebisingan yang berlebihan Pemaparan Radiasi Ventilasi yang tidak memadai Penerangan yang tidak memadai

PENYEBAB DAN AKIBAT KERUGIAN LEMAHNYA KONTROL PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KEPATUHAN PELAKSANAAN

PENYEBAB DAN AKIBAT KERUGIAN LEMAHNYA KONTROL PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KEPATUHAN PELAKSANAAN SEBAB DASAR FAKTOR PERORANGAN FAKTOR KERJA PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN (Kontak) PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI TAK AMAN <KEJADIAN> KONTAK DENGAN ENERGI ATAU BAHAN/ ZAT KERUGIAN KECELAKAAN ATAU KERUSAKAN YANG TAK DIHARAPKAN

PENYEBAB DASAR KERUGIAN LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB TAK LANGSUNG • • INSIDEN MANUSIA PERALATAN MATERIAL

PENYEBAB DASAR KERUGIAN LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB TAK LANGSUNG • • INSIDEN MANUSIA PERALATAN MATERIAL LINGKUNGAN KERUGIAN

INSIDEN LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR l l l PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN STRUCK

INSIDEN LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR l l l PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN STRUCK AGAINST �menabrak/bentur benda diam/bergerak STRUCK BY �terpukul/tabrak oleh benda bergerak FALL TO �jatuh dari tempat yang lebih tinggi FALL ON �jatuh di tempat yang datar CAUGHT IN �tusuk, jepit, cubit benda runcing CAUGHT ON �terjepit, tangkap, jebak diantara obyek besar CAUGHT BETWEEN �terpotong, hancur, remuk CONTACT WITH �listrik, kimia, radiasi, panas, dingin OVERSTRESS �terlalu berat, cepat, tinggi, besar EQUIPMENT FAILURE �kegagalan mesin, peralatan EVIRONMENTAL RELEASE �masalah pencemaran

LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN KONDISI TAK AMAN l l

LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN KONDISI TAK AMAN l l l PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYA l APD KURANG, TIDAK LAYAK l PERALATAN RUSAK l RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS l SISTEM PERINGATAN KURANG l BAHAYA KEBAKARAN l KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG l KEBISINGAN l TERPAPAR RADIASI l TEMPERATUR EXTRIM l PENERANGAN TIDAK LAYAK l VENTILASI TIDAK LAYAK l LINGKUNGAN TIDAK AMAN l l l l l OPERASI TANPA OTORISASI GAGAL MEMPERINGATKAN GAGAL MENGAMANKAN KECEPATAN TIDAK LAYAK MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI PAKAI ALAT RUSAK PAKAI APD TIDAK LAYAK PEMUATAN TIDAK LAYAK PENEMPATAN TIDAK LAYAK MENGANGKAT TIDAK LAYAK POSISI TIDAK AMAN SERVIS ALAT BEROPERASI BERCANDA, MAIN-MAIN MABOK ALKOHOL, OBAT SEBAB LANGSUNG PERBUATAN TAK AMAN

LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN FAKTOR KERJA l KEMAMPUAN FISIK

LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN FAKTOR KERJA l KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK l KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK l STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI l STRESS MENTAL l KURANG PENGETAHUAN l KURANG KEAHLIAN l MOTIVASI TIDAK LAYAK l SEBAB DASAR FAKTOR PRIBADI l l l PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN ENGINEERING PENGADAAN (PURCHASING) KURANG PERALATAN MAINTENANCE STANDAR KERJA SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN

LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN LACK OF CONTROL LEMAHNYA PENGENDALIAN

LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN LACK OF CONTROL LEMAHNYA PENGENDALIAN l PROGRAM TIDAK SESUAI l STANDARD TIDAK SESUAI l KEPATUHAN TERHADAP STANDAR

Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan tenaga kerja Beban kerja Lingkunga n kerja -Fisik -Mental Kapasitas

Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan tenaga kerja Beban kerja Lingkunga n kerja -Fisik -Mental Kapasitas kerja - Ketrampilan Kesegaran jasmani & rohani Status kesehatan/gizi Usia Jenis kelamin Ukuran tubuh -Fisik -Kimia -Biologi -Ergonomi -Psikologi

