PENGANTAR PENGAWASAN PEMBORAN Oleh SUYANTO Langkah awal Pelajari
PENGANTAR PENGAWASAN PEMBORAN Oleh SUYANTO
Langkah awal � Pelajari dan pahami speksifikasi teknik pemboran atau dokumen kontrak pemboran
Pekerjaan pemboran dapat diurutkan sebagai berikut: No. Jenis Pekerjaan 1. Persiapan medan, termasuk pembuatan jalan masuk ke titik bor. 2. Persiapan pemboran, termasuk pembuatan landasan/ pondasi untuk mesin bor, pembuatan bak lumpur dengan salurannya, bantalan untuk stang bor, barak/direksi keit (kalau disyaratkan) Buku tamu dan buku direksi 3. 4. Mobilisasi peralatan dan alat bantu lainnya. 5. Pemboran pilot hole. Ya Tidak Keterangan
Lanjutan No. Jenis Pekerjaan 6. Electric logging. 7. Reaming (pelebaran lubang bor). 8. Pemasangan pipa konstruksi sumur (pipa jambang, pipa buta dan screen) dengan gravel pack. 9. Verticality test (test ketegak lurusan). 10. Well Development (pencucian sumur). 11. Pengujian sumur (pumping test). 12. Penurunan master/menara dan demobilisasi. 13. Pemulihan lapangan termasuk pembetonan dan pemasangan patok dan tutup sumur. Ya Tidak Keterangan
Penjelasan 1. Persiapan medan, yakni dengan membuat denah medan, dimana mud pit dan salurannya, penguatan dengan balok/ perkerasan untuk landasan rig dan alat bantunya sehingga mesin bor berada pada landasan yang kuat dan tidak ambles pada saat operasi dsb dan pembuatan jalan masuk kelokasi pemboran, lebar dan panjang disesuaikan dengan peralatan mesin bor, tempat penyimpanan barang/bahan. 2. Selanjutnya lakukan pemboran untuk pemasangan temporary casing sesuai dengan yang disyaratkan, pastikan ketegaklurusannya dan tidak akan melorot pada saat operasi pemboran.
Penjelasan 3. Buku tamu diperuntukkan tamu-tamu yang berkunjung, seperti camat, bupati dan tamu lain. Buku Direksi berisikan instruksi-instruksi yang diberikan oleh Direksi dan Pengawas lapangan. 4. Mobilisasi peralatan dan alat bantu lainnya. termasuk penyetelan rig (mendirikan master/menara rig), persiapan pemboran dilanjutan dengan pemasangan temporary casing.
Penjelasan 5. Pemboran pilot hole, dengan diameter dan kedalaman yang telah direncanakan, perlu diperhatikan : − jenis dan diameter bit (mata bor) − penggunaan bahan pembuat lumpur pemboran (bentonite, bio polimer, cmc dan bahan kimia lainnya) − kekentalan, berat jenis dana ph lumpur bor harus diukur setiap jam − pengambilan cutting/sample pemboran, pemberian tanda dan penyimpanannya. − kecepatan penetrasi pemboran − bila kedalaman telah sesuai rencana, lakukan pembilasan hingga sumur bersih dari cutting, untuk persiapan logging
Penjelasan 6. Electric logging dilakukan setelah pilot hole selesai dan telah dibersihkan dari cutting pemboran • peralatan logging dan operatornya sudah harus siap dilapangan pada saat penyelesaian pilot hole, untuk menjaga agar dinding sumur tidak runtuh pada saat logging dikarenakan terlalu lama menunggu peralatan maupun operator logging. • pastikan bahwa peralatan logging dalam kondisi siap operasi dan telah dikalibrasi.
Penjelasan 7. Reaming (pelebaran lubang bor) reaming yaitu memperbesar diameter lubang bor dilakukan setelah logging selesai, sesuai dengan desain konstruksi sumur yang berdasarkan hasil logging. setelah target diameter dan kedalaman reaming dicapai, bersihkan sumur dari cutting untuk pesiapan instalasi sumur.
Penjelasan 8. Pemasangan pipa jambang, pipa buta dan screen (instalasi sumur) dilaksanakan setelah reaming selesai dan sumur dibersihkan dari cutting dengan : • mengukur panjang pipa secara teliti dan membersihkan ujung pipa/screen untuk penyambungan • panjang pipa/screen harus betul sesuai dengan desain yang dibuat • setelah semua pipa/screen masuk sumur dengan benar, dilanjutkan dengan pengisian gravel pack. • ukuran, jumlah dan kebersihan gravel harus sesuai spesifikasi yang ditetapkan.
Penjelasan 9. Verticality test. Merupakan uji ketegaklurusan sumur. 10. Pencucian sumur (well development). Pencucian sumur dilakukan guna membersihkan sumur dari kotoran sisa pemboran seperti bentonite/lumpur yang menutup akifer. Pada umumnya development dilakukan dengan methode air jetting, yakni mengunakan udara tekan dari kompressor yang diarahkan ke screen melalui jetting tool. Untuk itu kapasitas dan tekanan kerja kompressor yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan.
Penjelasan 11. Pumping test (pengujian sumur) Pumping test dilakukan setelah development selesai, dengan tujuan untuk mengetahui karakter dari akifer dan sumur. Dengan pumping test dapat diketahui debit air yang dapat diambil dari sumur tersebut, dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: • Uji surutan bertingkat (step draw down test) yakni memompa sumur dengan debit tertentu dan dicatat penurunan muka airnya. • Pendebit tetap, dilakukan setelah muka air kembali sebelum pemompaan. Pada pengujian ini dilakukan pemompaan dengan debit tetap yang ditentukan dari hasil pengujian bertingkat, selama 72 jam tanpa henti, atau setelah steady state dicapai (muka air tidak turun lagi)
• Penjelasan Uji pemulihan (recovery test) Setelah uji debit tetap selesai, pompa dimatikan dilakukan pengamatan dan pencatatan terhadap kenaikan muka air kembali seperti sebelum dilakukan pemompaan atau sekurangnya dalam waktu 24 jam 12. Setelah tahapan-tahapan tersebut selesai, maka master/menara bor dapat diturunkan demobilisasi dapat dilakukan. 13. Pemulihan lokasi dilakukan dengan pembersihan lokasi, penutupan kembali galian bekas mud pit. Penyelesaian sumur dilakukan dengan membuat blok beton semen seluas 1 -2 m 2, ketebalan 10 cm, lubang sumur berada di tengah dan dibuat nomor serta kode sumur. Terakhir tutup sumur dipasang dan dikunci dengan gembok agar aman.
Mortar Sumur dg Semen dan pemasangan tutup sumur
Terima kasih
- Slides: 15