PENGANTAR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI Pertemuan 10 Definisi

  • Slides: 17
Download presentation
PENGANTAR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI Pertemuan 10

PENGANTAR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI Pertemuan 10

Definisi Perencanaan dan Pengendalian Produksi 1. Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan salah satu fungsi

Definisi Perencanaan dan Pengendalian Produksi 1. Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan salah satu fungsi yang terpenting dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. 2. Yang dimaksud dengan perencanaan dan pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik. 3. Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. 4. Pengendalian produksi adalah aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana.

Tujuan dan Fungsi Perencanaan dan Pengendalian Produksi 1. Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara

Tujuan dan Fungsi Perencanaan dan Pengendalian Produksi 1. Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif. 2. Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin. 3. Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas. 4. Untuk dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.

Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi 1. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk

Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi 1. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu. 2. Memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan permintaan sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi penyimpangan. 3. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan dibeli. 4. Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis. 5. Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu. 6. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan. 7. Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci.

Sistem pengendalian dan perencanaan produksi terbagi ke dalam tiga tingkatan: 1. Perencanaan jangka panjang

Sistem pengendalian dan perencanaan produksi terbagi ke dalam tiga tingkatan: 1. Perencanaan jangka panjang (long range planning) Perencanaan ini meliputi kegiatan peramalan usaha, perencanaan produk dan pen- jualan, produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan finansial. 2. Perencanaan jangka menengah (medium range planning) Perencanaan jangka menengah meliputi kegiatan berupa perencanaan kebutuhan kapasitas (capacity reqiurement planning), perencanaan kebutuhan material (material requirement planning), jadwal induk produksi (master production schedule), dan perencanaan kebutuhan distribusi (distribution requirement planning). 3. Perencanaan jangka pendek (short range planning) Perencanaan jangka pendek berupa kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir (final assembly schedule), perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek.

Kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi meliputi: 1. Peramalan kuantitas permintaan 2. Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis,

Kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi meliputi: 1. Peramalan kuantitas permintaan 2. Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu 3. Perencanaan persediaan (inventory): jenis, jumlah, dan waktu 4. Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas 5. Penjadwalan produksi dan tenaga kerja 6. Penjaminan kualitas 7. Monitoring aktivitas produksi 8. Pengendalian produksi 9. Pelaporan dan pendataan

Pengertian Sistem Manufaktur 1. Manufaktur (manufacturing) adalah kumpulan operasi dan aktivitas yang saling berhubungan

Pengertian Sistem Manufaktur 1. Manufaktur (manufacturing) adalah kumpulan operasi dan aktivitas yang saling berhubungan untuk membuat suatu produk, meliputi : Perancangan produk, pemilihan material, perencanaan proses, perencanaan produksi, inspeksi, manajemen, dan pemasaran. 2. Produksi (manufacturing production) adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk membuat produk. 3. Proses produksi manufaktur (manufacturing process) adalah aktivitas sistem manufaktur terkecil yang dilakukan untuk membuat produk, yaitu proses permesinan maupun proses pembentukan lainnya.

Pengertian Sistem Manufaktur 4. Rekayasa manufaktur (manufacturing engineering) adalah kegiatan perancangan, operasi, dan pengendalian

Pengertian Sistem Manufaktur 4. Rekayasa manufaktur (manufacturing engineering) adalah kegiatan perancangan, operasi, dan pengendalian proses manufaktur. 5. Sistem manufaktur (manufacturing system) adalah suatu organisasi yang melaksanakan berbagai kegiatan manufaktur yang saling berhubungan, dengan tujuan menjembatani fungsi produksi dengan fungsi-fungsi lain di luar fungsi produksi, agar dicapai performansi produktivitas total sistem yang optimal, seperti : waktu produksi, ongkos, dan utilitas mesin. Aktivitas sistem manufaktur termasuk

Klasifikasi Sistem Manufaktur Tipe produksi Volume produksi Aliran produksi Tata letak (lay out)

Klasifikasi Sistem Manufaktur Tipe produksi Volume produksi Aliran produksi Tata letak (lay out)

Tipe produksi Make to Stock (MTS) Pada strategi MTS, persediaan dibuat dalam bentuk produk

Tipe produksi Make to Stock (MTS) Pada strategi MTS, persediaan dibuat dalam bentuk produk akhir yang siap dipak. Siklus dimulai ketika perusahaan menentukan produk, kemudian menentukan kebutuhan baku, dan membuatnya untuk disimpan. Konsumen akan memesan produk jika harga dan spesifikasi produk sesuai dengan kebutuhannya. Assemble to Order (ATO) Strategi ATO, semua subassembly masuk pada persediaan. Ketika order suatu produk datang, perusahaan dapat dengan cepat merakit komponen menjadi produk jadi. Strategi ini digunakan oleh perusahaan yang mempunyai produk modular, yang dapat dirakit menjadi beberapa produk akhir. Make to Order (MTO) Strategi MTO mempunyai persediaan tetapi hanya dalam bentuk desain produk dan beberapa bahan baku standar, sesuai dengan produk yang telah dibuat sebelumnya. Aktivitas proses berdasarkan order konsumen. Engineering to Order (ETO) Dalam ETO, tidak ada persediaan. Produk belum dibuat sebelum ada order. Ketika order datang, perusahaan akan mengembangkan desain produk berserta waktu dan biaya yang diperlukan. Apabila rancangannya disetujui konsumen, maka produk baru dibuat. Strategi ini tidak mempunyai resiko (zero risk) persediaan.