TUJUAN PENGAWASAN LINGKUNGAN KERJA Upaya perlindungan kepada : • Tenaga Kerja • Orang Lain

TUJUAN PENGAWASAN LINGKUNGAN KERJA Upaya perlindungan kepada : • Tenaga Kerja • Orang Lain Dari potensi bahaya yang berasal dari : 1. 2. 3. 4. 5. Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energi Lingkungan kerja Sifat pekerjaan Cara kerja Proses produksi

Faktor-Faktor Lingkungan Kerja Faktor Fisika bising, getaran, radiasi, Penerangan kurang baik, temperature extremes Faktor

Faktor-Faktor Lingkungan Kerja Faktor Fisika bising, getaran, radiasi, Penerangan kurang baik, temperature extremes Faktor Kimia Faktor Biologi virus, bakteri, jamur, parasites, insects, dll debu, gas, uap, asap, kabut, dll. Faktor Ergonomi Tenaga terlalu diporsir, berdiri lama/berlebihan, salah gerakan, angkat beban terlalu berat, job monotony, dll Faktor Psikologi Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja

1). Faktor Fisika a. b. c. d. e. Kebisingan (Noise) Iklim Kerja Ventilasi Penerangan

1). Faktor Fisika a. b. c. d. e. Kebisingan (Noise) Iklim Kerja Ventilasi Penerangan (Illumination) Getaran

KEBISINGAN Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 d. B Dampak Kebisingan : Trauma akustik:

KEBISINGAN Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 d. B Dampak Kebisingan : Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara mendadak, karena energi suara yg berlebihan Ketulian sementara Ketulian menetap Gangguan komunikasi Gangguan psikologi

 Pengendalian Kebisingan Dilakukan dengan cara antara lain : • Desain mesin yang baik,

Pengendalian Kebisingan Dilakukan dengan cara antara lain : • Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri dari: transmision los material, damping material, absorbent material, vibration isolator, mufflers dan sealents • Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin • Merawat mesin secara teratur • Rotasi pekerjaan • Ruang kontrol • Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan • Pemeriksaan kesehatan • Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan) • Alat Pelindung Diri - Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20

NAB KEBISINGAN Waktu pemajanan / Hari Intensitas kebisingan (d. B. A ) Waktu pemajanan

NAB KEBISINGAN Waktu pemajanan / Hari Intensitas kebisingan (d. B. A ) Waktu pemajanan / hari Intensitas Kebisingan (d. B. A ) 8 jam 85 28, 12 detik 115 4 jam 88 14, 06 detik 118 2 jam 91 7, 03 detik 121 1 jam 94 3, 52 detik 124 30 menit 97 1, 76 detik 127 15 menit 100 0, 88 detik 130 7, 5 menit 103 0, 44 detik 133 3, 75 menit 106 0, 22 detik 136 1, 88 menit 109 0, 11 detik 139 0, 94 menit 112 Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 d. B. A, walaupun sesaat

IKLIM KERJA Sumber panas: matahari, tanur, dapur, genset, boiler, bejana uap, lighting Tekanan panas

IKLIM KERJA Sumber panas: matahari, tanur, dapur, genset, boiler, bejana uap, lighting Tekanan panas dipengaruhi: sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh, kec. udara, kelembaban udara Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%

NAB Iklim Kerja Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan ISBB (0 C) Pengaturan waktu kerja

NAB Iklim Kerja Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan ISBB (0 C) Pengaturan waktu kerja setiap jam Waktu kerja Beban kerja Waktu istirahat Ringan sedan g berat - 30. 0 26. 7 25. 0 75% 25% 30. 6 28. 0 25. 9 50% 31. 4 29. 4 27. 9 25% 75% 32. 2 31. 1 30. 0 Kerja terus menerus (8 jam sehari) Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam - Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam - Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500

Dampak Iklim Kerja yang Buruk Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-bintik merah

Dampak Iklim Kerja yang Buruk Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-bintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi kelenjar keringat Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan thermoregulatory

 Pengendalian Tekanan Panas Dilakukan dengan cara antara lain : Isolasi Sumber Panas Local

Pengendalian Tekanan Panas Dilakukan dengan cara antara lain : Isolasi Sumber Panas Local exhaust ventilation Localized cooling at work station Ventilasi umum Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus. Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan Pengaturan lamanya kerja dan istirahat Alat Pelindung Diri • Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian

Ventilasi Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara ditempat kerja Tujuan: • Meningkatkan dan

Ventilasi Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara ditempat kerja Tujuan: • Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap segar dan nyaman • Menurunkan kadar kontaminan di udara NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam - Volume udara setiap orang = 18 m 3/ jam/ orang (Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)

Penerangan yg baik adalah apabila: a. tdk menyilaukan b. tdk menimbulkan panas berlebih c.

