PENDIDIKAN KARAKTER DI PT Pengertian Pendidikan Karakter Pendidikan

  • Slides: 45
Download presentation
PENDIDIKAN KARAKTER DI PT

PENDIDIKAN KARAKTER DI PT

Pengertian Pendidikan Karakter • Pendidikan karakter kini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi

Pengertian Pendidikan Karakter • Pendidikan karakter kini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter ini pun diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam mensukseskan Indonesia Emas 2025. • Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat jadi beradab. • Pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturisasi dan sosialisasi). Anak harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan.

PENDIDIKAN • Kata pendidikan yang Bahasa Inggrisnya education berarti pendidikan, kata yang semakna dengan

PENDIDIKAN • Kata pendidikan yang Bahasa Inggrisnya education berarti pendidikan, kata yang semakna dengan education dalam bahasa latinnya adalah educare. Secara etimologi kata educare dalam memiliki konotasi melatih. • Dalam dunia pertanian kata educere juga bisa diartikan sebagai menyuburkan (mengolah tanah agar menjadi subur dan menumbuhkan tanaman yang baik). • Pendidikan juga bermakna sebuah proses yang membantu menumbuhkan, mendewasakan, mengarakan, mengembangkan berbagai macam potensi yang ada dalam diri manusia agar dapat berkembang dengan baik dan bermanfaat bagi dirinya juga lingkungan sekitarnya.

TUJUAN PENDIDIKAN Perguruan Tinggi merupakan lembaga akademik dengan tugas utamanya menyelenggarakan pendidikan dan mengembangkan

TUJUAN PENDIDIKAN Perguruan Tinggi merupakan lembaga akademik dengan tugas utamanya menyelenggarakan pendidikan dan mengembangkan ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni. Tujuan pendidikan, sejatinya tidak hanya mengembangkan keilmuan, tetapi juga membentuk kepribadian, kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter. Oleh sebab itu, berbagai program dirancang dan diimplementasikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, terutama dalam rangka pembinaan karakter.

KARAKTER ? Karakter adalah …. .

KARAKTER ? Karakter adalah …. .

MENURUT AHLI pedadogik Jerman F. W. Forester • Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau

MENURUT AHLI pedadogik Jerman F. W. Forester • Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. • Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akanbersikap untuk kondisi-kondisi tertentu. • Istilah karakter juga dianggap sama dengan kepribadian atau ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seorang.

PENDIDIKAN KARAKTER Dalam wacana pendidikan Barat, telah cukup lama dikenal dua istilah yang hampir

PENDIDIKAN KARAKTER Dalam wacana pendidikan Barat, telah cukup lama dikenal dua istilah yang hampir sama bentuknya dan sering dipergunakan dalam dunia pendidikan, yaitu paedagogie dan paedogogiek. Paedagogie artinya “pendidikan”, sedangkan paedogogiek, berarti “ilmu pendidikan”. Paedogogiek atau ilmu pendidikan adalah menyelidiki dan merenungkan gejala-gejala atau fenomena-fenomena perilaku dalam mendidik. Istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani yang asal katanya adalah Paedagogia, yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Secara etimologis, paedagogos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing, memimpin). Dengan demikian, paedagogos berarti saya membimbing anak.

PENDIDIKAN KARAKTER Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dimana karakter diartikan sebagai sifat kejiwaan, akhlak

PENDIDIKAN KARAKTER Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dimana karakter diartikan sebagai sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yg membedakan seseorang dengan yang lain. Karakter juga bisa diartikan tabiat, yaitu perangai atau perbuatan yang selalu dilakukan atau kebiasaan. Karakter juga diartikan watak, yaitu sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku atau kepribadian. Karakter berasal dari akar kata bahasa Latin yang berarti "dipahat". Sebuah kehidupan, seperti sebuah blok granit dengan hati-hati dipahat atau pun dipukul secara sembarangan yang pada akhirnya akan menjadi sebuah mahakarya atau puing-puing yang rusak. Karakter, gabungan dari kebajikan dan nilai-nilai yang dipahat di dalam batu hidup tersebut, akan menyatakan nilai yang sebenarnya.

