Pengantar Citra Digital Contoh Citra Lena gray Mandril

  • Slides: 19
Download presentation
Pengantar Citra Digital

Pengantar Citra Digital

Contoh Citra Lena gray Mandril

Contoh Citra Lena gray Mandril

Contoh Citra nickel oxide thin film microporcessor

Contoh Citra nickel oxide thin film microporcessor

Electrocardiogram

Electrocardiogram

organic superconductor X-ray paru

organic superconductor X-ray paru

Definisi Pemrosesan Citra • Kegiatan memperbaiki kualitas citra/ manipulasi citra agar mudah diinterpretasi oleh

Definisi Pemrosesan Citra • Kegiatan memperbaiki kualitas citra/ manipulasi citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia/mesin(komputer). • Inputannya adalah citra dan keluarannya juga citra tapi dengan kualitas lebih baik dari pada citra masukan

Pemrosesan/Pengolahan Citra

Pemrosesan/Pengolahan Citra

CONTOH PEMROSESAN CITRA

CONTOH PEMROSESAN CITRA

CONTOH PENGOLAHAN CITRA

CONTOH PENGOLAHAN CITRA

Contoh hasil operasi Connected Component labelling

Contoh hasil operasi Connected Component labelling

Hasil Operasi Image Smoot. Hing Citra USG Citra Hasil Smoothing

Hasil Operasi Image Smoot. Hing Citra USG Citra Hasil Smoothing

Hasil Operasi Morphologi (Dilasi)

Hasil Operasi Morphologi (Dilasi)

Definisi Citra • • Secara harfiah : Gambar pada bidang dua dimensi Secara matematis

Definisi Citra • • Secara harfiah : Gambar pada bidang dua dimensi Secara matematis : Citra merupakan fungsi malar (kontinyu) dari intensitas cahaya. Secara matematis disimbulkan dengan f(x, y), dimana : – (x, y) : koordinat pada bidang dwi warna – F(x, y) : intensitas cahaya pada titik (x, y) • Nilai f(x, y) adalah hasil kali dari : – i(x, ) = jumlah cahaya yang berasal dari sumber, nilainya antara 0 sampai tak terhingga. – r(x, y) = derajat kemampuan objek memantulkan cahaya , nilainya antara 0 dan 1. – Jadi f(x, y) = i(x, y). r(x, y)

Digitalisasi Citra Supaya bisa diolah dengan komputer, citra harus direpsentasikan secara numerik dengan nilai

Digitalisasi Citra Supaya bisa diolah dengan komputer, citra harus direpsentasikan secara numerik dengan nilai diskrit. Citra digital dinyatakan dengan suatu matrik ukuran Nx. M. Masing-masing elemen disebut pixel (picture element) F(x, y) = f(0, 0) f(0, 1) …. f(0, m) f(1, 0) f(1, 1) …. f(1, M) : : f(N-1, 0) f(N-1, 1) : f(N-1, M-1) Indeks baris (i) dan indeks kolom (j) menyatakan koordinat titik pada citra, sedang f(i, j) merupakan intensitas (derajat keabuan) pada titik (i, j) konsep pengolahan citra 15

 • Untuk memudahkan implementasi , jumlah terokan biasanya diasumsikan dengan, • N =

• Untuk memudahkan implementasi , jumlah terokan biasanya diasumsikan dengan, • N = 2 n , dimana, N = jumlah penerokan pada baris: kolom n = bilangan bulat positip misal 256 x 256 pixel, 128 x 256 pixel, 8 x 8 pixel … Skala/derajat Keabuan : G=2 n Dimana : G = derajat keabuan, m=bilangan bulat positip Skala keabuan 21 ( 2 nilai ) 22 ( 4 nilai ) 24 ( 16 nilai ) 28 (256 nilai ) Nilai keabuan 0, 1 0 sampai 3 0 sampai 15 0 sampai 256 pixel depth 1 bit 2 bit 4 bit 8 bit Penyimpanan citra digital yang diterok menjadi Nx. M pixel dan dikuantisasi menjadi G=2 m memerlukan memori sebanyak B=Nx. Mxm Contoh 512 x 8 = 2048. 000 bit konsep pengolahan citra 16

Perolehan Citra Digital konsep pengolahan citra 17

Perolehan Citra Digital konsep pengolahan citra 17

konsep pengolahan citra 18

konsep pengolahan citra 18

Sumber : • eri. staff. gunadarma. ac. id/. . . /Konsep+Dasar+P engolahan+Citra. ppt •

Sumber : • eri. staff. gunadarma. ac. id/. . . /Konsep+Dasar+P engolahan+Citra. ppt • Solomon, C and Breckon, T, “Fundamentals_of_Digital_Image_Processing_ _A_Practical_Approach_with_Examples_in_M atlab “ John Willey and Son “ 2012 •