Penerangan yg baik adalah apabila: a. tdk menyilaukan b. tdk menimbulkan panas berlebih c. tdk menghasilkan gas d. tdk menimbulkan bayangan kontras e. tdk berkedip f. pencahayaannya rata Sumber penerangan : a. cahaya alam : matahari luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon), merkuri

Dampak Penerangan yang Buruk Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja Kelemahan mental

Dampak Penerangan yang Buruk Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja Kelemahan mental Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mata Kerusakan indera mata Dapat mengakibatkan kecelakaan

Getaran Jenis getaran: a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh) b. tool hand vibration

Getaran Jenis getaran: a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh) b. tool hand vibration (getaran tangan) Getaran tangan, NAB : 4 m/detik 2 Getaran seluruh tubuh, NAB : 0. 5 m/detik 2 Dampak Getaran : Kelainan peredaran darah dan syaraf Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai dengan mati rasa

 Pengendalian Getaran • Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin • Penggantian

Pengendalian Getaran • Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin • Penggantian komponen mesin yg sdh aus • Penguatan baut/ikatan yg longgar NAB GETARAN Jumlah waktu pemajanan per hari kerja Nilai percepatan pd frek dominan Meter per detik Grafitasi (G) 2 kuadrat (m/det ) 4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0. 40 2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0. 61 1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0. 81 12 1. 22 kurang dari 1 jam Catatan : 1 G = 9. 81 m / det 2

2). Faktor Kimia Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses produksi

2). Faktor Kimia Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses produksi dan atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi dan atau proses kerja Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu rokok, debu logam, debu mineral (silika, asbes). Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.

 Pengendalian Faktor Kimia Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk mengeliminasi atau mengurangi

Pengendalian Faktor Kimia Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagai berikut : Substitusi Otomatisasi Isolasi Sumber Kontaminan Segregasi (proses pemisahan/pemencilan) Ventilasi

3). Faktor Biologi Virus Bakteri Jamur Cacing Microorganisme yang dapat berinteraksi dengan manusia adalah

3). Faktor Biologi Virus Bakteri Jamur Cacing Microorganisme yang dapat berinteraksi dengan manusia adalah : Bakteri, Jamur, Virus dan Protozoa.

Bahaya faktor Biologi : • Menimbulkan infeksi akut/ kronis • Parasit dalam tubuh. •

Bahaya faktor Biologi : • Menimbulkan infeksi akut/ kronis • Parasit dalam tubuh. • Menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh. • Menimbulkan reaksi alergi. • Menimbulkan iritasi CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS KE DALAM TUBUH 1. Inhalasi (pernafasan) 2. Digesti (pencernaan) 3. Kontak di kulit, mata, hidung dan

 Pengendalian Faktor Biologi 1. Gunakan peralatan yang bersifat melindungi dari bahaya kontak langsung

Pengendalian Faktor Biologi 1. Gunakan peralatan yang bersifat melindungi dari bahaya kontak langsung (safety equipment and facility design) 2. Peran pekerja dalam pengendalian bahaya di tempat kerja (worker initiated workplace controls) 3. Bekerja/teknik dengan azas kehati – hatian (carefully executed techniques) 4. Gunakan alat pelindung diri

4). Faktor Psikologi Stress kerja, karena : - Hubungan dengan orang (Relationship) - Hubungan

4). Faktor Psikologi Stress kerja, karena : - Hubungan dengan orang (Relationship) - Hubungan dengan pekerjaan - Hubungan dengan lingkungan kerja

5). Faktor Ergonomi Posisi Kerja Cara Kerja Tata Letak Beban Kerja

5). Faktor Ergonomi Posisi Kerja Cara Kerja Tata Letak Beban Kerja

Tempat Kerja dalam ruang sempit (terbatas) Bahaya Penyebab Effect Rincian Defisiensi oksigen -Api (pengelasan)

