PENDAPATAN PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 Pertemuan 9

  • Slides: 59
Download presentation
PENDAPATAN – PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9 -10 Slide OCW Universitas

PENDAPATAN – PSAK 23 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9 -10 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1

Agenda 1 Menggunakan prinsip pengakuan pendapatan 2 Memahami isu akuntansi untuk pengakuan pendapatan pada

Agenda 1 Menggunakan prinsip pengakuan pendapatan 2 Memahami isu akuntansi untuk pengakuan pendapatan pada saat penjualan Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 2

Pengakuan Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal

Pengakuan Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal Prinsip pengakuan pendapatan: (1) Ketika mungkin (probable) bahwa manfaat ekonomi akan mengalir ke entitas. (2) Ketika manfaat dapat diukur dengan andal. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 3

Pengakuan Pendapatan Klasifikasi Pengakuan Pendapatan Berdasarkan Sifat Transaksi Tipe transaksi Pemberian jasa Perizinan penggunaan

Pengakuan Pendapatan Klasifikasi Pengakuan Pendapatan Berdasarkan Sifat Transaksi Tipe transaksi Pemberian jasa Perizinan penggunaan aset Penjualan aset selain dari persediaan Pendapatan dari penjualan Pendapatan dari jasa Pendapatan dari bunga, sewa, dan royalti Keuntungan atau kerugian pelepasan aset Tanggal penjualan (pengiriman) Jasa telah dilakukan dapat ditagih Seiring waktu atau saat aset digunakan Tanggal penjualan atau pertukaran Penjualan dari persediaan Deskripsi pendapatan Waktu pengakuan pendapatan Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 4

Pengakuan Pendapatan Pengakuan lebih awal dapat digunakan jika terdapat keyakinan tinggi mengenai jumlah yang

Pengakuan Pendapatan Pengakuan lebih awal dapat digunakan jika terdapat keyakinan tinggi mengenai jumlah yang dapat diterima. Pengakuan dapat ditunda jika u Tingkat ketidakpastian mengenai jumlah pendapatan atau biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, atau u Penjualan tidak merepresentasikan penyelesaian substansial dari proses pendapatan. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 5

Pengakuan Pendapatan Pengukuran pendapatan penjualan Pendapatan harus diukur pada nilai wajar atas imbalan yang

Pengakuan Pendapatan Pengukuran pendapatan penjualan Pendapatan harus diukur pada nilai wajar atas imbalan yang diterima atau dapat diterima u dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh entitas. u jika pembayaran ditangguhkan, maka nilai wajar imbalan ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga tersirat (imputed). Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 6

Pengakuan Pendapatan PT A memiliki kesepakatan dengan PT B untuk memberikan diskon 2% jika

Pengakuan Pendapatan PT A memiliki kesepakatan dengan PT B untuk memberikan diskon 2% jika PT B pembelian selama 1 periode melebihi Rp 200 juta. Tanggal 1 April periode tersebut, PT B melakukan pembelian sebanyak 100 juta, dan berdasarkan riwayat 2 periode sebelumnya, PT B selalu melakukan pembelian lebih dari 200 juta selama periode April – Desember. Berdasarkan kasus di atas, PT A harus mengurangi pendapatannya sebesar 2% x 100 jt = 2 juta, dan melakukan pencatatan sbb: 1 April Piutang Kas 98 juta Jika PT B ternyata gagal memenuhi batas minimum diskon selama periode tersebut, maka PT mencatat jurnal sbb: 31 Des Piutang Penghapusan diskon Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 2 juta 7

Pengakuan Pendapatan Pengukuran pendapatan penjualan Ketika transaksi penjualan melibatkan transaksi pembiayaan (financing arrangement), maka

Pengakuan Pendapatan Pengukuran pendapatan penjualan Ketika transaksi penjualan melibatkan transaksi pembiayaan (financing arrangement), maka nilai wajar ditentukan dengan mendiskonto pembayaran dengan suku bunga tersirat. Suku bunga tersirat dapat ditentukan dari 1. Suku bunga yang berlaku untuk instrumen sejenis dari penerbit yang memiliki peringkat kredit sepadan, atau 2. Suku bunga yang mendiskonto nilai nominal instrumen menjadi harga penjualan barang atau jasa saat transaksi. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 8

