Pengantar Peristilahan Defenisi Filsafat dan Filsafat Hukum Topik

  • Slides: 17
Download presentation
Pengantar Peristilahan Defenisi Filsafat dan Filsafat Hukum (Topik 1, 2) FILSAFAT HUKUM (S 2)

Pengantar Peristilahan Defenisi Filsafat dan Filsafat Hukum (Topik 1, 2) FILSAFAT HUKUM (S 2) Oleh: Dr. Horadin Saragih, SH. , MHum. 15 Maret 2019 1

I. PENGANTAR PERKULIAHAN Referensi wajib: 1. Filsafat Hukum, dimensi tematis dan historis, Prof. Dr.

I. PENGANTAR PERKULIAHAN Referensi wajib: 1. Filsafat Hukum, dimensi tematis dan historis, Prof. Dr. I Dewa G. A. , Setara Press; 2. Filsafat Hukum, Prof. Dr. Abdul Ghofur Anshori, UGM Pess; 3. Dasar-dasar Filsafat dan Teori Hukum, Prof. Dr. Lili Rasjidi, PT Citra Aditya Bakti; 4. Filsafat Hukum, membangun hukum membela keadilan, Dr. Andre Ata Ujan, Kanisius; 2

II. Peristilahan § Philoshopia, Bahasa Yunani, - Philein = mencintai - Shopia = kebijaksanaan

II. Peristilahan § Philoshopia, Bahasa Yunani, - Philein = mencintai - Shopia = kebijaksanaan § Secara Etimologis filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan; § Herodutus menggunakan kata kerja Philosophein dalam arti “berusaha menemukan” ; – Dalam arti ini, filsafat bermakna kecintaan seseorang untuk mencari tahu dan memuaskan kerinduan intelektualnya lebih dari kebijaksanaan; § Pythagoras, memahami Sophia sebagai pengetahuan hasil kontemplasi; 3

§Ciri – ciri khas filsafat menurut Plato (Andre Ata Ujan: 2009, 17): 1. Pengetahuan

§Ciri – ciri khas filsafat menurut Plato (Andre Ata Ujan: 2009, 17): 1. Pengetahuan filosofis harus dapat bertahan terhadap diskusi kritis, sifat ini dengan sendirinya mengesampingkan kebijaksanaan dalam arti umum, karena kebijaksanaan dalam arti umum tidak mengenal diskusi kritis; 2. Filsafat menggunakan metoda dialektika, pemikiran filsafat bergerak maju mengkritik pemikiran yang sudah ada, ia berusaha membangun kebenaran baru yang didukung argument yang lebih kuat; 4

3. Filsafat berusaha mencapai realitas yang sesungguhnya, tidak mau berhenti pada hal-hal yang sifatnya

3. Filsafat berusaha mencapai realitas yang sesungguhnya, tidak mau berhenti pada hal-hal yang sifatnya berubah-ubah, sementara, yang hanya kelihatan pada fakta empiris; Yang dituju adalah kepastian tentang hakikat yang sesungguhnya dari realitas, termasuk dalam hal hakikat ini mengetahui tujuan realitas; rfilsafat 4. manusia hidup, seorang filsuf mempertanggungjawabkan yang ideal, maka seorang filsuf tahu bagaimana mempertanggungjawabkan posisinya tidak dengan menunjuk manfaat praktis melainkan dengan prinsip yang ideal bagi seorang manusia; 5

§ Filsafat adalah ilmu yang mencari kebenaran secara metodis, sistematis, rasional, dan radikal melampaui

§ Filsafat adalah ilmu yang mencari kebenaran secara metodis, sistematis, rasional, dan radikal melampaui kebenaran dan pertanggungjawaban yang semata-mata empiris (ibid, 2009: 19); § Plato, dalam Lili Rasjidi, (2016: 9), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli; 6

§ Filsafat mempunyai beberapa cabang ilmu utama, (Abdul Gani. A, 2009: 1); 1. Ontologi

§ Filsafat mempunyai beberapa cabang ilmu utama, (Abdul Gani. A, 2009: 1); 1. Ontologi – hakikat mendasar tentang sesuatu; 2. Epistemologi – sumber; 3. Aksiologi – nilai; 4. Etika – moral; 7

§ Dalam bahasa Inggris dikenal dua istilah Filsafat Hukum, yaitu Legal Philosophy dan Philosophy

§ Dalam bahasa Inggris dikenal dua istilah Filsafat Hukum, yaitu Legal Philosophy dan Philosophy of Law. § Dalam bahasa Belanda menggunakan dua istilah, yaitu Wijbegeerte van het Recht dan Rechtfilosofie. § Dalam bahasa Jerman, menggunakan istilah Filosofie des Recht. 8

