PENGANTAR ETIKA BISNIS DAN KECURANGAN BAB 11 ETIKA
PENGANTAR ETIKA BISNIS DAN KECURANGAN BAB 11
ETIKA Etika (ethics) berkaitan dengan prisip-prinsip perilaku yang digunakan orang dalam membuat pilihan dan yang mengarahkan perilakunya dalam situasi yang melibatkan konsep salah dan benar. Secara lebih spesifik, etika bisnis (Business ethics) mencakup pencarian jawaban atas dua pertanyaan berikut : 1. Bagaimanajer memutuskan apa yang benar dalam menjalankan bisnisnya ? 2. Ketika para manajer telah mengetahui apa yang benar, bagaimana cara mereka mencapainya ?
Permasalahan Etika dalam Bisnis permaslahan etika dalam bisnis dapat dibagi menjadi empat area : Kesetaraan, hak, kejujuran, dan penerapan kekuasaan perusahaan. - Gaji Eksekutif - Nilai yang Seimbang Kesetaraan - Penghitungan Harga Pokok - Proses Hak Perusahaan - Perlindungan kesehatan karyawan - Privasi Karyawan Hak - Pelecehan Seksual Tindakan Afirmatif Peluang bekerja yang selera Whistleblowing Konflik kepentingan karyawan dan manajemen keamanan data dan catatan perusahaan
- Iklan yang menyesatkan Kejujuran Penerapan Kekuasaan Perusahaan - Praktik bisnis yang meragukan di negara asing Pelaporan laba pemegang saham secara akurat Keterikatan kebijakan politik Keamanan di tempat kerja - Keamanan Produk Masalah Lingkungan Pembebasan Kepentingan Kontribusi Politik Perusahaan perampingan Perusahaan dan Penutupan Pabrik
Bagaimana Beberapa Perusahaan Menjawab Masalah Etika 1. Peran Pihak Manajemen dalam Mempertahankan Iklim Beretika 2. para manajer perusahaan harus menciptakan dan memelihara atmosfer etis yang tepat, mereka harus membatasi peluang dan godaan untuk melakukan perilaku yang tidak etis dalam perusahaan. Pengembangan Etika 3. sebagian besar orang, mengembangkan kode etik akibat lingkungan keluarga, pendidikan formal dan pengalaman pribadi. Membuat Keputusan yang Etis setiap keputusan etis memiliki risiko dan manfaat. Dengan melakukan prinsip-prisip seperti : - Proporsionalitas - Keadilan - Risiko yang Minimal
Apa yang dimaksud dengan Etika Komputer (Computer Ethics) adalah analisis sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta pembentukan dan justifikasi kebijakan terkait atas penggunaan teknologi tersebut secara etis. . . Ini meliputi perhatian terhadap peranti lunak dan peranti keras serta perhatian terhadap jaringan yang menghubungkan berbagai komputer serta komputer itu sendiri. Bynum menetapkan tiga tingkat etika komputer : 1. Pop 2. Para 3. Teoretis
1. Etika Komputer Pop (pop computer ethics) hanyalah eksposur ke berbagai cerita dan laporan yang dapat ditemukan dalam media yang populer, mengenai sisi baik dan buruk teknologi komputer. 2. Etika Komputer Para (para computer ethics) melibatkan perhatian sesungguhnya pada berbegai kasus etika komputer dan pemerolehan tingkat tertentu beberapa keahlian dan pengetahuan di bidang tersebut. 3. Etika Komputer Teoretis (theoretical computer ethics) adalah topik banyak peneliti multidisiplin yang menerapkan teori filosofi, sosiologi, dan psikologi ke ilmu komputer dengan tujuan membawa pemahaman baru dalam bidang tersebut.
Masalah Baru atau Hanya Masalah Lama yang Tampak Baru ? 1. Privasi 2. Keamanan ( Akurasi dan Kerahasiaan) 3. Kepemilikan Properti 4. Ras 5. Kesetaraan Akses 6. Masalah Lingkungan 7. Kecerdasan Buatan 8. Pengangguran dan Penggantian 9. Penyalahgunaan Komputer 10. Tanggung Jawab Pengendalian Internal
KECURANGAN DAN AKUNTAN Mungkin tidak ada aspek dalam peran auditor independen yang menyebabkan lebih banyak kontroversi untuk profesi akuntan publik daripada tanggung jawab untuk mendeteksi kecurangan selama melakukan audit. walaupun kecurangan adalah istilah yang sangat mudah ditemui dalam berita keuangan saat ini, arti istilah tersebut tidak selalu jelas. Contohnya, dalam kasus kebangkrutan dan kegagalan bisnis. Kecurangan (fraud) mengacu pada kesalahan penyajian suatu fakta yang material dan dilakukan satu pihak ke pihak lainnya dengan tujuan menipu dan membuat pihak lain merasa aman untuk bergantung pada fakta yang merugikan baginya.
Berdasarkan hukum kasus (common law), tindakan curang harus memenuhi lima syarat berikut ini : 1. 2. 3. 4. 5. Kesalahan Penyajian : ada pernyataan palsu atau tidak diungkapkannya suatu hal. Fakta yang material : fakta harus merupakan faktor yang substansial untuk mendorong seseorang agar bertindak. Niat : ada niat untuk menipu atau mengetahui bahwa pernyataan pihak tertentu adalah salah. Ketergantungan yang dapat di justifikasi : kesalahan penyajian tersebut merupakan faktor yang substansial dimana pihak yang dirugiakn bergantung padanya. Kerusakan atau kerugian : penipuan tersebut menyebabkan kerusakan atau kerugian bagi korban kecurangan.
Kecurangan dalam lingkungan bisnis memilikimarti yang lebih khusus. Kecurangan adalah penipuan yang disengaja, penyalahgunaan aset perusahaan, atau memanipulasi data keuangan demi keuntungan pelakunya. Dalam liteatur akuntansi, kecurangan biasanya juga disebut sebagai kejahatan keraha putih, pengingkaran, penggelapan, ketidakwajaran. Auditor biasanya berhubungan dengan kecurang pada dua tingkat yaitu : kecurangan oleh karyawan dan kecurangan oleh pihak manajemen. Oleh karena tiap bentuk kecurangan memiliki berbagai implikasi yang berbeda bagi auditor, maka kedua tingkat ini akan dibedakan.
1. Kecurangan oleh karyawan (employed fraud) kecurangan oleh karyawan nonmanajemen, biasanya didesain untuk secara langsung mengonversi kas atau aset lainnya demi keuntungan pribadi karyawan terkait. Kecurangan oleh karyawan biasanya melibatkan penyalahgunaan aset, yang merupakan proses tiga tahap : a) mencuri sesuatu yang bernilai (aset) b) mengonversi aset tersebut ke dalam bentuk yang dapat digunakan (uang) c) menutupi kejahatan tersebut untuk menghindari deteksi
2. Kecurangan oleh pihak manajemen (Management Fraud) lebih tidak tampak dari kecurangan oleh karyawan, karena sering kali kecurangan semacam ini lolos dari deteksi sampai terjadinya kerusakan atau kerugian besar yang menyulitkan perusahaan. Biasanya kecurangan oleh pihak manajemen tidak melibatkan pencurian langsung aset. Pihak manajemen puncak dapat melakukan berbagai aktivitas curang untuk mendapatkan nilai saham yang lebih tinggi. kecurangan ini juga disebut sebagai kecurangan kinerja, yang sering kali melibatkan praktik penipuan untuk menggelembungkan pendapatan atau untuk menunda pengakuan kebangkrutan.
Kecurangan oleh pihak manajemen biasnaya terdiri atas tiga karakteristik khusus yaitu : 1. Kecurangan yang dilakukan pada tingkat manajemen di atas dimana struktur pengendalian internal biasanya saling berhubungan. 2. Kecurangan sering melibatkan penggunaan laporan keuangan untuk menciptakan ilusi bahwa suatu entitas lebih sehat dan sejahtera daripada sesungguhnya. 3. Jika kecurangan melibatkan penyalahgunaan aset, kecurangan ini sering kali disebarkan ke berbagai transaksi bisnis yang kompleks dan sering kali melibatkan pihak ketiga terkait
FAKTOR-FAKTORB YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP TERJADINYA KECURANGAN Berdasarkan penelitian Donald Cressey, orang melakukan aktivitas curang akibat interaksi dorongan yang berasal dari dalam kepribadian individu terkait dan dari lingkungan eksternal. Dorongan ini diklasifikasikan kedalam tiga kategori umum : 1. Tekanan Situasional (situational pressure) 2. Peluang (opportunity) 3. karakteristik pribadi [integritas] (personal characteristics [integrity]) ketiga dorongan ini dikenal sebagi “ segitiga kecurangan “.
KERUGIAN AKIBAT KECURANGAN Penelitian yang dilakukan oleh Association of Certified Fraud Examiners-ACFE (asosiasi pemeriksa kecurangan bersertifikat) pada tahun 1996 dan 2002 memperkirakan kerugian akibat kecurangan dan penyalahgunaan adalah 6% dari pendapatan tahunan. Dari 620 kasus yang dipelajari dalam penelitian ACFE, lebih dari separuh kecurangan menimbulkan kerugian bagi perusahaan korban minimal 1 juta atau lebih. penelitian ACFE mempelajari sejumlah faktor yang mencirikan pelaku kecurangan, termasuk posisinya dalam perusahaan, kolusi dengan pihak lain, gender, umur dan pendidikan.
UNDANG-UNDANG SARBANES-OXLEY Untuk menangani turunnya kepercayaan investor perorangan dan lembaga secara drastis yang sebagian dipicu oleh kegagalan bisnis dan penyajian ulang akuntansi, kongres memberlakukan dan presiden Bush menyetujui undang-undang Sarbanes-Oxley pada bulan juli 2002. • DEWAN PENGAWAS AKUNTANSI undang-undang Sarbanes-Oxley membentuk public company accounting oversight board – PCAOB (Dewan pengawas Akuntansi Perusahaan Publik). PCAOB ini diberdayakan untuk menetapkan standar audit, pengendalian kualitas dan etika, memeriksa KAP, melakukan penyelidikan, dan untuk mengambil tindakan disipliner.
• INDEPENDENSI AUDITOR pengaturan diatas mengatur independensi auditor dengan menciptakan lebih banyak pemisah antara aktivitas atestasi KAP dengan aktivitas non-audit. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan kategori layanan yang tidak dapat dilaksanakan KAP bagi para kliennya. walaupun undang-undang Sarbanes-Oxley melarang auditor memberikan layanan ke klien auditnya, peraturan tersebut tidak melarang auditor melakukan layanan semacam itu bagi klien non auditnya atau bagi perusahaan yang dimiliki secara pribadi.
• TATA KELOLA DAN TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN undang-undang Sarbanes-Oxley mensyaratkan bahwa semua anggota komite audit harus independen dan mensyaratkan komite audit untuk mempekerjakan serta mengawasi audit eksternal. Dua syarat lainnya yang penting dari peraturan tersebut berkaitan dengan tata kelola perusahaan yaitu : a) perusahaan publik dilarang memberikan pinjaman ke para pejabat eksekutif b) peraturan tersebut mensyaratkan agar para pengacara melaporkan bukti adanya pelanggaran yang material terhadap peraturan sekuritas atau pelanggaran atas kewajiban penerima kepercayaan ke CEO, CFO, PCAOB.
• PENGUNGKAPAN PERUSAHAAN DAN PIHAK MANAJEMEN Undang-undang Sarbanes-Oxley menetapkan beberapa peraturan pengungkapan perusahaan baru, yaitu : 1. perusahaan publik harus melaporkan semua transaksi di luar neraca. 2. laporan tahunan yang dimasukkan ke SEC kini harus memasukkan juga laporan penilaian pihak manajemen yang bertanggung jawab untuk bisa membentuk dan mempertahankan pengendalian internal secara memadai. 3. pejabat harus menjamin bahwa semua akun perusahaan “ menggambarkan secara wajar” kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasinya.
• HUKUM KECURANGAN DAN TINDAK KRIMINAL Undang-undang Sarbanes-Oxley mensyaratkan beberapa kisaran hukuman tindak kriminal baru untuk kecurangan dan tindakan salah lainnya. Secara khusus, undang-undang sarbanes-Oxley membentuk beberapa peraturan federal baru yang berkaitan dengan pengahancuran dokumen atau lembar kerja audit, kecurangan sekuritas, perusakan dokumen yang digunakan sebagai catatan resmi dan tindakan melawan pembocoran.
PROFESI ANTIKECURANGAN Orang orang yang mengejar karir dalam bidang antikecurangan telah mengisi banyak sekali jenis pekerjaan dan jabatan. Banyak diantaranya adalah asisten pengacara dalam kasus perdata dan pidana. Banyak juga yang melakukan audit kecurangan untuk umum. Audit internal dan audit TI juga umumnya meliputi auditor kecurangan dengan spesialisasi khusus di beberapa perusahaan besar. Jadi, ada banyak potensi jenis pekerjaan atau bidang pekerjaan di mana auditor kecurangan atau akuntan forensik dapat bekerja.
- Slides: 22