Pemodelan Data 2 Entity Relationship Diagram Sub Topik

Pemodelan Data (2) Entity Relationship Diagram

Sub Topik Menentukan entity l Kardinalitas l Batasan Partisipasi l Mapping dari ER Diagram ke dlm Tabel l

Menentukan Entity

Cara Menemukan Entitas l l Buat ilustrasi/gambaran cerita tentang sistem yang akan dicari entitasnya Tandai setiap objek yang diwakili oleh kata benda yang ada di dalam ilustrasi tersebut Untuk setiap objek tersebut yakinkan bahwa ia memiliki karakteristik yang nanti disebut sebagai atribut Tentukan objek yang merupakan entitas (Jika memang ia memiliki karakteristik jadikan ia sebagai entitas)

Contoh Cara Menemukan Entitas(1) l l Contoh : Sistem Kepegawaian di perusahaan A Langkah 1: Buat ilustrasi/gambaran cerita tentang sistem kepegawaian di perusahaan A l Perusahaan A memiliki 100 pegawai. Setiap pegawai dipimpin pengawas/mandor dari pegawai perusahaan itu sendiri dan tidak semua pegawai memimpin pegawai yang lain. sehingga satu pengawas dapat memimpin beberapa pegawai. Setiap pegawai bekerja untuk suatu departemen dalam suatu departemen dapat terdiri dari beberapa pegawai. Setiap departemen dikepalai oleh seorang pegawai yang bekerja mulai tanggal tertentu. Sebuah departemen dapat berada di beberapa lokasi. Selain bekerja di suatu departemen pegawai dapat bekerja pada beberapa proyek. Setiap proyek dikendalikan/diatur oleh suatu departemen, namun suatu departemen tidak harus mengendalikan/mengatur proyek. Satu departemen dapat mengendalikan beberapa proyek dan satu proyek hanya dikendalikan oleh satu departemen Satu proyek dapat terdiri dari beberapa pegawai. Untuk keperluan penggajian perusahaan memerlukan data tanggungan pegawai. Seorang pegawai dapat menanggung beberapa tanggungan. Jika seorang pegawai pindah maka datanya akan dipindahkan/dihapus berikut data tanggungan/keluarganya. PPPGT VEDC MALANG

Contoh Cara Menemukan Entitas(2) l Langkah 2: Tandai setiap objek yang diwakili oleh kata benda yang ada di dalam ilustrasi tersebut l Perusahaan A memiliki 100 pegawai. Setiap pegawai dipimpin pengawas/mandor dari pegawai perusahaan itu sendiri dan tidak semua pegawai memimpin pegawai yang lain. sehingga satu pengawas dapat memimpin beberapa pegawai. Setiap pegawai bekerja untuk suatu departemen dalam suatu departemen dapat terdiri dari beberapa pegawai. Setiap departemen dikepalai oleh seorang pegawai yang bekerja mulai tanggal tertentu. Sebuah departemen dapat berada di beberapa lokasi. Selain bekerja di suatu departemen, pegawai dapat bekerja pada beberapa proyek. Setiap proyek dikendalikan/diatur oleh suatu departemen, namun suatu departemen tidak harus mengendalikan/mengatur proyek. Satu departemen dapat mengendalikan beberapa proyek dan satu proyek hanya dikendalikan oleh satu departemen Satu proyek dapat terdiri dari beberapa pegawai. Untuk keperluan penggajian perusahaan memerlukan data tanggungan pegawai. Seorang pegawai dapat menanggung beberapa tanggungan. Jika seorang pegawai pindah maka datanya akan dipindahkan/dihapus berikut data tanggungan/keluarganya. PPPGT VEDC MALANG

Contoh Cara Menemukan Entitas(2) l Langkah 3: Untuk setiap objek tersebut yakinkan bahwa ia memiliki karakteristik yang nanti disebut sebagai atribut l l l l Perusahaan: No. Perusahaan, nama, alamat Pegawai: No. KTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin, gaji Pengawas: No. KTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin, gaji Departemen: Nomor, Nama, lokasi, jumlah pegawai Lokasi : lokasi Proyek: Nomor, nama, lokasi Tanggungan: nama, jenis kelamin, tanggal lahir, hubungan dengan pegawai PPPGT VEDC MALANG

