PENDIDIKAN PANCASILA Mengapa Diperlukannya Pendidikan Pancasila VISI PENDIDIKAN

  • Slides: 31
Download presentation
PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA

Mengapa Diperlukannya Pendidikan Pancasila ? ? ?

Mengapa Diperlukannya Pendidikan Pancasila ? ? ?

VISI PENDIDIKAN PANCASILA • Pendidikan Pancasila menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelengaraan program

VISI PENDIDIKAN PANCASILA • Pendidikan Pancasila menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelengaraan program studi. Intinya : Pendidikan Pancasila sebagai upaya untuk memberikan dasar-dasar kecakapan hidup sosial kepada mahasiswa yang merupakan intelektual muda sehingga tidak kehilangan jati diri sebagai warga bangsa, negara dan masyarakat Indonesia.

Misi Pendidikan Pancasila • Membantu mhs agar mampu mewujudkan nilai- nilai dasar Pancasila serta

Misi Pendidikan Pancasila • Membantu mhs agar mampu mewujudkan nilai- nilai dasar Pancasila serta kesadaran berbangsa dan bernegara dalam menerapkan ilmunya dengan penuh rasa tanggung jawab baik kepada sesama maupun kepada Tuhan. Pendek kata : membantu mhs agar menjadi manusia dan warga negara yang berkepribadian Pancasila yaitu manusia yang religius, humanis, nasionalis, demokraris dan adil.

Kompetensi Pendidikan Pancasila • Menekankan eksistensi manusia sesuai dengan kodratnya sebagai makluk multidemensi yang

Kompetensi Pendidikan Pancasila • Menekankan eksistensi manusia sesuai dengan kodratnya sebagai makluk multidemensi yang religius-etis, rasional-kritis, komprehensif dalam memandang berbagai persoalan hidup, khususnya kehidupan bangsa dan bernegara

METODE PEMBELAJARAN 1. Kritis –Analitis utk menelaah berbagai masalah kehidupan negera. 2. Induksi menarik

METODE PEMBELAJARAN 1. Kritis –Analitis utk menelaah berbagai masalah kehidupan negera. 2. Induksi menarik kesimpulan dari berbagai fakta kehidupan berbangsa dan negara 3. Deduksi menarik kesimpulan dan menjabarkan norma-norma umum dan kebudayaan pada tingkat implementasi di kehidupan masyarakat

4. Refleksi-Hermeneutik menafsirkan peristiwa, simbol-simbol dan sejarah Indonesia dalam konteks kekinian dan kebermaknaan bagi

4. Refleksi-Hermeneutik menafsirkan peristiwa, simbol-simbol dan sejarah Indonesia dalam konteks kekinian dan kebermaknaan bagi kehidupan bangsa dan negara sekarang dan masa datang. • Fokus Pendidikan Pancasila : pengembangan sikap dan perilaku yang Ideal sebagaimana yang terdapat dalam nilai-nilai Pancasila

Landasan Penddk. Pancasila • Yuridis Alinea 4 Pembukaan UUD 1945, UU No. 20/2003 dan

Landasan Penddk. Pancasila • Yuridis Alinea 4 Pembukaan UUD 1945, UU No. 20/2003 dan Peraturan Pelaksanaannya. . Historis keberadaan Pancasila sebagai dasar fisafat dpt ditelusuri sejak adanya sejarah awal masyarakat Indonesia. . Filosofis mendudukkan Pancasila sebagai obyek kajian ( obyek material ) dan obyek formal/ perspektif ( menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan bangsa, negara dan masyarakat )

 • Presiden Soekarno pernah mengatakan “jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”. Dari perkataan tersebut dapat

