PENGENDALIAN TEKNIS ADMINISTRATIF DAN PROTEKSI PERORANGAN Oleh Dr

  • Slides: 19
Download presentation
PENGENDALIAN TEKNIS, ADMINISTRATIF DAN PROTEKSI PERORANGAN Oleh : Dr. Edison, MPH Bagian Ilmu Kesehatan

PENGENDALIAN TEKNIS, ADMINISTRATIF DAN PROTEKSI PERORANGAN Oleh : Dr. Edison, MPH Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

A. Pengendalian Teknis 1. Faktor Fisika a. Kebisingan • Adalah bunyi-bunyi yang tidak dikehendaki

A. Pengendalian Teknis 1. Faktor Fisika a. Kebisingan • Adalah bunyi-bunyi yang tidak dikehendaki • Terdiri dari campuran sejumlah gelombang suara yg frekuensinya bervariasi • Telinga manusia mampu mendengar frek 16 -20. 000 Hz. Kebisingan diukur dgn Soundlevel meter. • Kebisingan dapat menyebabkan : – ketulian progresif – Gangguan daya kerja

Pengendalian kebisingan 1. Pemasangan peredam pada sumber getaran (mesin) 2. Pemasangan isolasi pada jalan

Pengendalian kebisingan 1. Pemasangan peredam pada sumber getaran (mesin) 2. Pemasangan isolasi pada jalan transmisi getaran 3. Pemakaian tutup telinga, dpt mengurangi intensitas bising sekitar 20 – 25 d. B. 4. Tutup telinga diperlukan apbl bising > 100 d. B 5. Menjauhi sumber getaran / bising 6. UU/ peraturan / SOP tertentu.

Bising dan Lama Kerja Diperkenankan • Intensitas (d. B) 85 (90? ) 92 95

Bising dan Lama Kerja Diperkenankan • Intensitas (d. B) 85 (90? ) 92 95 97 100 105 110 115 Waktu kerja (jam) 8 6 4 3 2 1 0. 5 0. 25

b. Radiasi • Terdiri dari : – Radiasi elektromagnetis : gel mikro, radiasi laser,

b. Radiasi • Terdiri dari : – Radiasi elektromagnetis : gel mikro, radiasi laser, radiasi panas, sinar infra merah, sinar X dan gama. – Radiasi radioaktif : sinar dari bahan radioaktif a. Gel mikro : radio, pemancar radio, radar, dll Frekuensi gel mikro : 10 – 10. 000 MHz Pengaruh gel mikro : mata dan kulit

Gel mikro…. • Frekuensi 300 – 30. 000 MHz tidak boleh melampaui 10 mw/cm

Gel mikro…. • Frekuensi 300 – 30. 000 MHz tidak boleh melampaui 10 mw/cm persegi. • Pedoman : a. lebih 10 mw/cm persegi : berbahaya / tdk boleh b. 1 – 10 mw / cm persegi : aman utk kadang 2. c. dibawah 1 mw/cm persegi : aman utk kerja kontinyu.

1. Radiasi Laser • Sinar laser adlh emisi energi tinggi • Digunakan untuk pengelasan,

1. Radiasi Laser • Sinar laser adlh emisi energi tinggi • Digunakan untuk pengelasan, pemotongan, pelapisan, holografi, alat optis, spektroskopi dan operasi kedokteran. • Efek utama thd mata dan kulit • Pengendalian – indoktrinasi rutin bahaya laser - pengetahuan ttg alat-alat laser - pemeriksaan mata dan kulit - pengawasan ketat pemakaian

2. Sinar Inframerah • • Dihasilkan oleh benda-benda pijar Menyebabkan katarak pada mata Pencegahan

2. Sinar Inframerah • • Dihasilkan oleh benda-benda pijar Menyebabkan katarak pada mata Pencegahan pakai kacamata kobalt biru Pemeriksaan sebelum dan periodik mata pekerja