Pengakuan Pendapatan Tanggal 1 Juli, PT A menjual kain kepada PT B senilai Rp

Pengakuan Pendapatan Tanggal 1 Juli, PT A menjual kain kepada PT B senilai Rp 90 juta dengan bayaran berupa wesel tanpa bunga jatuh tempo 4 tahun dengan nilai nominal Rp 141. 616. 300. Nilai persediaan kain menurut catatan PT A adalah Rp 59 juta Berdasarkan kasus di atas, PT A harus mengakui pendapatan atas penjualan kain sebesar Rp 90 juta 1 Juli Wesel tagih Penjualan 90 juta PT A kemudian mengestimasi dan menentukan suku bunga wesel sebesar 12%. PT A kemudian mencatat penerimaan bunga wesel sbb: Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 9

Pengakuan Pendapatan Pengukuran pendapatan penjualan Jika barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa

Pengakuan Pendapatan Pengukuran pendapatan penjualan Jika barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang serupa, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. Jika barang dijual dan jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang atau jasa yang tidak serupa, maka pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 10

Pengakuan Pendapatan Pengakuan pendapatan penjualan Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut

Pengakuan Pendapatan Pengakuan pendapatan penjualan Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi: (a) entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli; (b) entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; (c) jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; (d) kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada entitas tersebut; dan (e) biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur dengan andal. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 11

Pengakuan Pendapatan Penjualan Tagih dan Tahan (Bill and Hold) Pengiriman ditunda atas permintaan pembeli

Pengakuan Pendapatan Penjualan Tagih dan Tahan (Bill and Hold) Pengiriman ditunda atas permintaan pembeli tetapi pembeli memperoleh hak milik atas barang dan menerima tagihan. Pendapatan diakui pada saat pembeli memperoleh hak milik, apabila: (a) kemungkinan besar pengiriman akan dilakukan; (b) barang yang berada di tangan penjual, dapat diidentifikasi dan siap untuk dikirim ke pembeli pada saat penjualan diakui; (c) pembeli secara khusus mengakui adanya instruksi penangguhan pengiriman; dan (d) syarat-syarat pembayaran lazim tetap berlaku. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 12

Pengakuan Pendapatan Instalasi dan Inspeksi Pendapatan biasanya diakui pada saat pembeli menerima pengiriman, serta

Pengakuan Pendapatan Instalasi dan Inspeksi Pendapatan biasanya diakui pada saat pembeli menerima pengiriman, serta instalasi dan inspeksi telah diselesaikan. Namun, pendapatan diakui segera setelah pembeli menerima pengiriman ketika: (i) proses instalasi sederhana; atau (ii) pemeriksaan dilakukan hanya untuk tujuan penentuan akhir atas harga kontrak. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 13

Pengakuan Pendapatan Penjualan cicilan (instalment sales) • Pendapatan yang terkait dengan harga penjualan, tidak

Pengakuan Pendapatan Penjualan cicilan (instalment sales) • Pendapatan yang terkait dengan harga penjualan, tidak termasuk bunga, diakui pada tanggal penjualan. • Harga jual adalah nilai kini dari imbalan, ditentukan dengan mendiskontokan cicilan piutang pada suku bunga tersirat • Elemen bunga diakui sebagai pendapatan ketika telah menjadi haknya, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 14

Pengakuan Pendapatan Hak pengembalian oleh pembeli • Jika terdapat ketidakpastian mengenai kemungkinan pengembalian atas

Pengakuan Pendapatan Hak pengembalian oleh pembeli • Jika terdapat ketidakpastian mengenai kemungkinan pengembalian atas barang, maka pendapatan diakui ketika pengiriman telah secara resmi diterima oleh pembeli atau barang telah dikirimkan dan jangka waktu untuk penolakan telah berlalu. • Metode pengakuan yang dapat digunakan adalah: 1. Tidak mencatat penjualan sampai semua hak-hak pengembalian kadaluarsa 2. Mencatat penjualan, tetapi dikurangi dengan perkiraan pengembalian di masa depan. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 15

Pengakuan Pendapatan Penjualan konsinyasi • Penjualan konsinyasi: penerima/pembeli (consignee) berjanji untuk menjual barang atas