Contoh Cara Menemukan Entitas(3) l Langkah 4: Tentukan objek yang merupakan entitas (Jika memang ia memiliki karakteristik jadikan ia sebagai entitas) l Perusahaan: No. Perusahaan, nama, alamat (hanya berisi satu baris data) bukan entitas l Pegawai: No. KTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin, gaji entitas kuat l Pengawas: No. KTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin, gaji sama dengan entitas Pegawai l Departemen: Nomor, Nama, lokasi, jumlah pegawai entitas kuat l Lokasi : lokasi (karakteristiknya departemen, tidak memiliki karakteristik lain (unik)) bukan entitas l Proyek: Nomor, nama, lokasi entitas kuat l Tanggungan: nama, jenis kelamin, tanggal lahir, hubungan dengan pegawai entitas lemah (tergantung pada pegawai) PPPGT VEDC MALANG

Kardinalitas

Notasi ER Diagram l l Entity sets digambarkan dengan Relationship sets digambarkan dengan Hubungan antara Entity sets – Relationship sets serta atribut – entity sets digambarkan dengan garis Atribut digambarkan dengan l Atribut Multivalue l Atribut Key Nama_Perusahaan Nama NIP Alamat Pegawai ID Bekerja Alamat_Perush Perusahaan

Diagram E-R dengan atribut Composite, Multivalued dan derived

Himpunan Relasi dengan Atribut

ERD Perusahaan

Derajat kardinalitas relasi (Cardinality Ratio) Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum data entitas yang dapat berelasi dengan entitas lain

Satu ke satu (one to one) Setiap data pada entitas A berhubungan dengan maksimal satu data pada entitas B, begitu pula sebaliknya Contoh: relasi “mengepalai” antara entitas Pegawai dengan entitas Departemen

Satu ke Banyak (one to many) Setiap data pada entitas A bisa berhubungan dengan banyak data pada entitas B, tetapi data pada entitas B berhubungan maksimal hanya dengan sebuah data di A Contoh: relasi “menanggung” antara entitas pegawai terhadap entitas tanggungan

Banyak ke Satu (many to one) Merupakan kebalikan dari relasi satu-kebanyak Contoh: relasi “bekerja untuk” pada entitas pegawai terhadap entitas departemen

Banyak ke banyak (many to many) Setiap data pada entitas A bisa berhubungan dengan banyak data pada entitas B, demikian pula sebaliknya Contoh: relasi “bekerja pada” pada entitas Pegawai terhadap entitas proyek

Batasan Partisipasi

Batasan Partisipasi (Participation Constraint) Menentukan apakah keberadaan sebuah entitas tergantung pada hubungannya ke entitas lain melalui jenis relasinya Ada 2 jenis: 1. Partisipasi Total partisipasi pegawai dalam relasi “bekerja untuk”, memberikan arti bahwa setiap data pada pegawai, harus direlasikan pada sebuah departemen. Atau tidak ada data pegawai yang tidak berelasi dengan data departemen 2. Partisipasi sebagian partisipasi pegawai dalam relasi “mengepalai” terhadap departemen, tidak setiap data pada pegawai dihubungkan dengan departemen dengan relasi ini. Atau tidak semua pegawai mengepalai departemen

Partisipasi Total Contoh: Semua pegawai harus bekerja di bawah suatu departemen (relasi disisi pegawai adalah relasi total) Notasi : Partisipasi total: digambarkan dengan garis ganda pada relasi disisi pegawai (Min, max) PPPGT VEDC MALANG Partisipasi total : digambarkan dengan satu garis pada relasi disisi pegawai digabungkan dengan minimum 1 (minimum bekerja pada 1 departemen)

Partisipasi Parsial l l Contoh: Beberapa pegawai mengepalai sebuah departemen (setiap pegawai tidak harus mengepalai suatu departemen) Notasi: Partisipasi parsial: digambarkan dengan satu garis pada relasi disisi pegawai Partisipasi parsial : ditandai dengan satu garis pada relasi disisi pegawai digabungkan dengan minimum 0 (tidak mengepalai departemen) PPPGT VEDC MALANG