Tempat Kerja dalam ruang sempit (terbatas) Bahaya Penyebab Effect Rincian Defisiensi oksigen -Api (pengelasan) -O 2 digunakan bakteria -Akumulasi berbagai gas Pekerja dapat lemas mendadak Udara normal kadar O 2 >18% <18% berbahaya Gas beracun -Carbon monoksida, -Hydrogen sulfida, -Sulfur dioksida Iritasi mata, hidung, tenggorok Menyebabkan sakit dan mati Pekerja lemas Sementara gas beracun tidak berbau Tidak dapat dideteksi Gas mudah terbakar -Termasuk bahan bakar -Solven Dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan Beberapa gas mudah terbakar uapnya juga beracun Bahan kimia -Solven cat Iritasi kulit, ritasi mata Toksisitas sistemik - Panas -Suhu tinggi Penyebaran panas Pusing Efek dapat dipercepat bila ventilasi buruk. Pelindung panas thd muka dan tubuh tidak sesuai Noise - Suara berisik (>85 d. B) Mengganggu komunikasi Hearing loss Efek tergantung intensitas, frekuensi dan durasi

Resiko Bahan Kimia terhadap Kulit Bahaya BAHAN KIMIA Penyebab Effect A. P. D. -solvent

Resiko Bahan Kimia terhadap Kulit Bahaya BAHAN KIMIA Penyebab Effect A. P. D. -solvent -kulit menjadi merah - nyeri - Melepuh sarung tangan karet, vinyl atau neoprene untuk -asam (mis: air keras aki =H 2 SO 4, -air keras patri =HCl cacat, melepuh, luka kerusakan paru (untuk asam yang menguap seperti HCl) gunakan sarung tangan tahan asam gunakan pelindung pernapasan -caustics (soda api) Cacat melepuh luka gunakan cream pelindung sarung tangan

TAHAPAN PENGENDALIAN RISIKO 1. Peniadaan 2. Substitusi 3. Engineering 4. Administrasi 5. ORGANISASI 6.

TAHAPAN PENGENDALIAN RISIKO 1. Peniadaan 2. Substitusi 3. Engineering 4. Administrasi 5. ORGANISASI 6. APD

LISTRIK SENTUH LANGSUNG & SENTUH TIDAK LANGSUNG PADA INSTALASI LISTRIK BISA BERBAHAYA ATAU TIDAK

LISTRIK SENTUH LANGSUNG & SENTUH TIDAK LANGSUNG PADA INSTALASI LISTRIK BISA BERBAHAYA ATAU TIDAK TERGANTUNG DARI : TEGANGAN ARUS WAKTU dan KONDISI BADAN MANUSIANYA.

KEBAKARAN KARENA LISTRIK • • • Pembebanan lebih Sambungan tidak sempurna Perlengkapan tidak standar

KEBAKARAN KARENA LISTRIK • • • Pembebanan lebih Sambungan tidak sempurna Perlengkapan tidak standar Pembatas arus tidak sesuai Kebocoran isolasi Sambaran petir

NO ARUS LISTRIK PENGARUH TERHADAP TUBUH MANUSIA WAKTU 1 1 m. A Menimbulkan kejutan

NO ARUS LISTRIK PENGARUH TERHADAP TUBUH MANUSIA WAKTU 1 1 m. A Menimbulkan kejutan kecil pada badan sehingga Tidak berbahaya (Aman). 10 menit 2 2 m. A Mulai terasa kejang pada bagian 30 detik badan yg awal dialiri arus listrik, rasa kejang akan hilang memerlukan waktu beberapa hari. 3 5 m. A Memberikan stimulasi (rangsangan) yg cukup tinggi pada otot badan yg awal dialiri arus listrik, rasa sakit akan hilang memerlukan waktu dan pengobatan. 20 detik