Pengakuan Pendapatan Penjualan konsinyasi • Penjualan konsinyasi: penerima/pembeli (consignee) berjanji untuk menjual barang atas nama pengirim/penjual (consignor). • Pendapatan diakui oleh pengirim saat barang telah dijual oleh penerima kepada pihak ketiga. • Penerima tidak mencatat barang yang akan dijual sebagai asetnya • Pengirim mendapatkan laba atas penjualan. • Pengirim mendapatkan komisi atas penjualan. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 16

Pengakuan Pendapatan Penjualan secara kredit (lay away sales) • Barang dikirim hanya ketika pembeli

Pengakuan Pendapatan Penjualan secara kredit (lay away sales) • Barang dikirim hanya ketika pembeli melakukan pembayaran terakhir dalam serangkaian cicilan. • Pendapatan dari penjualan tersebut diakui pada saat barang dikirim. • Jika pengalaman menunjukkan bahwa sebagian besar penjualan tersebut terealisasi, pendapatan dapat diakui ketika setoran/uang tanggungan yang signifikan diterima sepanjang barang berada di tangan penjual, dapat diidentifikasi dan siap untuk dikirim ke pembeli. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 17

Pengakuan Pendapatan Penjualan dengan opsi beli (jual) bagi penjual (pembeli) • Perlu dianalisis apakah

Pengakuan Pendapatan Penjualan dengan opsi beli (jual) bagi penjual (pembeli) • Perlu dianalisis apakah penjual secara substansial telah memindahkan manfaat dan resiko kepemilikan kepada pembeli. • Jika penjual masih memiliki risiko dan manfaat kepemilikan, meskipun hak milik telah dipindahkan, maka transaksi tersebut merupakan perjanjian pendanaan dan tidak menimbulkan pendapatan. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 18

Pengakuan Pendapatan Hubungan Principal-Agent u Jumlah yang boleh diakui sebagai pendapatan oleh agen hanya

Pengakuan Pendapatan Hubungan Principal-Agent u Jumlah yang boleh diakui sebagai pendapatan oleh agen hanya komisi atas penjualan saja (net approach), bukan total nilai penjualan barang atau jasa. u Karakteristik principal: 1. Memiliki tanggung jawab utama di dalam menyediakan atau memenuhi pesanan atas barang atau jasa. 2. Menanggung resiko atas persediaan sebelum dan sesudah pemesanan, selama pengiriman, atau saat pengembalian 3. Memiliki kekuasaan di dalam menentukan harga (langsung / tidak langsung) 4. Menanggung resiko kredit pelanggan jika penjualan dilakukan dengan kredit. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 19

Pengakuan Pendapatan Pengakuan pendapatan penjualan Ketika pembayaran (atau pembayaran parsial) diterima dimuka atas pengiriman

Pengakuan Pendapatan Pengakuan pendapatan penjualan Ketika pembayaran (atau pembayaran parsial) diterima dimuka atas pengiriman barang yang sekarang belum dimiliki sebagai persediaan, misalnya, barang masih harus dibuat atau akan dikirimkan langsung kepada pelanggan dari pihak ketiga, maka pendapatan diakui saat barang dikirimkan kepada pembeli. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 20

Pengakuan Pendapatan Kontrak Jasa Mengikuti kriteria yang sama dengan kontrak jangka panjang. Pendapatan diakui

Pengakuan Pendapatan Kontrak Jasa Mengikuti kriteria yang sama dengan kontrak jangka panjang. Pendapatan diakui jika: u Pendapatan dapat diukur secara andal. u Manfaat ekonomi mungkin (probable) diperoleh. u Tingkat penyelesaian dapat diukur dengan andal. u Biaya dapat diukur dengan andal. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 21

Pengakuan Pendapatan Kontrak Jasa Peristiwa kritis untuk pengakuan pendapatan pelaksanaan jasa 1 tindakan: Pendapatan

Pengakuan Pendapatan Kontrak Jasa Peristiwa kritis untuk pengakuan pendapatan pelaksanaan jasa 1 tindakan: Pendapatan diakui saat jasa dilaksanakan. Lebih dari 1 tindakan: Pendapatan diakui sebagai bermacam-macam tindakan yang menyebabkan terjadinya keseluruhan transaksi. Dapat digunakan dalam kondisi: 1. Jumlah yang ditentukan untuk tindakan indentik atau sejenis. 2. Jumlah yang ditentukan untuk tindakan yang ditentukan, tetapi tidak identik. 3. Jumlah yang tidak ditentukan untuk tindakan identik atau sejenis selama periode tetap (fixed) pelaksanaan. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 22