Derajat Relasi Minimum v v v Menunjukkan hubungan (korespondensi) minimum yang boleh terjadi dalam sebuah relasi antar entitas. Notasi (x, y) pada relasi menunjukkan derajat minimum (x) dan derajat maksimum (y) pada sebuah relasi Partisipasi total bisa dinotasikan dengan memberikan derajat relasi minimum (x) = 1 Contoh: pada relasi “bekerja untuk” pada entitas pegawai terhadap departemen Derajat relasi minimumnya adalah satu

Notasi lain untuk relasi

Macam relasi Biner (binary relation) l relasi tunggal (unary relation) l relasi Multi entitas (n-ary relation) l relasi ganda (redundant relation) l

Relasi Biner (Binary Relation) Merupakan relasi yang terbentuk antar 2 buah entitas Contoh: relasi “bekerja pada” pada entitas pegawai terhadap entitas proyek

Relasi Tunggal (Unary Relation) Merupakan relasi yang terjadi dari sebuah entitas ke entitas yang sama Contoh: relasi memimpin pada entitas pegawai

Relasi Multi Entitas (N-ary Relation) Merupakan relasi dari 3 buah entitas atau lebih. Seharusnya dihindari, karena akan mengaburkan derajat relasi yang ada dalam relasi. Contoh:

Relasi Ganda (Redundant Relation) Relasi yang jumlahnya lebih dari satu untuk dua buah entitas Contoh:

Mapping ER Diagram ke Tabel

Konsep Foreign Key l Foreign key adalah kolom yang diambil dari primary key entitas lain yang menggunakan hubungan antar 2 tabel tsb. Fakta Adi, Budi dan Cici bekerja pada bagian Persinalia. Sedangkan Rudi dan Santo bekerja pada bagian Gudang Dari fakta diatas dan panah relasi sebelah kiri, bagaimana cara menuliskan data yang menunjukkan hubungan/relasi antar tabel pegawai dan departemen?

Algoritma 1 l l l Untuk setiap entitas kuat EK, buat tabel baru EK yang memasukkan semua attribut sederhana (simple attribut) Untuk atribut komposit, hanya atribut sederhananya yang disertakan Pilih salah satu key attribute dari EK sebagai primary key. Jika key yang terpilih merupakan atribut komposit, seluruh atribut sederhananya merupakan primary key

Algoritma 1 Tabel PEGAWAI Langkah 1 No. KTP Nm. Depan Inisial Nm. Blk Jenis. Kel Alamat Gaji Atribut komposit nama tidak menjadi field/kolom pada tabel PEGAWAI, tetapi yg dimasukkan adalah bagian simple attributnya.

Algoritma 2 Untuk setiap entitas lemah EL yang dimiliki oleh entitas kuat EK, buat tabel baru EL yang memasukkan semua atribut sederhana EL l Tambahkan pada EL foreign key yang diambil dari primary key EK l Primary key yang dibentuk merupakan gabungan primary key EK dan partial key dari EL (jika ada) l

Algoritma 2 Tabel TANGGUNGAN Langkah 2 Peg_No. KTP Nama Jenis. Kel Tgl. Lahir Hubungan

Algoritma 3 Untuk setiap relasi 1: 1 antara entitas EK 1 dan EK 2: l. Jika sama-sama merupakan partisipasi total, pilih salah satu. Tambahkan semua simple attribut dari entitas yang lain l. Jika sama-sama merupakan partisipasi parsial, pilih salah satu. Tambahkan foreign key dari primary key entitas yang lain l. Jika salah satu merupakan partisipasi total, pilih yang berpartisipasi total. Tambahkan foreign key dari primary key entitas yang lain Kemudian tambahkan semua simple atribut dari relasi tersebut

Algoritma 3 Langkah 1 -3 Tabel DEPARTEMEN … … Peg_No. KTPKepala Kolom-kolom yang telah dibentuk pada langkah-langkah sebelumnya