 • Pendidikan Karakter menurut Ratna Megawangi adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar

• Pendidikan Karakter menurut Ratna Megawangi adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mengaplikasikan hal tersebut dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga mereka dapat memberikan sumbangsih yang positif kepada lingkungan sekitarnya. Nilainilai karakter yang perlu ditanamkan kepada anak-anak adalah nilai-nilai universal yang mana seluruh agama, tradisi, dan budaya pasti menjunjung tinggi nila-nilai tersebut. Nilai-nilai universal ini harus dapat menjadi perekat bagi seluruh anggota masyarakat walaupun berbeda latar belakang budaya, suku, dan agama. • Berdasarkan pilar yang disebutkan oleh Suyanto, pengertian pendidikan Karakter lebih terkait dengan pilar-pilar sebagai berikut, yaitu cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya, hormat dan santun, dermawan, suka tolong menolong/kerjasama, baik dan rendah hati. Itulah sebabnya, ada yang menyebutkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti atau akhlak mulia PLUS. 36 Pendidikan karakter dapat di definisikan sebagai suatu metode untuk mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan prilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja sama sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan bernegara. Serta membantu mereka utnuk mampu membuat keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan.

 • Menurut Fakhry Gaffar, pendidikan karakter adalah sebuah proses tranformasi nilai-nilai kehidupan untuk

• Menurut Fakhry Gaffar, pendidikan karakter adalah sebuah proses tranformasi nilai-nilai kehidupan untuk di tumbuhkembangkan dalam keperibadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu. Dalam definisi tersebut ada tiga ide pikiran penting, yaitu: 1) proses transformasi nilai, 2) ditumbuh kembangkan dalam kepribadian, dan 3) menjadi satu dalam perilaku. • Nurul Zuhriyah mengatakan bahwa pendidikan karakter sama dengan pendidikan budi pekerti. Dimana tujuan budi pekerti adalah untuk mengembangkan watak atau tabi’at siswa dengan cara menghayati nilai-nilai keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral hidupnya melalui kejujuran, dapat dipercaya, dan kerjasama yang menekankan ranah efektif (perasaan, sikap) tanpa meninggalkan ranah kognitif (berfikir rasional) dan ranah psikomotorik (ketrampilan, terampil mengolah data, mengemukakan pendapat dan kerjasama). Seseorang dapat dikatakan berkarakter atau berwatak jika terlah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan dalam hidupnya.

 • Yudi Latif mengutip Thomas Lickona yang mengatakan bahwa pendidikan karakter adalah usaha

• Yudi Latif mengutip Thomas Lickona yang mengatakan bahwa pendidikan karakter adalah usaha sengaja untuk menolong orang agar memahami, peduli akan, dan bertindak atas dasar nilai-nilai etis. Lickona menegaskan bahwa tatkala kita berfikir tentang bentuk karakter yang ingin ditunjukkan oleh anak-anak, teramat jelas bahwa kita menghendaki mereka mampu menilai apa yang benar, peduli tentang apa yang benar, serta melakukan apa yang diyakini benar, bahkan ketika menghadapi tekanan dari luar dan godaan dari dalam.

Secara praktis, pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai kebaikan kepada warga sekolah yang

Secara praktis, pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai kebaikan kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik dalam berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa (YME), sesama manusia, lingkungan, maupun nusa dan bangsa sehingga menjadi manusia paripurna (insan kamil). Pendidikan karakter di lembaga pendidikan (sekolah) perlu melibatkan berbagai komponen terkait yang didukung oleh proses pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan warga sekolah, pengelolaan perkuliahan, pengelolaan berbagai kegiatan peserta didik, pemberdayaan sarana dan prasarana.

TUJUAN PENDIDIKAN KARAKTER • Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan

TUJUAN PENDIDIKAN KARAKTER • Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. • Tujuan pendidikan karakter adalah mendorong lahirnya manusia-manusia yang baik. Begitu tumbuh dalam karakter yang baik, manusia-manusia akan tumbuh dengan kapasitas dan komitmennya untuk melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar, dan cenderung memiliki tujuan hidup.

 • pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu

• pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan

Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Karakter merupakan sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain

TABULASI SANKSI KPI PUSAT (Januari - Desember 2014) Berdasarkan Bentuk Pelanggaran Berdasarkan Isi Siaran

TABULASI SANKSI KPI PUSAT (Januari - Desember 2014) Berdasarkan Bentuk Pelanggaran Berdasarkan Isi Siaran Berdasarkan Lembaga Penyiaran Jumlah Presentase No Bentuk Sanksi Norma Kesopanan dan Kesusilaan 37 20 1. Teguran 1 149 81 1. Trans TV 25 14 15 15 14 28 28 25 RCTI Kepentingan Publik Teguran 2 2. 2. 9 45 4 17 81 7 Trans 7 Perlindungan Anak dan Remaja Penghentian Sementara 3. 3. 4. ANTV 19 10 4. Jurnalistik 1 1 3 5. Global TV 12 7 5. Penghormatan Terhadap Golongan 3 2 Pembatasan Durasi 6. SCTV 23 13 7. TPI/MNC TV 16 9 6. Ketentuan Siaran Iklan 13 7 8. TV ONE 13 7 9. Metro TV 9 5 7. Siaran Pemilu 14 8 10. Indosiar 15 8 8. Makian atau Kata Kasar 1 1 11. TVRI 4 2 9. Privasi 3 2 12. NET TV 1 1 10. Adegan Kekerasan 1 1 13. RADIO 2 1 182 102 JUMLAH 184 101 1. Bentuk Pelanggaran JUMLAH 4. JUMLAH Jumlah Presentase No. Jumlah No. 184 2 101

Bergesernya nilai etika Disorientasi implementasi nilai-nilai Pancasila Persoalan Bangsa Pudarnya nilai budaya Melemahnya kemandirian

Bergesernya nilai etika Disorientasi implementasi nilai-nilai Pancasila Persoalan Bangsa Pudarnya nilai budaya Melemahnya kemandirian bangsa

KEBIJAKAN KARAKTER Kebijakan Pendidikan Karakter Konsep Pendidikan Karakter Implementasi Pendidikan Karakter

KEBIJAKAN KARAKTER Kebijakan Pendidikan Karakter Konsep Pendidikan Karakter Implementasi Pendidikan Karakter

KEBIJAKAN PEMERINTAH 1. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD

KEBIJAKAN PEMERINTAH 1. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 2. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 20052025: Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu: “Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.

KEBIJAKAN PEMERINTAH Tujuan pendidikan nasional: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban

KEBIJAKAN PEMERINTAH Tujuan pendidikan nasional: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Sumber: UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional - UUSPN)

FAKTOR PENDORONG 1. MEA: Bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagangan bebas

FAKTOR PENDORONG 1. MEA: Bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagangan bebas antara negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). Rencananya, akan diberlakukan akhir 2015. 2. Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas. 3. Pengakuan kualifikasi profesional. 4. Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan.

KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER Pendidikan Karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan

KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER Pendidikan Karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik & mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. (Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, 2010)

Nilai-nilai Karakter 1. Religius 7. Demokratis 13. Cinta Damai 2. Jujur 8. Semangat Kebangsaan

Nilai-nilai Karakter 1. Religius 7. Demokratis 13. Cinta Damai 2. Jujur 8. Semangat Kebangsaan 14. Gemar Membaca 3. Disiplin 9. Cinta Tanah Air 15. Peduli Lingkungan 4. Kerja Keras 10. Menghargai Prestasi 16. Peduli Sosial 5. Kreatif 11. Bersahabat/ Komunikatif 17. Rasa Ingin Tahu 6. Mandiri 12. Toleransi 18. Tanggung Jawab