NO ARUS LISTRIK 4 10 m. A 5 15 m. A PENGARUH TERHADAP WAKTU

NO ARUS LISTRIK 4 10 m. A 5 15 m. A PENGARUH TERHADAP WAKTU TUBUH MANUSIA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup 10 detik tinggi pada otot badan (organ tubuh yg peka) shg terasa sakit yang hebat, untuk penyembuhan memerlukan waktu untuk istirahat dan pengobatan. Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup tinggi pada otot badan, sehingga menyebabkan terjadinya pengerutan sebagian otot organ tubuh yg peka thd aliran listrik (jantung) yg berakibat tingkat kesadaran mulai berkurang karena gerakan jantung sedikit terganggu/berhenti maka darah ke otak ikut terganggu, untuk penyembuhan memerlukan waktu yang cukup dan pengobatan, kemungkinan bisa timbul cacat fungsi sebagian badan. 5 detik

NO ARUS LISTRIK PENGARUH TERHADAP TUBUH MANUSIA WAKTU 6 20 m. A Menyebabkan terjadinya

NO ARUS LISTRIK PENGARUH TERHADAP TUBUH MANUSIA WAKTU 6 20 m. A Menyebabkan terjadinya pengerutan pada otot badan yang cukup hebat khususnya jantung, sehingga darah ke otak berhenti sesaat yg mengakibatkan KESADARAN HILANG, maka untuk melepaskan sentuhan aliran listrik diperlukan bantuan orang lain. 2 detik 7 30 m. A Menyebabkan pengerutan otot badan sangat hebat , jika tak tertolong kemungkinan cacat fungsi tetap. 1 detik 8 40 m. A SANGAT BERBAHAYA bagi orang yang dialiri listrik. 0, 2 detik CATATAN : Arus listrik 1 (satu) Ampere = 1000 mili Ampere Tegangan listrik 220 / 380 Volt.

APA YANG SALAH DENGAN GAMBAR INI ? ? 10/30/2020

APA YANG SALAH DENGAN GAMBAR INI ? ? 10/30/2020

Tegangan sentuh yang berbahaya: PROTEKSI BAHAYA “JARAK AMAN” > 50 V di ruang normal,

Tegangan sentuh yang berbahaya: PROTEKSI BAHAYA “JARAK AMAN” > 50 V di ruang normal, > 25 V di ruangan lembab Daya > 100 Watt Jarak aman atau diluar jangkauan Tegangan k. V Jarak (cm) 1 50 12 60 20 75 70 100 150 125 220 160 500 300

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk mengindarkan pengaruh arus

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk mengindarkan pengaruh arus listrik, berada papan kering, kain kering, pakaian, alas yang serupa itu yang bukan logam (kayu, karet). Jika tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau bahan serupa itu (kertas, karet). Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.

a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik • Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan

a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik • Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan memutuskan sakelar atau gawai pengaman, penghantar ditarik sampai terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada penghantar. • Penderita ditarik dari tempat kecelakaan. • Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan yang dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-lipat. • Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan. b. Berikan pertolongan medis secepatnya.

Instalasi Listrik Ketel Uap Alat penerangan dan alat listrik lainnya tidak diijinkan menggunakan tegangan

Instalasi Listrik Ketel Uap Alat penerangan dan alat listrik lainnya tidak diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50 Volt Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung karet atau berperisai logam fleksibel. Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka bagian logam dari ketel uap harus dibumikan Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet dan berperisai logam

BUDAYA KERJA YANG HARUS DIKEMBANGKAN MENINGKATKAN : 1. KINERJA PERUSAHAAN 2. SEBAGAI CONTOH PADA

BUDAYA KERJA YANG HARUS DIKEMBANGKAN MENINGKATKAN : 1. KINERJA PERUSAHAAN 2. SEBAGAI CONTOH PADA “ANAK” NILAI-NILAI BUDAYA KERJA Integritas apa yang dilakukan sama dengan apa yang diucapkan. Profesionalisme Kepuasan konsumen Keteladanaan

CIRI-CIRI PROFESIONAL Memiliki keahlian khusus dibidangnya Kemampuan mengkonversikan keahlian tersebut dalam praktek Bekerja berdasarkan

CIRI-CIRI PROFESIONAL Memiliki keahlian khusus dibidangnya Kemampuan mengkonversikan keahlian tersebut dalam praktek Bekerja berdasarkan SOP Mencari cara untuk membuat berbagai hal menjadi lebih mudah Antisipasi dan inisiatif Memahami orang yang dilayani Bertanggung jawab

