PENANGANAN IKAN ARIS MUNANDAR KOMODITAS DAN PENANGANAN HASIL

  • Slides: 33
Download presentation
PENANGANAN IKAN ARIS MUNANDAR KOMODITAS DAN PENANGANAN HASIL PERAIRAN

PENANGANAN IKAN ARIS MUNANDAR KOMODITAS DAN PENANGANAN HASIL PERAIRAN

Mutu Ikan Highly perishable food (sangat mudah rusak) Mutu Ikan Kesegaran Ikan Nilai-nilai kesegaran

Mutu Ikan Highly perishable food (sangat mudah rusak) Mutu Ikan Kesegaran Ikan Nilai-nilai kesegaran yang terdapat pada ikan dimana sifatnya masih seperti ikan yang baru diangkat dari air.

Segar Vs Busuk Parameter Mata Kondisi Segar Kondisi Tidak Segar Pupil hitam menonjol dengan

Segar Vs Busuk Parameter Mata Kondisi Segar Kondisi Tidak Segar Pupil hitam menonjol dengan kornea jernih, bola mata cembung dan cemerlang atau cerah. Pupil mata kelabu tertutup lendir seperti putih susu, bola mata cekung, dan keruh. Insang Warna merah cemerlang atau merah tua tanpa adanya lendir, tidak tercium bau yang menyimpang (off odor). Warna merah coklat sampai keabuabuan, bau menyengat, lendir tebal. Tekstur daging Elastis dan jika ditekan tidak ada Daging kehilangan elastisitasnya bekas jari, serta padat dan atau lunak dan jika ditekan dengan kompak. jari maka bekas tekanannya lama hilang. Keadaan kulit dan lendir Warna sesuai dengan aslinya dan cemerlang, lendir dipermukaan jernih dan transparan dan baunya segar khas menurut jenisnya. Warnanya sudah pudar dan memucat, lendir tebal dan menggumpal serta lengket, warnanya berubah seperti putih susu.

Lanjutan… Parameter Kondisi Segar Kondisi Tidak Segar Keadaan perut dan sayatan Daging Perut tidak

Lanjutan… Parameter Kondisi Segar Kondisi Tidak Segar Keadaan perut dan sayatan Daging Perut tidak pecah masih utuh dan warna sayatan daging cemerlang jika ikan dibelah daging melekat kuat pada tulang terutama rusuknya. Perut sobek, warna sayatan daging kurang cemerlang dan terdapat warna merah sepanjang tulang belakang serta jika dibelah daging mudah lepas. Bau Spesifik menurut Bau menusuk seperti asam asetat dan jenisnya, dan segar seperti lama kelamaan berubah menjadi bau rumput laut, pupil busuk yang menusuk hidung. mata kelabu tertutup lendir seperti putih susu, bola mata cekung dan keruh.

Prinsip Penanganan Ikan C 3 Q (ABCD) Careful (Hati-hati) Clean (Bersih) Quick (Cepat) Cold

Prinsip Penanganan Ikan C 3 Q (ABCD) Careful (Hati-hati) Clean (Bersih) Quick (Cepat) Cold (Dingin)

Perubahan Setelah Ikan Mati Pre-rigor • Elastisitas otot • Pernapasan • Lendir Rigor mortis

Perubahan Setelah Ikan Mati Pre-rigor • Elastisitas otot • Pernapasan • Lendir Rigor mortis • Kekakuan otot Hilangnya ATP Terbentuknya aktomiosin

Perubahan Setelah Ikan Mati Aksi protease otot a. Katepsin b. Tripsin c. Kemotripsin d.

Perubahan Setelah Ikan Mati Aksi protease otot a. Katepsin b. Tripsin c. Kemotripsin d. Peptidase AUTOLISIS Proses penguraian jaringan daging ikan secara enzimatis setelah ikan mati.

