Pengembangan Pertanian Berbasis Kearifan Lokal Menuju Ketahanan Pangan
“Pengembangan Pertanian Berbasis Kearifan Lokal Menuju Ketahanan Pangan Indonesia dalam Upaya Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)” Yogya, 9 April 2017 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pemahaman Ketahanan Pangan Renaisans Pangan Permasalahan & Isu Strategis Strategi Perencanaan ke Depan Pemetaan Ketahanan Pangan Upaya Pengurangan Kemiskinan Keamanan Pangan Indikator Kinerja BKPP DIY Penutup 2
1 PEMAHAMAN KETAHANAN PANGAN 3
LATAR BELAKANG FOOD IS PANGAN GOOD FOOD Dapat Menyebabkan LIFE HEALTH INVESTMENT • Mati hidupnya suatu bangsa • Peperangan • Pembunuhan/pencurian • Orang sehat/sakit • Umur hidup seseorang • Kualitas generasi penerus • Kuat tidaknya identitas budaya • Penilaian status sosial 4
§ KETAHANAN PANGAN (UU 18/2012) ADALAH KONDISI TERPENUHINYA PANGAN BAGI NEGARA SAMPAI DENGAN PERSEORANGAN, YANG TERCERMIN DARI: ü TERSEDIANYA PANGAN YANG CUKUP JUMLAH MAUPUN MUTUNYA, AMAN, BERAGAM, BERGIZI, MERATA, DAN TERJANGKAU; ü TIDAK BERTENTANGAN DENGAN AGAMA, KEYAKINAN DAN BUDAYA MASYARAKAT; ü UNTUK HIDUP SEHAT, AKTIF, PRODUKTIF SECARA BERKELANJUTAN. 5
PERWUJUDAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL KETAHANAN PANGAN WILAYAH KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA KETAHANAN PANGAN INDIVIDU 6
KEDAULATAN PANGAN KETAHANAN PANGAN INDIVIDU/ MASYARAKAT YANG SEHAT, AKTIF, DAN PRODUKTIF KEMANDIRIAN PANGAN KEAMANAN PANGAN 7
Penjelasan… KETAHANAN § § § Cukup (jumlah, mutu, aman, rata, terjangkau) Produksi DN/Impor Untuk hidup sehat KEMANDIRIAN § Produksi DN § Potensi SDA, SDM, Sosial, Ekonomi, Kearifan lokal § Bermartabat KEDAULATAN § Tentukan kebijakan sendiri § Menjamin hak atas pangan rakyat § Tentukan sistem usaha pangan potensi lokal ada daya saing 8
KETAHANAN PANGAN (ada 3 subsistem) Subsistem KETERSEDIAAN § Produksi DN § Impor § Cadangan Subsistem DISTRIBUSI § Aksesibilitas : ú Fisik ú Ekonomi Subsistem KONSUMSI § Kualitas pangan : ú Keseimbangan Gizi ú Mutu, Keamanan § Diversifikasi Pangan § Pengolahan Pangan 9
2 RENAISANS PANGAN 10
RENAISANS (melahirkan kembali Yogyakarta) • Renaisans (renaissance ) Yogyakarta : Terciptanya peradaban baru unggul yang Terciptanya peradaban baru, unggul dalam menghasilkan ‘manusia yang utama’ (jalmâ utâmâ) kang utâmâ), kang yang berasaskan ‘rasa ke. Tuhan-an, rasa dan rasa Azas: ‘rasa ke-Tuhan-an, rasakemanusiaan dan rasa keadilan’, dengan mengandalkan modal Landasan: ‘kebudayaan dan pendidikan’ dasar ‘kebudayaan dan pendidikan’. Semangat: kebersamaan saiyek saeko kapti 5 pilar bersatu (birokrasi, • Semangat Among Tani Dagang Layar. dunia usaha, akademisi, masyarakat, profesional) wujudkan “Among Tani Dagang Layar “ (laut sebagai muka depan DIY) 11
