Pengertian Fungsi Tujuan Network Planning Novi Widiastuti M
- Slides: 7
Pengertian, Fungsi, Tujuan Network Planning Novi Widiastuti, M. Pd.
SEJARAH NETWORK PLANNING 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sejarah penggunaan network planning: Pada tahun 1957 US Navy merencanakan peluru kendali dengan 400 kontraktor, pengendalian menggunakan network planning di susun oleh Boaz, Allen dan Hamilton (1957) pada tahun 1958 perusahaan bahan kimia Du Pont Company (USA) pemecahan kesulitan menggunakan network planning pada tahun 1969 dasar-dasar NP semula di gunakan pada bidang PUTL (Pekerjaan Umum Tenaga Listrik) kemudian masuk pada bidang ekonomi di bidang control perusahaan. Pada tahun 1970 dipelopori oleh Ir. Sutami masuk di Indonesia bersama penggunaan computer di departemen PUTL. Pada 1971 Dosen-dosen Ilmu Adm Negara se Indonesia menyelenggarakan penataran NP Pada 1975 Network Planning Mulai Masuk di Curriculum Jurusan Adm Negara Fakultas Sospol UGM
Pengertian NP • Menurut Sofwan Badri (1997 : 13) “Network Planning adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan yang digambarkan / divisualisasikan dalam diagram network” • Sedangkan menurut Soetomo Kajatmo (1977: 26) adalah: “Network planning merupakan sebuah alat manajemen yang memungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya perencanaan serta pengawasan suatu proyek”
lanjutan • Tubagus Haedar Ali (1995: 38) yaitu: “Network planning adalah satu model yang digunakan dalam penyelenggaraan proyek yang produknya adalah informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam network diagram proyek.
Fungsi dan manfaat NP Fungsi network planning adalah: 1. Untuk memasukkan informasi tetap; 2. Kemampuan yang tinggi untuk mengambil keputusan; 3. Sumber daya dalam keadaan siap pakai; 4. Kemampuan untuk melaksanakan proses pengelolaan sumber daya.
TUJUAN NETWORK PLANNING UNTUK EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS DALAM PENYELESAIAN SEBUAH PROYEK
MANFAAT NP 1. Mengetahui apakah suatu pekerjaan bebas atau tergantung dengan pekerjaan lain. 2. Mengetahui logika proses yang berlangsung dan hasil proses itu sendiri. 3. Dapat diketahui dengan pasti kesukaran yang akan timbul jauh sebelum terjadinya sehingga dapat diambil tindakan preventif. 4. Mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sumber daya dan memperhatikan efek terhadap waktu selesainya proyek. 5. Memungkinkan tercapainya penyelenggaraan proyek yang lebih ekonomis dipandang dari sudut biaya langsung dan penggunaan sumber daya yang optimum. 6. Dapat dipergunakan untuk memperkirakan efek-efek dari hasil yang dicapai terhadap keseluruhan rencana.