Perubahan Setelah Ikan Mati Oksidasi lemak § Enzim dan non-enzim § Inisiasi, propagasi, dan

Perubahan Setelah Ikan Mati Oksidasi lemak § Enzim dan non-enzim § Inisiasi, propagasi, dan terminasi

Perubahan Setelah Ikan Mati Aktivitas mikroba Permukaan Kulit Isi Perut Sumber Bakteri Insang Specific

Perubahan Setelah Ikan Mati Aktivitas mikroba Permukaan Kulit Isi Perut Sumber Bakteri Insang Specific spoilage organism Typical spoilage compounds Substrate Compounds produced by bacterial action Shewanella putrefaciens TMA, H 2 S, CH 3 SH, (CH 3)2 S, Hx TMAO TMA cysteine Photobacterium phosphoreum H 2 S TMA, Hx methionine CH 3 SH, (CH 3)2 S Pseudomonas spp. ketones, aldehydes, esters, non-H 2 S sulphides carbohydrates and lactate acetate, CO 2, H 2 O inosine, IMP hypoxanthine amino-acid s (glycine, serine, leucine) esters, ketones, aldehydes amino-acids, urea NH 3 Vibrionaceae TMA, H 2 S anaerobic spoilers NH 3, acetic, butyric and propionic acid

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mutu Ikan 1. Cara Mati 2. Kondisi Biologis dan Lingkungan Hidup

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mutu Ikan 1. Cara Mati 2. Kondisi Biologis dan Lingkungan Hidup Ukuran, gonad, kondisi perut 3. Cara Penangkapan dan Penanganan Ikan Metode, alat tangkap, dan jenis ikan 4. Sanitasi dan Higiene 5. Suhu

SNI 01 -2729 -1992 SNI 01 -2346 -2006 Tabel 1. Spesifikasi persyaratan mutu ikan

SNI 01 -2729 -1992 SNI 01 -2346 -2006 Tabel 1. Spesifikasi persyaratan mutu ikan segar Jenis Uji Satuan a). Organoleptik Nilai min. b). Cemaran mikroba 1). ALT/gr, maks 2). Escherichia coli 3). Vibrio cholerae *) Persyaratan Mutu 7 Koloni/gr APM/gr Per 25 gram 5 x 105 <3 Negatif Keterangan : ALT = Angka Lempeng Total APM = Angka Paling Memungkinkan

Tingkat Kesegaran Ikan Berdasarkan Nilai TVB (Farber 1965) Ikan sangat segar : ≤ 10

Tingkat Kesegaran Ikan Berdasarkan Nilai TVB (Farber 1965) Ikan sangat segar : ≤ 10 mg. N/ 100 g Ikan segar : 10 – 20 mg. N/100 g Ikan yang masih dapat dikonsumsi : 20 – 30 mg. N/100 g Ikan busuk (tidak dapat dikonsumsi) : > 30 mg. N/100 g

Metode K-Value Keterangan: ATP = Adenosine Triphosphate ADP = Adenosine Diphosphate IMP = Inosine

Metode K-Value Keterangan: ATP = Adenosine Triphosphate ADP = Adenosine Diphosphate IMP = Inosine Monophosphate I = Inosine Hx = Hipoxantine

Penanganan Ikan di Kapal 1. Ikan Kecil Ikan dinyatakan kecil apabila berukuran 200 g

Penanganan Ikan di Kapal 1. Ikan Kecil Ikan dinyatakan kecil apabila berukuran 200 g – 10 Kg. Jenis ikan ini biasanya dijajakan dalam bentuk utuh. Ex: lemuru, kembang, tembang, layang, tongkol 2. Ikan Besar Ikan dinyatakan berukuran besar apabila beratnya lebih dari 10 Kg. Ikan ini biasanya dijajakan dengan bentuk sudah dibuang insangnya (gilled) dan disiangi (gutted). Ex: Tuna, layaran

Tahapan Penanganan Ikan -. Ikan diangkat dari air -. Keluarkan ikan dari alat tangkap

Tahapan Penanganan Ikan -. Ikan diangkat dari air -. Keluarkan ikan dari alat tangkap -. Lakukan penyiangan pada ikan -. Lakukan pencucian dengan air dingin pada ikan -. Tempatkan ikan pada wadah berisi es berdasarkan jenis, ukuran, dan mutunya -. Simpan wadah berisi ekan tersebut ke dalam palka yang sudah dilapisi es curai

Sarana Handling di Kapal 1. Palka Berisolasi Palka berfungsi untuk penyimpanan ikan dengan kapasitas

Sarana Handling di Kapal 1. Palka Berisolasi Palka berfungsi untuk penyimpanan ikan dengan kapasitas yang disesuaikan target penangkapan dan kapasitas kapal. Palka di desain agar panas dari luar dapat dihambat. 2. Bak Pendinginan dan Pencucian Wadah ini digunakan untuk pencucian ikan setelah diangkat dari jaring dan pendinginan awal menggunakan es + air. 3. Keranjang Plastik Keranjang ini memiliki 2 dua fungsi yaitu tempat hasil seleksi ikan dan penyimpanan dalam palka. Jumlah ikannya disesuaikan dengan kapasitasnya.