Arah Pembangunan 2012 -2017 : Paradigma Baru melalui RENAISANS YOGYAKARTA AKSELERASI PENCAPAIAN VISI PEMBANGUNAN DIY 2025 “ Menuju DIY yang berdaulat pangan “ Semangat UU 13/2012 Tentang Keistimewaan DIY Arahan Kebijakan “Yogyakarta Menyongsong Peradaban Baru 2012 -2017” Menguatkan perekonomian daerah dgn semangat kerakyatan, inovatif, kreatif, berdaya saing pariwisata, utk memacu pertumbuhan ekonomi daerah yg berkualitas & berkeadilan STRATEGI MAKRO (9 bidang) Pendidikan, Teknologi, Pariwisata, Ekonomi, Pangan, … Penguatan Ekonomi Lokal & Modal Sosial Pengembangan Ekonomi Kerakyatan berbasis Agraris, Maritim, & Niaga Terwujudnya Kedaulatan Pangan RENAISANS YOGYAKARTA Ketahanan Kemandirian Kedaulatan PRINSIP PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN • Percepatan diversifikasi pangan & konsumsi pangan untuk mengurangi ketergantungan thd jenis pangan tertentu • Pengelolaan cadangan pangan sesuai kondisi SPESIFIK wilayah DIY • Sinergi kegiatan (kerjasama kolektif) untuk menciptakan pemberdayaan masyarakat Langkah Strategis dalam Menyukseskan Renaisans Pangan • Pengembangan local genius (indigenous knowledge) • Mengoptimalkan produksi pangan lokal • Perlindungan pasar • Penyediaan sarpras untuk memacu produksi pangan yang beragam & kemudahan akses 12
Renaisans Pangan § Pengembangan local indigenous sebesar mungkin untuk menopang terwujudnya kedaulatan pangan, yakni terpenuhinya pangan untuk hidup sehat dan produktif bagi setiap rumah tangga dari produksi dalam negeri. § Pembangunan, penelitian, pengembangan, dan penerapan IPTEK bidang pangan meliputi aspek penyediaan, distribusi (keterjangkauan), dan konsumsi pangan. 13
PERAN BKPP PROGRAM PENINGKATAN PENANGANAN DAERAH RAWAN PANGAN PENINGKATAN KETERSEDIAAN & CADANGAN PENGANEKARAGAM AN KONSUMSI & KEAMANAN PANGAN PENINGKATAN DISTRIBUSI & AKSES PANGAN PEMBERDAYAAN PENYULUHAN GOAL: Skor PPH: optimal Ketersediaan & Cadangan Pangan Meningkat Ketahanan Pangan Berkelanjutan ( Mandiri & Berdaulat ) Ketersediaan informasi, pasokan harga, & akses pangan Pengawasan & Pembinaan Keamanan Pangan Jumlah Desa Rawan Pangan Menurun Peningkatan kapasitas penyuluh Ketahanan pangan merupakan urusan wajib yang harus dilaksanakan untuk stabilitas wilayah, mendukung pencapaian kedaulatan pangan yang berkelanjutan Pengurangan Angka Kemiskinan Perluasan Lapangan Kerja Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi DIY 14
3 PERMASALAHAN & ISU STRATEGIS 15
Permasalahan Pembangunan Ketahanan Pangan PERUBAHAN IKLIM PERTUMBUHAN ALIH FUNGSI LAHAN PENDUDUK LOCAL INDIGENOUS KUANTITAS & KUALITAS SDM PERTANIAN PASAR BEBAS KEAMANAN PANGAN 16
Isu Strategis Pembangunan Ketahanan Pangan • Konsumsi beras masih cukup tinggi, ketergantungan terhadap terigu & produk import lainnya rendahnya konsumsi pangan lokal kurangnya pengetahuan masyarakat & rendahnya daya saing produk pangan lokal • Skor PPH belum optimal (konsumsi pangan belum B 2 SA) • Adanya kerawanan pangan dan gizi buruk yang dipengaruhi oleh terbatasnya ketersediaan, akses, & pemanfaatan pangan karena persoalan kemiskinan • Harga pangan pokok yang semakin tinggi • Kurang mantapnya kelembagaan penyuluhan dan sinergisitas pelaku penyuluhan 17