BUDAYA KERJA SEMANGAT KERJA PROFESIONALISME MEMILIKI SIFAT ULET ASPEK KETELADANAN SUKA MENOLONG BEKERJA SECARA

BUDAYA KERJA SEMANGAT KERJA PROFESIONALISME MEMILIKI SIFAT ULET ASPEK KETELADANAN SUKA MENOLONG BEKERJA SECARA OPTIMAL KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN INOVATIF DAN KREATIF SERIUS DAN TUNTAS DALAM PEKERJAAN POSITIF THINKING LOYALITAS

SEMANGAT KERJA Kerja adalah rahmat bangga dan bersyukur Kerja adalah amanah sehingga harus jujur

SEMANGAT KERJA Kerja adalah rahmat bangga dan bersyukur Kerja adalah amanah sehingga harus jujur dan dapat dipercaya Kerja adalah kesempatan penampilan diri kompak dan sinergi Kerja adalah ibadah Kerja adalah kehormatan proaktif dan inovatif Kerja adalah pengabdian berjuang dan berkorban Kerja adalah pelayanan melayani dan menolong

PROFESIONALISME Perhatian dan menaruh kepercayaan terhadap perusahaan Peduli dan tanggung jawab Rasa memiliki SIFAT

PROFESIONALISME Perhatian dan menaruh kepercayaan terhadap perusahaan Peduli dan tanggung jawab Rasa memiliki SIFAT ULET YANG HARUS DIMILIKI Tidak mudah putus asa dalam melakukan pekerjaan Bekerja keras tekun, dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dan kendala

ASPEK KETELADANAN Aspek moral yang bisa dijadikan panutan pekerja memiliki standar moral yang tinggi

ASPEK KETELADANAN Aspek moral yang bisa dijadikan panutan pekerja memiliki standar moral yang tinggi Aspek prestasi kerja Aspek sikap yang berkaitan dengan interaksi sesama pekerja Aspek penampilan SUKA MENOLONG Membantu rekan kerja atau bagian lain apabila dibutuhkan Menjawab pertanyaan dari rekan kerja berkaitan penyelesaian pekerjaan Membagi informasi dan pengalaman yang bermanfaat

BEKERJA SECARA OPTIMAL Menggunakan seluruh pengetahuan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki untuk bekerja Meningkat

BEKERJA SECARA OPTIMAL Menggunakan seluruh pengetahuan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki untuk bekerja Meningkat hasil kerja diatas standar Menjalankan proses kerja dengan cermat dan teliti KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN Menjaga dan mempertahankan prestasi kerja Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target waktu yang ditetapkan

INOVATIF Melakukan pekerjaan dengan menghasilkan ideide dan metode-metode baru Mencari metode yang lebih baik

INOVATIF Melakukan pekerjaan dengan menghasilkan ideide dan metode-metode baru Mencari metode yang lebih baik yang ada pada saat ini Mengimplementasikan metode-metode terbaru untuk menghadapi daya saing KREATIF Mencari jalan keluar terhadap permasalahan Mencari cara menyelesaikan pekerjaan dengan seefisien mungkin

SERIUS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh, konsentrasi penuh dan fokus Berpikir sebelum

SERIUS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh, konsentrasi penuh dan fokus Berpikir sebelum memulai pekerjaan Melakukan detail pekerjaan dengan benar TUNTAS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN Tidak setengah-setengah dalam menyelesaikan pekerjaan Menyelesaikan pekerjaan setiap bagian pekerjaan secara menyeluruh Melakukan pekerjaan dari awal sampai selesai

POSITIVE THINKING Tidak menduga-duga sesuatu tanpa fakta jelas Mengkonfirmasi bila mendengar berita negatif Tidak

POSITIVE THINKING Tidak menduga-duga sesuatu tanpa fakta jelas Mengkonfirmasi bila mendengar berita negatif Tidak berprasangka atau melakukan penilaian buruk terhadap rekan kerja dan atasannya LOYALITAS Membela/cinta terhadap perusahaan Mempertahankan apabila ada gangguan Mencari informasi dan inovasi untuk kemajuan perusahaan

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH