Pengantar Linguistik Fonologi Semantik Semantik merupakan bidang linguistik
Pengantar Linguistik Fonologi
Semantik • Semantik merupakan bidang linguistik yang memelajari makna tanda bahasa. • Mempelajari kaitan antara konsep dan tanda bahasa yang melambangkannya. • Yang dipelajari dalam bidang semantik (leksikal): relasi makna Citra/ konsep lambang Referen/ objek
Pragmatik • Mengkaji konteks, yaitu unsur di luar bahasa • Perlu memahami budaya masyarakat pengguna bahasa tersebut • Pembahasan dalam pragmatik mencakup: • Kesantunan • Jenis tindak tutur • Implikatur dalam percakapan
Bunyi bahasa • Untuk menghasilkan bunyi bahasa yang benar diperlukan alat bicara yang normal, keterampilan dan kemampuan organ alat bicara dalam melakukan artikulasi, serta kemampuan mengatur pernapasan untuk mengalirkan udara ke rongga tenggorokan, mulut, dan hidung. • Ladefoged (1971) menjelaskan bahwa proses produksi bahasa melibatkan empat proses, yaitu: • • Proses pembunyian (pada pita suara) Proses aliran udara (dari paru-paru) Proses artikulasi (pada rongga mulut) Proses oro-nasal (pada rongga hidung)
Alat Bicara • Alat bicara merupakan perangkat anggota tubuh manusia yang berfungsi sebagai sumber bunyi. • Sumber bunyi yang ada dalam tubuh manusia dapat dipilah menjadi tiga bagian, yaitu rongga mulut, bagian tenggorokan, dan bagian rongga badan. • Alat bicara yang berada di rongga mulut disebut artikulator atau alat ucap. • Alat bicara yang berada di rongga badan adalah paru-paru, berfungsi memompa udara dalam proses produksi bunyi. Aliran udara paru-paru ini disebut aliran udara pulmonik.
Alat ucap atau artikulator • Artikulator atau alat ucap dalam rongga mulut berfungsi sebagai pengatur artikulasi dan volume ruang rongga mulut. • Artikulator terbagi menjadi dua bagian: • Artikulator aktif adalah alat ucap yang secara aktif bergerak membentuk hambatan aliran udara • Artikulator pasif berfungsi sebagai daerah artikulasi, yaitu lokasi tempat articulator aktif menghambat atau menutup aliran udara. • Yang merupakan artikulator aktif adalah bibir bawah dan lidah. • Yang merupakan artikulator pasif adalah bibir atas, gigi atas, gusi, langit-langit keras, dan langit-langit lunak.
Satuan bunyi bahasa • Berdasarkan ada tidaknya hambatan aliran udara dalam proses produksi bunyi: konsonan dan vokal • Konsonan adalah satuan bunyi yang dihasilkan jika aliran udara yang keluar dari paru-paru mengalami hambatan • Terbagi menurut proses artikulasinya • Vokal adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat bicara jika aliran udara yang keluar dari paru-paru tidak mengalami hambatan • Dikelompokkan menurut posisi alat ucap (lidah dan bibir) dan bentuk rongga mulut yang dibentuk alat ucap
Nama alat ucap 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Bibir atas (labium) Bibir bawah (labium) Gusi (alveolum) Gigi atas (dentum) Gigi bawah (dentum) Langit-langit keras (palatum) Langit-langit lunak (velum) Anak tekak (uvula) Ujung lidah (apeks) Daun lidah (laminum) Punggung lidah (dorsum) Epiglotis Pita suara
Klasifikasi Bunyi • Pada umumnya, bunyi bahasa berdasarkan ada tidaknya hambatan udara dibedakan atas vokal dan konsonan. • Bunyi vokal dihasilkan dengan pita suara terbuka sedikit, sehingga pita suara bergetar dan ketika dilalui arus udara yang dipompa dari paru-paru. • Selanjutnya, arus udara itu keluar melalui rongga mulut tanpa mendapat hambatan apapun, kecuali bentuk rongga mulut tertentu sesuai dengan jenis vokal yang dihasilkan. • Bunyi konsonan terjadi setelah arus udara melewati pita suara yang terbuka sedikit lebih lebar, diteruskan ke rongga mulut atau rongga hidung dengan mendapat hambatan di tempat-tempat artikulasi tertentu. • Jadi, beda terjadinya bunyi konsonan dan bunyi vokal adalah: ada atau tidaknya hambatan dalam rongga mulut.