4. Film Polietilena (PE) Alat ini berfungsi untuk membungkus ikan agar tidak bersentuhan langsung

4. Film Polietilena (PE) Alat ini berfungsi untuk membungkus ikan agar tidak bersentuhan langsung dengan ikan, jika diperlukan. 5. Pompa air laut Pompa ini digunakan untuk membersihkan dek kapal dan peralatan yang digunakan untuk penanganan ikan. 6. Terpal Alat tersebut difungsikan untuk melindungi area dek yang digunakan untuk tempat penanganan ikan dari sinar matahari. 7. Katrol derek Katrol ini digunakan untuk memindahkan wadah ikan terutama yang memiliki bobot diatas 100 kg.

8. Pisau yang digunakan memiliki ukuran yang sangat beragam dengan fungsi sebagai penyayat, pemotong,

8. Pisau yang digunakan memiliki ukuran yang sangat beragam dengan fungsi sebagai penyayat, pemotong, dsb. Pisau ini biasanya difungsikan untuk menyiangi ikan berukuran besar. 9. Sarung Tangan Sarung tangan berfungsi isolator untuk mencegah penetrasi panas dari tangan pekerja. 10. Kasur/Matras Kasur digunakan untuk tempat penyiangan dengan permukaan yang halus dan kedap air. 11. Hook digunakan mengangkat ikan dari (ukuran besar).

Tempat Pelelanganan Ikan -. Pembokaran ikan dari dek kapal di atas dermaga -. Pengangkutan

Tempat Pelelanganan Ikan -. Pembokaran ikan dari dek kapal di atas dermaga -. Pengangkutan ikan dari tempat pembongkaran ke tempat pelelangan ikan (TPI) atau gudang penyimpanan -. Marawat kondisi ikan selama penyimpanan di gudang dingin -. Pengangkutan ke TPI -. Pelaksanaan pelelangan ikan.

Tempat Pelelangan Ikan Kondisi ideal di TPI biasanya harus memiliki sarana, antara lain: 1.

Tempat Pelelangan Ikan Kondisi ideal di TPI biasanya harus memiliki sarana, antara lain: 1. Air bersih 2. Pabrik pembuatan es 3. Gudang penyimpanan 4. Katrol 5. Meja lelang 6. Keranjang 7. Alat pengangkutan dan Boks berisolasi.

Air Bersih Kualitas air yang digunakan sesuai dengan air minum. Air bersih digunakan untuk

Air Bersih Kualitas air yang digunakan sesuai dengan air minum. Air bersih digunakan untuk pencucian ikan dan peralatan. Volume air yang digunakan 4 -5 kali dari volume ikan yang didaratkan. Es Salah satu persyaratan untuk mendaratkan ikan adalah tersedianya es dengan kualitas baik dan jumlah yang sesuai.

Proses Pelelangan Ikan di TPI

Proses Pelelangan Ikan di TPI

Referensi [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2006. Petunjuk Uji Organoleptik Ikan Segar. Jakarta: Badan Standarisasi

Referensi [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2006. Petunjuk Uji Organoleptik Ikan Segar. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Ilyas S. 1983. Teknologi Refrigasi Hasil Perikanan Jilid I Teknik Pendinginan Ikan. Jakarta: CV Paripurna. Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Jakarta: Penebar Swadaya. Munandar A, Nurjanah, Nurilmala M. 2009. Kemunduran mutu ikan nila (Oreochromis niloticus) pada penyimpanan suhu rendah dengan perlakuan cara kematian dan penyiangan. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia XII(2): 1 -8. Yunizal dan Wibowo S. 1998. Penanganan Ikan Segar. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan.