PENGELOLAAN ARSIP STATIS Oleh MOCHAMAD SATRIANTO Arsiparis Muda

  • Slides: 65
Download presentation
PENGELOLAAN ARSIP STATIS Oleh MOCHAMAD SATRIANTO Arsiparis Muda Arsip Nasional RI BIMBINGAN TEKNIS KEARSIPAN

PENGELOLAAN ARSIP STATIS Oleh MOCHAMAD SATRIANTO Arsiparis Muda Arsip Nasional RI BIMBINGAN TEKNIS KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK, BANTEN HOTEL BUMI KATINEUNG, RANGKASBITUNG 25 JUNI 2019

MANA YANG DIMAKSUD ARSIP?

MANA YANG DIMAKSUD ARSIP?

Authentic (asli) Useful (Dapat digunakan} ARSIP (Yang Baik) Intact (Utuh /Lengkap) Credible (Dapat Dipercaya)

Authentic (asli) Useful (Dapat digunakan} ARSIP (Yang Baik) Intact (Utuh /Lengkap) Credible (Dapat Dipercaya)

UNSUR-UNSUR ARSIP? STUCTURE ARSIP CONTAIN (ISI) CONTEXT (HUBUNGAN INFORMASI)

UNSUR-UNSUR ARSIP? STUCTURE ARSIP CONTAIN (ISI) CONTEXT (HUBUNGAN INFORMASI)

1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Kepala ANRI Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pedoman Preservasi Arsip Statis; 5. Peraturan Kepala ANRI Nomor 27 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Sarana Bantu Penemuan Kembali Arsip Statis; 6. Peraturan Kepala ANRI Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pedoman Akses dan Layanan Arsip Statis; 7. Peraturan Kepala ANRI Nomor 31 Tahun 2011 tentang Tata Cara Akuisisi Arsip Statis 8. Peraturan lain yang terkait…….

UU NO. 43/2009 • Rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai

UU NO. 43/2009 • Rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat atau diterima oleh lembaga megara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasayarakatan, dan perseorangana dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

MEDIA ARSIP

MEDIA ARSIP

bukti sejarah/ memori organisasi/ kolektif tulang punggung manajemen / organisasi bukti akuntabilitas kinerja organisasi

bukti sejarah/ memori organisasi/ kolektif tulang punggung manajemen / organisasi bukti akuntabilitas kinerja organisasi / aparatur KEGUNAAN ARSIP aset organisasi/ sumber informasi bukti sah di pengadilan identitas organisasi

ARSIP KACAU

ARSIP KACAU

ARSIP TIDAK TERAWAT

ARSIP TIDAK TERAWAT

TUGAS DAN KEWAJIBAN LEMBAGA KEARSIPAN DAERAH (LKD) KAB/KOTA 1. melaksanakan pengelolaan arsip statis 2.

TUGAS DAN KEWAJIBAN LEMBAGA KEARSIPAN DAERAH (LKD) KAB/KOTA 1. melaksanakan pengelolaan arsip statis 2. Pengelolaan arsip inaktif yang memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun yang berasal dari SKPD/OPD kabupaten/kota 3. Pembinaan kearsipan terhadap pencipta arsip (OPD) UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Pasal 24 -25

LKD Kabupaten/Kota Wajib Melaksanakan Pengelolaan Arsip Statis yang Diterima Dari: 1. 2. 3. 4.

LKD Kabupaten/Kota Wajib Melaksanakan Pengelolaan Arsip Statis yang Diterima Dari: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Satuan kerja perangkat daerah/ Organisasi Perangkat Daerah (SKPD/ OPD) kabupaten/kota dan penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota Desa atau yang disebut dengan nama lain Perusahaan Organisasi politik Organisasi kemasyarakatan Lembaga Pendidikan Perseorangan

Dilakukan terhadap ARSIP DINAMIS ARSIP STATIS 1. Arsip Vital 2. Arsip Aktif 3. Arsip

Dilakukan terhadap ARSIP DINAMIS ARSIP STATIS 1. Arsip Vital 2. Arsip Aktif 3. Arsip Inaktif menjadi tanggung jawab PENCIPTA ARSIP DINAMIS adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu. menjadi tanggung jawab LEMBAGA KEARSIPAN ARSIP STATIS adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan.

ARSIP STATIS ? Arsip Statis : Arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki

ARSIP STATIS ? Arsip Statis : Arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan Pengelolaan arsip statis: proses pengendalian arsip statis secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi akuisisi, pengolahan, preservasi, pemanfaatan, pendayagunaan, dan pelayanan publik dalam suatu sistem kearsipan nasional. (UU Nomor 43 tahun 2009 ttg Kearsipan, Pasal 1}

PP Nomor 28 Tahun 2012, Pasal 90 Pengelolaan arsip statis wajib dilakukan oleh: a.

PP Nomor 28 Tahun 2012, Pasal 90 Pengelolaan arsip statis wajib dilakukan oleh: a. ANRI sebagai lembaga kearsipan nasional; b. lembaga kearsipan provinsi; c. lembaga kearsipan kabupaten/kota; dan d. lembaga kearsipan perguruan tinggi negeri.

Akuisis Arsip Statis Layanan Arsip Statis PENGELOLAAN ARSIP STATIS Preservasi arsip Pengolahan Arsip Statis

Akuisis Arsip Statis Layanan Arsip Statis PENGELOLAAN ARSIP STATIS Preservasi arsip Pengolahan Arsip Statis

1. Akusisi Arsip Statis (PP No. 28 Tahun 2012, Pasal 91) Akuisisi arsip statis

1. Akusisi Arsip Statis (PP No. 28 Tahun 2012, Pasal 91) Akuisisi arsip statis adalah proses penambahan khasanah arsip statis pada lembaga kearsipan yang dilaksanakan melalui kegiatan penyerahan arsip statis dan hak pengelolaannya dari pencipta arsip kepada lembaga kearsipan. • Akuisisi arsip statis dilakukan melalui verifikasi secara langsung maupun tidak langsung. • Verifikasi arsip statis menjadi tanggung jawab kepala lembaga kearsipan. • Apabila dalam melakukan verifikasi terdapat arsip yang tidak memenuhi kriteria sebagai arsip statis, kepala lembaga kearsipan berhak menolak arsip yang akan diserahkan.

Prosedur Akusisi Arsip Statis (PP No. 28 Tahun 2012, Pasal 92) a. monitoring terhadap

Prosedur Akusisi Arsip Statis (PP No. 28 Tahun 2012, Pasal 92) a. monitoring terhadap fisik arsip dan daftar arsip statis; b. melakukan verifikasi terhadap daftar arsip statis oleh lembaga kearsipan; c. menetapkan status arsip statis oleh lembaga kearsipan; d. persetujuan untuk menyerahkan oleh pencipta arsip; e. penetapan arsip statis yang diserahkan oleh pimpinan pencipta arsip; dan f. pelaksanaan serah terima arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip kepada kepala lembaga kearsipan disertai dengan berita acara dan daftar arsip statis yang diserahkan.

Pelaksanaan Akusisi Arsip Statis (PP No. 28 Tahun 2012, Pasal 92) 1. Pelaksanaan akuisisi

Pelaksanaan Akusisi Arsip Statis (PP No. 28 Tahun 2012, Pasal 92) 1. Pelaksanaan akuisisi arsip statis wajib dituangkan dalam berita acara serah terima dan daftar arsip statis. 2. Berita acara serah terima arsip statis ditandatangani oleh kepala lembaga kearsipan dan pimpinan pencipta arsip, perseorangan, atau pihak yang mewakili. 3. Berita acara serah terima arsip statis sekurang-kurangnya memuat: a. waktu serah terima; b. tempat; c. jumlah arsip; d. tanggung jawab dan kewajiban para pihak; dan e. tanda tangan para pihak.

4. Daftar arsip statis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh pencipta arsip yang

4. Daftar arsip statis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh pencipta arsip yang sekurang-kurangnya memuat: a. pencipta arsip; b. nomor arsip; c. kode klasifikasi; d. uraian informasi arsip; e. kurun waktu; f. jumlah arsip; dan g. keterangan.

FORMAT DAFTAR ARSIP STATIS YANG DISERAHKAN

FORMAT DAFTAR ARSIP STATIS YANG DISERAHKAN

ARSIP STATIS YANG BELUM DISERAHKAN PENCIPTA ARSIP? • Dalam rangka pelaksanaan akuisisi arsip statis,

ARSIP STATIS YANG BELUM DISERAHKAN PENCIPTA ARSIP? • Dalam rangka pelaksanaan akuisisi arsip statis, lembaga kearsipan wajib membuat DPA terhadap arsip statis yang belum diserahkan oleh pencipta arsip. • DPA diumumkan oleh lembaga kearsipan kepada publik baik melalui media cetak, dan/atau media elektronik sesuai wilayah kewenangannya. • DPA sekurang-kurangnya memuat: a. pencipta arsip; b. nomor arsip; c. kode klasifikasi; d. uraian informasi arsip; e. kurun waktu; f. jumlah arsip; dan g. keterangan. PP No. 28 tahun 2012, PASAL 94

