Pengertian Dari Etika Menurut terminologi bahasa etika banyak

Pengertian Dari Etika Menurut terminologi bahasa etika banyak dikaitkan dengan moralitas kehidupan. Orang yang memegang teguh hidup beretika secara tidak sadar akan membuat dirinya teratur dan menjaga perbuatannya. Dalam hal ini tidak hanya berinteraksi dengan masyarakat, perlu beretika. Tetapi dalam lingkungan berbisnis, hal tersebut sangatlah dibutuhkan untuk kesuksesan berkarir

• Telah diketahui kata moral berasal dari bahasa Latin yaitu “mos” yang mempunyai arti kebiasaan. • Jika akan dijadikan kata keterangan atau kata sifat dan mendapat perubahan pada belakangnya, sehingga menjadi kebiasaan atau moris, kemudian menjadi mengandung arti melakukan kebiasaan moral, yang merupakan nama sifat dari kebiasaan tersebut, yaitu moralitas.

• Telah diketahui kata sifat tidak akan dapat berdiri sendiri, melainkan selalu dihubungkan dengan keadaan lain yang berada disekitarnya. Begitu juga kata moralitas dalam praktek ilmu pengetahuan dihubungkan dengan scientia, dengan scientis moralis, atau philosophia moralis. • Kedua. Moral berasal dari kata Mores. Sedangkan kata moral tersebut sebenarnya berasal dari bahasa latin, yaitu Mores.

• Kata mores berasal dari kata mos yang mempunyai arti kesusilaan, tabiat atau kelakuan. Oleh karena itu moral dapat diartikan sebagai ajaran kesusilaan. Dengan ditambah kata menjadi moralitas maka menjadi perihal yang membahas mengenai kesusilaan. • Ada kata lain yang menggantikan kesusilaan tersebut yaitu Etika. • Kata Etika berasal dari bahasa Yunani : ethos dan ethikos yang mempunyai arti sebagai kesusilaan, perasaan batin, kecenderungan untuk melakukan sesuatu perbuatan.

• Bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan dengan asas-asas akhlak (moral). • Istilah dari Etika berasal dari kata Latin : Ethic (us), dalam bahasa Greek : Ethikos = a body of moral principles or value. • Ethic = yang berarti keadaan sebenarnya, ialah kebiasaan. Pengertian sebenarnya apa yang disebutkan baik itu ialah yang sesuai dengan masyarakat. Secara bertahap pengertian etika itu berubah, seperti pengertian sekarang ini : Etika ialah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang jahat.

• Etika juga dapat menjadi suatu ilmu yang normatif, dengan sendirinya berisikan norma dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk umum maupun bisnis. Dari segi inilah didapati pemakaian etika dengan nilai-nilai filosofis. • Ilmu tersebut mempelajari pelaksanaan atau realisasi etika dalam praktek kehidupan sehari yang lebih dikenal dengan sebutan casuistic, dan untuk orang lain yang mempelajarinya disebut casuist.

• Istilah lain dari etika biasanya digunakan perpaduan dari kata : moral, susila, budi pekerti, akhlak dalam bahasa Arab = Akhlaq. • Dari sejarah yang tercatat istilah etika itu awal mulanya digunakan oleh seorang penyair (1533 – 1592), Montaigne namanya. Dalam syair-syairnya yang terkenal pada tahun 1580. (Fr. Etika = Ethique).

• Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah mendarah daging itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. • Budi tumbuhnya dalam jiwa, dan apabila telah dilahirkan dalam bentuk perbuatan namanya menjadi pekerti. • Budi-pekerti adalah pangkal dari setiap penilaian, yang berasal dari dalam jiwa, masih menjadi angan, imaji, cita, niat hati, sampai ia lahir ke luar perbuatan nyata.

