PENDAMPINGAN TEKNOLOGI BUJANGSETA DI WILAYAH KAWASAN JERUK Titiek
PENDAMPINGAN TEKNOLOGI BUJANGSETA DI WILAYAH KAWASAN JERUK Titiek Purbiati 2020
PENDAHULUAN Jawa Timur : daerah sentra jeruk Kepmentan 472 th 2018 : kawasan jeruk di Jatim (Banyuwangi, Tuban, Lumajang, Malang, Ponorogo, Magetan) Komoditas jeruk : - kebutuhan dalam negeri - Ekspor (Malaysia, Singapura, Timor Lestee ) th 2016 ekspor 1. 277 ton senilai 833. 563 US$, th 2017 ekspor 2. 554 ton senilai 1. 978. 856 US$. Saat ini 1. 752 ton. Pendampingan BPTP –Jatim: (2017 -2019) Kawasan di kab. Banyuwangi, Agroekosistem dataran rendah iklim basah, Varietas yang banyak dikembangkan Siam Pontianak, luas 16. 000 ha jumlah tanaman 8. 241. 000. Permasalahan: …………………. . ? ? ?
PERMASALAHAN UT JERUK DI BANYUWANGI: q. Daya saing buah masih relatif rendah q Panen raya melimpah menyebabkan harga jeruk murah -- merugikan petani. q. Banyak petani penanam jeruk tidak menggunakan benih berlabel - mengancam keberlanjutan UT nya karena terjadinya reinfeksi CVPD
Penerapan PTKJS Inovasi teknologi peningkatan daya saing Penggunaan bibit berlabel biru Mengatasi permasalahan UT jeruk di Banyuwangi Penerapan teknologi bujangseta Panen buah terus-menerus, off season
Kel. Tani terpilih/target PEMILIHAN LOKASI Kec. Bangorejo , jml. Tan. Jeruk urutan ke 2 terbanyak (1. 497. 384 ph. ) PENDEKATAN PENDAMPINGAN POLA PENDAM PINGAN PENYULUHAN KEL. TANI Peningkatan pengetahuan & ketrampilan, penderasan materi diseminasi PEMBERDA YAAN KEL. TANI Mengoptimalkan pertemuan dengan kel. tani
ANALISIS KINERJA DEMOPLOT Salah satu kegiatan dalam pendampingan kawasan - demoplot penerapan tek. bujangseta LL-PAH Kawasan jeruk
Penerapan komponen perlakuan yang dikaji Inovasi teknologi dengan bujangseta Teknologi budidaya cara petani • Manajemen nutrisi organik 10 kg/ph (awal MP), NPK (16 -16 -16) 0, 5 kg/ph (interval 3 bln sekali, cara tugal melingkar dibawah tajuk) , Kocor/cair (1 kg NPK +ZA 0, 25 kg+200 l air) per pohon 20 liter interval 1, 5 bln setelah tugal. Peningkatan kemanisan buah ditambah Mg. SO 4 /Kieserit • Manajemen nutrisi ( NPK 15 -15 -15= 100 kg + SP-36 50 kg+ZA 50 kg +Urea 50 kg) = 2 kg/ph, cara pemupukan dengan tabur, interval 3 bulan Pengairan saat membutuhkan air/musim kemarau, cara di leb. Pengairan saat butuh air, musim kemarau, cara di leb.
Penerapan komponen perlakuan yang dikaji Inovasi teknologi dengan bujangseta Teknologi budidaya cara petani • Manajemen Pengendalian OPT, bahan aktif mankozeb, sipermetrin, interval 30 hari. • Penyaputan batang dengan bubur California • Manajemen Kanopi • Pemangkasan ranting-ranting kering, cabang mati, tunas air, ranting tumbuh keatas 60 cm /tidak produktif • Sanitasi kebun • Manajemen Pengendalian OPT dengan bahan aktif mankozeb, abemektin, Sipermetrin interval 15 -30 hari • Manajemen Kanopi • Pemangkasan ranting kering
Managemen kanopi
Managemen nutrisi
Managemen pengendalian opt
Jenjang pertumbuhan buah Jenjang pertumbuhan pembuahan dalam satu pohon Inovasi teknologi bujangseta Teknologi cara petani Rata-rata jumlah Rata-rata dalam satu persentase pohon dalam satu pohon (%) Rata-rata jumlah dalam satu pohon Rata-rata persentase dalam satu pohon %) 1. Buah siap panen ø 4 cm 2. Ø 3 -4 cm 3. Ø 2 -2, 9 cm 4. Ø 1 -1, 9 cm 5. Ø 0, 5 cm 6. Bunga 34, 33 9, 10 120 55, 81 25, 27 20, 13 156, 33 6, 2 135, 07 6, 70 5, 33 41, 43 1, 64 35, 80 95 0 0 44, 19 0 0 TOTAL 377, 33 100 215 100
Jenjang Pertumbuhan buah dalam satu pohon Inovasi bujangseta 6 jenjang
Jenjang Pertumbuhan buah dalam satu pohon Cara petani (2 jenjang)
produksi buah Perlakuan Produksi per pohon (kg) Inovasi teknologi bujangseta 44, 12 a Teknologi cara petani 25, 21 b Uji t 5% n Peningkatan (%) 75
PRODUKSI JERUK Inovasi bujang seta Cara petani
PRODUKSI JERUK TEKNOLOGI PETANI TEKNOLOGI BUJANGSETA • Jumlah tanaman =476 pohon • Produksi =12. 000 kg • Rata-rata per pohon =25, 21 kg • Jumlah tanaman =476 pohon • Produksi = 21. 000 kg • Rata-rata per pohon = 44, 11 kg P eningkatan produksi /pohon : 75, 36%
Dapat panen 5 kali/tahun Peningkatan pendapatan petani Penerapan teknologi bujangseta Nature storage (penyimpan alami) Produktivitas pohon & mutu buah meningkat Kesehatan pohon lebih baik
ADOPSI TEKNOLOGI BUJANGSETA v Pertemuan dengan kelompok tani v Penderasan materi diseminasi v Pertemuan dengan kelompok tani di lahan demplot (contoh penerapan inovasi teknologi bujangseta) PERTEMUAN DI LAHAN DEMOPLOT
ADOPSI PER INDIVIDU KLASIFIKASI TINGGI = 77, 77%, PENDEKATAN KELOMPOK KLASIFIKASI SEDANG = 47, 63% TINGKAT ADOPSI PETANI KOMPONEN TEKNOLOGI YANG PALING BANYAK DIADOPSI ADALAH MANAGEMEN NUTRISI KOMPONEN TEKNOLOGI PALING SEDIKIT DIADOPSI ADALAH MANAGEMEN KANOPI &SANITASI KEBUN
KESIMPULAN Penerapan inovasi bujangseta di wilayah pendampingan Kawasan jeruk petani banyak merasakan manfaatnya.
Terima kasih
- Slides: 25