Pendidikan Islam pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
Pendidikan Islam pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang Nama Kelompok : Eky Cahya Nugaha ( 111 -13 -084 ) 2. Ajeng Virga Safitri M ( 111 -13 -109 ) 3. Suniar Siwi Mahanani ( 111 -13 -045 ) 4. Dian Aldi ( 111 -13 -279 ) 1.
Pendidikan Islam Sebelum Masa Kolonial Belanda Pra Penjajahan Belanda Pendidikan Islam sudah sangat berkembang di seluruh pelosok negeri, yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan islam kala itu. Ø Bentuk pendidikan islam pra penjajahan : 1. Halaqah 2. Tatap muka di masjid, mushola ataupun pesantren §
Kedatangan Belanda Membuat kebijakan dan peraturan Menghambat, menghalangi perkembangan dan kemajuan pendidikan Islam 1. Pendidikan islam mengalami hambatan 2. Persaingan melawan Kristenisasi yang justru dilakukan oleh kaum penjajah mulai dari bangsa Portugis hingga Belanda 3. Sekolah Islam dibatasi 4. Umat Islam mendapat perlakuan buruk
v Masa Penjajahan Belanda Kekuatan Belanda semakin menjulang. Hanya dalam rentangan abad ke-17, Belanda bahkan menjadi kekuasaan terbesar di Hindia Timur. Penaklukan bangsa barat atas dunia timur dimulai dengan alasan perdagangan kemudian dengan kekuatan militer. v Mengekspoitasi kekayaan indonesia v Menekan politik dan kehidupan keagamaan
PENGARUH PENDIDIKAN BELANDA TERHADAP PENDIDIKAN DI INDONESIA Sistem Pendidikan di Indonesia Terpecah Menjadi Dua Pendidikan sekuler (tidak mengenal ajaran agama) Pendidikan teadisional (pesantren, yang hanya mengajarkan agama)
Inspirasi Kebangkitan Pendidikan Islam Masa Belanda Gerakan yang lahir di Timur Tengah yang dibawa oleh orang-orang Indonesia yang menunaikan haji ke tanah suci Mekah Pembaharuan pemikiran dan pendidikan Islam di Minangkabau yang disusul oleh pembaharuan pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat Arab di Indonesia dan secara nasional Budi Utomo tahun 1908 Perserikatan Ulama Majalengka di Jawa Barat ( 1911 ) Muhammadiyah di Yogyakarta ( 1912 ) Persis di Bandung (1920 ) NU di Surabaya ( 1926 ) Persatuan Tarbiyah Islamiyah di Candung Bukit Tinggi ( 1930 )
Kebijakan Belanda Terhadap Pendidikan Islam Tahun 1832 : Presterreden (lembaga pengawas kehidupan beragama dan pendidikan islam) Tahun 1905 : Dalam melaksanakan pengajaran (pengajian) harus meminta izin kepada Belanda Tahun 1932 : ordanasi sekolah liar (memberantas dan menutup madrasah yang tidak memiliki izin atau yang memberikan pengajaran yang tidak disukai oleh pemerintah) Tahun 1925 : Tidak semua kiai boleh memberikan pelajaran mengaji
Sadabiyah school • Pendiri : H. Abdullah (1907) • Pendidikan umum lebih dominan dibanding pendidikan agama Diniyyah school • Pendiri : Zainuddin Labia El Yunisi (1915) • Menggunakan sistem klasikal (memberikan pengetahuan umum disamping pengetahuan agama) Thawalib • Pendiri : Syekh Abdul Karim Amrullah (1921) • Pengajaran agama Salafiyah • Pendiri : K. H. Hasyim Asy’ari • Ilmu agama dan bahasa arab
Periode Pendidikan Islam Masa Penjajahan Belanda Sebelum Tahun 1900 • Langgar (pengetahuan agama, kurikulum pelajaran bahasa arab, metode Halaqah) • Pesantren (pengetahuan agama, kurikulum usuluddin, metode sorogan (bimbingan individual)) Tahun 1900 -1908 • Muncul banyak lembaga pendidikan dan tokoh pendidikan islam (di sumatra: syekh H. Ibranim, di jawa : K. H. Hasyim Asy’ari, K. H. Ahmad Dahlan dll) • Pembagian kitab dalam berbagai tingkatan. Sesudah Tahun 1909 • Manifestasi dan realisasi pembaharuan sistem pendidikan islam • Penyempurnaan terhadap sistem pesantren ke sistem pendidikan yang lebih baik • Munculnya sikap mental umat muslim
Pendidikan Islam pada Masa Penjajahan Jepang (1942 -1945) Sikap penjajah Jepang terhadap pendidikan islam sangat lunak, sehingga ruang gerak pendidikan islam lebih bebas dibandingkan dengan zaman penjajahan Belanda
Kebijaksanaan Jepang untuk Mendekati Umat Islam Indonesia KUA - zaman Belanda ( Kantor Voor Islamistische Saken) dipimpin oleh Orientalis - zaman Jepang ( Kantor Sumubi ) dipimpin oleh ulama’ Islam, yaitu K. H. Hasyim Asy’ari dari Jombang dan di daerah-daerah dibentuk Sumuka Sekolah negeri diberi pelajaran budi pekerti yang isinya identik dengan ajaran agama Pondok Pesantren yang sering mendapat kunjungan dan bantuan dari pembesar Jepang mengizinkan pembentukan barisan Hizbullah untuk memeberikan latihan dasar kemiliteran bagi pemuda Islam. Barisan ini dipimpin oleh K. H. Zainal Arifin
PENDIDIKAN PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG Sekolah-sekolah diseragamkan statusnya Pembangunan dan perkembangan madrasah yang pesat Hampir diseluruh pelosok pedesaan ada madrasah awaliyah Guru-guru mendapat pelatihan dari pemerintah Bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar semua sekolah dan menjadi mata pelajaran
Konsep Pembaharuan Pendidikan Islam Masa Penjajahan Konsep Pendidikan Konvergensi • Jami’at Khair disahkan belanda (17 juli 1905) • Gabungan sistem pendidikan madrasah degan pendidikan barat Konsep Pendidikan Nasional • Taman siswa (Ki Hajar Dewantoro pada tanggal 3 juli 1922 di Yogyakarta) • Sistem among (asuhan dengan memberikan kebebasan anak didik untuk mengembangkan bakatnya • Teori Tri Sentra ( asrama[keluarga], wijata[sekolah], masyarakat) • Kebudayaan nasional Indonesisch Naderland School • Pendiri : Muhammad Syafe’i (31 oktober 1926) • Mengembangkan nketerampilan dan jiwa aktif pada siswa Konsep Sekolah Agama • Pendiri : K. H. Ahmad Dahlan (1869 -1923) pada tanggal 18 Nov 1912 di yogyakarta • Mendirikan Muhammadiyah (pelajaran Agama dan pelajaran umum) dengan metode halaqah Santi Asmoro (konsep pesantren kerja) • Pendiri : K. H. Abdul Halim Iskandar (1932) di desa Pasir Ayu Kab. Majalengka • Pembentukan akhlaq mulia • Pembentukan intelek • Pembentukan rasa dan sikap sosial • Membentuk warga negara yang baik Konsep pendidikan dakwah dan publikasi • Diterapkan dalam persatuan islam (persis). Persisi didirikan tanggal 12 sept 1923 di bandung • Sekelompok orang islam yang berminat dalam studi dan aktivitas agama untuk menyebarkan agama • Pemimpin : zamzam dan muhammad yunus
TERIMAKASIH
- Slides: 14