3. Sinar Ultraviolet • Dihasilkan oleh pengelasan suhu tinggi, lampu pijar, matahari. • Menyebabkan

3. Sinar Ultraviolet • Dihasilkan oleh pengelasan suhu tinggi, lampu pijar, matahari. • Menyebabkan konyungtifitis fotoelektrika • Pencegahan : hindari dan kacamata

4. Sinar Ronsen dan Gama • Dapat berakibat luka bakar, impotensi, kerusakan sisten hemopoitik

4. Sinar Ronsen dan Gama • Dapat berakibat luka bakar, impotensi, kerusakan sisten hemopoitik dan leukemia • Pengukuran dengan dosimeter, batas aman tidak melebihi 100 m. Rad dalam sebulan. • Bila dosis > batas aman, kurangi waktu kerja 5. Sinar Radioaktif Sinar alfa daya tembus tdk dalam --- lokal Sinar beta, lebih dalam --- sistemik Sinar gama mengionisasi, mengacau proses tubuh

c. Getaran mekanik • Dapat menyebabkan gangguan kesehatan, nikmat kerja dan kelelahan. • Dicegah

c. Getaran mekanik • Dapat menyebabkan gangguan kesehatan, nikmat kerja dan kelelahan. • Dicegah dgn peredam tempat duduk dan alas kaki d. Tekanan udara tinggi dan rendah e. Penerangan di tempat kerja f. Bau-bauan di tempat kerja

2. Faktor Kimia • Disimpan ditempat tersendiri • Beri label masing-masing zat kimia •

2. Faktor Kimia • Disimpan ditempat tersendiri • Beri label masing-masing zat kimia • Penggunaan sesuai dengan SOP 3. Faktor Biologi - perlu pengontrolan yang berkala - cuci tangan sebelum dan sesudah kerja - pakai sarung tangan, masker dan pelindung yang sesuai.

B. Pengendalian administratif • • • Pembuatan SOP kerja setiap unit Pemberian cuti kerja

B. Pengendalian administratif • • • Pembuatan SOP kerja setiap unit Pemberian cuti kerja Penempatan pekerja yang sesuai Pemindahan pekerja Pemberian sanksi bila melanggar

C. Pengendalian Perorangan • • Pengetahuan tentang bahaya kerja Meningkatkan pengetahuan Meningkatkan keterampilan Bekerja

C. Pengendalian Perorangan • • Pengetahuan tentang bahaya kerja Meningkatkan pengetahuan Meningkatkan keterampilan Bekerja sesuai SOP dan pakai APD Disiplin yang tinggi Tidak bekerja sambil merokok, HP, dll Pemeriksaan berkala Jaga gizi, kebugaran dan konsentarasi.

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

PNEUMOKONIOSES • Segolongan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debu-debu dalam paru-paru. • Waktu menarik

PNEUMOKONIOSES • Segolongan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debu-debu dalam paru-paru. • Waktu menarik nafas debu masuk kedalam paru, 5 – 10 mikron ditahan oleh sal nafas atas, 3 – 5 mikron ditahan sal nafas tengah, 1 – 3 mikron langsung kepermukaan alveoli, 0, 1 – 1 mikron tidak mengendap. • Debu < 0, 1 mikron bergerak keluar masuk alveoli krn gerakan Brown.

Mekanisme tertimbunnya debu dalam paru • 1. mekanisme inertia atau kelembanan • 2. mekanisme

Mekanisme tertimbunnya debu dalam paru • 1. mekanisme inertia atau kelembanan • 2. mekanisme sedimentasi • 3. mekanisme Brown, ukuran < 0, 1 mikron • Diagnosis • Anamnesis, riwayat pekerjaan, gejala klinis, pemeriksaan fisik, laboratorium / biopsi.

Pneumokonioses 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Silicosis ----- Si. O 2

Pneumokonioses 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Silicosis ----- Si. O 2 bebas Asbestosis------- debu asbes Berryliosis------- debu Be Siderosis ------- debu mengandung Fe 2 O 3 Stannosis ------- debu biji timah putih (Sn. O 2) Byssinosis------- debu kapas Anthracosis ----- debu arang batu Talkosis -------- debu talk

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH