PENGERTIAN IDEOLOGI Pengertian ideologi secara umum adalah suatu

  • Slides: 20
Download presentation

PENGERTIAN IDEOLOGI Pengertian ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan, serta kepercayaan

PENGERTIAN IDEOLOGI Pengertian ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan, serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai bidang kehidupan.

CIRI-CIRI IDEOLOGI • Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan. •

CIRI-CIRI IDEOLOGI • Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan. • Mewujudkan suatu asas kerohanian, pandanagn dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.

FUNGSI IDEOLOGI • Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan manusia secara individual. •

FUNGSI IDEOLOGI • Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan manusia secara individual. • Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua (founding fathers) dengan generasi muda. • Sebagai kekuatan yang mampu member semangat dan motivasi individu, masyarakat, dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan.

MACAM-MACAM IDEOLOGI • Ideologi Terbuka • Ideologi Tertutup

MACAM-MACAM IDEOLOGI • Ideologi Terbuka • Ideologi Tertutup

PENGERTIAN PANCASILA Pancasila, secara etimologis berasal dari dua kata yaitu Panca yang berarti lima

PENGERTIAN PANCASILA Pancasila, secara etimologis berasal dari dua kata yaitu Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti dasar. Pancasila dari akar kata berarti lima dasar, tepatnya adalah dasar bagi negara Indonesia yang merdeka.

Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia digali dari nilai-nilai budaya dan nilai-nilai agama

Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia digali dari nilai-nilai budaya dan nilai-nilai agama bangsa Indonesia. Menurut Prof. Dr. Notonagoro, S. H. , Pancasila jika ditinjau dari sebab terjadinya maka Pancasila memenuhi syarat empat sebab (kausalitas), yaitu: 1. ) Causa Meterialis (asal mula bahan) 2. ) Causa Formalis (asal mula bentuk) 3. ) Causa Effisien (asal mula karya) 4. )Causa Finalis (asal mula tujuan)

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita negara atau

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita negara atau cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, serta menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara Indonesia.

NILAI-NILAI PANCASILA Pancasila dengan kelima silanya merupakan suatu kesatuan yang utuh, yang memberikan keyakinan

NILAI-NILAI PANCASILA Pancasila dengan kelima silanya merupakan suatu kesatuan yang utuh, yang memberikan keyakinan kepada rakyat Indonesia bahwa kebahagian (lahir batin) hidup akan tercapai bila didasarkan atas keselarasan dan keseimbangan, baik pribadi dengan masyarakat dan alam, bangsa dengan bangsa lain, manusia dengan Tuhannya.

Nilai pancasila terdiri dari : a. ) Nilai Ketuhanan b. ) Nilai Kemanusiaan c.

Nilai pancasila terdiri dari : a. ) Nilai Ketuhanan b. ) Nilai Kemanusiaan c. ) Nilai Persatuan d. ) Nilai Kerakyatan e. ) Nilai Keadilan

MAKNA DARI SILA PANCASILA Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa Sila Pertama menunjukkan

MAKNA DARI SILA PANCASILA Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa Sila Pertama menunjukkan bahwa Tuhan adalah sebab pertama (causa prima) dari segala sesuatu, Yang Maha Esa, dan segala sesuatu bergantung pada-Nya. Oleh karena itu, perlu dikembangkan nilai-nilai religius berupa keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-Nya Yang Mahasempurna, Mahakasih, Mahakuasa, Mahaadil, dan Mahabijaksana. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.

Sila Kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradap Sila Kedua, manusia memiliki kemajemukan terdiri

Sila Kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradap Sila Kedua, manusia memiliki kemajemukan terdiri atas susunan kodrat jiwa dan raga, sifat kodrat sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, dan kedudukan kodrat sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Sila Ketiga : Persatuan Indonesia Sila Ketiga merupakan sebuah pengakuan terhadap suatu hakikat yang

Sila Ketiga : Persatuan Indonesia Sila Ketiga merupakan sebuah pengakuan terhadap suatu hakikat yang secara mutlak tidak dapat dibagi, yaitu mempunyai bentuk, susunan, sifat-sifat dan keadaan tersendiri sehingga seluruhnya merupakan suatu keseluruhan dan keutuhan.

Sila Keempat : Kemanusiaan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksaaan dalam Permusyawaratan /Perwakilan Sila Keempat,

Sila Keempat : Kemanusiaan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksaaan dalam Permusyawaratan /Perwakilan Sila Keempat, menjunjung tinggi dan mengakui adanya rakyat yang meliputi keseluruhan semua warga dalam lingkungan daerah atau negara tertentu dengan segala sesuatunya berasal dari rakyat, dilaksanakan oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakat Indonesia Sila Kelima mengakui hakikat adil

Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakat Indonesia Sila Kelima mengakui hakikat adil berupa pemenuhan kewajiban segala sesuatu berhubungan dengan hak dalam hubungan hidup kemanusiaan yang berarti mengandung nilai keadilan sosial.

Implementasi Pancasila sebagai Paradigma dalam Berbagai Bidang Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Pendidikan Pancasila sebagai

Implementasi Pancasila sebagai Paradigma dalam Berbagai Bidang Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Pendidikan Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Ideologi Pancasila sebagai Paradigma Tentang Pembangunan Politik Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Sosial-Budaya Pancasila sebagai Paradigma Ketahanan Sosial Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Hukum Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Kehidupan Beragama • Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ilmu dan Teknologi • •

Hambatan dan Tantangan dalam Berideologi Pancasila • Hambatan : Hambatan muncul karena adanya perbedaan

Hambatan dan Tantangan dalam Berideologi Pancasila • Hambatan : Hambatan muncul karena adanya perbedaan aliran pemikiran, misalnya: a. ) Paham individualistis. b. ) Paham golongan (Class Theory).

 • Tantangan : A. ) Tantangan dari dalam negeri, misalnya : • Tantangan

• Tantangan : A. ) Tantangan dari dalam negeri, misalnya : • Tantangan disintegrasi. • Permesta dan pemberontakanlainnya sejak jaman Revolusi. • Tantangan dari masalah agama • Tantangan dari masalah SARA

B. ) Tantangan dari Luar Negeri • Adanya tantangan dari ideologi lain yang ingin

B. ) Tantangan dari Luar Negeri • Adanya tantangan dari ideologi lain yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya. • Adanya intervensi dari negara lain untuk menghancurkan NKRI.