PENDAPATAN NASIONAL Mengukur tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai
- Slides: 35
PENDAPATAN NASIONAL Mengukur tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dan perubahan serta pertumbuhannya dari tahun ke tahun Screen graphic created by : Dr. H. Mustika Lukman Arief, SE. , MM.
Pendapatan Nasional • Nilai BARANG dan JASA yang diproduksikan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu. • Dalam konsep yang lebih spesifik dibedakan atas 2 istilah yaitu PRODUK NASIONAL BRUTO = PNB = GROSS NATIONAL PRODUCT = GNP dan PRODUK DOMESTIK BRUTO = PDB = GROSS DOMESTIC PRODUCT = GDP
GDP = PDB • Nilai BARANG dan JASA dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor produksi MILIK warga negara tersebut DAN NEGARA ASING • Konsepnya adalah DOMESTIC = batas wilayah negara
GNP = PNB • Nilai BARANG dan JASA dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor produksi HANYA MILIK warga negara tersebut SAJA. • Konsepnya adalah : • GNP – Nett Factor Income = GDP • Nett Factor Income (NFI) adalah pendapatan faktor-faktor produksi yang diterima dari luar negeri DIKURANGI dengan pendapatan faktor produksi yang dibayarkan ke luar negeri
DUA PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL • ISTILAH “pendapatan nasional” definisinya = GDP atau GNP • ISTILAH “Pendapatan Nasional” = PNN (Produk Nasional Netto) = (Nett National Product) = NNP adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu.
PENDAPATAN NASIONAL HARGA BERLAKU & HARGA TETAP • HARGA BERLAKU = nilai barang & jasa yang dihasilkan dalam SUATU TAHUN dan DINILAI MENURUT HARGA –HARGA YANG BERLAKU PADA TAHUN TERSEBUT. • Dengan HARGA BERLAKU maka nilainya pasti meningkat setiap tahunnya dikarenakan kenaikan harga & pertambahan fisik barang dan jasa.
… • HARGA TETAP yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun yang lain. • Disebut juga pendapatan nasional riil • CPI = consumer price index
PENDAPATAN NASIONAL HARGA PASAR & HARGA FAKTOR • HARGA PASAR jika penghitungan nilai barang menggunakan harga yang dibayar oleh pembeli. • HARGA FAKTOR jika penghitungan nilai barang menggunakan harga faktor produksi untuk memproduksi barang tersebut. HARGA PASAR = HARGA FAKTOR + Indirect Tax - Subsidi
PENDAPATAN NASIONAL BRUTO & NETTO • Dalam harga pasar sesuatu barang adalah termasuk NILAI PENYUSUTAN (DEPRESIASI) = ada dalam PN BRUTO sehingga : PN NETTO = PN BRUTO - DEPRESIASI
CARA PENGHITUNGAN METODE PENGELUARAN • PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL ATAS 4 KOMPONEN YAITU : • GDP = C + G + I + (X – M) • • • C= consumption G= government expenditure I = investment X = export netto Di Indonesia oleh BPS menghitung Pendapatan Nasional sebagai berikut :
LAYOUT BPS • • • DIKURANGI : HASILNYA : Ditambah HASILNYA : DIKURANGI : HASILNYA : Pengeluaran konsumsi rumah tangga C Pengeluaran konsumsi pemerintah G Pembentukan modal tetap domestik bruto I Perubahan stok I Ekspor barang dan jasa X Impor barang dan jasa PRODUK DOMESTIK BRUTO Pendapatan Netto Faktor Luar Negeri PRODUK NASIONAL BRUTO Pajak Tidak Langsung Depresiasi PRODUK NASIONAL NETTO
… • Dengan cara pengeluaran maka GDP dihitung dengan menjumlahkan nilai perbelanjaan dari berbagai golongan masyarakat keatas barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan dalam perekonomian • Sehingga kemungkinan penghitungan DUA KALI akan terjadi karena BARANG JADI mengandung komponen faktor dan proses produksi yang bertahap dan masing-masingnya mempunyai VALUE ADDED (VA) sendiri-sendiri.
CARA PENGHITUNGAN METODE PRODUK NETTO • NETT OUTPUT adalah VA yang diciptakan dalam suatu proses produksi. Sehingga metode ini menjumlahkan VA yang diwujudkan oleh perusahaan diberbagai lapangan usaha dalam perekonomian. • Contoh VA dari suatu produk :
VA dari FURNITURE dalam US$ • • Kayu dihutan Penggergajian Pabrik Furniture Penjualan Furniture • Nilai Jual & VA • • 50 200 600 800 50 150 400 200 • 1650 800
GDP menurut Lapangan Usaha di Indonesia • • • Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bangunan Perdagangan Hotel dan Restoran Pengangkutan dan komunikasi Keuangan, sewa dan jasa perusahaan Jasa-jasa lain ( termasuk pemerintahan )
CARA PENGHITUNGAN METODE PENDAPATAN Adalah menjumlahkan PENDAPATAN dari faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa ; yaitu : • • • Pendapatan para pekerja : Gaji dan Upah Pendapatan dari usaha perorangan Pendapatan dari sewa Bunga Keuntungan Perusahaan
• Sampai sekarang … Indonesia belum menggunakan cara ini untuk menghitung pendapatan nasionalnya. Salah satu negara yang menggunakan cara penggolongan data Pendapatan Nasional dengan metode PENDAPATAN adalah Amerika Serikat.