Algoritma 4 Untuk setiap relasi 1: N antara entitas EK 1 dan EK 2, pilih entitas yang memiliki derajat maksimum relasi=1 l Tambahkan sebuah foreign key dari primary key entitas lain yang memiliki derajat maksimum relasi = N l Tambahkan pula seluruh atribut dari relasi tersebut l

Algoritma 4 Tabel PEGAWAI Langkah 4 … … Dep_Nomor. Bekerja Dep_Nama. Bekerja Kolom-kolom yang telah dibentuk pada langkah-langkah sebelumnya

Algoritma 5 Untuk setiap relasi M: N antara entitas EK 1 dan EK 2, buat tabel baru MN l Tambahkan seluruh simple attribut dari relasi tersebut l Tambahkan pula foreign key yang diambil dari primary key masing-masing entitas yang direlasikan l Primary key merupakan gabungan dari seluruh foreign key tersebut l

Algoritma 5 Langkah 5 Tabel BEKERJAPADA Peg_No. KTP Pro_Nomor Pro_Nama Lama. Jam

Algoritma 6 Untuk setiap multivalued attribute, buat tabel baru MV l Tambahkan seluruh simple attributnya l Tambahkan pula sebagai foreign key, primary key dari entitas yang memiliki l Primary key merupakan gabungan dari seluruh fieldnya l

Algortima 6 Langkah 6 Tabel DEP_LOKASI Dep_Nomor Dep_Nama Lokasi

ERD Perusahaan

Contoh Berdasarkan ERD Step 1: Langkah pertama mendefinisikan entitas kuat Tabel Pegawai Entitas pegawai memiliki atribut No. KTP, Jenis. Kel, Alamat, Gaji dan atribut composit Nama (Nm. Depan, Inisial, Nm. Blk). Sehingga skema tabel pegawai sbb: No. KTP Nm. Depan Inisial Nm. Blk Jenis. Kel Alamat Gaji Tabel Departemen Entitas departemen memiliki atribut Nomor, Nama, Jml. Pegawai dan atribut multi valued lokasi yang bisa menjadi tabel lain yang mengacu ke tabel departemen. Skemanya adalah sbb: Nomor Nama Jml. Pegawai

Contoh Tabel proyek Entitas proyek terdiri dari atribut Nomor, Nama, Lokasi. Skema dari tabel proyek adalah Nomor Nama Lokasi Step 2: Langkah kedua adalah mendefinisikan entitas lemah Tabel Tanggungan Entitas tanggungan bergantung pada entitas pegawai. Atibutnya adalah Nama, Jenis. Kel, Tgl. Lahir, Hubungan. Primary key dari entitas pegawai masuk ke entitas tanggungan No. KTP Nama Jenis. Kel Tgl. Lahir Hubungan

Contoh Step 3: Tabel Departemen Pada relasi mengepalai, suatu departemen dikepalai oleh 1 pegawai sehingga primary key entitas pegawai masuk ke entitas departemen, ditambahkan dengan atribut tgl. Mulai Nomor Nama Jml. Pegawai No. KTP Tgl. Mulai Step 4: Tabel Pegawai Pada relasi memimpin dan bekerja, primary key dari departemen masuk ke entitas pegawai dan setiap pegawai memiliki pimpinan No. KTP Nm. Depan Inisial Nm. Blk … No. KTP_Pimpinan Jenis. Kel dep_nomor Alamat Dep_nama Gaji

Contoh Tabel Proyek Berdasarkan relasi mengatur, maka primary key dari entitas departemen masuk ke entitas proyek Nomor Nama Lokasi dep_nomor dep_nama Step 5: Tabel Bekerja. Pada relasi bekerja pada memiliki relasi many to many sehingga akan muncul tabel baru yang primary keynya berasal dari entitas pegawai dan proyek no. KTP proyek_nomor proyek_nama lama. Jam

Contoh Step 6: Tabel Departemen_Lokasi Dari atribut muti valued lokasi akan dibuat tabel baru yang skemanya sebagai berikut dep_nomor dep_nama Lokasi
- Slides: 49