Macam Penilaian Etika • Berdasarkan dari hukum etika, sebuah perbuatan itu dinilai menjadi tiga tingkatan : • Tingkat pertama : Perbuatan yang belum dilakukan akan tetapi masih berupa rencana dalam kata hati, yang disebut niat. • Tingkat kedua : Telah dilakukan dan menjadi perbuatan nyata = pekerti.

• Tingkat tiga : Telah berakibat atau membuahkan hasil dari perbuatan tersebut = baik atau tidak baik. • Apa pun yang masih berupa kata hati atau niat, dalam bahasa falsafah ataupun psikologi, biasa disebut karsa atau kehendak. • Isi dari karsa atau kemauan itulah yang akan direalisasi oleh perbuatan.

Langkah-langkah yang ditempuh oleh perbuatan itu yang dinilai. Dalam hal ini, dapat terjadi 4 variabel. • Tujuan baik, tetapi cara untuk mencapainya tidak baik. • Tujuan yang tidak baik, cara mencapainya (kelihatannya) baik. • Tujuan tidak baik, dan cara mencapainya juga tidak baik. • Tujuannya baik, cara mencapainya juga baik

• Tujuan pertama itu menggambarkan adanya sesuatu kekerasan. Masalah tujuan tidak perlu dibicarakan lagi, karena sudah jelas baik. Yang dinilai sekarang ialah bagaimana cara untuk mencapainya. • Contoh : Seorang karyawan swasta, untuk menyekolahkan anaknya, ia berusaha semaksimal mungkin bagaimana supaya anak tersebut dapat diterima, ia melakukan penyogokan beberapa orang panitia penguji. Menyekolahkan anak, merupakan perbuatan baik.

• Akan tetapi apabila jalan yang ditempuh itu tidak terpuji. Maka yang tidak terpuji disinilah yang menentukan kedua belah pihak, yang memberi sogok dan yang menerima sogok. • Tujuan yang kedua, merupakan suatu tujuan yang jahat, tetapi cara memperolehnya tampak baik. Hal tersebut menggambarkan bahwa cara yang ditempuh itu tidak fair, tidak sehat yaitu licik, dengan diselimuti oleh kepalsuan, penipuan.

• Kinerja seperti ini terkenal dalam sejarah sebagai suatu sistem kerja / taktik ala komunis. Tujuan menghalakan segala cara. Untuk dapat merebut pemerintahan , mula-mula ditempuhnya taktik kerjasama dengan semua pihak, kelihatannya fair, simpatik. Akan tetapi suatu saat ia telah merasa dirinya kuat, semua kawan sekerjanya yang tidak seasas dengannya akan dijatuhkannya. Kasus seperti ini dari segi politik komunis hukumnya biasa, dan wajar. Tapi dari segi etika hukumnya jahat.

• Tujuan yang ketiga, contohnya terlalu banyak seperti seorang penjambret, untuk mendapatkan uang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari ia mengincar para pemakai jalan yang menjadi sasarannya. Ia hanya berani untuk menjambret akan tetapi untuk membunuh , terjadi pemikiran yang kontradiksi oleh hatinya. Sehingga ia hanya menjambret saja dan tidak membunuh.

• Tujuan yang keempat inilah yang diajarkan oleh etika. Suatu tujuan yang baik, seharusnya diusahakan pula cara yang baik untuk mencapainya. • Ingin mencapai karir kesuksesan maka syarat utamanya adalah : Teliti, rajin, disiplin diri, jangan menginjak kawan seiring.

• Apa yang dikenal sebagai Etiket Timur di Indonesia, sebenarnya tidak lain dari ajaran peradaban yang kemajuan kebudayaan telah ditempa bangsa sendiri dari tahun ketahun. • Berikut contoh jenis etiket yang perlu diketahui dalam bidang pergaulan hidup, tanpa membedakan adanya keragaman suku dan adat istiadat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah etika diartikan : • Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. • Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan ahlak. • Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.

• Etika merupakan cabang dari filsafat etika mencari ukuran baik buruknya bagi tingkah laku manusia. • Etika hendak mencari tindakan manusia yang manakah yang baik. • Etika berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masyarakat seperti : antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik dan ilmu hukum.

