PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI GARIS DAN SUDUT UNTUK
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI GARIS DAN SUDUT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS BERBASIS METODE THINK PAIR AND SHARE RAISA 1684202007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2020
P I B A B N A U L U H ENDA
A. Latar Belakang O Matematika adalah bahasa simbol, ilmu dedukatif, ilmu tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisir. Johnson dalam Russefendi (1972) menyatakan matematika adalah unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi, aksioma, dan dalil-dalil di mana argumen setelah terbukti valid pada umumnya, karena matematika ini sering disebut ilmu deduktif O Matematika juga merupakan mata pelajaran yang wajib dipelajari siswa sejak tingkat dasar hingga tingkat menengah. Pada tingkat dasar hingga menengah mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang mempunyai jam pelajaran yang lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya. Namun, hal ini belum memberikan hasil yang optimal terhadap hasil belajar siswa. Karena masih banyak ditemui siswa yang memperoleh nilai yang masih rendah O Pemicu kurang optimalnya hasil belajar siswa adalah bahan ajar materi yang kurang kreatif. Guru diharapkan juga dapat mengembangkan materi pembelajaran. O Peran guru sangat penting dalam merubah persepsi para siswa terhadap matematika tersebut. Guru dituntut untuk menggunakan kreatifitasnya dalam mengolah kelas dan mencari metode pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif, lebih mudah menangkap materi dan paham akan materi karena jika menggunakan metode ceramah siswa akan lebih cepat bosan. Pemilihan model pembelajaran yang sesuai merupakan bagian penting yang dilakukan oleh seorang guru
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengembangan bahan ajar materi sudut dan garis terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis berbasis metode think pair and share ini menjadi produk yang valid dan efektif? 2. Bagaimana respon siswa terhadap pengembangan bahan ajar materi garis dan sudut terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis berbasis metode think pair and share dalam pembelajaran di kelas? C. Tujuan Penelitian Pengembangan 1. Menghasilkan produk bahan ajar materi sudut dan garis terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis berbasis metode think pair and share yang valid dan efektif. 2. Mengetahui respon siswa terhadap pengembangan bahan ajar materi garis dan sudut terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis berbasis metode think pair and share dalam pembelajaran di kelas.
D. Spesifikasi Produk yang diharapkan pada penelitian ini adalah dalam mengembangkan bahan ajar pada materi garis dan sudut dapat memudahkan siswa memahami materi garis dan sudut. E. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Asumsi dalam penelitian dan pengembangan Bahan Ajar Materi Garis dan Sudut Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Berbasis Metode Think Pair and Share ini adalah sebagai berikut 1. Asumsi Pengembangan 2. Keterbatasan Pengembangan
F. Definisi Istilah Pengembangan Bahan Ajar suatu usaha untuk mengembangkan atau menyempurnakan suatu produk sehingga menghasilkan produk baru yang lebih baik. segala sesuatu yang digunakan guru atau pengajar untuk membantu proses pembelajaran. Kemampuan Pemecahan masalah matematis suatu aktivitas kognitif yang kompleks, sebagai proses untuk mengatasi suatu masalah yang ditemui dan untuk menyelesaikannya diperlukan sejumlah strategi. Think Pair and Share model pembelajaran kooperatif yang memberikan siswa waktu untuk berpikir baik secara individu maupun kelompok untuk saling membantu.
KAJ I I B A BA K A ST U P IAN
Pengembangan Bahan Ajar Fungsi Bahan Ajar Menurut Sugiono (2017), “Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut” segala bentuk yang disusun secara sistematis yang bertujuan agar perencanaan pembelajaran berjalan efektif dan memudahkan proses pembelajaran baik secara tertulis maupun tidak tertulis. bahan ajar berfungsi sebagai pedoman, dimana bahan ajar dapat memberi arah atau membantu untuk melaksanakan suatu pembelajaran agar berjalan dengan baik dan sebagai alat evaluasi untuk menentukan nilai dari hasil pembelajaran atau sebagai acuan pencapaian dalam pembelajaran.
Bahan ajar pandang (visual) Bahan ajar dengar (audio) Jenis Bahan Ajar Bahan ajar pandang dengar (audio visual) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) Kemampuan Pemecahan masalah matematis pendekatan kegiatan belajar yang sangat efektif untuk mengajarkan proses berfikir tingkat tinggi, membantu siswa memproses informasi yang telah dimilikinya, serta membangun pengetahuan siswa tentang informasi yang berada di sekelilingnya.
