PENGENALAN PENEMPATAN DAN PEMBERHENTIAN Disusun oleh Herry Syafrial
PENGENALAN, PENEMPATAN, DAN PEMBERHENTIAN Disusun oleh: Herry Syafrial, S. Pd. , M. A
Pendahuluan • Setelah melakukan rekrutment dan seleksi, diputuskan siapa karyawan yang diterima oleh Perusahaan. Setelah diterima maka karyawan akan diminta untuk mulai bekerja. • Kehadiran karyawan baru dalam suatu perusahaan atau organisasi perlu melalui masa perkenalan terlebih dahulu, agar mengenal dengan baik lingkup aktivitas perusahaan. • Sering terjadi pekerja berhenti pada bulan-bulan pertama pekerjaan mereka, karena gagalnya perkenalan dan penempatan. • Melalui penempatan setidaknya dapat: • 1. Mengurangi ketidak sesuaian. 2. Mengurangi berhentinya pekerja baru Kenapa berhentinya pekerja baru merugikan perusahaan?
Pengenalan • Dalam pikiran karyawan baru ada kecemasan, muncul berbagai pertanyaan: • Apakah saya dapat mengerjakan pekerjaan itu? • Apakah saya akan betah bekerja di perusahaan ini? • Apakah BOS saya akan menyukai saya? • Apakah teman-teman sekantor akan kooperatif dengan saya? DLL • Kesan pertama adalah kuat dan abadi. • Oleh karena itu untuk membantu karyawan baru tidak cemas dan produktif, Manajer HRD harus membuat kesan pertama itu indah dan menyenangkan. • Hal ini juga harus dilakukan kepada karyawan lama yang dimutasi ke pekerjaan baru di perusahaan yang sama. • Pengenalan (Orientasi) bisa dilakukan hanya dengan waktu singkat, beberapa hari, bahkan beberapa bulan.
Tujuan Pengenalan 1. Memberikan rasa bangga menjadi anggota perusahaan yang berkualitas 2. Menciptakan kesadaran akan lingkup bisnis perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahaan lainnya. 3. Memberikan penekanan bahwa keuntungan kompetitif didasarkan pada focus pelanggan dan pelayanan. 4. Mengurangi kekhawatiran berkaitan dengan pekerjaan baru. 5. Membantu menjelaskan pengembangan kontribusi dari anggota tim. 6. Menjelaskan standar mutu yang menjadi ukuran kinerja 7. Membangun tanggung jawab bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang dibagi antara karyawan dan manajemen.
Program Pengenalan • Masalah Perusahaan: • Sejarah Perusahaan • Visi, Misi, Objective Perusahaan • Budaya Perusahaan dan Nilai (Value) yang dikembangkan. • Struktur Organisasi • Perusahaan-Perusahaan Pesaing • Posisi Perusahaan Saat ini • Produk dan Jasa yang dihasilkan Perusahaan. • Nama dan Jabatan Eksekutif Kunci. • Jabatan dan Departemen SDM • Faslitas yang ada perusahaan dan letaknya • Masa Percobaan (Hak dan Kewajiban) • Penjelasan ringkas mekanisme kerja
• • Peraturan dan Kebijakan Perusahaan • Peraturan Disiplin • Buku Pedoman Karyawan • Prosedur dan Fasilitas Keamanan Keuntungan Karyawan • Waktu Pembayaran Kompensasi Kerja • Perhitungan/Rincian Kompensasi • Liburan dan Cuti • Hak beristirahat • Peluang mendapatkan Pelatihan dan Pendidikan • Konseling • Fasilitas asuransi untuk jaminan kesehatan • Program pension • Service perusahaan bagi karyawan
• • Perkenalan • Kepada Penyelia • Kepada Pelatih • Kepada Rekan Kerja • Kepada Pembimbing Karyawan Tugas-Tugas Karyawan • Lokasi Kerja • Uraian Tugas dan Tanggung Jawab • Peralatan Keselamatan Kerja • Tujuan Pekerjaan • Hubungan dengan unit kerja lain • Hubungan dengan karyawan lain
Manfaat Program Pengenalan • Walau hasil penelitian terhadap program pengenalan masih terbatas, tetapi terdapat beberapa manfaat. Manfaat yang paling menonjol adalah berkurangnya kecemasan karyawan. Dengan berkurangny akecemasan, maka karyawan dapat belajar lebih baik. • Hasil dari program pengenalan yang dilakukan dengan baik adalah: • • Kinerja Lebih baik. • Tidak terlalu membutuhkan bantuan penyelia dan rekan sekerja. • Kecil kemungkinan untuk berhenti. Kalau ada karyawan yang ditugaskan di luar negeri, pengenalan menjadi lebih penting dan rumit. Adat istiadat, Budaya, Bahasa, perbedaan hukum bisnis, rumah tinggal, tempat belanja, transportasi, sekolah untuk anak bisa ditambahkan dari materi program perkenalan yang biasa.