• Perbedaanya terletak pada aspek keharusan (ought). • Perbedaanya dengan teologi moral, karena tidak bersandarkan pada kaidah keagamaan, tetapi hanya terbatas pada pengetahuanm yang dihasilkan dari tenaga manusianya sendiri. • Kata moral ini dalam bahasa Yunani sama dengan ethos yang menjadi etika

Secara Etimologis • Etika adalah ajaran atau ilmu tentang adat kebiasaan yang berkenaan dengan kebiasaan baik atau buruk, yang diterima umum mengenai sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. • Pada hakikatnya moral menunjuk pada ukuran yang telah diterima oleh sesuatu komunitas, sementara etika umumnya lebih dikaitkan dengan prinsip-prinsip yang dikembangkan di pelbagai wacana etika, atau aturan-aturan yang diberlakukan bagi suatu profesi.

Moral dan Etika mempunyai fungsi yang sama: • Yaitu memberi orientasi bagaimana dan kemana harus melangkah dalam hidup ini, namun terdapat sedikit perbedaan bahwa moralitas langsung menunjukkan inilah caranya untuk melangkah sedangkan etika justru mempersoalkan apakah harus melangkah dengan cara ini? • Dan mengapa harus dengan cara itu.

• Dengan kata lain moralitas adalah suatu pranata, sedangkan etika adalah sikap kritis setiap pribadi atau kelompok masyarakat dalam merealisasikanmoralitas. • Pada akhirnya etika memang menghimbau orang untuk bertindak sesuai dengan moralitas. Etika berusaha untuk membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan dapat dipertanggung jawabkan.

Terdapat 3 (tiga) mengenai teori Etika yang dikenal (Keraf, 2002) Etika Deontologi Istilah deotologi berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban atau sesuai dengan prosedur dan logos yang berarti ilmu atau teori. Menurut teori ini beberapa prinsip moral itu bersifat mengikat betapapun akibatnya. Etika ini menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik.

• Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada dirinya sendiri. • Atau dengan kata lain tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindakan itu.

• Teori ini menekankan kewajiban sebagai tolok ukur bagi penilaian baik atau buruknya perbuatan manusia, dengan mengabaikan dorongan lain seperti rasa cinta atau belas kasihan. • Terdapat tiga kemungkinan seseorang memenuhi kewajibannya Yaitu : Karena nama baik, karena dorongan tulus dari hati nurani serta kewajibannya. Deontologis menetapkan atauran prinsip dan hak berdasarkan pada agama, tradisi, atau adat istiadat yang berlaku.

• Yang menjadi tantangan dalam penerapan deontological disini adalah menentukan yang mana tugas, kewajiban, hak, prinsip, yang didahulukan. • Sehingga banyak philosof yang menyarankan bahwa tidak semua prinsip deotological harus diterapkan secara absolut. • Teori ini memang berpijak pada norma moral konkret yang harus ditaati, namun belum tentu mengikat untuk kondisi yang bersifat khusus.

Contoh : • Seseorang boleh saja merampok kalau hasil rampokannya dipakai untuk memberi makan orang yang terkena musibah.

Etika Teleologis • Istilah Teleologis berasal dari kata Yunani telos yang berarti tujuan, sasaran atau hasil dan logos yang berarti ilmu atau teori. • Etika ini mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan konsekuensi yang ditimbulkan oleh tindakan itu.

• Suatu tindakan dinilai baik, kalau bertujuan mencapai sesuatu yang baik, atau kalau konsekuensi yang ditimbulkan baik dan berguna. • Bila akan memutuskan apa yang benar, kita tidak hanya melihat konsekuensi keputusan tersebut dari sudut pandang keputusan kita sendiri. Tantangan yang sering dihadapi dalam penggunaan teori ini adalah bila kita bisa kesulitan dalam mendaptkan seluruh informasi yang dibutuhkan dalam mengevaluasi semua kemungkinan konsekuensi dari keputusan yang diambil.

Etika Keutamaan • Etika keutamaan tidak mempersoalkan akibat suatu tindakan, tidak berdasarkan penilaian moral pada kewajiban terhadap hukum moral universal seperti kedua teori sebelumnya. • Etika ini lebih mengutamakan pembangunan karakter moral pada diri setiap orang.

• Nilai moral bukan muncul dalam bentuk adanya aturan beruapa larangan atau perintah, namun dalam bentuk teladan moral yang nyata dipraktekan oleh tokoh tertentu dalam masyarakat. • Di dalam etika karakter lebih banyak dibentuk oleh komunitasnya. • Pendekatan ini terutama berguna dalam menentukan etika individu yang bekerja dalam sebuah komunitas profesional yang telah mengembangkan norma dan standar yang cukup baik.

• Keuntungan teori ini bahwa para pengambil keputusan dapat dengan mudah mencocokkan dengan standar etika komunitas tertentu untuk menentukan sesuatu itu benar atau salah tanpa ia harus menetukan kriteria terlebih dahulu (dengan asumsi telah ada kode perilaku)

Etika, Etiket, Moral, Hukum dan Agama • Persamaan Etika dan Etiket • Seringkali dua istilah disamakan artinya, padahal terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara keduanya. • Dari asal katanya saja berbeda, yakni Ethics dan Ethiquetle. • Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun.

Pengertian etika berbeda dengan etiket • Etiket berasal dari bahasa Yunani etiquetle yang berarti tata cara pergaulan yang baik antar sesama manusia. • Etika berasal dari bahasa latin, berarti falsafah moral, dan merupakan cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila, dan agama. Namun meskipun berbeda, ada persamaan antara keduanya. Yaitu :

1. Keduanya menyangkut objek yang sama yaitu perilaku manusia. 2. Etika dan Etiket mengatur perilaku manusia secara normative, artinya norma perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

Perbedaan Etika dan Etiket • Setelah diketahui persamaan etika dan etiket, maka dapat dibedakan etika dan etiket sebagai berikut : 1. Etiket menyangkut cara suatu melakukan perbuatan harus dilakukan menusia. Diantaranya beberapa cara yang mungkin, etiket menunjukkan cara yang tepat, artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu.

2. Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan etika menyangkut pilihan yaitu apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak. 3. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan pada suatu kelompok tertentu. Bila tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. 4. Etika selalu berlaku dimana saja dan kapan saja, meskipun tidak ada saksi mata, tidak tergantung pada dan tidaknya seseorang.

5. Etiket bersifat relatif artinya yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. 6. Etika bersifat absolut, Prinsip-prinsipnya tidak dapat ditawar lagi, dan harus dilakukan. 7. Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja. 8. Etika menyangkut manusia dari segi rohaniahnya, Orang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik, dimana nilai moralnya sudah terinternalisasi dalam hati nuraninya.

Etika dan Hukum • Hubungan Etika dengan Hukum Cara paling mudah untuk menggambarkan hubungan antara etika dan hukum adalah diagram Venn

Ethics Etics & Law Diagram Ven “hubungan Etika dengan Hukum

• Hukum adalah refleksi minimum norma sosial dan standar dari sifat bisnis. Secara umum, kebanyakan orang percaya bahwa sifat mematuhi hukum adalah juga sifat yang beretika. Tapi banyak standar sifat di dalam sosial yang tidak bertuliskan dalam hukum. • Contohnya saja dalam konflik kepentingan mu ngkin tidak ilegal, tetapi secara umum dapat menjadi tidak beretika dalam kehidupan sosial.

Etiket dalam Makan Bersama • Kebiasaan makan tanpa baju hanya berlaku apabila anda makan sendirian di rumah dan itu dilakukan dalam kamar sendiri. Tetapi bila anda diundang makan bersama, maka selayaknya anda berpakaian sewajarnya/sesopan mungkin. • Itulah etiket yang dituntut dalam bidang tersebut.