• Presiden Soekarno pernah mengatakan “jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”. Dari perkataan tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah mempunyai fungsi yang beragam bagi kehidupan. Seperti diungkap seorang filsuf Yunani yang bernama Cicero (106 -43 SM) yang mengungkapkan “Historia Vitae Magistra”, yang bermakna, “sejarah memberikan kearifan”. Pengertian yang lebih umum yaitu “sejarah merupakan guru kehidupan” • Pentingnya cita-cita ideal sebagai landasan moralitas bagi kebesaran bangsa diperkuat oleh cendekiawan-politisi Amerika Serikat, John Gardner, “No nation can achieve greatness unless it believes in something, and unless that something has moral dimensions to sustain a great civilization” (tidak ada bangsa yang dapat mencapai kebesaran kecuali jika bangsa itu mempercayai sesuatu, dan sesuatu yang dipercayainya itu memiliki dimensi-dimensi moral guna menopang peradaban besar

'40 Persen Mahasiswa tidak Hafal Pancasila' REPUBLIKA. CO. ID, JAKARTA -- Sebanyak 40 persen

'40 Persen Mahasiswa tidak Hafal Pancasila' REPUBLIKA. CO. ID, JAKARTA -- Sebanyak 40 persen mahasiswa tidak hafal Pancasila, kata Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Barat Eni Sumarni di Jakarta, Rabu (6/4).

SEJARAH PERKEMBANGAN JIWA, SEMANGAT DAN NILAI ‘ 45 Mengenal diri sendiri berarti mengenal apa

SEJARAH PERKEMBANGAN JIWA, SEMANGAT DAN NILAI ‘ 45 Mengenal diri sendiri berarti mengenal apa yang kau perbuat. Sejak orang tidak mengerti apa yang diperbuat maka dia pasti akan berusaha untuk berbuat. Salah satu cara untuk berbuat adalah meniru apa yang diperbuat orang lain Sejarah mengandung pendidikan bagi kita untuk mengerti dan mempelajari apa yang diperbuat oleh para pendahulunya.

Masa Sebelum Pergerakan Nasional Kerajaan majapahit didirikan oleh Raden Wijaya, masa jaya diperintah oleh

Masa Sebelum Pergerakan Nasional Kerajaan majapahit didirikan oleh Raden Wijaya, masa jaya diperintah oleh Hayam Wuruk (13501389) dengan Patih Gajah Mada ► Luas wilayah dari Sabang sampai Merauke ► Majapahit disebut sebagai negara nasional kedua setelah Sriwijaya ► Dalam kurun waktu itu mulailah dikenal peradaban dan pengetahuan adanya Ketuhanan Yang Maha Esa ►

Perjuangan Untuk Menentang Penjajahan Semenjak Belanda datang di Indonesia dan kemudian mendirikan VOC (1602)

Perjuangan Untuk Menentang Penjajahan Semenjak Belanda datang di Indonesia dan kemudian mendirikan VOC (1602) yaitu ingin menjajah Indonesia, maka timbullah perjuangan melawan penjajahan Belanda yang berlangsung terpisah-pisah dan per daerah sesuai dengan kondisi dan kepentingan masing-masing daerah pada saat itu. Dalam periode itu dapat disimpulkan bahwa jiwa semngat dan nilai-nilai kejuangan yang timbul karena adanya kesadaran akan harga diri, jiwa merdeka, ketaqwaaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kerukunan hidup umat beragama, kepeloporan serta keberanian.

Masa Pergerakan Nasional Pada abad 20 tokoh pergerakan nasional yeng bertujuan mempersatukan dan mencerdaskan

Masa Pergerakan Nasional Pada abad 20 tokoh pergerakan nasional yeng bertujuan mempersatukan dan mencerdaskan bangsa Indonesia yaitu Dr. Wahidin Soediro Hoesodo Pendiri organisasi Boedi Oetomo yang diketuai oleh Dr. Soetomo

Organisasi-organisasi yang berdiri setelah Boedi Oetomo antara lain : Perhimpoenan Indonesia (akhir tahun 1908)

Organisasi-organisasi yang berdiri setelah Boedi Oetomo antara lain : Perhimpoenan Indonesia (akhir tahun 1908) dengan nama Indische Vereeneging-Indonesische Vereegining (1922)-Perhimpoenan Indonesia (1925) diketuai oleh Moh. Hatta Sarekat Islam, pada awalny Haji Samanhoedi mendirikan Sarekat Dagang Islam (1911)-Sarekat Islam (1912) yang dipelopori oleh H. Agus Salim, H. Oemar Said Tjokroaminoto, Abdoel Moeis dan Soerjo Pranoto Moehammadijah(1912) dengan tokohnya H. A. Dahlan dan K. H. Mas Mansjur Partai Nasional Indonesia (1937) di Jakarta dipelopori Ir. Soekarno Soempah Pemoeda dikumdangkan 28 Oktober 1928 di Gedhong Soempah Pemoeda Jl. Kramat Raya 106 Jakarta. Partai Indonesia Raya (1935) sebagai penjelmaan dari Partai Bangsa Indonesia dan Boedi Oetomo

LANDASAN HISTORIS Nilai-nilai Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri, seperti nilai-nilai ketuhanan (kepercayaan kepada

LANDASAN HISTORIS Nilai-nilai Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri, seperti nilai-nilai ketuhanan (kepercayaan kepada Tuhan telah berkembang dan sikap toleransi sudah lahir), dan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila-sila lainnya. Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar negara Indonesia oleh para tokoh bangsa saat akan melahirkan negara RI.

 Nilai-nilai Pancasila tetap tercantum dalam pembukaan UUD 1945, biarpun perjalanan ketata-negaraan mengalami perubahan

Nilai-nilai Pancasila tetap tercantum dalam pembukaan UUD 1945, biarpun perjalanan ketata-negaraan mengalami perubahan dan pergantian undang-undang: dari UUD 45, Konstitusi RIS, UUD Sementara, sampai kembali ke. UUD 45. Kebenaran Nilai-nilai Pancasila diyakini tinggi. Penafsiran Pancasila berbeda-beda: Masa Orla: Pancasila ditafsirkan dengan nasakom (nasionalis – agama – komunis) yang disebut trisila – kemudian diperas menjadi ekasila (gotong royong);

MASA PERALIHAN Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang mulai menginjakkan kakinya di Kepulauan Indonesia

MASA PERALIHAN Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang mulai menginjakkan kakinya di Kepulauan Indonesia dengan siasat pergerakan “Tiga A” Jepang Pergerakan Tiga A itu adalah : a. Nippon Cahaya Asia b. Nippon Pelindung Asia c. Nippon Pemimpin Asia Gerakan tersebut bertujuan mengambil hati bangsa Indonesia agar kedatangannya dianggap untuk membebaskan bangsa Indonesia Tindakan Jepang yang merugikan Bangsa Indonesia antara lain : - Pemerasan Sumber Daya Alam ( hutan digunduli ) - Pemerasan Bahan Makanan - Pemerasan Tenaga Manusia ( Kerja Paksa : Romusa )

Pada masa penjajahan Jepang disatu pihak Bangsa Indonesia merasakan penderitaan dan tekanan yang tak

Pada masa penjajahan Jepang disatu pihak Bangsa Indonesia merasakan penderitaan dan tekanan yang tak terhingga, tetapi di lain pihak pemuda kita mendapatkan kesempatan memasuki berbagai organisasi militer yang dimanfaatkan dengan sebaiknya oleh rakyat Indonesia. Pada tanggal 14 Februari 1945 para pemuda kita yang tergabung dalam Tentara Pembela Tanah Air ( Peta) di Blitar dipimpin oleh Soeprijadi berani mengibarkan bendera merah putih dan memberontak melawan tentara Jepang. Tanggal 29 Mei 1945 BPUPKI dalam sidangnya Ir. Soekarno menyampaikan Pokok-Pokok Pikiran tentang Dasar Falsafah Bangsa dan Negara Indonesia yang dinamakan Pancasila. BPUPKI juga berhasil merumuskan rancangan Undang-Undang Dasar sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan yang disebut Undang-Undang Dasar 1945

Masa Proklamasi dan Perang Kemerdekaan Tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi Bangsa Indonesia, Pancasila sebagai

Masa Proklamasi dan Perang Kemerdekaan Tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi Bangsa Indonesia, Pancasila sebagai Filsafat hidup bangsa dan negara Indonesia dan disahkannya Undang-Undang Dasar 1945 Tanggal 18 Agustus 1945 sidang PPKI telah menetapkan : 1. UUD 1945 sebagai Konstitusi negara dan Pancasila sebagai Falsafah bangsa yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Alenia IV 2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden yaitu Ir. Soekarno dan Mohamad Hatta 3. Selama Peralihan Presiden dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh KNPI Ibukota dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta, sejak saat itu jasa Sultan Hamengku Buwono IX sangat besar.