1. Pengolahan arsip statis adalah proses pembuatan sarana bantu penemuan kembali arsip statis berdasarkan

1. Pengolahan arsip statis adalah proses pembuatan sarana bantu penemuan kembali arsip statis berdasarkan kaidah-kaidah kearsipan yang berlaku. 2. Standar deskripsi arsip statis adalah aturan yang digunakan dalam menggambarkan informasi atau rincian informasi yang terkandung dalam arsip statis. Dekripsi arsip statis dapat dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat makro, menengah, dan mikro. 3. Sarana bantu penemuan kembali arsip statis adalah naskah hasil pengolahan arsip statis yang memuat serangkaian petunjuk tentang cara untuk menemukan kembali arsip yang dibutuhkan pengguna arsip, baik berupa guide arsip, daftar arsip dan inventaris arsip. 4. Khazanah arsip adalah kumpulan arsip atau jumlah keseluruhan arsip yang berasal dari berbagai pencipta arsip dan disimpan di lembaga kearsipan.

5. Konkordan adalah daftar halaman, indeks, atau norma pembanding dalam sarana bantu penemuan kembali

5. Konkordan adalah daftar halaman, indeks, atau norma pembanding dalam sarana bantu penemuan kembali arsip statis yang diperbaharui dan dimaksudkan untuk rujukan kontektual. Biasanya sebuah Konkordan menempati lembaran indeks dan terdiri atas dua kolom. Kolom pertama merujuk pada kode temu balik yang baru, dan kolom kedua merujuk pada kode temu balik yang lama. 6. Akses arsip adalah ketersediaan arsip sebagai hasil dari kewenangan hukum dan otorisasi legal serta keberadaan sarana bantu untuk mempermudah penemuan dan pemanfaatan arsip. 7. Pencipta arsip adalah pihak yang mempunyai kemandirian dan otoritas dalam pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip dinamis.

AKUISISI ARSIP YANG DIHARAPKAN

AKUISISI ARSIP YANG DIHARAPKAN

2. PENGOLAHAN ARSIP STATIS 1. 2. Pengolahan arsip statis dilaksanakan berdasarkan asas asal usul

2. PENGOLAHAN ARSIP STATIS 1. 2. Pengolahan arsip statis dilaksanakan berdasarkan asas asal usul dan asas aturan asli serta standar deskripsi arsip statis. Pengolahan arsip statis dilaksanakan melalui kegiatan: a. menata informasi arsip statis; b. menata fisik arsip statis; dan c. penyusunan sarana bantu temu balik arsip statis. 3. Sarana bantu temu balik meliputi a. guide, b. daftar arsip statis, dan c. inventaris arsip.

2. 1 Guide Arsip Statis Guide arsip statis adalah sarana bantu penemuan kembali arsip

2. 1 Guide Arsip Statis Guide arsip statis adalah sarana bantu penemuan kembali arsip statis yang memuat uraian informasi mengenai khazanah arsip statis yang tersimpan di lembaga kearsipan dan uraian informasi yang disusun secara tematis. Guide arsip statis terdiri atas 2 (dua) jenis, yakni guide arsip statis khazanah dan guide arsip statis tematis. 2. 1. a. Guide arsip statis Khazanah merupakan sarana bantu penemuan kembali arsip statis yang memuat uraian informasi mengenai khazanah arsip statis dan/atau sebagian arsip yang dimiliki dan disimpan oleh lembaga kearsipan. Uraian informasi yang terkandung dalam guide arsip statis khazanah sekurang-kurangnya memuat: a. pencipta arsip (provenance), menguraikan riwayat pencipta arsip; b. periode penciptaan arsip, menggambarkan kurun waktu terciptanya arsip; c. volume arsip, menjelaskan jumlah khazanah arsip; d. uraian isi, menguraikan materi informasi khazanah arsip; dan e. contoh arsip disertai nomor arsip dan uraian deskripsi arsip.

Contoh Guide Arsip Statis Khazanah “Arsip Lembaga Pemerintah Pusat Periode Republik Indonesia 1946 -1956”,

Contoh Guide Arsip Statis Khazanah “Arsip Lembaga Pemerintah Pusat Periode Republik Indonesia 1946 -1956”, Jilid I, ANRI 2004. Keterangan: Guide arsip statis khazanah ini memuat keseluruhan informasi arsip statis tentang lembaga pemerintah pusat pada periode Pemerintahan Republik Indonesia yang tercipta pada tahun 1946 -1956 yang disimpan di ANRI, jilid 1, yang diterbitkan ANRI pada 2004.

