Penentuan Klorida dalam Air Limbah Laboratorium Kimia FMIPA
Penentuan Klorida dalam Air Limbah Laboratorium Kimia FMIPA UNP
KELOMPOK 5 • • Dony Yulvi/02040 Nopri Andriko/00342 Rezki Pratama/02043 Romi Habibi/02067
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tropis basah Air bersih Air kotor Pencegahan yang serius Agar tidak berdampak buruk bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup limbah Air tercemar
B. Rumusan masalah Bagaimana pengaruh logam berat bagi air limbah sehingga tidak membahayakan bagi lingkungan sekitar C. Batasan Masalah Analisis terhadap penentuan klorida dari air limbah laboratorium kimia FMIPA UNP
D. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar klorida dari air limbah laboratorium kimia FMIPA UNP
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Limbah Daur Ulang Pengumpulan Terpisah Limbah Berbahaya Pelarut Organik -etanol -aseton -dll
METODELOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Pengujian telah dilaksanakan di laboratorium Kimia Analitik FMIPA UNP, Pada tanggal 18 Mei 2010 -Selesai
Pengambilan Sampel yang akan di uji berasal dari air limbah di sekitar laboratorium Kimia FMIPA Universitas Negeri Padang
Prosedur Percobaan Pemeriksaan Klorida menggunakan Metoda Argentometri Secara Titrasi Persiapan Sampel yang berwarna akan mengganggu dan akan dihilangkan terlebih dahulu dengan penambahan 3 ml Al(OH)3 campur dan saring, lalu dicuci, atur p. H 7 -10.
ALAT DAN BAHAN ALAT 1. Pipet Tetes 2. Buret 3. Gelas Ukur 4. Erlenmeyer 5. Klem 6. Penjepit 7. Kertas saring 8. Corong BAHAN -Aquades -Indikator K 2 Cr. O 4 5% -Ag. NO 3 -Al(OH)3 -Na. Cl 0, 0141 N
Cara Kerja 1. Pembakuan Titran Ag. No 3 Pipet 10 ml Na. Cl 0, 0141 N dan masukkan dalam Erlenmeyer Tambah Indikator K 2 Cr. O 4 5 % 1 ml, campur Titrasi dengan Ag. NO 3 hingga terbentuk warna kuning kemerahan (x ml ) N Ag. NO 3 = 10 x 0, 0141 N X ml
2. Pemeriksaan : Ambil 10 ml sampel, masukkan dalam Erlenmeyer Tambah 1 ml indikator K 2 Cr. O 4 5 % 1 ml, campur Titrasi dengan Ag. NO 3 hingga terbentuk warna kuning kemerahan Perhitungan : Klorida ( mg / l ) = ml Ag. NO 3 x N Ag. NO 3 x 35, 45 x 1000 10 ml
Pengamatan & Pembahasan N Ag. NO 3 = 10 x 0, 1 N =0, 0546 N ml Ag. NO 3 Pemeriksaan Sampel 19, 4 ml Kandungan klorida = ml Ag. NO 3 x N Ag. NO 3 x 35, 4 E x 1000 10 ml = 1, 3 x 0, 0546 x 35, 45 x 1000 10 ml = 251, 624 mg/l atau 0, 2516 mg/ml Limbah labor mengandung berbagai bahan pencemar kimia yang sangat berbahaya. Limbah ini dihasilkan dari residu percobaan yang dilakukan setelah praktikum. Berbagai bahan kimia yang dibuang kelingkungan merupakan bahan berbahaya yang sangat merusak kelestarian lingkungan hidup apalagi limah tersebut dibuang keperairan yang langsung berhubungan dengan pemukiman penduduk. Klorida adalah satu bahan yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup hewan, jika melebihi ambang batas yang telah diteapkan oleh SNI. Zat ini bersifat oksidator kuat yang bersifat racun bagi sel hidup. Oleh sebap itu kandungan klorida dalam limbah ini harus dianalisis guna mencegah dan mencarikan solusi terbaik untuk pencegahan keracunan yang akn terjadi dimasa sekarang dan masa yang akan datang.
Metode yang digunakan dalam percobaan penentuan kadar klorida dalam sampel ini adalah metoda titrasi , memakai prinsip argentometri yaitu mentiter larutan sampel dengan larutan perak nitrat, . Hasil yang diharapkan adalah analit yang terkandung dalam sampel berupa klorin mengendap dengan penambahan Ag membentuk Ag. Cl yang berupa endapan putih. Percobaan dilakukan dalam tahap pertama yaitu menetapkan pembakuan larutan Ag. NO 3. Larutan Ag. NO 3 perlu distandarkan terlebih dahulu karena larutan standar ini adalah larutan standar sekunder. Larutan standar sekunder tidak mampu berthan lama, mudah berubah konsentrasinya. Pembakuan ulang perlu dilakukan agar konsentrasi Oleh karena itu perlu penstandarulangan agar konsentrasi pentiter terhitung secara cermat dan tidak berubah lagi. Titrasi argentometri ini memakai prinsip Mohr. Titrasi Mohr mengenggunakan ion kromat untuk mengendapkan Ag 2 Cr. O 4 yang berwarna coklat. Setelah pengendapan Ag. Cl sempurna kelebihan Ion Ag bereaksi dengan kromat membentuk perak kromat, perubahn warna ini digunakan sebagai acuan titik akhir reaksi. Dalam percobaan 10 ml sampel ketika dititrasi sedikitdemisedikit terbentuk endapan putih Ag. Cl dan setelah tercapai titik akhir larutan mulai berwarna coklat sampai kemerahan. Praktikan mengamati ml Ag. NO 3 yang terpakai adalah 1, 3 ml, setelah itu menghitung kadar klorida dalam sampel adalah 0. 2516 mg/ml. Kadar klorida dalam air yang diperbolehkan oleh SNI(Standar Nasional Indonesia) adalah 1, 5 mg/L sampai dengan 100 mg/L. Maka praktikan menemukan dalam sampel yang di uji 251. 6 mg/L. Hal ini cukup tinggidan melebihi ambang batas yang seharusnya diperbolehkan ada dalam lingkungan. , tidak sesuai dengan yang seharusnya ada dilingkungan, maka harus dicarikan solusi untuk menangani limbah yang berbahaya ini.
Kesimpulan • Penentuan kadar klorida dalam sampel menggunakan metode titrasi argentometri dengan prinsip mohr • Kadar klorin dalam limbah labor kimia FMIPA UNP tinggi melebihi ambang batas yang ditentukan
Daftar Pustaka Austin, T. George, Jasifi. 1996. Industri Proses Kimia. Jakarta: Erlangga http: //persembahanku. files. wordpress. com/2007/03/kepm enkes-no-907 -2002 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 1996. Pelatihan Analisis Kualitas Air dan Limbah Cair. Jakarta Grant, L. Eugenel and Leaveworth. 1995. Pengendalian Mutu Statistik. Jakarta: Erlangga Nasition M. N. 2001. Total Quality Management. Yogyakarta Underwood. 1986. Analisis kimia kuantitatif. Jakarta : Erlangga http//: www. google. co. id. jurnal-pengaruh kadar klorida pada air sumur gali. yurman, fak. pertanian universitas Bengkulu. http: //sugianto-industri. blogspot. com/2010/05/diakses: 24 mei 2010 http: //www. oc-praktikum. de/id/articles/pdf/diakses: 24 mei 2010 http: //www. chem-is-try. org/materi_kimia/kimia-industri/: 24 mei 2010
A H I S A K T M I R E
- Slides: 18