Berdasarkan Tipe Produksi

Berdasarkan Tipe Produksi

Sistem Manufaktur MTO-repetitif Sistem manufaktur Make to Order (MTO) adalah sistem manufaktur yang beroperasi

Sistem Manufaktur MTO-repetitif Sistem manufaktur Make to Order (MTO) adalah sistem manufaktur yang beroperasi berdasarkan pesanan. Sistem manufaktur ini dibagi lagi menjadi MTO non-repetitif dan MTO repetitif.

Volume produksi Produksi massa Laju serta tingkat produksi pada produksi massa umumnya tinggi, permintaan

Volume produksi Produksi massa Laju serta tingkat produksi pada produksi massa umumnya tinggi, permintaan terhadap produk yang dihasilkan tinggi, dan peralatan umumnya mempunyai fungsi khusus. Produksi batch Ukuran lot produksi adalah medium. Tujuan dilakukannya produksi batch adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk-produk yang diperlukan secara kontinu. Produksi job shop

Aliran produksi Fixed Site (Project) Pada tipe project, material, tools, dan personel dialokasikan pada

Aliran produksi Fixed Site (Project) Pada tipe project, material, tools, dan personel dialokasikan pada produk yang dibuat. Secara ekstrim dikatakan bahwa tidak ada aliran produk pada tipe ini, tetapi masih terdapat urutan operasi. Job Shop (Jumbled Flow) Pada proses job shop, man dan machine dikelompokkan menjadi stasiun kerja (semua bor pada satu stasiun kerja, gerinda, dan sebagainya). Aliran produk dan job hanya pada stasiun kerja yang dibutuhkan. Flow Shop, meliputi: small batch line flow, large batch (repetitive) line flow, dan continuous line flow. Flow Shop disusun dari stasiun kerja dalam urutan operasi untuk membuat produk. Semua produk mengikuti standar produk yang ditentukan. Lintas rakitan automobile merupakan contoh bagus untuk proses flow shop.

tipe flow shop Small-Batch Line Flow, mempunyai semua karakter flow shop, tetapi tidak semua

tipe flow shop Small-Batch Line Flow, mempunyai semua karakter flow shop, tetapi tidak semua memproses produk yang sama secara terus menerus. Memproses beberapa produk dengan ukuran batch kecil, dengan kebutuhan setup per batch. Contohnya adalah farmasi. Large-Batch (Repetitive) Line Flow, memproduksi produk diskrit dalam volume besar tetapi tidak kontinu. Continuous Line Flow merefer pada proses kontinu dari fluida, bedak, logam, dan lain-lain. Biasa digunakan pada industri gula, minyak, dan logam lainnya.

Tata letak (lay out) Fixed position layout disebut juga layout dengan posisi tetap. Artinya

Tata letak (lay out) Fixed position layout disebut juga layout dengan posisi tetap. Artinya pengaturan fasilitas produksi dalam membuat produk, dengan meletakkan produk yang dibuat tetap atau tidak dipindah-pindah. Mesin, karyawan, dan fasilitas produksi lain yang berpindah mengelilingi produk yang dikerjakan sesuai dengan kebutuhan. Contoh: pembuatan produk pesawat terbang, kapal laut, dan lain-lain. Process layout disebut juga layout fungsional. Artinya pengaturan letak fasilitas produksi di dalam pabrik didasarkan atas fungsi bekerjanya setiap mesin atau fasilitas produksi yang ada. Mesin atau fasilitas yang memiliki fungsi yang sama dikelompokkan diletakkan pada tempat yang sama. Layout ini biasanya digunakan untuk membuat barang yang beragam. Dalam layout ini arus barang selalu berubah, tergantung pada kebutuhan mesin yang digunakan untuk membuat suatu produk. Contoh: berbagai produk dan besi. Product flow layout disebut juga layout garis. Artinya pengaturan letak mesin-mesin atau fasilitas produksi dalam suatu pabrik didasarkan atas urut-urutan proses produksi dalam membuat suatu produk. Produk yang dikerjakan setiap hari selalu sama dan arus produk yang dikerjakan juga selalu sama, seolah menyerupai garis, meskipun tidak selalu berupa garis lurus.

SELESAI

SELESAI