Pengakuan Pendapatan Multiple-Deliverable Arrangements (MDAs) MDAs memberikan produk atau jasa majemuk kepada pelanggan sebagai

Pengakuan Pendapatan Multiple-Deliverable Arrangements (MDAs) MDAs memberikan produk atau jasa majemuk kepada pelanggan sebagai bagian dari satu perjanjian (arrangement) Isu utama akuntansi • Bagaimana mengalokasi pendapatan dari berbagai macam produk dan jasa • Bagaimana mengalokasi pendapatan pada periode yang sesuai Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 23

Pengakuan Pendapatan Multiple-Deliverable Arrangements (MDAs) Semual unit di MDA dianggap sebagai unit akuntansi terpisah,

Pengakuan Pendapatan Multiple-Deliverable Arrangements (MDAs) Semual unit di MDA dianggap sebagai unit akuntansi terpisah, mengingat: 1. Item yang telah dikirim memiliki nilai untuk pelanggan pada basis mandiri (standalone basis) 2. Perjanjian termasuk hak pengembalian umum untuk barang yang telah dikirim. 3. Pengiriman atau pelaksanaan item yang belum dikirim dianggap mungkin/probable dan secara substansial di dalam kontrol penjual. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 24

Pengakuan Pendapatan Multiple-Deliverable Arrangements (MDAs) Intermediate Accounting, Kieso, Weygandt, Walfield, IFRS edition, John Wiley

Pengakuan Pendapatan Multiple-Deliverable Arrangements (MDAs) Intermediate Accounting, Kieso, Weygandt, Walfield, IFRS edition, John Wiley Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 25

Pengakuan Pendapatan Situasi Pendapatan Lainnya • Bunga, royalti, dividen • Bunga diakui selama periode

Pengakuan Pendapatan Situasi Pendapatan Lainnya • Bunga, royalti, dividen • Bunga diakui selama periode penyediaan jasa dan menggunakan metode suku bunga efektif • Royalti diakui sesuai dengan substansi perjanjian, umumnya menggunakan metode garis lurus. selama masa perjanjian • Dividen ketika pemegang saham memiliki hak atas pembayaran (tanggal pengumuman) • Pertumbuhan (aset biologis) • Basis penyelesaian produksi Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 26

Pendapatan Kontrak Konstruksi PSAK 34 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi

Pendapatan Kontrak Konstruksi PSAK 34 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 27

Agenda 1 2 3 Metode presentase penyelesaian untuk kontrak jangka panjang Metode pemulihan biayauntuk

Agenda 1 2 3 Metode presentase penyelesaian untuk kontrak jangka panjang Metode pemulihan biayauntuk kontrak jangka panjang Akuntansi untuk kerugian di dalam kontrak jangka panjang Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 28

Karakteristik Kontrak Konstruksi n n n Kontrak konstruksi dapat untuk aset tunggal atau berkaitan

Karakteristik Kontrak Konstruksi n n n Kontrak konstruksi dapat untuk aset tunggal atau berkaitan dengan sejumlah aset. Kontrak konstruksi meliputi : ¨ Kontrak konstruksi aset, misalnya, pelayanan jasa untuk manajer proyek dan arsitek; dan ¨ kontrak untuk penghancuran atau restorasi aset dan restorasi lingkungan setelah penghancuran aset. Kontrak dapat berbentuk: ¨ Kontrak harga tetap ¨ Kontrak biaya plus Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 29

Pendapatan Kontrak n Pendapatan kontrak terdiri dari: ¨ nilai pendapatan semula yang disetujui dalam

Pendapatan Kontrak n Pendapatan kontrak terdiri dari: ¨ nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak; dan ¨ penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif: sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan; dan n dapat diukur secara andal. n Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 30

Penyimpangan Kontrak n n Penyimpangan adalah suatu instruksi yang diberikan pelanggan mengenai perubahan dalam

Penyimpangan Kontrak n n Penyimpangan adalah suatu instruksi yang diberikan pelanggan mengenai perubahan dalam lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan kontrak. Penyimpangan dimasukkan ke dalam pendapatan kontrak jika: ¨ kemungkinan besar pelanggan akan menyetujui penyimpangan dan jumlah pendapatan yang timbul dari penyimpangan tersebut; dan ¨ jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 31

