PENGEMBANGAN PARAGRAF A Pengertian Paragraf dapat diartikan sebagai
PENGEMBANGAN PARAGRAF
A. Pengertian Paragraf dapat diartikan sebagai kumpulan kalimat yang mengandung satu buah kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas yang membentuk satu kesatuan gagasan yang utuh. B. Syarat-syarat Paragraf 1. Kesatuan Paragraf (kohesi), bahwa dalam sebuah paragraf hanya terdapat satu pokok pikiran atau satu tema tertentu. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf tersebut perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu kalimat pun yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu.
Contoh paragraf: Jateng sukses. Kata-kata itu meluncur gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di Gedung Olahraga Jateng, Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai utara Pulau Jawa, ibu kota Provinsi Jateng. Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu.
Kalimat manakah yang tidak menunjukkan keutuhan paragraf? 2. Kepaduan Paragraf (koheren), yaitu kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk paragraf tersebut. Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui kata-kata (ungkapan-ungkapan) pengait antarkalimat. Pengait Paragraf Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, yaitu berupa 1) ungkapan penghubung/transisi, 2) kata ganti, atau 3) kata kunci(pengulangan kata yang dipentingkan).
1) Beberapa Kata Transisi (1) Hubungan tambahan: lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping itu, lalu, berikutnya, demikian pula, begitu juga, lagi pula. (2) Hubungan pertentangan: akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya. (3) Hubungan perbandingan: sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan hal itu. (4) Hubungan akibat: oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka. (5) Hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud itu.
(6) Hubungan singkatan: singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan. (7) Hubungan waktu: sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian. (8) Hubungan tempat: berdekatan dengan itu.
Contoh paragraf yang menggunakan kata transisi Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat sudah menarik tabungan deposito mereka. Sementara itu, bursa efek Indonesia mulai goncang dalam menampung serbuan para pemburu saham. Pemilik-pemilik uang berusaha meraih sebanyaknya saham yang dijual di bursa. Oleh karena itu, bursa efek berusaha menampung minat pemilik uang yang menggebu-gebu. Akibatnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam tempo cepat melampaui angka 100 persen. Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke tingkat 101, 828 persen.
2) Kata Ganti a. Kata ganti orang pertama: saya, aku, kita, kami b. Kata ganti orang kedua: engkau, kamu, kamu sekalian c. Kata ganti orang ketiga: dia, beliau, mereka, dan nya d. Kata ganti yang lain: itu, ini, tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, di sini dan sebagainya. 3) Kata Kunci, yaitu dengan pengulangan kata-kata kunci atau topik utama.
Contoh paragraf yang menggunakan kata ganti Rizal, Rustam, dan Cahyo adalah teman sekolah sejak SMA hingga perguruan tinggi. Kini mereka sudah menyandang gelar dokter dari sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Mereka merencanakan mendirikan suatu poliklinik lengkap dengan apoteknya. Mereka menghubungi saya dan mengajak bekerja sama, yaitu saya diminta menyediakan tempatnya karena kebetulan saya memiliki sebidang tanah yang letaknya strategis. Saya menyetujui permintaan mereka.
C. Jenis-jenis Paragraf a) Berdasarkan fungsinya, paragraf ada tiga jenis, yaitu, 1. Paragraf Pembuka Paragraf pembuka atau pengantar berfungsi untuk mengantarkan pembaca pada pokok persoalan yang akan dibahas. Oleh karena itu paragraf ini harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca.
2. Paragraf Pengembang Paragraf pengembang merupakan paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan paragraf penutup. Fungsinya untuk mengembangkan pokok persoalan yang telah ditentukan. 3. Paragraf Penutup Paragraf penutup berfungsi mengakhiri karangan atau penutup karangan. Biasanya, paragraf penutup berisi simpulan pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya.
b) Berdasarkan strukturnya informasinya, paragraf dapat dibedakan menjadi paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif, dan paragraf deskriptif. 1. Paragraf Deduktif Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terletak di awal paragraf.
Contoh paragraf deduktif Sebanyak 115 ribu guru menghadiri perayaan 70 tahun usia Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sejumlah guru yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia membanjiri Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Ahad (13/12). “PGRI mengundang anggota dalam jumlah besar, ” kata Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistyo dalam sambutannya, Ahad (13/12).
