PENGENDALIAN VEKTOR KETIKA BENCANA KEBERADAAN VEKTOR SAAT BENCANA

PENGENDALIAN VEKTOR KETIKA BENCANA

KEBERADAAN VEKTOR SAAT BENCANA • Vektor : serangga dan binantang pengerat yang mampu menularkan penyakit dari manusia, hewan atau reservoir lain kepada manusia. • Dalam keadaan darurat : orang banyak berkumpul vektor akan turut “berkumpul” • Banjir: perindukan nyamuk dalam genangan • Kehancuran sanitasi lingkungan manusia terpajan gigitan nyamuk, lalat, kecoa dan tikus

Faktor Risiko Tertularnya Penyakit melalui Vektor pada Korban Bencana • Tempat mengungsi bersifat sementara higiene domestik kurang optimum • Peningkatan pemajanan vektor krn kondisi tempat bernaung terbuka • Peningkatan pemajanan kepada sumber agent penyakit yang ditularkan vektor krn overcrowding • Bertambahnya dan tersedianya tempat perindukan serta tempat istirahat vektor

Faktor Risiko Tertularnya Penyakit melalui Vektor pada Korban Bencana (2) • Tersedianya sumber-sumber makanan dan sisa makanan yang menarik bagi vektor • Terputusnya upaya pemberantasan vektor • Hilangnya akses pengobatan efektif untuk penyakit yang ditularkan vektor • Terdapat kelompok karier penyakit yang relatif sudah kebal terhadap penyakitnya

Pengendalian Vektor • • Penyemprotan, Biological control, Pemusnahan sarang nyamuk, Perbaikan lingkungan

Tujuan Pengendalian Vektor • Menurunkan populasi vektor serendah mungkin secara cepat sehingga keberadaannya tidak lagi berisiko untuk terjadinya penularan penyakit tular vektor di suatu wilayah, • Menghindari kontak dengan vektor sehingga penularan penyakit tular vektor dapat dicegah, • Meminimalkan gangguan yang disebabkan oleh binatang atau serangga pengganggu

Kegiatan Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu a) Survei cepat b) Metode pengendalian

Pengendalian Lingkungan • Breeding mengubah situs dengan mengeringkan atau mengisi situs, • Pembuangan sampah secara teratur, • Menjaga tempat penampungan air bersih, • Kebersihan

Pengendalian secara Mekanis • Menggunakan bednets • Perangkap • Penutup makanan

Pengendalian Biologis • Menggunakan organisme hidup untuk pengendalian larva, seperti ikan yang makan larva (misalnya, nila, ikan mas, guppies) • Bakteri (Bacillus thuringiensis israelensis) yang menghasilkan racun terhadap larva • Pakis mengambang bebas yang mencegah pembiakan, dan lain-lain

Pengendalian Kimiawi • Penggunaan repellents • Insektisida untuk penyemprotan (IRS, spray, fogging) untuk vektor dewasa • Larvicides untuk pengendalian larva

UPAYA PENGENDALIAN VEKTOR DI DAERAH TANGGAP DARURAT • Jika di sekitar lokasi penampungan pengungsi belum ada saluran air darurat ketentuan konstruksi saluran atau lubang peresapan tidak menjadi tempat perindukan lalat dan nyamuk. • Pembuangan sampah/sisa makanan dengan baik • Bilamana diperlukan dapat menggunakan Insektisida

UPAYA PENGENDALIAN VEKTOR DI DAERAH TANGGAP DARURAT • Tetap menjaga kebersihan individu selama berada di lokasi pengungsi • Penyediaan sarana pembuangan air limbah (SPAL) dan pembuangan sampah yang baik • Kebiasaan penanganan makanan secara higienis

TUGAS KELOMPOK • Kelompok 1: Pengendalian nyamuk yang ada di daerah tanggap daurat (pengungsian) • Kelompok 2: Pengendalian tikus di daerah tanggap darurat • Kelompok 3: Pengendalian lalat di daerah tanggap darurat • Kelompok 4: Pengendalian kecoa di daerah tanggap darurat

KLP 1 -Nyamuk KLP 2 -Tikus KLP 3 -Lalat KLP 4 -Kecoa Harris S Paulus Bili Doni Galuh Peta Kuntoro Ade Arifim Rezky Lavy Ali Imron Simson Wopy Kulla Asysia Amanda Sekar Adinda Masyaroh Marianus Jajo
- Slides: 15