AGRESI MILITER BELANDA I Agresi Militer I pada tanggal 21 Juli 1947 di Jawa

AGRESI MILITER BELANDA I Agresi Militer I pada tanggal 21 Juli 1947 di Jawa Timur yang semula di Surabaya dapat menguasai kota-kota Malang ke timur ( Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dsb) Dengan perantara KTN (Komisi Tiga Negara) pertempuran ini dapat dihentikan dalam perundingan Renville (6 Desember 1947 s/d 17 Januari 1948) diatas kapal perang Amerika Serikat “USS Renville” yang berlabuh di Teluk Jakarta

AGRESI MILITER II Agresi Militer II meletus tanggal 19 Desember 1948 yang ditandai tindakan

AGRESI MILITER II Agresi Militer II meletus tanggal 19 Desember 1948 yang ditandai tindakan Belanda menyerang lapangan terbang Maguwo dan masuk Ibukota perjuangan Yogyakarta untuk menangkap Presiden dan Wakil Presiden Putusan penting yang dibuat oleh bangsa Indonesia adalah: 1. Pusat pemerintahan RI dipindahkan ke Sumatera Barat, Mr. Sjarifudin Prawiranegara diserahi membentuk Pemerintah Darurat RI 2. Presiden, Wakil Presiden dan beberapa pemimpin dibiarkan ditawan oleh Belanda untuk menarik simpati dunia 3. Jendral Sudirman memimpin perang Gerilya 4. Para gerilyawan yang semula hijrah kedaerah RI diperintahkan kembali kedaerah asalnya untuk meneruskan perang gerilya terkenal dengan nama “Long. March”

Berkat perjuangan diplomasi diluar negeri (Palaar, dkk) simpati dari seluruh dunia besar sekali untuk

Berkat perjuangan diplomasi diluar negeri (Palaar, dkk) simpati dari seluruh dunia besar sekali untuk membela rakyat Indonesia dan negara RI Javaharial Nehru dari India dan U Nu dari Burma berhasil mengumpulkan para pemimpin Asia untuk mengadakan konperensi Asia New Dehli (20 s/d 23 Januari 1949) Hasilnya berupa resolusi sebagai berikut : 1. Pengembalian Pemerintah RI ke Yogyakarta 2. Pembentukan Pemerintah ad interim RI sebelum 15 Maret 1949 3. Penarikan segera tentara Belanda dari seluruh Indonesia 4. Penyerahan kedaulatan kepada Pemerintah Indonesia Serikat paling lambat 1 Januari 1950

 Hasil Konperensi Asia di New Delhi dibawa ke Dewan Keamanan PBB (28 Januari

Hasil Konperensi Asia di New Delhi dibawa ke Dewan Keamanan PBB (28 Januari 1949) dengan menghasilkan resolusi sbb: 1. Penghentian perang antara RI dan Belanda 2. Semua pemimpin RI yang ditawan Belanda 19 Desember 1948 harus dibebaskan 3. Pemerintah RI ditegakkan kembali dengan Ibukota Yogyakarta 4. Perundingan penyerahan kedaulatan antara RI dan Belanda harus diadakan paling lambat 15 Maret 1949 Pemerintah Amerika Serikat menekan Belanda dengan ancaman akan memutuskan bantuannya (Marshall Plan) Sengketa Indonesia dan Belanda diakhiri dengan perjanjian Rum- Royen (17 April-17 Mei 1949) yang berisi : 1. Republik Indonesia bersedia menghentikan perang gerilya 2. Belanda menyetujui kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta 3. Belanda dan Indonesia akan mengadakan perundingan lebih lanjut Bangsa Indonesia mempunyai jiwa kekeluargaan dan kegotongroyongan, percaya pada hari yang gemilang, kesetiakawanan senasib sepenanggungan, disiplin yang tinggi, maka dari itu Agresi Militer II adalah Blunder bagi Belanda karena merasa dapat menumpas RI tetapi hasilnya Belanda sendiri harus angkat kaki dari bumi Indonesia.