Manfaat Pemecahan Masalah Karakteristik Kemampuan Pemecahan Masalah Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa karakteristik kemampuan pemecahan masalah yaitu siswa mampu memahami isi dalam sebuah soal dan solusi yang didapat dalam soal, dan prosedur yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut. 1. Mengembangkan sikap keterampilan peserta didik dalam memecahkan permasalahan serta dalam mengambil keputusan secara objektif dan mandiri 2. Mengembangkan kemampuan berfikir para peserta didik dan anggapan bahwa kemampuan berfikir akan lahir apabila pengetahuan semakin bertambah 3. Melalui inkuiri atau pemecahan masalah, kemampuan berfikir tersebut mampu diproses dalam situasi atau keadaan yang benar -benar dihayati, diminati peserta didik, dan digunakan dalam berbagai ragam alternatif. 4. Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara berfikir objektif-mandiri, krisis-analisis, baik secara indidual maupun kelompok. ”(h. 229)
memahami masalah merencanakan strategi serta prosedur penyelesaian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah melakukan prosedur pemecahan masalah. Think Pair and Share model pembelajaran kooperatif yang memberikan siswa waktu untuk berpikir baik secara individu maupun kelompok untuk saling membantu. Langkah-langkah Pembelajaran Think Pair and Share langkah-langkah pada pembelajaran tipe TPS memberi gambaran bahwa kegiatan pembelajaran di kelas lebih berorientasi pada pembelajaran siswa aktif. Siswa diharapkan mampu mengutarakan ide serta gagasanya dalam memecahkan persoalan matematika.
Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran tipe Think Pair and Share (TPS) GARIS kurangnya efektif pembelajaran tipe TPS jika siswa di dalam kelas terlalu banyak, sebab guru tidak dapat memonitor satu persatu kelompok dan juga membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk itu, pembelajaran ini harus dilaksanakan di dalam kelas yang siswanya tidak terlalu banyak. . Garis adalah suatu susunan titik-titik (bisa tak hingga) yang saling bersebelahan serta berderet memanjang ke dua arah (kanan/kiri, atas/bawah) Garis Sejajar MACAM –MACAM GARIS Garis Berpotongan Garis Berhimpit Garis Bersilangan
SUDUT TITIK SUDUT Sudut adalah sebuah daerah yang terbentuk karena adanya dua buah garis sinar yang titik pangkalnya saling bersekutu atau berhimpit. titik berpotongan kedua kaki sudut, sedangkan daerah sudut adalah daerah yang dibatasi oleh kedua kaki sudut. . MACAM - MACAM SUDUT Berpelurus Berpenyik u
I I I B N A I BA T I L E N P A E G D N O A T B E M M E G N E P DAN
Model Penelitian dan Pengembangan Pada penelitian ini, kemungkinan akan menggunakan tiga tahapan saja, untuk Dissemination (Penyebaran) melihat situasi, kondisi dan biaya. Prosedur Penelitian dan Pengembangan Tahap I : Define (Pendefinisian) Analisis Awal-Akhir (front -end analysis) Analisis Siswa (learner analysis) Tahap II : Design (Perencangan) Penyusunan Tes Pemilihan Format Analisis Tugas (task analysis) Analisis Konsep (concept analysis) Tahap III : Develop (Pengembangan) Validasi Ahli Perumusan Tujuan Pembelajaran (specifying instructional objective) Tahap IV : Dessiminate (Penyebaran) Uji Coba Pengembangan
Tempat dan Waktu Penelitian Uji Coba Produk Penelitian ini dilaksanakan di SMPIT Almaka Jakarta Barat berlamat Jalan Peta Selatan No. 1, RT/RW 07/03, Kalideres, Kec. Kalideres, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta Uji Coba Kecil Uji Coba Lapangan Uji Coba Produk Pada penelitian, uji coba dilakukan secara individu. kegiatan yang dilaksanakan dengan melakukan observasi lapangan, membuat bahan ajar dan menguji kelayakan produk dengan cara validasi. Subjek Uji Coba Subjek uji coba yang akan dilaksanakan adalah peserta didik kelas VIII SMPIT Almaka Jakarta Barat tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 20 peserta didik. Jenis Data Kuantitatif Data Kualitatif
Instrument Pengumpulan Data Wawancara Angket Observasi Soal Tes Dokumentasi Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan Teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. .
Sekian & Terima Kasih
- Slides: 18