… • Dalam menghitung pendapatan nasional , salah satu istilah penting adalah “Bunga Neto” adalah bunga yang dibayar dalam perekonomian dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan : – Bunga pinjaman pemerintah – Bunga pinjaman konsumen ( konteks produktif )
PENDAPATAN PRIBADI = PENDAPATAN DISPOSIBLE • PENDAPATAN PRIBADI ; semua jenis pendapatan termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara. Termasuk “pembayaran pindahan” • “pembayaran pindahan” adalah pemberian yang dilakukan pemerintah kepada berbagai golongan masyarakat dimana para penerimanya tidak perlu memberikan suatu balas jasa atau usaha apapun sebagai imbalannya.
. . • Jenis pembayaran pindahan : – – – Uang pensiun Tunjangan pengangguran Bantuan kepada orang cacat Bantuan kepada veteran Beasiswa dari pemerintah • PENDAPATAN DISPOSIBLE ; adalah PENDAPATAN PRIBADI dikurangi PAJAK YANG HARUS DIBAYAR
HUBUNGAN GDP DENGAN PENDAPATAN PRIBADI • GDP • DIKURANGI – Keuntungan perusahaan tidak dibagi – Pajak keuntungan perusahaan – Kontribusi kepada dana pensiun • DITAMBAH – Pembayaran pindahan – Bunga pinjaman konsumen – Bunga pinjaman pemerintah • PENDAPATAN PRIBADI
Kuantitatif Keseimbangan GDP • Dalam suatu perekonomian terbuka ciri fungsi Agregat adalah seperti dibawah ini : – Fungsi penggunaan adalah C=500+0, 8 Yd – Pajak 25% dari GDP ( T=0, 25 Y) – Investasi bernilai 500 (I) – Pengeluran Pemerintah bernilai 1000 (G) – Ekspor negara bernilai X=800 dan Impor adalah 10% dari GDP ( M=0, 1 Y )
. . • Selanjutnya dimisalkan perekonomian ini akan mencapai tingkat full-employment (penggunaan tenaga kerja penuh) pada GDP sebesar 6000. Berdasarkan pada asumsi tersebut maka jawab pertanyaan berikut ini : – Tentukan Fungsi Konsumsi – Tentukan Pendapatan Nasional pada Keseimbangan
. . – Untuk mencapai full-employment , perubahan yang bagaimanakah perlu dibuat apabila : • Pajak saja yang diturunkan • Pengeluaran pemerintah saja yang dinaikkan – Nyatakan kedudukan budget pemerintah (APBN) pada keseimbangan awal dan pada full employment. Nyatakan fungsi pajak yang baru – Apakah Ekspor selalu melebihi Impor pada kedua keseimbangan tersebut ? – Buat kesimpulan mengenai nilai Multiplier dalam perekonomian terbuka tersebut
Jawaban • Fungsi Konsumsi C = 500 + 0, 8 Yd C = 500 + 0, 8 ( Y-T ) C = 500 + 0, 8 ( Y - 0, 25 Y ) 1 Y-0, 25 Y 500 + 0, 8 ( 0, 75 Y ) C = 500 + 0, 6 Y DISPOSIBLE INCOME = Yd
• Pendapatan Nasional pada Keseimbangan : . . Y= C + I + G + (X-M) Y = 500 + 0, 6 Y + 500 + 1000 + ( 800 - 0, 1 Y ) 0, 5 Y = 2800 / 0, 5 Y = 5600 Pendapatan nasional berkurang sebesar 400 ( GDP semula 6000 dan saat ini menjadi 5600 ) karena pengenaan pajak 25% pada fungsi konsumsi
Perubahan untuk mencapai Full Employment • Dengan Menurunkan Pajak Y = C + I + G + ( X-M ) Y = 500 + 0, 8 Yd + I + G + ( X-M ) 6000 = 500 + 0, 8(Y-T) + 500 + 1000 + (800 -0, 1 Y) 6000 = 2800 + 0, 8 Y – 0, 8 T - 0, 1 Y 6000 = 2800 + 0, 8 (6000) - 0, 8 T - 0, 1 (6000) 0, 8 T = - 6000 + 2800 + 4800 - 600 0, 8 T = 1000 T = 1250
. . • Apabila pajak tidak berubah , pada pendapatan nasional 6000 , maka jumlah pajak adalah : • T = 0, 25 Y T = 0, 25 (6000) T = 1500 • Pengurangan pajak menyebabkan pada kesempatan full employment maka pajak yang diterima adalah 1250, sedangkan tanpa pengurangan pajak jumlahnya adalah 1500. Dengan demikian untuk mencapai full employment , pajak diturunkan sebesar : 1500 – 1250 = 250