Pengakuan Kedaulatan Persetujuan Konperensi Meja Bundar 27 Desember 1949 di Den Haag yaitu berdirinya

Pengakuan Kedaulatan Persetujuan Konperensi Meja Bundar 27 Desember 1949 di Den Haag yaitu berdirinya Negara Indonesia Serikat dengan upacara pengakuan atas Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 1949 Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan seluruh wilayah itu kembali kepangkuan Indonesia kecuali Irian Jaya Dengan adanya Trikora ( Tri Komando Rakyat ) dan beberapa pertempuran dengan gugurnya Laksaman Yos Sudarso di Laut Aru maka pada tahun 1962 Irian Jaya kembali kepangkuan Indonesia

 Masa Orba: Pancasila harus dihayati dan diamalkan dengan berpedoman kepada butir-butir yang ditetapkan

Masa Orba: Pancasila harus dihayati dan diamalkan dengan berpedoman kepada butir-butir yang ditetapkan oleh MPR melalui Tap MPR no. II/MPR/1978 tentang P 4; Masa Reformasi: MPR melalui Tap MPR no. XVIII/MPR/1998 tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara, yang mengandung makna ideologi nasional sebagai cita dan tujuan negara.

LANDASAN KULTURAL Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia merupakan pencerminan nilai -nilai

LANDASAN KULTURAL Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia merupakan pencerminan nilai -nilai yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang dirumuskan dalam Pancasila merupakan hasil pemikiran konseptual dari tokoh bangsa Indonesia seperti: Soekarno, Drs. Mohammad. Hatta, Mr. Muhammad Yamin, Prof. Mr. Dr. Supomo, dan tokoh lainnya.

 Nilai-nilai Pancasila itu digali dari budaya bangsa Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai yang terbuka

Nilai-nilai Pancasila itu digali dari budaya bangsa Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai yang terbuka untuk masuknya nilai-nilai baru yang positip, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

MASA MENGISI KEMERDEKAAN Jiwa, Semangat dan Nilai-NIlai 45 tetap diperlukan sebagai landasan daya dorong

MASA MENGISI KEMERDEKAAN Jiwa, Semangat dan Nilai-NIlai 45 tetap diperlukan sebagai landasan daya dorong mental spiritual yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi segala macam ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar Untuk mengisi kemerdekaan disegala bidang, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, Proklamasi 17 Agustus 1945 dan UUD 1945 harus diwujudkan melalui segala kegiatan sesuai bidang masing-masing seperti : 1. pemimpin rakyat berjuang demi menegakkan amanat penderitaan rakyat 2. Para pegawai mengabdikan sepenuhnya demi kepentingan bangsa 3. Generasi muda berkarya dan berkreasi demi bangsa dan negara 4. Peserta didik belajar dengan giat untuk mencapai cita-cita dimasa depan

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH

Anda dipersilakan untuk mencari informasi yang dapat memperkaya pemahaman Anda tentang pilar-pilar pembelajaran menurut

Anda dipersilakan untuk mencari informasi yang dapat memperkaya pemahaman Anda tentang pilar-pilar pembelajaran menurut UNESCO. Anda dipersilakan untuk mempelajari dari berbagai sumber tentang pengertian dari pilar-pilar pembelajaran sebagai berikut: 1. Learning to know 2. Learning to do 3. Learning to be 4. Learning to live together Kemudian, buatlah ringkasan Apabila pendidikan Pancasila dapat berjalan dengan baik, maka diharapkan permasalahan-permasalahan yang muncul sebagai akibat dari tidak dilaksanakannya Pancasila secara konsisten, baik oleh warga negara, oknum aparatur maupun pemimpin bangsa, dikemudian hari dapat diminimalkan