Klaim n n n Klaim adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada pelanggan atau pihak

Klaim n n n Klaim adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada pelanggan atau pihak lain sebagai penggantian untuk biaya yang tidak termasuk dalam nilai kontrak. Pengukuran pendapatan dari klaim mengandung ketidakpastian dan tergantung pada hasil negosiasi. Klaim dimasukkan ke dalam pendapatan kontrak jika: negosiasi telah mencapai tingkat akhir sehingga kemungkinan besar pelanggan akan menerima klaim tersebut; dan ¨ nilai klaim yang kemungkinan besar akan disetujui oleh pelanggan, dapat diukur secara andal. ¨ Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 32

Pembayaran Insentif n Pembayaran insentif adalah jumlah tambahan yang dibayarkan kepada kontraktor apabila standar-standar

Pembayaran Insentif n Pembayaran insentif adalah jumlah tambahan yang dibayarkan kepada kontraktor apabila standar-standar pelaksanaan yang telah ditentukan telah terpenuhi atau dilampaui. ¨ n Misalnya, pembayaran karena penyelesaian yang lebih awal dari suatu kontrak. Pembayaran insentif dimasukkan dalam pendapatan kontrak jika: kontrak tersebut cukup aman sehingga kemungkinan besar pelanggan memenuhi atau melampaui standar pelaksanaan; dan ¨ jumlah pembayaran insentif dapat diukur secara andal. ¨ Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 33

Pengakuan Pendapatan dan Beban Kontrak n Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal,

Pengakuan Pendapatan dan Beban Kontrak n Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan. (Par 22) n Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut segera diakui sebagai beban sesuai dengan paragraf 36. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 34

Pendapatan – Konstruksi (PSAK 34) Ada dua metode akuntansi untuk kontrak konstruksi jangka panjang:

Pendapatan – Konstruksi (PSAK 34) Ada dua metode akuntansi untuk kontrak konstruksi jangka panjang: 1. 2. Metode prosentase penyelesaian. § Pendapatan kontrak diakui sebagai pendapatan dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana pekerjaan dilakukan. § Biaya kontrak biasanya diakui sebagai beban dalam laba rugi pada periode akuntansi di mana pekerjaan yang berhubungan dilakukan. Metode kontrak selesai, artinya pendapatan diakui jika kontraknya telah selesai dilaksanakan. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 35

Pendapatan – Konstruksi Dasar pemikiran penggunaan metode prosentase penyelesaian adalah: u Pembeli dan penjual

Pendapatan – Konstruksi Dasar pemikiran penggunaan metode prosentase penyelesaian adalah: u Pembeli dan penjual memiliki hak yang dilaksanakan (enforceable rights). u Pembeli memiliki hak secara hukum untuk meminta kinerja spesifik di dalam kontrak. u Penjual memiliki hak untuk meminta pembayaran atas kemajuan kontrak untuk memberikan bukti kepemilikan pembeli. u Hasilnya, penjualan berkelanjutan terjadi sementara pekerjaan berlanjut, dan entitas harus mengakui pendapatan sesuai dengan kemajuan pekerjaan tersebut. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 36

Pendapatan – Konstruksi Perusahaan menggunakan metode prosentase penyelesaian jika semua kondisi berikut terpenuhi. 1.

Pendapatan – Konstruksi Perusahaan menggunakan metode prosentase penyelesaian jika semua kondisi berikut terpenuhi. 1. Jumlah pendapatan kontrak dapat diukur dengan andal 2. Ada kemungkinan manfaat ekonomis terkait kontrak masuk ke perusahaan 3. Biaya kontrak sampai selesai dan tingkat penyelesaian pada akhir periode pelaporan dapat diukur dengan andal. 4. Biaya kontrak yang berasal dari kontrak dapat diidentifikasi dan diukur dengan andal, sehingga biaya aktual kontrak dapat dibandingkan dengan perkiraan awal. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 37

Pendapatan – Konstruksi Perhitungan pendapatan yang diakui – prosentase penyelesaian Akuntansi Keuangan 2 -

Pendapatan – Konstruksi Perhitungan pendapatan yang diakui – prosentase penyelesaian Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 38

Pendapatan – Konstruksi Contoh: PT A memiliki kontrak membangun gedung senilai Rp 800 juta

Pendapatan – Konstruksi Contoh: PT A memiliki kontrak membangun gedung senilai Rp 800 juta dan perkiraan biaya Rp 700 juta. Kontrak dimulai Juli 2012 dan selesai Agustus 2014. 2012 2013 2014 Biaya yang dikeluarkan 315 jt 568 jt 710 jt Perkiraan biaya sampai selesai 385 jt 142 jt - Kemajuan tagihan 300 jt 350 jt 150 jt Kas terkoleksi 200 jt 300 jt Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 39

Pendapatan – Konstruksi Perhitungan prosentase penyelesaian 2012 Harga kontrak 2013 2014 Rp 800 jt

Pendapatan – Konstruksi Perhitungan prosentase penyelesaian 2012 Harga kontrak 2013 2014 Rp 800 jt (-) biaya dikeluarkan 315 jt 568 jt 710 jt (-) perkiraan biaya sampai selesai 385 jt 142 jt 0 Rp 100 jt Rp 90 jt 45% 80% 100% Perkiraan total laba kotor Prosentase penyelesaian Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 40

Pendapatan – Konstruksi PT A melakukan penjurnalan atas (1) biaya konstruksi, (2) kemajuan penagihan

Pendapatan – Konstruksi PT A melakukan penjurnalan atas (1) biaya konstruksi, (2) kemajuan penagihan (termin), (3) penagihan. 2012 (juta) Untuk mencatat biaya konstruksi: Konstruksi dalam proses Kas, utang, dsb Untuk mencatat termin: Piutang usaha Penagihan konstruksi dalam proses Untuk mencatat penagihan: Kas Piutang usaha Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 315 2013 (juta) 253 315 300 142 253 350 300 200 142 150 300 2014 (juta) 150 300 300 41

Pendapatan – Konstruksi Prosentase penyelesaian, Pendapatan dan Laba Kotor, Per Tahun Sampai Diakui periode

Pendapatan – Konstruksi Prosentase penyelesaian, Pendapatan dan Laba Kotor, Per Tahun Sampai Diakui periode (juta) sebelumnya (juta) Diakui periode sekarang (juta) 2012 Pendapatan (800 jt x 45%) Biaya Laba kotor 360 315 45 0 0 0 360 315 45 2013 Pendapatan (800 jt x 80%) Biaya Laba kotor 640 568 72 360 315 45 280 253 27 2014 Pendapatan (800 jt x 100%) Biaya Laba kotor 800 710 90 640 568 72 160 142 18 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 42

Pendapatan – Konstruksi PT A mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor setiap tahun dan

Pendapatan – Konstruksi PT A mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor setiap tahun dan mencatat penyelesaian dan persetujuan akhir kontrak. 2012 (juta) 2013 (juta) 2014 (juta) Untuk mengakui pendapatan dan laba kotor Konstruksi dalam Proses (laba kotor) 45 27 18 Beban konstruksi 315 253 142 Pendapatan 360 280 160 Untuk mencatat penyelesaian kontrak Penagihan atas Konstruksi dalam proses 800 Konstruksi dalam proses 800 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 43

Pendapatan – Konstruksi Isi akun konstruksi dalam proses – metode prosentase penyelesaian. 2012 biaya

Pendapatan – Konstruksi Isi akun konstruksi dalam proses – metode prosentase penyelesaian. 2012 biaya konstruksi 2012 laba kotor diakui 2013 biaya konstruksi 2013 laba kotor diakui 2014 biaya konstruksi 2014 laba kotor diakui Total Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI Konstruksi dalam proses 31531/12/14 Untuk menutup 45 proyek selesai 253 27 142 18 800 Total 800 44

Pendapatan – Konstruksi Penyajian Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian Untuk menghindari double-counting akun persediaan,

Pendapatan – Konstruksi Penyajian Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian Untuk menghindari double-counting akun persediaan, selama kontrak PT A melaporkan selisih akun konstruksi dalam proses dan akun penagihan konstruksi dalam proses di dalam laporan posisi keuangan. Jika selisih tersebut di posisi debit, maka dilaporkan sebagai aset lancar Jika selisih tersebut di posisi kredit, maka dilaporkan sebagai kewajiban lancar Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 45