2. 1. b Guide arsip statis tematis merupakan sarana bantu penemuan kembali arsip statis,

2. 1. b Guide arsip statis tematis merupakan sarana bantu penemuan kembali arsip statis, berupa uraian informasi mengenai suatu tema tertentu, yang sumbernya berasal dari beberapa khazanah arsip statis yang disimpan di lembaga kearsipan. Uraian informasi yang terkandung dalam guide arsip statis tematis sekurang-kurangnya memuat: a. nama pencipta arsip; b. periode pencipta arsip; c. nomor arsip dan uraian deskripsi arsip; dan d. uraian isi ringkas sesuai dengan tema guide arsip statis tematik. Contoh Guide Arsip Statis Tematis: Guide Arsip Statis Tematis “Pasang Surut Kabinet Periode 1945 -1950”, ANRI, 2004. Keterangan: Guide arsip statis tematis ini memuat informasi arsip statis tentang tema yang berkaitan dengan Pasang Surut Kabinet di negara Republik Indonesia, yang tercipta pada Periode 1945 -1950. Sumber data berasal dari beberapa khazanah arsip statis yang disimpan di ANRI, dan diterbitkan oleh ANRI pada tahun 2004.

2. 2 Daftar Arsip Statis Daftar arsip statis adalah sarana bantu penemuan kembali arsip

2. 2 Daftar Arsip Statis Daftar arsip statis adalah sarana bantu penemuan kembali arsip statis yang memuat sekurang-kurangnya uraian informasi dekripsi arsip statis antara lain: 1. Pencipta Arsip 2 Nomor Arsip; 3. Kode Klasifikasi 4. bentuk redaksi; 4. Uraian Informasi (isi ringkas); 5. kurun waktu penciptaan; 6. tingkat perkembangan; 7. jumlah; dan 8. kondisi arsip. 9. Keterangan Contoh Daftar Arsip Statis: Daftar Arsip Statis “Kabinet Perdana Menteri Republik Indonesia Periode 1950 -1968”, ANRI, 2004. Keterangan: Daftar arsip statis ini memuat informasi deskripsi arsip statis tentang Kabinet Perdana Menteri Republik Indonesia yang tercipta pada periode 1950 -1968, yang disimpan di ANRI dan diterbitkan oleh ANRI pada tahun 2004.

Bagan alur prosedur penyusunan daftar arsip statis

Bagan alur prosedur penyusunan daftar arsip statis

2. 3 Inventaris Arsip Statis Inventaris arsip adalah sarana bantu penemuan kembali arsip statis

2. 3 Inventaris Arsip Statis Inventaris arsip adalah sarana bantu penemuan kembali arsip statis yang memuat uraian informasi dari daftar arsip statis yang dilengkapi dengan pendahuluan dan lampiran. Inventaris arsip sekurang-kurang memuat: a) pendahuluan yang memuat uraian sejarah, tugas, dan fungsi/peran pencipta arsip, riwayat arsip, sistem penataan arsip, volume arsipnya, pertanggungjawaban teknis penyusun inventaris, dan daftar pustaka; b) daftar arsip statis; dan c) lampiran yang memuat indeks, daftar singkatan, daftar istilah asing (jika ada), struktur organisasi (untuk arsip lembaga), atau riwayat hidup (untuk arsip perorangan), dan konkordan (petunjuk perubahan terhadap nomor arsip pada inventaris lama dan inventaris baru). Contoh Inventaris Arsip: Inventaris Arsip “Kabinet Presiden Periode 1950 -1959”, ANRI, 1995. Keterangan: Inventaris arsip ini memuat uraian informasi dari daftar arsip statis tentang Kabinet Presiden, pada negara Republik Indonesia yang tercipta

Penulisan Draft Inventaris Arsip Setelah semua data dan informasi terkumpul maka dilakukan penulisan draft

Penulisan Draft Inventaris Arsip Setelah semua data dan informasi terkumpul maka dilakukan penulisan draft inventaris arsip yang terdiri atas komponen: 1) judul inventaris arsip; 2) kata pengantar; 3) daftar isi; 4) pendahuluan yang berisi: sejarah organisasi, sejarah arsip dan pertanggungjawaban pengolahan arsip statis; 5) uraian deskripsi arsip statis; 6) daftar pustaka; 7) lampiran-lampiran yang berisi: indeks, daftar singkatan, daftar istilah asing, konkordan struktur organisasi; dan 8) penutup.