2. Paragraf Induktif Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terletak di akhir paragraf. Contoh paragraf induktif Siswa yang rajin belajar masih dapat ditemukan di mana-mana, di dalam kota, di pinggir kota, dan di desa. Siswa yang berprestasi tinggi cukup banyak dan dapat ditemukan di mana-mana juga. Tidak sedikit di antara mereka yang memperhatikan dan peduli dengan keadaan lingkungan. Tampaknya masa depan generasi penerus masih dapat diharapkan.
3. Paragraf Deduktif-Induktif Paragraf deduktif-induktif atau paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat topiknya terletak di awal dan diakhir paragraf. Kalimat topik pada akhir paragraf berfungsi sebagai penegas kalimat topik pada awal paragraf. Contoh paragraf deduktif-induktif Belajar pada hakikatnya berlangsung sepanjang hayat. Sebelum bersekolah, anak sudah belajar di dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Pada usia 6 -12 tahun anak mulai ber-
sekolah di sekolah dasar. Setelah menyelesaikan sekolahnya, setidak-tidaknya belajar memecahkan masalah yang dihadapi setiap saat. Proses itu berlangsung terus sampai tua. Singkatnya, belajar itu tidak mengenal batas usia.
4. Paragraf Deskriptif Paragraf deskriptif adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat topik dan kalimat pengembang. Semua kalimat yang terdapat dalam paragraf merupakan kalimat topik. Contoh paragraf deskriptif Dari jauh terdengar anjing menggong. Di sekitar tempatku bersembunyi tidak terlihat suara-suara kehidupan. Malam itu sangat sunyi, dan sangat gelap. Desis angin pun tidak terasa, tetapi dinginnya malam sempat menyentuh tulangku.
D. Pengembangan Paragraf Pola pengembangan paragraf adalah bentuk pengembangan kalimat topik ke dalam kalmat-kalimat penjelas atau kalimat-kalimat pengembang. Pola pengembangan paragraf mencakup dua persoalan utama, yaitu: (1) kemampuan merinci secara maksimal gagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan penjelas, (2) kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan penjelas ke dalam suatu urutan yang teratur.
Berikut dijelaskan beberapa cara /teknik/metode dalam pengembangan paragraf. 1. Dengan memberikan contoh/fakta Dalam paragraf ini, kalimat topik diuraikan ke dalam kalimat-kalimat penjelas berupa contoh-contoh. Contoh: Kegiatan KUD di desa-desa yang belum dewasa sering dicampuri oleh tengkulak-tengkulak, seperti di Desa Kioro. Semua kegiatan KUD selalu dipanteu oleh tengkulak-tengkulak. Kadang-kadang bukan memantau lagi namanya, tetapi langsung ikut serta menentukan harga gabah penduduk yang akan dijual ke koperasi.
Tengkulak itulah yang mengatur pembagian uang yang ditangani oleh ketua koperasi, mengatur pembagian padi, dan sebagainya. Demikian pula halnya dalam menjual kembali ke masyarakat. Harga padi selalu ditentukan oleh tengkulak itu. Dari hasil penjualan ini tengkulak meminta upah yang cukup besar dari ketua koperasi. 2. Dengan memberikan alasan-alasan Dalam cara ini, kalimat topik dikembangkan menjadi kalimat-kalimat penjelas berupa analisis berdasarkan logika dengan menjelaskan sebab mengapa demikian.
Contoh: Membiasakan diri berolahraga setiap pagi banyak manfaatnya bagi seorang pegawai. Olahraga itu sangat perlu untuk mengimbangi kegiatan duduk berjam-jam di belakang meja kantor. Kalau tidak demikian, pegawai itu akan menderita beberapa penyakit karena tidak ada keseimbangan kerja otak dan kerja fisik. Kalau pegawai itu menderita sakit, berarti dia membengkalaikan pekerjaan kantor yang berarti pula melumpuhkan kegiatan negara.
c. Dengan bercerita Biasanya pengarang mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang sedang atau sudah berlalu apabila ia mengembangkan paragraf dengan cara ini. Contoh: Kota Wonosobo telah mereka lalui. Kini jalan lebih menanjak dan sempit berliku-liku. Bus meraung-raung ke dataran tinggi Dieng. Di samping jurang menganga, tetapi pemandangan di kejauhan adalah hutan pinus menyelimuti punggung bukit dan bekas kawah memutih. Pemandangan itu melalaikan goncangan bus yang tak henti-hentinya berkelok-kelok.
- Slides: 22