Penguat Karakter bagi Mahasiswa Bersikap kooperatif Memiliki komitmen yang kuat Mengambil inisiatif Disiplin Berani

Penguat Karakter bagi Mahasiswa Bersikap kooperatif Memiliki komitmen yang kuat Mengambil inisiatif Disiplin Berani mengambil keputusan Softskill Kerjasama dalam tim Gigih

Penguat Karakter bagi Mahasiswa Mutu Waktu Prosedur Disiplin Budaya Industri dan Berproduksi Daya Saing

Penguat Karakter bagi Mahasiswa Mutu Waktu Prosedur Disiplin Budaya Industri dan Berproduksi Daya Saing

Trans Forming Change management Character Transforming beliefs Goal setting life purpose Time Management Stress

Trans Forming Change management Character Transforming beliefs Goal setting life purpose Time Management Stress management Creative thinking processes Accelerated learning techniques

ALUR PIKIR PEMBANGUNAN K ARAKTER 1. 2. 3. 4. 5. PERMASALAHAN BANGSA&NEGARA Disorientasi dalam

ALUR PIKIR PEMBANGUNAN K ARAKTER 1. 2. 3. 4. 5. PERMASALAHAN BANGSA&NEGARA Disorientasi dalam implementasu nilai pancasila Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Memudarnya kesadaran terhadap nilai budaya bangsa Ancaman disintegrasi bangsa Melemahnya kemandirian bangsa FITRAH MANUSIA DICIPTAKAN SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL YANG BERHARKAT DAN BERMATRABAT NO RAN : POLHUKAM, KESRA, PEREKONOMIAN STRATEGI : 1. SOSIALISASI / PENYADARAN 2. PENDIDIKAN 3. PEMBERDAYAAN 4. PEMBUDAYAAN 5. KERJASAMA Pembangunan karakter bangsa NO Konsensus Nasional: 1. Pancasila 2. Uud 45 3. Bhineka Tunggal Ika 4. Nkri YES Lingkungan Strategis: Global, Regional, Nasional, BANGSA BERKARAKTER 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tangguh Kompetitif Berakhlak mulia Bermoral Bertoleransi Bergotong royong Berjiwa patriotic Berkembang dinamis Berorientasi iptek yang semuanya dijiwai oleh IMTAQ kepada Tuhan YME berdasarkan Pancasila Bangsa Yang Berakhlak Mulia, Bermoral, Beretika, Berbudaya Dan Beradab Berdasarkan Pancasila

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER OLAH PIKIR OLAH RASA/ KARSA OLAH HATI OLAH RAGA PERTIMBANGAN: DIMULAI

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER OLAH PIKIR OLAH RASA/ KARSA OLAH HATI OLAH RAGA PERTIMBANGAN: DIMULAI DARI SEDIKIT, YANG ESENSIAL, YANG SEDERHANA, DEKAT, YANG MUDAH DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN KONDISI MASING-MASING SEKOLAH/WILAYAH CERDAS, PEDULI, TANGGUH, JUJUR LINGKUNGAN (BERSIH, RAPIH, NYAMAN), DISIPLIN, SOPAN-SANTUN

RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS, KRITIS, KREATIF, INOVATIF, INGIN TAHU, BERPIKIR TERBUKA, PRODUKTIF, BERORIENTASI

RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS, KRITIS, KREATIF, INOVATIF, INGIN TAHU, BERPIKIR TERBUKA, PRODUKTIF, BERORIENTASI IPTEKS, DAN REFLEKTIF RAMAH, SALING MENGHARGAI, TOLERAN, PEDULI, SUKA MENOLONG, GOTONG ROYONG, NASIONALIS, KOSMOPOLIT , MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN UMUM, BANGGA MENGGUNAKAN BAHASA DAN PRODUK INDONESIA, DINAMIS, KERJA KERAS, DAN BERETOS KERJA OLAH PIKIR OLAH RASA/ KARSA OLAH HATI OLAH RAGA BERIMAN DAN BERTAKWA, JUJUR, AMANAH, ADIL, BERTANGGUNG JAWAB, BEREMPATI, BERANI MENGAMBIL RESIKO, PANTANG MENYERAH, RELA BERKORBAN, DAN BERJIWA PATRIOTIK BERSIHDAN SEHAT, DISIPLIN, SPORTIF, TANGGUH, ANDAL, BERDAYA TAHAN, BERSAHABAT, KOOPERATIF, DETERMINATIF, KOMPETITIF, CERIA, DAN GIGIH