Bagan alur prosedur penyusunan Inventaris arsip statis

Bagan alur prosedur penyusunan Inventaris arsip statis

PACKING

PACKING

PACKING

PACKING

CONTOH LABEL BOKS Arsip Nasional Republik Indonesia ARSIP MUHAMMAD HATTA 1945 -1967 Nomor Arsip

CONTOH LABEL BOKS Arsip Nasional Republik Indonesia ARSIP MUHAMMAD HATTA 1945 -1967 Nomor Arsip : 55 - 96

CONTOH LABEL PADA FOLDER Arsip Nasional Republik Indonesia ARSIP MUHAMMAD HATTA 1945 -1967 Nomor

CONTOH LABEL PADA FOLDER Arsip Nasional Republik Indonesia ARSIP MUHAMMAD HATTA 1945 -1967 Nomor Arsip : 55

3. PRESERVASI ARSIP STATIS Preservasi adalah keseluruhan proses dan kerja dalam rangka perlindungan arsip

3. PRESERVASI ARSIP STATIS Preservasi adalah keseluruhan proses dan kerja dalam rangka perlindungan arsip terhadap kerusakan arsip atau unsur perusak dan restorasi/perbaikan bagian arsip yang rusak. Preservasi ditinjau dari tindakannya terdiri atas preservasi preventif dan preservasi kuratif. Preservasi preventif adalah preservasi yang bersifat pencegahan terhadap kerusakan arsip, melalui penyediaan prasarana dan sarana, perlindungan arsip, serta metode pemeliharaan arsip. Preservasi kuratif adalah preservasi yang bersifat perbaikan/perawatan terhadap arsip yang mulai/sudah rusak atau kondisinya memburuk, sehingga dapat memperpanjang usia arsip

BERDASARKAN PP NO. 28 TAHUN 2012, PASAL 98 -100 Preservasi arsip statis dengan cara

BERDASARKAN PP NO. 28 TAHUN 2012, PASAL 98 -100 Preservasi arsip statis dengan cara preventif dilakukan dengan: a. penyimpanan; b. pengendalian hama terpadu; c. reproduksi; dan D. perencanaan menghadapi bencana. Preservasi arsip statis dengan cara kuratif dilakukan melalui perawatan arsip statis dengan memperhatikan keutuhan informasi yang dikandung dalam arsip statis. 1. Pelaksanaan preservasi arsip statis melalui reproduksi dilaksanakan dengan melakukan alih media. 2. Alih media sebagaimana dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi fisik dan nilai informasi. 3. Lembaga kearsipan membuat kebijakan alih media arsip. 4. Arsip statis hasil alih media diautentikasi oleh pimpinan lembaga kearsipan

1 Pelaksanaan alih media arsip statis dilakukan dengan membuat berita acara dan daftar arsip.

1 Pelaksanaan alih media arsip statis dilakukan dengan membuat berita acara dan daftar arsip. 2 Berita acara alih media arsip statis sekurang-kurangnya memuat: a. waktu pelaksanaan; b. tempat pelaksanaan; c. jenis media; d. jumlah arsip; e. keterangan tentang arsip yang dialihmediakan; f. keterangan proses alih media yang dilakukan; g. pelaksana; dan h. penandatangan oleh pimpinan lembaga kearsipan. 3 Daftar arsip statis yang dialihmediakan sekurang-kurangnya memuat: a. pencipta arsip; b. nomor urut; c. jenis arsip; d. jumlah arsip; e. kurun waktu; dan f. keterangan. 4 Alih media menghasilkan arsip statis dalam bentuk dan media elektronik dan/atau media lainnya sesuai dengan aslinya. 5 Arsip yang dialihmediakan tetap disimpan untuk kepentingan pelestarian dan pelayanan arsip.

