PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SILANG H E N N
PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SILANG H E N N I IM K M : E L E 1 L 1 A S 5 S A 0 N 4 /P D 0 S 2 : I 1 3 H 1 1 /A 1 G 0 R 2 O 9 E K O T E K N O L O G I 2 0 1 1 Pemuliaan Tanaman Pepaya (Carica papaya L. ) untuk Toleransi Dingin Melalui Hibridisasi
1. Latar Belakang Pepaya (Carica papaya L. ) merupakan salah satu tanaman buah tropis yang penting. Buah kaya vitamin ‘A’ dan vitamin C. Budidaya pepaya memiliki banyak rintangan seperti dioecious, kerentanan terhadap genangan air, temperatur rendah, Papaya Ring Spot Virus (PRSV) dan virus daun menggulung. Suhu rendah adalah satu faktor lingkungan yang paling penting, yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
2. Tujuan Untuk mengembangkan pepaya gynodioecious yang toleran terhadap dingin.
3. Keragaman Genetik pepaya gunung (Carica candamarcensis) Tetua jantan pepaya CO 2 ( Carica papaya) Tetua betina
4. Metode Seleksi Pada pemuliaan ini menggunakan metode hibridisasi. Bagan
BAGAN METODE SELEKSI Varietas dioceus pepaya CO 2 disilangkan dengan Carica candamarcensis. Benih dari buah hasil persilangan dikumpulkan ditabur dipersemaian. Sebanyak 107 bibit di F 1 (52 hermaprodit dan 55 tanaman betina) hasil dan kualitas karakter dicatat pada populasi F 1 F 2 (populasi F 2, karakter morfologi dicatat pada 9 bulan setelah tanam) Sampel dikumpulkan dari semua tanaman F 2 dan karakter fisiologis dan biokimia yang berhubungan dengan toleran dingin dianalisis.
Tabel 1 5. Hasil dan Pembahasan Tabel 2 • Karakter fisiologis dan biokimia F 1 diamati pada bulan ke-3, 9 dan 12 bulan setelah tanam. • Di antara 62 genotipe yang diamati di F 2, G 22 menunjukkan aktivitas peroksidase tertingginya diikuti dengan G 35, G 27 dan G 15. • Dari 62, 41 genotip yang berbunga di antaranya 26 adalah hermafrodit dan 15 adalah tanaman pistilate. • Buah dipanen mencapai kedewasaan setelah bulan ke-14 penanaman, hanya pada tiga genotip yaitu G 15, G 22 dan G 27. • Buah dipanen dan parameter kualitas dicatat dan disajikan pada Tabel 2. Genotipe G 15, G 22 dan G 27 dapat diteruskan pada generasi F 3 untuk evaluasi lebih lanjut dan pengembangan baris pepaya yang toleran terhadap dingin.
TABLE 2. KINERJA PROGENI F 2 UNTUK PARAMETER HASIL No. Genoti p Tinggi tebal buah (cm) Jumlah buah per pohon (kg) Berat rata buah (kg) Hasil buah (kg) Keteba TSS lan isi (˚brix) (cm) 1. G 15 138, 00 11 0, 290 3, 190 2, 60 11, 0 2. G 22 165, 00 7 0, 645 4, 515 2, 90 9, 20 3. G 27 172, 00 12 0, 910 10, 92 3, 00 1, 0
6. Kesimpulan • Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja rata-rata keturunan F 1 untuk tinggi tanaman saat pertamakali berbunga, panjang tangkai daun saat pertamakali , luas daun tanaman saat pertamakali berbunga, jumlah daun tanaman saat pertamakali berbunga, berat buah rata, jumlah buah, panjang buah, lingkar buah , volume buah, volume rongga, ketebalan kulit, TSS dan hasil buah per pohon ditemukan lebih rendah dari tetua CO 2 yang lebih bagus. Namun lebih tahan terhadap dingin. • Genotipe G 15, G 22 dan G 27 dapat diteruskan pada generasi F 3 untuk evaluasi lebih lanjut dan pengembangan baris pepaya yang toleran terhadap dingin.
- Slides: 11