• Pada pertemuan atau upacara-upacara khusus atau ceremony, biasanya pihak pengundang akan menentukan jenis pakaian para tamu-tamu yang diundangnya, dengan mencantumkan permintaan itu dalam undangan, seperti berpakaian lengkap. • Hal tersebut berarti bahwa anda diharapkan datang dengan pakai jas selengkapnya, tidak seperti orang yang ingin pergi selamatan untuk membacakan doa. Sedangkan apabila anda tidak memenuhi tuntuntan berpakaian seperti yang diminta, lebih baik anda meminta maaf untuk tidak hadir dalam acara tersebut dengan alasan ada halangan.

Melakukan Percakapan dengan Orang Tua • Etiket dalam kaitannya di sini dituntut supaya berbicara dan bersikap sopan. Berbicara sopan tidaklah cukup, apabila sambil berbicara itu tangan ditaruh disampinggang. Hal tersebut dinamakan sombong, kurang adat. • Berbicara dengan dosen atau seorang dianggap terhormat, bila anda di atas motor atau mobil, sedang yang anda lawan berbicara ketika itu hanya pejalan kaki, usahakanlah keluar dari mobil atau turun dari motor. Itu yang namanya tahu akan etiket.

Pengertian Etika Deontologis • Kata “deontologis” berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai arti “ sebuah kewajiban” (duty). Karena itu etika deontologi lebih terfokus pada penekanan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. • Dalam etika deontologis, sesuatu tindakan itu dapat dikatakan baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik, yang ditimbulkannya, akan tetapi didapat berdasarkan tindakan itu sendiri, apakah baik bagi dirinya atau apa tidak.

• Tindakan itu bernilai moral jika dilaksanakan berdasarkan kewajiban. Contoh : tindakan bisnis akan dinilai baik oleh etika deontologi, bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik bagi pelakunya, melainkan karena tindakan itu dengan kewajiban si pelaku. Biasanya hal tersebut dicerminkan pada saat memberikan pelayanan yang prima kepada semua konsumen, untuk mengembalikan utangnya sesuai dengan janji, untuk menawarkan barang dengan mutu yang bergaransi, terjamin dan sebagainya.

Pengertian Etika Teleologis • Ruang lingkup dari Etika teleologis ini lebih menekankan ukuran baik buruknya suatu tindakan berdasarkan dari tujuan yang ingin dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. • Suatu tindakan dinilai baik, apabila tujuan yang akan dicapainya baik pula, atau kalau akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu baik.

• Contohnya : • Perihal mencuri dalam teori teleologi tidak ditentukan oleh apakah tindakan itu sendiri baik atau tidak, melainkan ditentukan dari tujuan dan akibat tindakan tersebut. • Kalau tujuannya baik, maka tindakan itu juga dinilai baik (seorang anak mencuri uang untuk membeli obat bagi ibunya yang sakit parah). Tetapi kalau tindakan itu tujuannya buruk atau jahat, maka tindakan itu dinilai jahat. Dari segi inilah dapat menilai bahwa etika teologi lebih cenderung menjadikan situasional (etika situasi), karena tujuan dan akibat dari tindakan itu bisa sangat situasional sifatnya dan kerena itu setiap norma dan kewajiban moral tidak dapat berlaku begitu saja dalam setiap situasi.

• Dengan etika deontologi yang lebih menekankan kepada baik atau buruknya suatu tindakan. • Oleh karena itu etika dari teleologis memunculkan dua aliran yang berbeda yaitu egoisme dan Utilitarianisme.

Pengertian Hedonisme • Berasal dari bahasa Greek : Hedone, yang mempunyai arti kesenangan, pleasure. • Istilah ini mula-mula dikenalkan oleh Jeremy Bentham pada tahun 1781. • Prinsip dan aliran ini menganggap, bahwa sesuatu itu dianggap baik, sesuai dengan kesenangan yang didatangkannya.