4 STRATEGI PERENCANAAN KE DEPAN 18
Strategi Perencanaan Pembangunan Ketahanan Pangan Penanganan kerawanan pangan & kemiskinan secara terintegrasi lintas sektor Desa Mandiri Pangan, Replikasi Desa Percontohan Pengurangan Kemiskinan & Kerawanan Pangan (12 desa) Diversifikasi pangan promosi pangan lokal & pola konsumsi B 2 SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman) optimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai sumber protein, vitamin, mineral peningkatan skor Pola Pangan Harapan (PPH) Optimalisasi peran penyuluh dalam pengawalan dan pendampingan swasembada padi, jagung, kedele 19
5 PEMETAAN KETAHANAN PANGAN 20
Konsumsi Beras Per Kapita 100. 00 98. 10 98. 00 96. 00 94. 00 92. 40 92. 00 90. 00 88. 30 Konsumsi Beras 88. 00 86. 00 84. 00 82. 00 80. 00 2011 2012 2013 Tahun 2014 2015 26
Penurunan Jumlah Desa Rawan Pangan di DIY 27
• • • PROVINSI DIY JUMLAH DESA : 438 DESA RAWAN : 16 Gunungkidul : 7 Kulonprogo : 6 Bantul : 3 Desa Mandiri Pangan: 1. Hargotirto, Kokap, KP 7. Karangasem, Paliyan, GK 2. Hargowilis, Kokap, KP 8. Balong, Girisubo, GK 3. Kenteng, Ponjong, GK 9. Jatimulyo, Girimulyo, KP 4. Banyusoco, Playen, GK 10. Argorejo, Sedayu, BTL 5. Melikan, Rongkop, GK 11. Kepuharjo, Cangkringan, SLMN 6. Botodayaan, Rongkop, GK 12. Caturharjo, Sleman, SLMN PETA DESA RAWAN PANGAN (DRP) DIY Replikasi 12 TAHUN 2016 Desa Percontohan 1. Kenteng, Ponjong, GK 2. Duwet, Wonosari, GK 3. Wonosari, GK 4. Banyusoco, Playen, GK 5. Mertelu, Gedangsari, GK 6. Hargowilis, Kokap, KP 7. Hargotirto, Kokap, KP 8. Kalirejo, Kokap, KP 9. Tuksono, Sentolo, KP 10. Girirejo, Imogiri, BTL 11. Wukirsari, Imogiri, BTL 12. Trimurti, Srandakan, BTL
DATA KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN BAHAN PANGAN TAHUN 2016 KOMODITI BERAS JAGUNG KEDELAI UBI KAYU UBI JALAR DAGING SAPI DAGING AYAM TELUR AYAM GULA PASIR CABAI MERAH BAWANG MERAH IKAN KETERSEDIAAN (PRODUKSI) 508. 670 * 161. 289 * 15. 605 566. 630 5. 282 7. 829 36. 785 28. 208 37. 231 17. 877 12. 430 86. 411 KEBUTUHAN JUMLAH KEBUTUHAN SURPLUS/ MINUS (KG/KAP/TH) PENDUDUK (TON) 88, 3 3. 720. 900 328. 555 180. 115 0, 6 3. 720. 900 2. 233 159. 056 * * * # # # @ α α € 8, 2 3. 720. 900 10, 3 3. 720. 900 0, 9 3. 720. 901 2, 47 3. 720. 900 9, 11 3. 720. 900 7, 5 3. 720. 900 7, 6 3. 720. 900 1, 39 3. 720. 900 2, 59 3. 720. 900 9, 7 3. 720. 900 30. 511 38. 325 3. 349 9. 191 33. 897 27. 907 28. 279 5. 172 9. 637 36. 093 (14. 906) 528. 305 1. 933 (1. 362) 2. 888 302 8. 952 12. 705 2. 793 50. 318 Keterangan : * Produksi tanaman pangan berdasarkan Analisis Angka Ramalan II Tahun 2016 # Produksi peternakan berdasarkan data prediksi produksi dari Dinas Pertanian DIY @ Produksi gula pasir berdasarkan data prediksi produksi dari PT. Madu Baru α Produksi hortikultura berdasarkan data prediksi produksi dari Dinas Pertanian DIY € Produksi perikanan berdasarkan data prediksi produksi dari Dinas Kelautan dan Perikanan DIY 24