STRATEGI KEB I JAKAN PENDIDIKAN KARAK T ER 1. INTERVENSI MELALUI KEBIJAKAN (Top-Down) Sosialisasi,

STRATEGI KEB I JAKAN PENDIDIKAN KARAK T ER 1. INTERVENSI MELALUI KEBIJAKAN (Top-Down) Sosialisasi, Pengembangan Regulasi, Pengembangan Kapasitas, Implementasi Kerjasama, Monitoring & Evaluasi 2. PENGALAMAN PRAKTISI (Bottom-Up) ILUSTRASI BEST PRACTICE Talent Scouting; Satuan Pendidikan, ihf; YPI Al -Hikmah; The ESQ Way 165; MHMMD; 3. REVITALISASI PROGRAM SOSIO PEDAGOGIS Pramuka ; Kantin Kejujuran ; UKS; PMR; Perlombaan / - Olimpiade Sains & OR; Revitalisasi Gugus Sekolah INTEGRASI 3 STRATEGI 1. KBM 2. Pengembangan Budaya Satuan Pendidikan; 3. Keg. Ko - Kurikuler &/ Ekstrakurikuler ; 4. Kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat.

Implementasi Pendidikan Karakter Pembelajaran Budaya Kampus Integrasi ke dalam pembelajaran setiap makul Pembiasaan dalam

Implementasi Pendidikan Karakter Pembelajaran Budaya Kampus Integrasi ke dalam pembelajaran setiap makul Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di kampus Pengembangan diri Integrasi ke dalam layanan konseling dan kegiatan ektrakurikuler misalnya Rohis, PMR, Olahraga, KIR, dsb. Kegiatan keseharian di rumah Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di sekolah

Tahap Pelaksanaan Sosialisasi Pentingnya komitmen semua Stakeholder Perencanaan Analisis konteks dan rencana aksi Pelaksanaan

Tahap Pelaksanaan Sosialisasi Pentingnya komitmen semua Stakeholder Perencanaan Analisis konteks dan rencana aksi Pelaksanaan Mengintegrasikan dalam KTSP, silabus, dan DRP dan mengkodisian Evaluasi Penilaian merujuk indikator dan supervisi

Penanaman Karakter Pendidikan karakter yang baik harus melibatkan: Pendidikan karakter bukan hanya sekedar mengajarkan

Penanaman Karakter Pendidikan karakter yang baik harus melibatkan: Pendidikan karakter bukan hanya sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan yang baik (habituation) 1. Pengetahuan yang baik (moral knowing) 2. Perasaan yang baik atau loving good (moral feeling) 3. Perilaku ynag baik (moral action) Sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik Perlu cara yang tepat sehingga mampu menanamkan kebiasaan yang baik

Pengembangan Soft Skill Peran Kampus Peran Keluarga Pola dan Didikan Keluarga 1. Ditanamkan bukan

Pengembangan Soft Skill Peran Kampus Peran Keluarga Pola dan Didikan Keluarga 1. Ditanamkan bukan diajarkan 2. Ketersediaan role models 3. Proses dari Moral Action menjadi Action Moral Knowing

Contoh Keberhasilan Karakter Paskibraka Outbound Pramuka Wirausaha Karya Ilmiah

Contoh Keberhasilan Karakter Paskibraka Outbound Pramuka Wirausaha Karya Ilmiah

“Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang

“Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkannya. Tanda kecerdasan sejati bukanlah pengetahuan, tapi imajinasi. ” (Albert Enstein)