• Dengan Menambah Pengeluaran Pemerintah : dimisalkan nilai G yang. . dicari adalah Go : • Y = C + I + G + ( X-M ) Y = 500 + 0, 6 Y + 500 + Go + 800 - 0, 1 Y 6000 = 500 + 0, 6(6000) + 500 + 1000 + Go + 800 – 0, 1(6000) 6000 = 500 + 3600 + 500 + Go + 800 - 600 Go = 6000 - 5400 + 600 Go = 1200 • Perhitungan diatas menunjukkan untuk mencapai full employment , maka pengeluaran pemerintah perlu ditambah sebesar : • 1200 – 1000 = 200
Budget Pemerintah dan Fungsi Pajak • PADA KESEIMBANGAN AWAL (Y=5600) , pajak adalah sebesar T=0, 25 Y maka : T = 0, 25 (5600) T = 1400 • Pengeluaran Pemerintah G=1000, maka pengeluaran pemerintah mengalami surplus sebesar T-G= 1400 – 1000 = 400
. . • KASUS PENGURANGAN PAJAK UNTUK MENCAPAI FULL EMPLOYMENT Pajak telah berkurang menjadi 1250, sewaktu pengeluaran pemerintah tetap 1000 maka pengeluaran pemerintah mengalami SURPLUS yaitu sebesar : T - G = 1250 – 1000 = 250
• KASUS MENAMBAH PENGELUARAN. . PEMERINTAH UNTUK MENCAPAI FULL EMPLOYMENT Perhitungan sebelumnya menunjukkan pengeluaran pemerintah akan meningkat menjadi 1200. Oleh karena tidak ada perubahan dalam fungsi pajak ( yaitu tetap T = 0, 25 Y ) maka pada Y = 6000, pajak yang diterima adalah T = 0, 25 (6000) = 1500 Dengan demikian budget pemerintah mengalami SURPLUS sebesar T - G = 1500 1200 = 300
• FUNGSI PAJAK YANG BARU Apabila kesempatan full employment dicapai dengan mengurangi pajak secara sekaligus , fungsi pajak akan berubah menjadi : T = To + 0, 25 Y. Penghitungan sebelumnya menunjukkan jumlah pajak yang baru adalah 1250, sehingga To adalah . . T = To + 0, 25 Y 1250 = To + 0, 25 (6000) To = -1250 + 1500 To = 250 Maka Fungsi Pajak Yang Baru : T = 250 + 0, 25 Y
Keseimbangan Ekspor Impor • Pada Y=5600, Impor adalah M=0, 1 Y=0, 1(5600)=560, maka Ekspor 800 melebihi Impor, berarti SURPLUS Neraca Perdagangan. • Pada Y=6000, Impor adalah M=0, 1 Y=0, 1(6000)=600, sedangkan Ekspor tetap 800, berarti pada kesempatan full employment menjadikan SURPLUS Neraca Perdagangan
Multiplier • MULTIPLIER didefinisikan sebagai ANGKA yang menunjukkan PERBANDINGAN antara PERTAMBAHAN GDP dengan PENGELUARAN AGREGAT. Pada jawaban sebelumnya pertambahan pendapatan nasional adalah 6000 – 5600 = 400. Sedangkan pengeluaran pemerintah yang diperlukan untuk menambah pendapatan nasional adalah = 200 ( kenaikan dari 1000 menjadi 1200 ). Dengan demikian dalam perekonomian yang diasumsikan diatas MULTIPLIER adalah : 400 / 200 = 2
- Tommy kuncara
- Power point kegiatan ekonomi dan pelaku ekonomi
- Rumus pendapatan disposibel
- Komponen pendapatan nasional
- Pengaruh aspek internasional terhadap pendapatan nasional
- Pendapatan nasional pendekatan pengeluaran
- Menghitung pendapatan nasional
- Pendekatan parsial dan pendekatan pendapatan nasional
- Model pendapatan nasional : maka determinan |a|:
- Peta konsep pengantar bisnis
- Pendapatan nasional
- Penentuan pendapatan nasional keseimbangan
- Batas wilayah amerika serikat
- Ekonomi 2 sektor
- Ciri ciri kurva engel
- Siklus aliran pendapatan perekonomian 4 sektor
- Definisi pendapatan nasional
- Pendapatan nasional dalam perspektif islam
- Kurva pendapatan nasional
- Kurva ad as
- Definisi pendapatan nasional
- Metode pendapatan nasional
- Angka pengganda perekonomian 3 sektor
- Hasil yang ingin dicapai
- 7 kabinet parlementer
- Kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang yaitu
- Kemajuan sosial adalah
- Contoh soal perekonomian 2 sektor
- Makna leksikal kiat
- Kegiatan personal selling merupakan bagian dari kegiatan
- Alat pengamat prestasi kegiatan ekonomi
- Teori sisa tunai
- Faktor penggerak kegiatan ekonomi
- Kegiatan ekonomi kerajaan alam melayu tingkatan 2
- Bagaimana sistem perekonomian pada kerajaan majapahit
- Materi kegiatan ekonomi kelas 7