PENDEKATAN BEHAVIORAL DAN KOGNITIF SOSIAL Felisia Daimatil Achmad

PENDEKATAN BEHAVIORAL DAN KOGNITIF SOSIAL Felisia Daimatil Achmad Zulfikri Mita Try Wulandari Atikah Fitri Salsabila Melda Sugiasti D. Nur Aini Istiqomah 16090000036 17090000056 17090000060 17090000064 17090000066 17090000069

Apa yang Disebut Belajar dan yang Bukan o Pembelajaran pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir yang diperoleh melalui pengalaman. o Tidak semua hal diperoleh melalui belajar.

Pendekatan untuk pembelajaran Behavioral �Behaviorisme perilaku pengalaman “diamati” bukan dengan proses mental. �Proses mental adalah pikiran, perasaan, dan motif yang dialami namun tidak bisa dilihat oleh orang lain. Dibantah oleh behavioris, sebab PPM tidak bisa diobservasi secara langsung. �Pembelajaran asosiatif (associative learning ), yang terdiri dari dua kejadian yang saling terkait. 1.

Kognitif �Kognitif sosial �Pemrosesan informasi �Konstruktivis kognitif �Konstruktivis sosial 2.

Pendekatan Behavioral untuk itian l e n e p > Pavlov = n a v I : e Pembelajaran anan => Kod k a m n a rna A. PENGKODISIAN KLASIK pence njing => a a d a p en eksperim imuli) => Air liur (st makanan ) => lonceng (respon Pengkodisian Klasik, merupakan suatu tipe pembelajaran suatu organisme untuk mengaitkan stimuli (asosiatif) dimana stimulus netral seperti melihat orang menjadi diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna seperti makanan dan menimbulkan kemampuan untuk mengeluarkan respon yang sama atau serupa. 2 Tipe Stimuli dan 2 Tipe Respon yang terdapat pada Pengkodisian Klasik, diantaranya: a. Unconditional Stimulus (US), adalah sebuah stimulus yang secara otomatis menghasilkan respon tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu. Ex: makanan anjing pada eksperimen Pavlov. b. Conditioned stimulus (CS), merupakan stimulus yang dulunya netral yang akhirnya menghasilkan conditional respon (CR) setelah di asosiasikan dengan US. Lebih melibatkan pada penglihatan dan suara. c. Unconditional Response (UR), adalah respon yang tidak dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh US. Ex: air liur anjing yang merespon makanan pada eksperimen Pavlov. d. Conditioned Response (CR), merupakan respon yang dipelajari, yakni respons terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan antara US-CS.


Generalisasi, adalah tendensi dari stimulus baru yang sama dengan conditioned stimulus (CS) yang asli untuk menghasilkan respon yang sama. Deskriminasi, terjadi Asosi asi intera : proses ksi mend yang asari terbe ntukn y atau k a ikatan aitan ketika organisme merespons stimuli tertentu tetapi tidak merespons stimuli lainnya. Pelenyapan (extinction), adalah pelemahan conditioned response (CR) karena tidak adanya unconditioned stimulus (US). Desensitisasi Sistematis, merupakan salah satu metode untuk mengurangi kecemasan dengan cara membuat individu mengasosiasikan relaksasi dengan visualisasi situasi yang menimbulkan kecemansan.

B. Pengkondisian Operan Pengkondisian operan (juga dinamakan pengkondisian instrumental) adalah sebelum pembelajaran di mana konskuensikonsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi. Hukum Efek Thorndike, Menurut Thorndike, asosiasi SR yang tepat akan diperkuat, dan asosiasi yang tidak tepat akan melemah, karena konsekuensi dari tindakan organism. Pandangan Thorndike disebut teori S-R karena perilaku organism itu dilakukan sebagai akibat dari hubungan antara stimulus dan respons. Pengkodisian Operan Skinner, Pengkondisian operan, di mana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi, merupakan inti dari behaviorisme Skinner. Konsekuensi imbalan atas hukuman bersifat sementara (kontingen) pada perilaku organism

Prinsip Dasar Operant Conditioning Reinforcement positive (reward) yaitu stimulus yang akan memperkuat perilaku dimana frekuensi perilaku akan meningkat karena diikuti dengan stimulus yang menyenangkan Reinforcement negative yaitu stimulus yang akan memperkuat perilaku dimana frekuensi perilaku akan meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang tidak menyenangkan. Penguatan (imbalan) Punishment (hukuman) Secara Verbal yang dapat lebih efektif ketika disampaikan saat itu juga, dekat dengan perilaku yang tidak diinginkan, serta dilakukan tidak secara emosional. Secara Non Verbal misalnya kontak mata atau muka merengut Dari dua prinsip dasar operant conditioning tersebut, reinforcement dianggap memiliki pengaruh yang lebih kuat dalam membentuk perilaku yang diinginkan. Namun, reinforcement sebaiknya diberikan berdasarkan suatu aturan tertentu.

Generalisasi dalam pengkondisian operan berarti memberikan respons yang sama terhadap stimulus yang sama. General isasi an p a y l en pe on) i t c n (exti ketika di terja pons res uat g n e p a mny u l e seb lagi k a d ti t dan a u k r dipe onnya resp. uru n e m n Pelenya pan Dis kr im i pen dalam nasi ope gkond pem ran b isian e ant beda rarti a a dan ra stim n di ling kejad ulis kun ian gan. Pengkon disian Operan Diskrim inasi

Apa itu Analisis Perilaku Terapan ? �Analisis perilaku terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia. Ada tiga penggunaan analisis perilaku yang penting dalam bidang pendidikan : � 1. meningkatkan perilaku yang diinginkan � 2. menggunakan dorongan (prompt) dan pembentukan (shaping) � 3. mengurangi perilaku yang tidak diharapkan �

Meningkatkan Perilaku yang diharapkan � - Memilih penguat yang efektif � - Membuat penguatan bersifat kontingen dan tepat waktu � - Memilih jadwal penguatan yang terbaik � - Mempertimbangkan penggunaan perjanjian (contracting) � - Menggunakan penguatan negatif secara efektif � - Menggunakan prompt dan shaping � Prinsip Premack ditemukan oleh David Premarck menyatakan bahwa aktivitas berprobabilitas tinggi bisa berfungsi sebagai penguat aktivitas berprobabilitas rendah. �

� Prompt (dorongan) adalah stimulus tambahan atau isyarat tambahan yang diberikan sebelum suatu respon dan meningkatkan kemungkinan respon itu akan terjadi. � Shaping adalah mengajari perilaku baru dengan memperkuat perilaku yang mendekati perilaku sasaran. Misalnya anak laki pemalu, perilaku sasaranya adalah membuatnya mau berkelompok dan berbicara dengan teman sebayanya. Pada awalnya anda memperkuatnya dengan memberi senyum di kelas dan anda memperkuatnya jika ia mengatakan sesuatu untuk teman sekelasnya dan terakhir anda memberi imbalan hadiah dengan ikut bergabung dengan teman-temanya yang sedang berbicara.

Mengurangi Perilaku yang Tidak Diharapkan 1. Menggunakan penguatan diferensial 2. Menghentikan penguatan (pelenyapan) 3. Menghilangkan stimuli yang diinginkan 4. Memberikan stimuli yang tidak disukai (hukuman)

Mengevaluasi Pengkondisian Operan dan Analisis Perilaku Terapan �Konsekuensi penguatan dan hukuman adalah bagian dari kehidupan guru dan murid. Kritik terhadap pengkondisian operan dan analisis perilaku mengatakan bahwa seluruh pendekatan itu terlalu banyak menekankan pada kontrol eksternal atas perilaku murid.

TEORI KOGNITIF SOSIAL BANDURA • Albert bandura (1986, 1997, 2000, 2001) adalah satu arsitek utama teori kognitif sosial. Dia menyatakan bahwa ketika murid belajar, mereka dapat mempresentasikan atau mentransformasi pengalaman mereka secara kognitif.

perilaku Faktor person dan kognitif lingkungan

�Teori kognitif sosial menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku memainkan peran penting dalam pembelajaran. � model determinisme resiprokal dalam pembelajaran dari bandura : � dalam model bandura, faktor kognitif/person, faktor lingkungan dan faktor perilaku saling mempengaruhi satu sama lain.

�Faktor person (kognitif) yang ditekankan bandura (1997, 2001) karna berpengaruh besar terhadap perilaku pada masa belakang ini adalah self-efficacy, yakni keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan menghasilkan hasil positif.

Pembelajaran observasional �Adalah pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain dengan menggunakan trial and error. � model pembelajaran observasional kontenporer bandura awalnya memfokuskan pada proses spesifik yang terlibat dalam pembelajaran observasional �Proses ini adalah atensi (perhatian), retensi, produksi dan motivasi

atensi motivasi Pembelaja ran observasio nal produksi retensi

� Atensi : sebelum murid dapat menirutindakan model, mereka harus memperhatikan apa yang dilakukan si model tersebut. � Retensi : untuk memproduksi tindakan model, murid mengkode kan informasi dan menyimpan dalam ingatan sehingga dapat diulang kembali. � Produksi : memperhatikan model dan mengingat apa yang di lihat tetapi karna keterbatasan dalam kemampuan geraknya, mereka tidak bisa memproduksi perilaku model. � Motivasi : anak memperhatikan apa yang dikatakan atau dilakukan model, menyimpan informasi dalam memori dan memiliki kemampuan gerak meniru tindakan, namun tidak termotivasi untuk melakukannya

Menggunakan pembelajaran observasi secara efektif � pikiran tentang model atau tipe apa yang akan anda lakukan untuk murid � tunjukkan dan ajari perilaku baru �Pkirkan cara menggunakan teman sebaya sebagai model efektinya �Pikirkan cara agar mentor dapat digunakan sebagai model yang baik �Cari tamu kelas yang akan memberikan informasi atau model yang baik bagi murid � pertimbangkan model yang dilihat anak di televisi
- Slides: 23