Pendapatan – Konstruksi Penyajian Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian PT A melaporkan aset lancar

Pendapatan – Konstruksi Penyajian Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian PT A melaporkan aset lancar dari selisih tersebut sebagai kelebihan biaya dan laba diakui dari tagihan di laporan posisi keuangan. Berikut contoh penghitungan pada tahun 2012 Pendapatan kontrak diakui tahun 2012 Penagihan tahun 2012 Pendapatan belum tertagih Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI Rp 360 juta 300 juta Rp 60 juta 46

Pendapatan – Konstruksi Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian PT A Laporan Laba-rugi (dalam juta)

Pendapatan – Konstruksi Laporan Keuangan – Prosentase Penyelesaian PT A Laporan Laba-rugi (dalam juta) Pendapatan dari kontrak jangka panjang Biaya konstruksi Laba kotor Laporan Posisi Keuangan (dalam juta) Aset lancar Persediaan Konstruksi dalam proses Dikurangi: Penagihan Kelebihan biaya dan laba diakui dari penagihan Piutang Kewajiban lancar Penagihan Dikurangi: Konstruksi dalam proses Kelebihan penagihan dari biaya dan laba diakui Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 2012 2013 360 315 45 2014 280 253 27 160 142 18 2012 2013 2014 360 300 60 100* 150* 650 640 0 0 10* 0 47

Pendapatan – Konstruksi Pemulihan Biaya, Pendapatan dan Laba Kotor, Per Tahun Sampai Diakui periode

Pendapatan – Konstruksi Pemulihan Biaya, Pendapatan dan Laba Kotor, Per Tahun Sampai Diakui periode (juta) sebelumnya (juta) Diakui periode sekarang (juta) 2012 Pendapatan Biaya Laba kotor 315 0 0 315 0 2013 Pendapatan Biaya Laba kotor 568 0 315 0 253 0 2014 Pendapatan Biaya Laba kotor 800 710 90 568 0 232 142 90 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 48

Pendapatan – Konstruksi PT A mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor setiap tahun dan

Pendapatan – Konstruksi PT A mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor setiap tahun dan mencatat penyelesaian dan persetujuan akhir kontrak. 2012 (juta) 2013 (juta) 2014 (juta) Untuk mengakui pendapatan dan laba kotor Beban konstruksi 315 253 Pendapatan 315 253 Konstruksi dalam Proses (laba kotor) 90 Beban konstruksi 142 Pendapatan 232 Untuk mencatat penyelesaian kontrak Penagihan atas Konstruksi dalam proses 800 Konstruksi dalam proses 800 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 49

Pendapatan – Konstruksi Perbandingan laba kotor antara metode prosentase penyelesaian dengan metode pemulihan biaya

Pendapatan – Konstruksi Perbandingan laba kotor antara metode prosentase penyelesaian dengan metode pemulihan biaya Tahun Prosentase penyelesian Pemulihan biaya 2012 Rp 45 juta Rp 0 2013 27 juta 0 2014 18 juta 90 juta Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 50

Pendapatan – Konstruksi Laporan Keuangan – Pemulihan Biaya PT A Laporan Laba-rugi (dalam juta)

Pendapatan – Konstruksi Laporan Keuangan – Pemulihan Biaya PT A Laporan Laba-rugi (dalam juta) Pendapatan dari kontrak jangka panjang Biaya konstruksi Laba kotor Laporan Posisi Keuangan (dalam juta) Aset lancar Persediaan Konstruksi dalam proses Dikurangi: Penagihan Kelebihan biaya dan laba diakui dari penagihan Piutang Kewajiban lancar Penagihan Dikurangi: Konstruksi dalam proses Kelebihan penagihan dari biaya dan laba diakui Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 2012 2013 315 0 2014 253 0 232 142 90 2012 2013 2014 315 300 15 100* 150* 650 568 0 0 82 0 51

Pendapatan – Konstruksi Kerugian untuk Kontrak Jangka Panjang u Kerugian di suatu periode di

Pendapatan – Konstruksi Kerugian untuk Kontrak Jangka Panjang u Kerugian di suatu periode di dalam kontrak yang menguntungkan ► u Hanya di metode prosentase penyelesaian, peningkatan biaya yang diperkirakan memerlukan penyesuaian laba kotor yang diakui periode sebelumnya pada periode sekarang. Kerugian pada kontrak yang merugikan ► Terdapat di kedua metode, perusahaan harus mengakui keseluruhan perkiraan kerugian pada periode sekarang. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 52