6 UPAYA PENGURANGAN KEMISKIKAN 25
KEMISKINAN 8 desa percontohan replikasi 12 desa KETIMPANGAN PENDAPATAN Lintas SKPD (Koordinator DKP) Persiapan Penumbuhan Pemberdayaan Masyarakat (SDA, SDM, Sosial, Ekonomi, Budaya) Secara bermartabat DEMAPAN (Desa Mandiri Pangan) Pengembangan Kemandirian DRP Non - DRP P 2 KP (Percepatan Penganeka ragaman Konsumsi Pangan) (Daerah Rawan Pangan) LDPM PUPM TTI P 2 KP Persiapan LPM -Kelompok - Wana Pangan Penumbuhan Opt. Pekarangan Pengembangan Diversifikasi/MP 3 L Kemandirian Menu B 2 SA Budidaya Penepung Produk LAPM (Lembaga Akses Pangan Masyarakat) Opt. Pekarangan Diversifikasi pangan Persiapan Pengembangan Kemandirian
Aspek Kewilayahan Fokus pada Kemiskinan & Kerawanan Pangan Ekspose 8 desa percontohan pengurangan kemiskinan & kerawanan pangan Replikasi di 12 desa 1. Trimurti, Srandakan, BTL 2. Girirejo, Imogiri, BTL 3. Wukirsari, Imogiri, BTL 4. Kenteng, Ponjong, GK 5. Duwet, Wonosari, GK 6. Wonosari, GK 7. Banyusoco, Playen, GK 8. Mertelu, Gedangsari, GK 9. Hargowilis, Kokap, KP 10. Hargotirto, Kokap, KP 11. Kalirejo, Kokap, KP 12. Tuksono, Sentolo, KP 27
DATA KK MISKIN DI 8 DESA PERCONTOHAN (Data BPS, sesuai laporan saat Kunjungan Kerja DKP DIY) Aspek yang Jagalan Ditinjau Taman- Dadaptirto ayu Jumlah Kepala Keluarga (KK) 1. 029 KK 5. 606 KK Jml KK Miskin 2013 126 KK Jml KK Miskin 2014 Jml KK Miskin 2015 Pengurangan KK Miskin selama 3 tahun berjalan Pundung sari Hargorejo Pagerharjo Margoagung Wukirharjo 2. 527 KK 1. 433 KK 3. 105 KK 1. 545 KK 3. 703 KK 915 KK 797 KK 896 KK 656 KK 1. 206 KK 1. 266 KK 1. 221 KK 242 KK 106 KK 797 KK 742 KK 656 KK 863 KK 640 KK 1. 184 KK 212 KK *) 84 KK 794 KK 634 KK 488 KK 553 KK 519 KK 1. 184 KK 464 KK **) 42 KK 33, 33 % 3 KK 0, 38 % 262 KK 29, 24 % 168 KK 25, 61 % 653 KK 54, 15 % 747 KK 59, 01 % 37 KK 3, 03 % 30 KK 12, 41 % *) diantara KK Miskin, terdapat 28 KK yang mengembalikan Kartu Miskin (perbedaan data lapangan dengan data BPS) **) 252 KK dalam kategori Rentan Miskin Dilaporkan, pemicu terbesar pengurangan kemiskinan adalah program RTLH, Jamban Keluarga, 28 Listrik, Sumber Air Minum
8 KEAMANAN PANGAN 29
OUTPUT SERTIFIKASI OKKP-D DIY s/d 2015 (90 Sertifikat Mutu) • • • PRIMA 2 PRIMA 3 REGISTRASI PSAT • • • 10 UNIT - salak pondoh (8 kelompok) - bawang merah (1 kelompok) - Naga Merah & Putih (1 kelompok) 41 UNIT - salak pondoh (16 kelompok) - naga merah (1 kelompok) - pisang ambon (1 kelompok) - naga putih (1 kelompok) - cabe merah (4 kelompok) - srikaya (1 kelompok) - pisang raja (2 kelompok) - melon (3 kelompok) - mangga malam (1 kelompok) - jambu air (1 kelompok) - Durian (1 kelompok) 38 UNIT - Beras (21 kelompok) - Pati Garut (3 kelompok) - Tepung Cassava (1 kelompok) - Tepung Mocaf (3 kelompok) - Srikaya Si Nona (1 kelompok) - Tepung Sukun (1 kelompok) - Tepung Pisang (1 kelompok) - Pati Ganyong (1 kelompok) - Tepung Ubi Ungu (1 kelompok) 1 UNIT REGISTRASI PH - Rumah Kemas Asosiasi Prima Sembada 30