MESIN LEAFCASTING

MESIN LEAFCASTING

Restorasi Arsip/Dokumen Tekstual

Restorasi Arsip/Dokumen Tekstual

Perawatan Arsip/Dokumen Film

Perawatan Arsip/Dokumen Film

Perawatan Arsip/Dokumen Video/Kaset

Perawatan Arsip/Dokumen Video/Kaset

Pengujian di Laboratorium

Pengujian di Laboratorium

PROSES ALIHMEDIA

PROSES ALIHMEDIA

REPRODUKSI ARSIP

REPRODUKSI ARSIP

4. AKSES ARSIP STATIS Akses arsip statis dilaksanakan dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan, dan pelayanan

4. AKSES ARSIP STATIS Akses arsip statis dilaksanakan dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan, dan pelayanan publik. 1 Akses arsip statis untuk kepentingan pengguna arsip dijamin oleh lembaga kearsipan. 2 Untuk menjamin kepentingan akses arsip statis lembaga kearsipan menyediakan prasarana dan sarana. 3 Akses arsip statis dilaksanakan dengan mempertimbangkan: a. prinsip keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip statis; dan b. sifat keterbukaan dan ketertutupan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4. Akses arsip statis dapat dilakukan secara manual dan/atau elektronik.

Untuk mendukung terwujudnya pengelolaan arsip, pencipta arsip dan lembaga kearsipan dapat melakukan alih media

Untuk mendukung terwujudnya pengelolaan arsip, pencipta arsip dan lembaga kearsipan dapat melakukan alih media dan autentikasi arsip yang dikelolanya. 1 Autentikasi arsip statis dilakukan terhadap arsip statis maupun arsip hasil alih media untuk menjamin keabsahan arsip. 2 Autentikasi terhadap arsip hasil alih media dilakukan dengan memberikan tanda tertentu yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan arsip hasil alih media. 3 Kepala lembaga kearsipan menetapkan autentisitas arsip statis dengan membuat surat pernyataan.

Kepala lembaga kearsipan menetapkan autentisitas arsip statis berdasarkan persyaratan: a. pembuktian autentisitas didukung peralatan

Kepala lembaga kearsipan menetapkan autentisitas arsip statis berdasarkan persyaratan: a. pembuktian autentisitas didukung peralatan dan teknologi yang memadai; b. pendapat tenaga ahli atau pihak tertentu yang mempunyai kemampuan dan kompetensi di bidangnya; dan c. pengujian terhadap isi, struktur, dan konteks arsip statis. 1 Dalam rangka pembuktian autentisitas arsip statis, lembaga kearsipan menyediakan prasarana dan sarana alih media serta laboratorium. 2 Ketentuan lebih lanjut mengenai prasarana dan sarana, laboratorium serta tata cara penggunaan dan metode pengujian dalam rangka autentikasi diatur dengan Peraturan Kepala ANRI.

CONTOH Konvensional

CONTOH Konvensional

CONTOH : Audio Visual

CONTOH : Audio Visual

Depo Arsip Media Baru

Depo Arsip Media Baru

Penataan Arsip Tekstual

Penataan Arsip Tekstual

PENYIMPANAN DAN PENATAAN ARSIP REKAMAN SUARA

PENYIMPANAN DAN PENATAAN ARSIP REKAMAN SUARA

PENYIMPANAN DAN PENATAAN ARSIP FILM

PENYIMPANAN DAN PENATAAN ARSIP FILM

Arsip Microfilm Arsip Rekaman Suara

Arsip Microfilm Arsip Rekaman Suara

Denah Ruangan Penyimpanan Arsip Statis (koleksi ANRI)

Denah Ruangan Penyimpanan Arsip Statis (koleksi ANRI)

Akses DAN PELAYANAN 1. AKSES Untuk itu perlu dilakukan hal-hal berikut: a. Menyeleksi dan

Akses DAN PELAYANAN 1. AKSES Untuk itu perlu dilakukan hal-hal berikut: a. Menyeleksi dan menentukan arsip statis yang dapat di akses b. Mendaftar arsip yang dapat di akses c. Membuat jalan masuk (finding aids) manual dan elektronik d. Menentukan prosedur dan syarat akses

Pelayanan arsip statis • a. b. c. d. Dalam memberikan pelayanan arsip statis harus

Pelayanan arsip statis • a. b. c. d. Dalam memberikan pelayanan arsip statis harus memperhatikan prinsip pelayanan, antara lain: Tidak bertentang dengan ketentuan-ketentuan akses arsip Netral/tidak memihak, tidak berprasangka buruk terhadap users Menyediakan fasilitas layanan yang memadai Menyediakan jalan masuk yang memadai Dibeberapa negara maju telah menggunakan teknologi komputer dalam memberikan layanan kearsipann dengan demikian pengguna dapat dengan cepat mengakses arsip yang dibutuhkan.

Ruang baca ANRI

Ruang baca ANRI

TERIMAKASIH Wassalamualaikum Wr. Wb 65

TERIMAKASIH Wassalamualaikum Wr. Wb 65