• Apabila diterjemahkan dalam bahasa Inggris adalah Ethical Hedonism is theory that pleasure is the only intrinsic good for man. • Jadi sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan atau tidak menyenangkan, menurut aliran ini tidak baik. • Aliran ini menganggap atau menjadikan kesenangan itu sebagai tujuan hidup.

• Biasanya dalam hidup nya penuh dengan pemborosan, selalu memburu kesenangan tanpa memperhitungkan halal-haram nya.

Pengertian Eudomonisme • Eudomonisme berasal dari bahasa Greek : Eudomonisme, yang mempunyai arti kesenangan, kebahagiaan. • Aristoteles adalah orang ilmuwan yang pertama kali yang menggunakan istilah ini. • Prinsip yang diajarkan dari aliran ini menilai baik atau tidak baiknya sesuatu, dinilai dari ada/tidaknya kebahagiaan yang didatangkannya.

• Pengertian bahagia di sini tidaklah sama dengan istilah kesenangan. Bahagia lebih banyak menitik beratkan pengertiannya, pada segi rasa, dan psyche. • Jadi untuk mendapatkan rasa bahagia itu harus menempuh jalan yang tidak menyenangkan/menyusahkan, tetapi dapat menimbulkan rasa bahagia dalam jiwa, maka cara ini pun dapat dinilai baik oleh aliran Eudomonism.

Pengertian Alturisme • Kata tersebut berasal dari kata alteri (Lt) yang mempunyai arti others, atau orang lain. Aliran ini adalah lawan dari egoisme. • Dari segi arti mempunyai nilai sebagai paham/aliran yang berprinsip mengutamakan kepentingan orang lain sebagai kepentingan diri sendiri.

• Perbuatan yang dinilai baik oleh aliran ini, dengan sendirinya adalah perbuatan yang mengutamakan kepentingan orang lain, walau dirinya sendiri menderita atau menanggung rugi.

Cium Tangan • Kata di atas kerap kali kita dengar bagi mereka yang ingin memberi kesan pertama yang baik untuk patner wanita. • Secara harfiah yang dimaksud dengan cium tangan di sini adalah bukan cium tangan sebagai tanda penghormatan terhadap orang-orang tua, kerabat dekat atau keluarga yang kita kenal baik yang sering dilakukan di sini. Akan tetapi ini lebih terfokus kepada orang lain yang ingin kita ajak bekerjasama.

Penggunaan kata Istilah/Kiasan • Ini lebih mengacu kepada kata Basa-basi, yang merupakan seni peran yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Apalagi jika kita berhasil melakukannya tanpa orang-orang di sekitarnya merasakan bahwa itu bukanlah basa-basi saja akan tetapi sikap keramahtamahan yang luar biasa. • Basa-basi ternyata telah tercampur baur dengan perngertian sikap menghormati atau menyenangkan orang lain demi kepentingan dirinya sendiri.

• Artinya : sekali-sekali kita lontarkan demi keberhasilan diri, jadi janganlah Anda segan untuk berbasa-basi. Melakukannya tidaklah begitu sulit, yang dibutuhkan di sini adalah situasi kondisi yang mendukung. • Basa-basi bukan hal yang bohong, akan tetapi sebagai pemberi motivasi bagi mereka bahwa kita dapat melakukan hal tersebut.

Perihal Galan (samar) • Keterpaduan atau perbedaan antara Timur dan Barat memang sering membingungkan. Tetapi perilaku galan seorang pria dimanapun ia berada akan selalu membawa hal yang posistif sejalan dengan perkembangan bisnis. • Untuk era saat ini, apalagi Indonesia akan memasuki AFTA hendaknya para wanita siap untuk mengulurkan tangannya untuk memberikan jabatan yang erat setelah seorang pria memberikan teguran sikap yang galan.

