PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL Page 1 CROSS SECTIONAL Penelitian
- Slides: 18
PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL Page 1
CROSS SECTIONAL • Penelitian Cross Sectional ialah penelitian non-eksperimental dalam rangka mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek yang berupa penyakit atau status kesehatan tertentu, dengan model pendekatan poin time • Variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel efek diobservasi sekaligus pada saat yang sama Page 2
POPULASI FR (+) EFEK (-) FR (-) EFEK (+) EFEK (-) Page 3
Langkah-langkah esensial dalam rancangan penelitian cross sectional • • Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian : mana faktor risiko, mana faktor efek, faktor yang tidak dipelajari efeknya, sehingga perlu dikendalikan pengaryhnya Menetapkan subjek penelitian, dengan memperhatikan dan mengusahakan variabilitas yang besar pada faktor risiko yang dipelajari, dan mengusahakan variabilitas minimum pada variabel yang tidak dipelajari Page 4
• Melakukan observasi atau pengukuran variabel-variabel yang merupakan faktor risiko dan efek sekaligus pada saat yang sama, menurut status keadaan variabel saat itu. • Melakukan analisis korelasi atau perbedaan proporsi antar kelompok-kelompok hasil observasi Page 5
KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN RANCANGAN CROSS SECTIONAL • Dibutuhkan subjek penelitian yang besar, apalagi bila variabel yang dipelajari banyak • Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara lebih akurat • Faktor risiko kadanhg sulit diukur dengan akurat • Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan (nilai prognostiknya lemah) • Kesimpulan korelasi faktor risiko dengan efek paling lemah dibandingkan dua rancangan epidemiologi lainnya Page 6
• Keunggulan rancangan penelitian ini adalah mudah dilaksanakan karena ekonomis dari segi waktu, hasilnya dapat diperoleh dengan cepat. • Dapat sekaligus banyak variabel yang diteliti, baik berupa faktor risiko maupun efek yang dapat dieksplorasi dan dipelajari korelasinya Page 7
Case control • Perbedaan dengan cross sectional ialah menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari, yaitu dengan menggunakan pendekatan retrospektif • Efek diidentifikasi lebih dahulu, baru kemudian faktor risiko dipelajari secara retrospektif • Dengan ungkapan lain, efek berupa penyakit atau status kesehatan tertentu diidentifikasi pada masa kini, sementara faktor risiko diidentifikasi adanya pada masa lalu Page 8
Populasi (sampel) FR (+) retrospektif FR (-) Efek (+) = kasus (matching) FR (+) retrospektif FR (-) Efek (-) = kontrol Page 9
TAHAPAN KEGIATAN RANCANGAN CASE CONTROL • Identifikasi variabel-variabel penelitian (faktor risiko dan efek) • Penetapan subjek penelitian (populasi dan sampel) • Identifikasi kasus • Pemilihan subjek kontrol • Melakukan pengukuran retrospektif • Melakukan analisis hasil Page 10
KELEBIHAN DAN KETERBATASAN RANCANGAN CASE CONTROL Kelebihan/keunggulan • Tidak mengalami kendala etik, seperti pada rancangan eksperimen atau cohort • Adanya kesamaan kurun waktu antara kelompok kasus dan kontrol, dan adanya pembatasan dan pengendalian faktor risiko • Tidak diperlukan investasi waktu, dan lebih ekonomis, baik dari terbatasnya subjek , pengukuran maupun aspek teknis laimnnya Page 11
Kekurangan • Tidak diketahui efek variabel luar, yang oleh karena keterbatasan teknis tidak ikut terkendali dengan matcing • Pengukuran variabel retrospektif mempunyai kelemahan terutama objektifitas dan reliabilitasnya • Bias penilaian dapat terjadi, oleh karena tidak dapat dilakukan blind measurenment • Kadang-kadang amat sulit untuk melakukan pemilihan kelompok kontrol dengan matching, karena banyaknya faktor risiko yang harus dikendalikan Page 12
Cohort • • Sering disebut survei prosfektif Merupakan penelitian epidemiologi yang powerful Pendekatan longitudinal kedepan Faktor risiko yang diidentifikasi terlebih dulu, kemudian diikuti secara prospektif timbulnya efek Page 13
Populasi (sampel) Subjek dengan efek negatif Efek (+) = kasus Efek (-) = kontrol FR (+) prospektif FR (-) Page 14
TAHAPAN KEGIATAN PADA RANCANGAN COHORT • • Identifikasi faktor risiko dan efek Penetapan subjek penelitian (populasi dan sampel) Identifikasi subjek dengan efek negatif Pemilihan subjek dengan faktor risiko positif dari subjek penelitian • Pemilihan subjek kontrol • Observasi perkembangan subjek sampai waktu tertentu, untuk kemudian mengidentifikasi timbul tidaknya efek pada kedua kelompok • Analisis hasil Page 15
KELEBIHAN DAN KETERBATASAN RANCANGAN COHORT KEUNGGULAN • Ada uniformitas observasi, baik risiko maupun efek dari saat ke saat • Dapat menata komparabilitas dua kelompok sejak awal • Dapat menetapkan secara langsung risiko dari saat ke saat • Memungkinkan dilakukannya peningkatan metodologik Page 16
KEKURANGAN • Membutuhkan waktu, sarana, dan subjek penelitian yang cukup besar • Kemungkinan adanya subjek yang drop out sehingga cukup mengganggu analisis hasil • Pada jenis penyakit atau tindakan tertentu akan menghadapi kendala etik Page 17
Tugas : buatlah contoh menggunan kasus penyakit gizi Page 18
- Intrasubject counterbalancing
- Pengantar desain eksperimen
- Intervensi dalam eksperimen
- Epidemiologi eksperimen adalah
- 10 katangian ng pananaliksik
- Akdang pampanitikan na may kinalaman sa pantawang pananaw
- Eksperimental
- Solid
- Longitudinal vs cross sectional
- Cross sectional research design example
- What is revolved section in engineering drawing
- Limitations of cross sectional study
- 3 types of research design
- Descriptive vs correlational vs experimental research
- Apa itu studi cross sectional
- Irisan penampang
- Conclusive research design
- Cross-sectional correlational design
- What is quasi experimental research