Klasifikasi konsonan • Bunyi konsonan dalam bahasa Mandarin biasanya dibedakan berdasarkan empat kriteria: 1. Cara artikulasi, berdasarkan gangguan atau hambatan yang dilakukan terhadap arus udara. 2. Daerah artikulasi, alat ucap yang digunakan dalam pembentukan bunyi. 3. Keadaan pita suara, bunyi yang dihasilkan bila pita suara bergetar disebut bersuara (voiced), bila pita suara meregang disebut bunyi tak bersuara (voiceless). 4. Jenis aspirasi: aspirasi atau nonaspirasi
Bunyi konsonan berdasarkan cara artikulasi (1) 1. Letupan (hambat, plosive, stop), artikulator menutup aliran udara sepenuhnya, lalu dilepaskan seketika. Contoh b [p], p [p’], d [t], t [t’], g [k], k [k’] 2. Geseran, artikulator aktif mendekati artikulator pasif, membentuk celah sempit, sehingga udara yang lewat mendapat gangguan di celah itu. Contoh f [f], s [s], x [ç], h [x], r [z], sh [ʂ] 3. Paduan, artikulator aktif menghambat aliran udara sepenuhnya, lalu membentuk celah sempit dengan artikulator pasif. Cara ini merupakan paduan antara hambatan dengan geseran. Contoh j [tç], q [tç’], z [ts], c [ts’], zh [tʂ], ch [tʂ’]
Bunyi konsonan berdasarkan cara artikulasi (2) 4. Sengau (nasal), artikulator menghambat sepenuhnya aliran udara melalui mulut, tetapi membiarkannya keluar melalui rongga hidung dengan bebas. Contoh m [m], n [n], ng [ŋ] 5. Sampingan [lateral], artikulator aktif menghambat udara pada bagian tengah mulut, lalu membiarkan udara keluar melalui samping lidah. Contoh l [l]
Latihan Bacalah kalimat di bawah ini, lalu uraikan jenis konsonan berdasarkan cara artikulasinya. 你的手机太旧了 Contoh: n [n] konsonan sengau
Bunyi konsonan berdasarkan daerah artikulasi (1) • Daerah artikulasi atau tempat artikulasi merupakan alat ucap yang digunakan dalam pembentukan bunyi. 1. Bilabial. Konsonan yang terjadi pada kedua belah bibir, yaitu bibir atas merapat pada bibir atas. Contoh [p], [p’], [m]. 2. Labiodental. Konsonan yang terjadi pada gigi atas dan bibir bawah. Contoh [f]. 3. Dorsovelar. Konsonan yang terjadi pada pangkal lidah dan velum atau langit-langit lunak. Contoh [k], [k’], h [x], ng [ŋ]. 4. Apikoalveolar. Konsonan yang terjadi pada gusi dan ujung lidah. Contoh [t], [t’], [n], [l], r [z].
Bunyi konsonan berdasarkan daerah artikulasi (1) 5. Apikodental. Konsonan yang terjadi pada ujung lidah dan bagian belakang gigi atas. Contoh z [ts], c [ts’], s [s]. 6. Apikopalatal. Konsonan yang terjadi pada ujung lidah dan langit keras. Contoh zh [tʂ], ch [tʂ’], sh [ʂ]. 7. Laminopalatal. Konsonan yang terjadi pada tengah lidah dan langit keras. Contoh j [tç], q [tç’], x [ç].
Latihan Bacalah kalimat di bawah ini, lalu uraikan jenis konsonan berdasarkan daerah artikulasinya. 你的手机太旧了 Contoh: n [n] konsonan apikoalveolar
Bunyi konsonan berdasarkan kondisi pita suara • Bunyi bersuara terjadi apabila pita suara terbuka sedikit, sedangkan bunyi tak bersuara terjadi apabila pita suara terbuka agak lebar. • Konsonan bersuara adalah [m], [n], [ŋ], [l], r [z]
Penamaan Konsonan • Penamaan konsonan diurutkan dari cara artikulasi, daerah artikulasi, kondisi pita suara, dan ada tidaknya aspirasi. Contoh: t [t’] konsonan letupan apikoalveolar tak bersuara beraspirasi
Latihan Bacalah kalimat di bawah ini, lalu berilah nama pada setiap konsonan. 你的手机太旧了 Contoh: n [n] konsonan sengau apikoalveolar bersuara tak beraspirasi/nonaspirasi
Vokal
Klasifikasi vokal • Dasar pengucapan • Posisi lidah: vertikal dan horizontal • Vertikal: vokal tinggi, semirendah, rendah • Horizontal: vokal depan, pusat, dan belakang • Bentuk bibir: bulat dan tak bulat
Dasar pengucapan 1. Laminal, menggunakan tengah lidah Contoh bunyi: [a] [ɑ] [e] [ɛ] [ə] [ɤ] [y] [i] [o] [u] 2. Apikal : [ɿ] [ ʅ ] Contoh: e [ɛ] adalah vokal laminal i [ ʅ ] adalah vokal apikal
Faktor Horizontal Lidah a) Depan b) Tengah c) Belakang : [i] [y] [ɿ] [e] [ɛ] [a] : [ə] : [u] [ ʅ ] [o] [ɤ] [ɑ] Contoh: u [u] adalah vokal belakang vokal depan vokal pusat vokal belakang
Faktor Vertikal Lidah a) b) c) d) Tinggi Semitinggi Semirendah Rendah : [i] [y] [ɿ] [u] [ ʅ ] : [e] [ɤ] [o] : [ɛ] [ə] : [a] [ɑ] Contoh: Ü [y] adalah vokal semitinggi semirendah
Bentuk Bibir a) Bulat, yaitu saat mengucapkan bunyi, bentuk bibir membulat Contoh bunyi: [u] [o] [y] b) Tak bulat, yaitu saat mengucapkan bunyi, bentuk bibi melebar atau tak bulat Contoh bunyi: [i] [ɿ] [ ʅ ] [a] [ɑ] [e] [ə] [ɛ] [ɤ] Contoh e [ɤ] adalah vokal tak bulat
Penamaan vokal Vokal (dasar pengucapan) (horizontal) (vertikal) (kebulatan) a [a] adalah vokal laminal depan rendah tak bulat
- Slides: 27