Penempatan • Karyawan yang telah selesai menjalankan program orientasi harus segera mendapat tempat pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan keahlian yang dimilikinya. • Penempatan staffing terdiri dari dua cara: 1. Karyawan baru dari luar perusahaan 2. Penugasan di tempat yang baru bagi karyawan lama yang disebut implacement atau penempatan internal. • Sering terjadi penempatan internal tanpa ada orientasi, karena karyawan lama dianggap telah mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan. • Penempatan adalah: penugasan atau penugasan kembali seorang karyawan pada pekerjaan barunya. • 3 Jenis Penempatan: 1. Promosi, 2. Transfer, 3. Demosi
Promosi • Promosi terjadi apabila seseorang karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang lebih tinggidalam pembayaran, tanggung jawab dan atau level. Umumnya diberkan sebagai penghargaan atas usaha dan prestasinya di masa lampau. • Biasanya akan muncul 2 permasalahan: • 1. Keputusan karyawan yang dipromosikan tidak objektif. Karena keluarga, satu suku, satu almamater, dll. 2. Prinsip Peter (Peter Principles) yang menyatakan secara hierarki manusia cenderung untuk terus meningkatkan tingkat kompetensinya. Prinsip ini tidak selalu benar, karena seseorang yang berkinerja baik di satu bidang pekerjaan belum tentu baik di bidang pekerjaan yang lain. Ada juga model promosi system senioritas. Pada umumnya pekerja senior akan dipromosikan terlebih dahulu. Maksud senior adalah pekerja yang memiliki masa kerja paling lama di perusahaan tersebut.
Transfer dan Demosi • Tranfer terjadi bila seorang karyawan dipindahkan dari satu bidang tugas ke bidang tugas lainnya yang tingkatannya sama baik gaji, tanggung jawab, dan structural. • Demosi terjadi kalua seseorang dipindahkan dari satu posisi ke posisi lainnya yang lebih rendah tngkatannya baik gaji, tanggung jawab, dan structural. • Transfer berupa kepindahan bersifat geografis (pindah kota/pulau) tidak hanya karyawan tapi perhatikan juga keluarga (suami/isteri/anak-anak) karyawan. Harus mencarikan tempat tinggal, pekerjaan baru untuk suami/isteri yang ikut pindah, dan sekolah baru untuk anak-anak yang ikut pindah.
Beberapa Masalah dalam Penempatan 1. Efektivitas, penempatan harus mampu meminimalisasi kemungkinan terjasinya kekacauan bagi karyawan dan perusahaan. 2. Tuntutan Hukum, transfer, demosi, dan pemutusan kerja yang sifatnya tidak sukarela harus memperhatikan hokum, prosedur, alasan bisnis yang adil, dan Undang-Undang ketenagakerjaan. Kesewenangan dalam penempatan dapat menerima tuntutan hokum dari pihak yang dirugikan. 3. Pencegahan Separasi (PHK) 1. Pengunduran Diri Secara Sukarela. Dapat dikurangi dengan meningkatkan kepuasan kerja, pekerjaan yang menantang, sipervisi yang bermutu tinggi, dan kesempatan untuk tumbuh bagi setiap karyawan 2. Kematian. Adalah alasan bagi pengembangan HRD untuk meningkatkan kegiatan keamanan kerja, penjagaan kesehatan secara preventif dan rancangan program kenyamanan kerja untuk menjaga kesehatan karyawan. 3. Layoff (Pemberhentian Sementara). Diminamilisasi dengan perencanaan SDM yang cermat, Memprediksi kebutuhan tenaga kerja beberapa tahun mendatang untuk menghidari layoff bahkan pada masa resesi sekalipun. Layoff juga bias dihindari dengan part-time layoff beberapa hari saja dalam sepekan. Cocok untuk sector produksi, angkutan, mesin untuk emnghindari shift
4. Terminasi. Hasil penelitian tentang mengapa seseorang diberhentikan kerja: Alasan tidak kompeten : 35% Tidak cocok dengan rekan kerja : 10% Tidak jujur : 20% Sikap negative : 15% Tidak ada motivasi : 10% Gagal/menolak perintah : 5% Tidak disiplin : 5% Pelatihan dan Pengembangan karyawan adalah cara lain untuk mengurangi terminasi karena buruknya kinerja karyawan. Melalui pelatihan efektif, karyawan baru dan karyawan lama dapat diajarkan bagaimana mereka dapat bekerja secara sukses.
Pemberhentian • Pemberhentian atau Pemutusan Hubungan Kerja adalah Keputusan dari individu dan perusahaan untuk memutus hubungan kerja. • Bentuk-Bentuk PHK: 1. Meninggalkan Kerja Sementara (Cuti) 2. Pengurangan 3. Pengunduran Diri Sementara (Layoff) 4. Pemecatan (PHK)
TUGAS • Buat PROPOSAL Program Orientasi Untuk Karyawan Baru • Waktunya: 3 hari • Pesertanya 15 orang. • Buat Jadwal Acara
- Slides: 15