Penerapan SDIDTK dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan dan Pembinaan
Penerapan SDIDTK dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan dan Pembinaan Kesehatan Anak Balita Oleh : Dinas Kesehatan provinsi Maluku Utara Disampaikan pada : Pertemuan Sosialisasi Kebijakan Strategi dan Materi Pembinaan Ketahanan Keluarga BKB Tk. Provinsi Maluku Utara (Ternate, 14 Februari 2014)
Pendahuluan
LATAR BELAKANG • Jumlah balita di Indonesia sangat besar • Kira-kira 10 % jumlah penduduk • Merupakan generasi penerus bangsa perlu mendapat perhatian • Masa balita adalah “masa keemasan”, “jendela kesempatan”, “masa kritis” • Masa ini tidak lama shg harus mendapat perhatian yang serius (gizi baik, stimulasi yg memadai untuk eliminasi faktor 2 yg mengganggu tumbang anak, deteksi dan intervensi dini) • Pembinaan kes anak sejak dalam kandungan sp balita bertujuan unt meningkatkan kualitas hidup ->mencapai tumbang yang optimal (fisik, mental, emosional, sosial) • Pembinaan tumbang usia dini memerlukan perangkat untuk stimulasi, deteksi dan intervensi dini.
MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP ANAK Memenuhi kebutuhan dasar anak Deteksi dini (Early detection) Intervensi dini (Early intervention)
LATAR BELAKANG CIRI KHAS ANAK TUMBUH KEMBANG TUMBUH • Bertambahnya ukuran, jumah sel, jaringan interseluler • Bertambah ukuran fisik, struktur tubuh • Anak dapat tumbuh kembang melalui tahapan yang sesuai Stimulasi , Deteksi, Intervensi Dini BERKEMBANG • Bertambahnya kemampuan struktur & fungsi tubuh yang lebih kompleks • KUALITATIF
BALITA MASA PENTING, PEKA, KRITIS “WINDOW OF OPPORTUNITY” PLASTISITAS OTAK SISI POSITIF LEBIH TERBUKA UNTUK BELAJAR DAN MEMPERKAYA PENGALAMAN SISI NEGATIF LEBIH PEKA MENGHADAPI LINGKUNGAN YANG BURUK Gizi yang baik Stimulasi yang memadai Mengeliminasi faktor-faktor lingkungan yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak Deteksi dini terhadap penyimpangan tumbuh kembang
PENATALAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK USIA DINI Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif Pelayanan Kesehatan Riwaya t Prenat al Riwaya t natal Riwaya t Pasca natal Pemenuhan Kecukupan Gizi • Pola Asuh orang tua • Temperamen anak Penyimpanga n: • Antropometri • Hasil screening tumbuh Kebutuhan Dasar kembang ASUH-ASIH-ASAH Stimulasi – Perkembangan Psikososial & Pendidikan Pengasuh an & Parenting MASALAH - Morbiditas - Kecacatan - Gangguan pertumbuhan - Gangguan perkembangan - Status gizi - Status vaksinasi - Sosial ekonomi Lingkungan Mikro –Mini-Meso-Makro Perlindung an Tumbuh Kembang optimal sesuai potensi
KELUARGA SELURUH KELUARGA 1. Mempraktekkan: a. Pemberian ASI eksklusif serta MPASI b. Pemberian gizi seimbang c. Pemeliharaan kesehatan d. Pola asuh & stimulasi perkembangan e. Perlindungan anak 2. Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak 3. Menggunakan garam beryodium 4. Memanfaatan pekarangan 5. Meningkatkan daya beli PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT dan LINTAS SEKTOR Sehat, BB Naik (N), perkembangan sesuai umur POSYANDU semua Balita Punya Buku KIA /KMS • Penimbangan balita (D) • Konseling • Suplementasi gizi • YANKES, deteksi intervensi dini perkembanga n comprehensive home KELUARGA MISKIN care BGM, gizi buruk, masalah perkembangan, balita sakit Gizi kurang, BB tidak naik, perlu stimulasi Puskesm as • PMT RS pemulihan • Stimulasi fisikpsikososial TPA, KB, BKB, Pos PAUD