§Indonesia menggunakan istilah Filsafat Hukum, sebagai padanan dari Philosophy of Law atau Rechtfilosofie. §Dikenal

§Indonesia menggunakan istilah Filsafat Hukum, sebagai padanan dari Philosophy of Law atau Rechtfilosofie. §Dikenal juga istilah Fasafah Hukum, namun jarang digunakan dalam literatur. 9

Kedudukan dan Defenisi Filsafat Hukum. § Lili Rasjidi, 2016: 11, menguraikan: § Manusia sebagai

Kedudukan dan Defenisi Filsafat Hukum. § Lili Rasjidi, 2016: 11, menguraikan: § Manusia sebagai salah satu isi alam semesta dijadikan objek filsafat yang menelaahnya dari berbagai segi. Salah satu diantaranya ialah mengenai tingkah lakunya (filsafat etika). Sebagian dari tingkah laku ini lalu diselidiki secara mendalam oleh filsafat hukum; § Hubungan antara filsafat dan filsafat hukum itu terlihat dalam: - Filsafat manusia (genus), - Filsafat etika (species), - Filsafat hukum (subspecies). § Filsafat hukum merupakan cabang dari filsafat yakni filsafat etika atau moral. 10

§ (Abdul G. A, 2009: 3); Filsafat hukum adalah cabang filsafat, yaitu filsafat tingkah

§ (Abdul G. A, 2009: 3); Filsafat hukum adalah cabang filsafat, yaitu filsafat tingkah laku atau etika yang mempelajari hakikat hukum, dengan kata lain filsafat hukum adalah ilmu yang mempelajari hukum secara filosofis. 11

§ Andre Ata Ujan, 2009: 21 Filsafat hukum bukan cabang ilmu hukum, tetapi cabang

§ Andre Ata Ujan, 2009: 21 Filsafat hukum bukan cabang ilmu hukum, tetapi cabang filsafat, sesuai dengan sifat dasarnya apabila filsafat berbicara mengenai hukum, pusat perhatiannya tidak terletak pada bagaimana prosedur teknis merumuskan atau menciptakan norma, melainkan pada substansi gejala hukum. 12

o. Tinjauan filosofis terhadap hukum sebagai gejala atau realitas tidak terbatas pada mendeskripsikan hukum

o. Tinjauan filosofis terhadap hukum sebagai gejala atau realitas tidak terbatas pada mendeskripsikan hukum sebagaimana dimengerti atau dipraktekkan pada umumnya, melainkan berusaha memperlihatkan atau memperjelas asumsi dibalik gejala hukum. Contoh, Hakim dalam praktek bertugas menerapkan hukum, sedangkan apa itu keadilan dengan membedah konsep keadilan atau menggali secara mendalam pengertian keadilan bukan fokus utama seorang hakim. 13

o. Dua masalah pokok yang digumuli filsafat hukum: 1. FH berusaha menjawab pertanyaan berkaitan

o. Dua masalah pokok yang digumuli filsafat hukum: 1. FH berusaha menjawab pertanyaan berkaitan dengan dimensi normatif hukum; Apakah keputusan hakim dapat disebut adil atau benar? Apakah tindakan atau jenis tindakan dapat dipandang benar dari segi hukum, atau apakah wajib mentaati hukum # mendiskripsikan hukum sebagaimana dimengerti dan dipraktekkan. 14

2. FH berurusan dengan pertanyaan yang mencoba mencari kejelasan tentang konsep dasar dalam hukum;

2. FH berurusan dengan pertanyaan yang mencoba mencari kejelasan tentang konsep dasar dalam hukum; apa itu keadilan, apa itu hukum adalah jenis pertanyaan yang mencoba membedah konsep dasar dalam hukum demi mendapatkan kejelasan konseptual. 15

q I Dewa Gede A. , 2013: 2, Filsafat Hukum adalah filsafat yang merenungkan

q I Dewa Gede A. , 2013: 2, Filsafat Hukum adalah filsafat yang merenungkan aspek filosofis dari eksistensi hukum dan praktik hukum. 16

Lili Rasjidi, 2016: 8, § Jika dikaji secara cermat inti dari defenisi, apa itu

Lili Rasjidi, 2016: 8, § Jika dikaji secara cermat inti dari defenisi, apa itu filsafat hukum adalah 1) Bahwa filsafat hukum merupakan cabang dari filsafat, yaitu filsafat etika atau moral; 2) Bahwa yang menjadi objek pembahasannya ialah tentang hakikat atau inti yang sedalam-dalamnya dari pada hukum; 3) Suatu cabang ilmu yang mempelajari lebih lanjut setiap hal yang tidak dapat dijawab oleh cabang ilmu hukum. 17