Hak Cipta • Keharusan tentang keunikan setiap domain name adalah untuk kepentingan kejelasan alamat masing-masing perusahaan karena di internet domain name ini akan menunjukkan IP address dan akan menuju ke jaringan komputer tertentu.

Prinsip first name come first server • Adalah baik sekali agar setiap pemohon domain name diperlukan dengan fair. Namun, ketidakadaan peraturan yang melindungi nama-nama merk tertentu yang sudah dilindungi oleh hak cipta membuat sengketa di antara pemohon domain name yang sama.

• Seperti pembahasan di atas, apakah seseorang atau suatu perusahaan dibenarkan memakai domain name yang diambil dari nama atau merek yang sudah terkenal, seperti christiandior, atau chipsahoy misalnya. Tentunya hal ini masih perlu dibahas lebih lanjut agar tidak terjadi sengketa yang akan menambah rumitnya pembentukan peraturan di internet.

• Inter. Nic yang mempunyai kewenangan pengaturan dan pendaftaran domain name membuat peraturan baru tentang penggunaan domain name yang menyangkut merek-merek yang sudah terdaftar (trademark) dan sejak itu pula peraturan tentang merek dagang juga diperlakukan di internet, khususnya mengenai pendaftaran domain name. Peraturan ini hanya berlaku di Amerika Serikat bukan di Indonesia.

• Mengenai prinsip yang ketiga, yaitu hanya boleh 1 (satu) domain name untuk 1 (satu) perusahaan tampaknya dalam perkembangan penggunaan internet di perusahaan sudah mulai ditinggalkan. Hal ini sejalan dengan semakin mudahnya orang untuk mendapatkan domain name melalui perusahan-perusahan pendaftaran domain name, seperti “register. com” yang memberikan kesempatan kepada setiap pengunjung site-nya untuk dapat melakukan pendaftaran beberapa nama sekaligus, dengan pembayaran yang relatif murah.

• Di Amerika Serikat semula penamaan site (situs) di internet yang dikenal dengan istilah Country Code Top Level Domain (CCTLD) sudah diatur sebagai berikut : -. com digunakan oleh penggunaan bisnis dan komersial. -. Org digunakan oleh organisasi dan lembaga non profit. -. mil digunakan oleh militer. -. gov digunakan oleh lembaga pemerintah nonmiliter.

-. edu digunakan oleh lembaga pendidikan. -. net digunakan oleh penyelengara network. • Untuk pengaturan penamaan situs internet telah terbentuk suatu lembaga registrasi yang bernama Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN)

• Di Dunia sekarang terdapat paling sedikit 4 (empat) registrar yang menangani kegiatan pendaftaran tersebut termasuk register. com yang telah disinggung di atas. Kemudian berkembang lagi penamaan situs lainnya seperi. cc, . tv dan lainnnya. • Di Indonesia sekarang ini registrasi ditangani oleh Indonesia Network Information Center (IDNIC), yaitu suatu lembaga registrasi yang pengaturan penamaan domain CCTLD.

Di Indonesia penamaan tersebut diatur sebagai berikut : . ac. id untuk pendidikan. co. id untuk penggunaan komersial. or. id untuk organisasi. net. id untuk provider internet. mil. id untuk militer. web. id untuk situs web (situs)

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) • Adalah hak yang diberikan kepada orang atau pihak yang menghasilkan suatu ciptaan yang bersumber pada pikirannya sendiri. Di antaranya hak ini adalah pemberian kepada pihak pencipta atau suatu hak eksekutif untuk menggunakan ciptaannya itu dalam jangka waktu tertentu.

• Subjek dari Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) terbagi dalam 2 (dua) kategori, yaitu hak cipta dan hak-hak yang berhubungan dengan hak cipta, dan hak milik industri (indstrial property). • Dalam Hal hak cipta dikenal hak-hak yang berkaitan hasil karya tulisan (Literaly works) dan hasil karya artistik (artistik works).
- Slides: 72