Pendapatan – Konstruksi Kerugian di suatu periode Pada contoh soal sebelumnya, asumsikan PT A

Pendapatan – Konstruksi Kerugian di suatu periode Pada contoh soal sebelumnya, asumsikan PT A memperkirakan biaya untuk menyelesaikan gedung pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp 221 juta instead of Rp 142 juta. PT A akan mengakui kerugian sebagai berikut Biaya yang telah dikeluarkan (31/12/13) Perkiraan biaya penyelesaian (revisi) Perkiraan total biaya Prosentase penyelesaian (568 jt/789 jt) Penerimaan diakui tahun 2013 (800 jt x 72%) – 360 juta Biaya diakui tahun 2013 Kerugian diakui tahun 2013 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI Rp 568 juta 221 juta Rp 789 juta 72% Rp 216 juta 253 juta Rp 37 juta 53

Pendapatan – Konstruksi Kerugian di suatu periode PT A akan mencatat kerugian pada periode

Pendapatan – Konstruksi Kerugian di suatu periode PT A akan mencatat kerugian pada periode 2013 sebagai berikut Beban konstruksi Konstruksi dalam proses (kerugian) Pendapatan Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 253 juta 37 juta 216 juta 54

Pendapatan – Konstruksi Kerugian di kontrak merugikan – prosentase penyelesaian Pada contoh soal sebelumnya,

Pendapatan – Konstruksi Kerugian di kontrak merugikan – prosentase penyelesaian Pada contoh soal sebelumnya, asumsikan PT A memperkirakan biaya untuk menyelesaikan gedung pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp 319. 5 juta instead of Rp 142 juta. Biaya yang telah dikeluarkan (31/12/13) Perkiraan biaya penyelesaian (revisi) Perkiraan total biaya Perkiraan total kerugian (887. 5 jt – 800 jt) Prosentase penyelesaian (568 jt/887. 5 jt) Penerimaan diakui tahun 2013 (800 jt x 64%) – 360 jt Kerugian diakui tahun 2013 Pembalikan laba kotor 2012 Perkiraan total kerugian kontrak Beban kerugian tahun 2013 Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI Rp 568, 0 juta 319, 5 juta 887, 5 juta Rp 87, 5 juta 64% Rp 152, 0 juta 45, 0 juta 87, 5 juta Rp 284, 5 juta 55

Pendapatan – Konstruksi Kerugian di kontrak merugikan PT A akan mencatat pendapatan, beban, dan

Pendapatan – Konstruksi Kerugian di kontrak merugikan PT A akan mencatat pendapatan, beban, dan kerugian tahun 2013 sbb: Metode prosentase penyelesaian Beban konstruksi Konstruksi dalam proses (kerugian) Pendapatan 284, 5 juta 132, 5 juta 152, 0 juta Metode pemulihan biaya Beban konstruksi Pendapatan 253 juta Kerugian dari kontrak jangka panjang 87, 5 juta Konstruksi dalam proses (kerugian) 87, 5 juta Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 56

Pendapatan – Konstruksi Pengungkapan di Laporan Keuangan Kontraktor konstruksi harus mengungkapkan: u Pendapatan yang

Pendapatan – Konstruksi Pengungkapan di Laporan Keuangan Kontraktor konstruksi harus mengungkapkan: u Pendapatan yang diakui selama periode dan metode yang digunakan untuk menentukan pendapatan kontrak dan tingkat penyelesaian. u Untuk kontrak yang sedang berlangsung, perusahaan harus mengungkapakan jumlah agregat biaya yang dibebankan dan laba bersih yang diakui, jumlah uang muka, dan jumlah retention. Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 57

Referensi Utama n Intermediate Accounting Kieso, Weygandt, Walfield, IFRS edition, John Wiley n Standar

Referensi Utama n Intermediate Accounting Kieso, Weygandt, Walfield, IFRS edition, John Wiley n Standar Akuntansi Keuangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI n International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material The Institute of Chartered Accountants, England Wales Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 58

Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad

Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani martani@ui. ac. id atau dwimartani@yahoo. com Departemen Akuntansi FEUI http: //staff. blog. ui. ac. id/martani/ Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 59