9 INDIKATOR KINERJA BKPP DIY 31
So What? Peningkatan Daya Saing ala BKPP DIY 1. Diversifikasi produk pangan lokal 2. Peningkatan kapasitas pelaku usaha pangan lokal 3. Pemberdayaan masyarakat terutama perempuan melalui KRPL dan Lumbung Mataraman 4. Meningkakan daya sain g melalui Sertifikasi Pangan Produk Segar Asal Tumbuhan (PSAT) 5. Peningkatan produksi padi, jagung, kedele dengan peran serta penyuluh
Kondisi Keberagaman Konsumsi Pangan Penduduk Indonesia (DIY) dibandingkan dengan Skor PPH Ideal Belum Beragam dan Bergizi Seimbang PPH ideal =100 PPH DIY TH 2016 = 83, 7 Sayur dan buah 6% Lain-lain 1. 9%0. 0% Sayur dan buah 4. 3% Gula 3. 8% Kacang-kacangan 2. 9% Buah/biji berminyak 1. 6% Kacang-kacangan 5% Gula 5% Buah/biji berminyak 3% Minyak dan lemak 11. 4% Pangan hewani 8. 9% 0% Padi-padian 50% Minyak dan lemak 10% Padi-padian 63. 0% Pangan hewani 12% Umbi-umbian 2. 2% Umbi-umbian 6% Terutama berasal dari konsumsi Beras dan Terigu 33
Arah Pengembangan Konsumsi Pangan Nasional Pangan Hewani Kacang-kacangan Sayur dan Buah, Umbi-umbian Diturunkan Beras dan terigu Dinaikkan 34
120. 00 100. 63 100. 00 98. 23 107. 30 111. 71 80. 00 52. 70 60. 00 Kondisi Ketersediaan & Konsumsi Pangan DIY 54. 50 3, 867 3, 699 3, 701 60. 00 2012 Ketersediaan Protein (gr/kap/hari) 3, 689 60. 00 40. 00 2011 4, 000 53. 80 2013 2014 2015 Konsumsi Protein (gr/kap/hari) 3, 701 3, 500 3, 000 2, 500 2, 000 1, 852 1, 938 1, 874 1, 946. 4 1, 500 1, 000 500 2011 2012 Ketersediaan Energi (kkal/kap/hari) 2013 2014 2015 Konsumsi Energi (kkal/kap/hari) 35
10 PENUTUP 36
jogjakarta Menuju Kedaulatan Pangan • Optimalisasi pemanfaatan pekarangan KRPL penyediaan pangan B 2 SA bagi pemenuhan kebutuhan rumah tangga & peningkatan kejesahteraan MASALAH kontinyuitas kegiatan terbatas pada anggaran & pendampingan 37
jogjakarta Menuju Kedaulatan Pangan • Cadangan pangan: a. Cadangan pemerintah: beras 213, 411 ton (2016) b. Cadangan pangan masyarakat lumbung pangan mataraman 38
jogjakarta Menuju Kedaulatan Pangan BANDARA BARU (NYIA) 1. Pengawasan keamanan pangan (pre market post market) 2. Lahan pertanian berkurang intensifikasi penyediaan & penggunaan benih unggul 3. Lumbung Pangan Tradisional di kawasan prioritas Nglanggeran dan Waduk Sermo 4. Jogja Agro Techno Park (JATP) di Wijilan, Wijimulyo, Nanggulan, Kulon Progo (Inkubator Agribisnis, Agrowisata, Percontohan TPH Nak, Busines Plan, PLPPB) Program Gubernur 5. Green City (Pendampingan petani tanaman hias dan sayur / vertikultur) 39
40
- Slides: 40