Mengapa Tumbuh Kembang Anak Sangat Penting ? Kualitas generasi penerus tergantung kualitas tumbuh kembang anak, terutama batita (0 -3 th) -> perkembangan OTAK Keluarga harus mengupayakan agar anaknya dapat tumbuh kembang optimal Penyimpangan tumbuh kembang harus dideteksi (ditemukan) sejak dini, terutama sebelum berumur 3 tahun, supaya dapat segera di intervensi (diperbaiki) Bila deteksi terlambat, maka penanganan terlambat, penyimpangan PERKEMBANGAN PERTUMBUHAN sukar diperbaiki Bertambahnya fungsi / kemampuan Bertambahnya ukuran tubuh - berat badan - tinggi badan - lingkar kepala sensorik (dengar, lihat, raba, rasa, cium) motorik (gerak kasar, halus) kognitif (pengetahuan, kecerdasan) komunikasi / berbahasa emosi - sosial kemandirian
Waktu untuk mulai stimulasi synaptogenesis. §Huttenlocher, 1987; Jernigan, et al, 1991; Pfefferbaum et all, 1994 Synaptogenesis pembentukan sinaps (hubungan) antar sel otak (Chugani, 1999)
STIMULASI Tumbuh Kembang Merangsang perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian balita secara optimal sesuai dengan umur anak dan potensinya DETEKSI DINI Tumbuh Kembang PERTUMBUHAN : Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK) PERKEMBANGAN : Perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) TDD (Tes Daya Dengar), TDL (Tes Daya Lihat) Masalah perilaku dengan kuesioner MME, autis dengan CHAT, gangguan pemusatan perhatian & hiperaktif dengan kuesioner Conners
PELAKSANA Tenaga kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan dasar (dokter, bidan, perawat, ahli gizi atau tenaga kesehatan lain) dan atau Ø petugas dari sektor lain pada layanan peduli anak (pendidik PAUD, BKB, TPA dll) yang terlatih SDIDTK TEMPAT PELAKSANAAN Ø Posyandu, Ø PAUD formal informal, Ø TK, Ø BKB, Ø TPA, dll
HASIL KEGIATAN PELATIHAN SDIDTK (Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang) Anak
PERLUNYA INTEGRASI PELAYANAN S K T D DI D U A DI P SDIDTK DI PUSKESMAS
MENGAPA INTEGRASI POSYANDU PAUD DLM SDIDTK …. . ? ? ?
Prinsip SDIDTK di Posyandu terintegrasi pos PAUD Mempunyai sasaran yang sama (balita) Mempunyai tujuan yang sama dalam rangka pemenuhan hak anak Ada sistem rujukan dengan tujuan anak mendapatkan pelayanan yang komprehensif Memiliki pencataan dan pelaporan yang dapat digunakan oleh stakeholder lainnya dan dilaksanakan secara berjenjang Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara integratif dan berjenjang Pos PAUD: pemantauan dan stimulasi perkembangan Posyandu : pelayanan kesehatan balita dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita menggunakan SDIDTK stimulasi, deteksi, intervensi dini tumbuh kembang
BENTUK KERJASAMA PEMENUHAN PELAYANAN KESEHATAN, GIZI BAGI ANAK USIA DINI DI PROGRAM PAUD • Bersama melakukan pendataan anak usia dini dan membuat baseline data. Setiap balita memiliki Buku KIA/KMS dan pencatatan perkembangan • Pengelola PPAUD membawa anak usia dini pada hari buka POSYANDU • Pengelola PPAUD membawa anak usia dini ke Puskesmas pada untuk mendapat pelayanan SDIDTK • Bidan desa memberikan penyuluhan dan bila dibutuhkan • pelayanan Penanggung jawab PPAUDdan merujuk anak memungkinkan usia dini ke Puskesmas bila didapatkan anak dengan gangguan tumbuh kembang • Penanggung jawab PPAUD berkoordinasi dengan Puskesmas dan PKK dalam penyelenggaraan PMT Lokal di PPAUD • Pemda memastikan ketersediaan kebutuhan akan pelayanan kesehatan, gizi dan penyelenggaraan PPAUD MOU antara Penanggung Jawab Program PAUD Kab/Kota dg Kadinkes Kab/Kota yg ditandatangani Bupati KECAMATAN: Puskesmas dan Penanggung Jawab PPAUD tingkat Kecamatan DESA: Bidan Desa, Kader Posyandu dan Pengelola PPAUD
