Pengertian dan Fungsi Kredit Pengertian Kredit Kata kredit

  • Slides: 9
Download presentation
Pengertian dan Fungsi Kredit

Pengertian dan Fungsi Kredit

Pengertian Kredit Kata kredit berasal dari kata “Credere” dalam bahasa Italia yang berarti kepercayan

Pengertian Kredit Kata kredit berasal dari kata “Credere” dalam bahasa Italia yang berarti kepercayan dan juga berasal kata “Creditum” dalam bahasa latin yang artinya kepercayaan akan kebenaran. Dalam konteks ini adanya kepercayaan dari pihak kreditur kepada debitur akan mengembalikan pinjamannya berikut bunganya sesuai dengan kesepakatan yang telah diperjanjikan sebelumnya. ◦ Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Angka 11 mendefinisikan kredit sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. ◦ Menurut Malayu Hasibuan, “Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. ”

Selain pengertian mengenai Kredit sebagaimana dimaksud di atas, dalam UU Perbankan juga dikenal adanya

Selain pengertian mengenai Kredit sebagaimana dimaksud di atas, dalam UU Perbankan juga dikenal adanya Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah yang merupakan bentuk penyediaan dana yang dilakukan oleh Bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Manajemen Perkreditan Manajemen Kredit adalah bagaimana mengelola pemberian kredit mulai dari kredit tersebut diberikan

Manajemen Perkreditan Manajemen Kredit adalah bagaimana mengelola pemberian kredit mulai dari kredit tersebut diberikan sampai dengan kredit tersebut lunas. Analisis kredit yang dilakukan adalah untuk meyakini bahwa calon nasabah dapat dipercaya (mencakup latar belakang personal dan perusahaan, prospek usaha, jaminan yang diberikan serta faktor lain) dan bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar aman dalam arti uang yang disalurkan pasti kembali

Unsur-Unsur Kredit Berdasarkan Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 mengenai pengertian kredit, terdapat beberapa

Unsur-Unsur Kredit Berdasarkan Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 mengenai pengertian kredit, terdapat beberapa unsur perjanjian kredit, yaitu: 1. Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu. 2. berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain 3. terdapat kewajiban pihak peminjam untuk melunasi utangnya dalam jangka waktu tertentu. 4. Pelunasan utang yang disertai dengan bunga.

Unsur-Unsur Kredit Menurut Kasmir, Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai

Unsur-Unsur Kredit Menurut Kasmir, Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut : 1. Kepercayaan : Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang dan jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank. 2. Kesepakatan : di dalam kredit mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. 3. Jangka waktu : Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. 4. Risiko : Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. 5. Balas jasa : Merupakan keuantungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank.

Tujuan dan Fungsi Kredit Tujuan utama pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut: 1. Mencari

Tujuan dan Fungsi Kredit Tujuan utama pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut: 1. Mencari keuntungan : 2. Membantu usaha nasabah 3. Membantu pemerintah : Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan diberbagai sektor, sehingga: § Penerimaan pajak meningkat, dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan bank. § Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangunan usaha baru atau perluasan usaha akan membutuhkan kerja baru sehingga dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur. § Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bahwa sebagian besar kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar dimasyarakat. § Menghemat devisa negara, terutama untuk produk-produk yang sebelumnya diimpor dan apabila sudah fdapat diproduksi di dalam negeri dengan fasilitas kredit yang ada jelas akan dapat menghemat devisa negara. § Meningkatkan devisa negara, apabila produk dari kredit yang dibiayai untuk keperluan ekspor.

Fungsi Kredit 1. Untuk meningkatkan daya guna uang 2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu

Fungsi Kredit 1. Untuk meningkatkan daya guna uang 2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang 3. Untuk meningkatkan daya guna barang 4. Meningkatkan peredaran barang 5. Sebagai alat stabilitas ekonomi 6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha 7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan 8. Untuk meningkatkan hubungan internasional

Kebijakan Perkreditan Bank 1. Prinsip kehati-hatian dalam perkreditan; 2. Organisasi dan manajemen perkreditan; 3.

Kebijakan Perkreditan Bank 1. Prinsip kehati-hatian dalam perkreditan; 2. Organisasi dan manajemen perkreditan; 3. Kebijakan persetujuan kredit; 4. Dokumentasi dan administrasi kredit; 5. Pengawasan kredit; 6. Penyelesaian kredit bermasalah.