LANGKAH IMPLEMENTASI INTEGRASI SDIDTK -PAUD • Sosialisasi • Konsolidasi dan Pengaturan Pelaksanaan • Penyelenggaraan Kegiatan • Pembinaan, Pengawasan, Pemantauan, dan Evaluasi POKOK –POKOK KEGIATAN 1. Pendidikan kesehatan anak didik a. membiasakan PHBS terintegrasi pada kegiatan belajar & penyuluhan (perorangan/berkelompok, bagi anak didik/orang tua) b. Pelatihan guru dan penyelenggara Pos PAUD, penyegaran/ orientasi/seminar serta memanfaatkan sistem pembinaan profesional. 2. Pembinaan tenaga kesehatan di Pos PAUD bilamana diperlukan 3. Pembinaan terpadu dari penanggungjawab Posyandu dan Pengembangan Model Posyandu-PAUD Terintegrasi Pos PAUD kecamatan/Kabupaten-Kota Banten, Sumut, Sumbar, Sumsel, DKI, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Kaltim, Kalsel, Sulut, Sulsel, Gorontalo
ALUR PELAYANAN SDIDTK DI POSYANDU BAYI/BALITA DATANG MEJA I PENDAF TARAN MEJA II PENIMB ANGAN MEJA III PENCAT ATAN MEJA IV PENYUL UHAN MEJA V PELAY. KSHTN IMUNISASI BAYI/BALITA PULANG RUJUK
ALUR PELAYANAN SDIDTK DI PUSKESMAS MTBM / IMUNSS DATANG LOKET APOTEK PULANG SDIDTK MTBS RUJUK
MEKANISME RUJUKAN SDIDTK PUSTU POSYANDU Pengembangan Fasilitas Rujukan Kasus Gangguan Tumbuh Kembang (6 propinsi): Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Sumbar, Kalsel PAUD/TK PUSKESMAS
Klinik tumbuh kembang / sarana pelayanan kesehatan rujukan kelainan pertumbuhan dan perkembangan mampu dalam penanganan gangguan tumbuh kembang yang sering ditemukan Level Sarana SDM Tempat Alat I Sanggup menangani 30% kasus gangguan Tumbang yg ada di masyarakat - dr. Sp Anak - Ruang Tunggu - Perawat/Bidan - Ruang Assessment - Dokter Umum - Ruang intervensi - Fisioterapis/ terapis lainnya 1. Kit Pengukur antropometri - Kit Skrining - Kit pem mata - Kit Pem Pendengaran dst 16. Compic II Dpt menangani 30 – 70 % kasus gangguan Tumbang yg ada di masyarakat - Level I + Sp Rehab medik, Sp Mata, THT, Radiologi, Psikiatri, Ahli gizi -Level I + - Ruang Fisioterapi - Ruang terapi wicara -Level I + - 45. Kit Screening dan intervensi kasus psikologi III Dpt menangani 80 – 100 % kasus gangguan Tumbang yg ada di masyarakat - Level II + Orthopedi, Sp kedok jiwa kons Anak, nutrionis klinis - Level II + - Ruang Gym - CCTV - Ruang Hydroterapi - Level II + - Kursi CP - Crawler (alat merangkak) - alat berjalan, dll
Orang Tua A N A K HARAPAN Bangsa
Saat ini tulangnya sedang tumbuh Saat ini darahnya sedang terbentuk Saat ini kecerdasannya sedang berkembang Tidak ada kata nanti untuk mereka Kebutuhannya adalah saat ini & tak bisa ditunda Disadur dari My name is today Gabriel Mistral (Penerima Hadiah Nobel dari Chile)
Klinik tumbuh kembang / sarana pelayanan kesehatan rujukan kelainan pertumbuhan dan perkembangan mampu dalam penanganan gangguan tumbuh kembang yang sering ditemukan Terima Kasih
- Slides: 27