PEMILAHAN KOMPETENSI KLINIS DAN JENJANG KARIR PERAWAT Pengembangan
PEMILAHAN KOMPETENSI KLINIS DAN JENJANG KARIR PERAWAT
Pengembangan Jenjang Karir Perawat Permenkes 40 tahun 2017 Keberhasilan pemberian asuhan keperawatan oleh perawat yang menempati 1/3 dari keseluruhan tenaga kesehatan di Indonesia. Perlu didukung oleh mekanisme upaya peningkatan profesionalisme perawat pengembangan karir perawat. Pengembangan karir perawat merupakan suatu perencanaan dan penerapan rencana karir yang dapat digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan keahliannya, serta menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai dengan kemampuan dan potensi perawat. Karir perawat disusun untuk pencapaian keunggulan asuhan yang dimiliki perawat dan partisipasi untuk mencapai kompetensi sesuai dengan level karir (Baucom, Hibbert, Sigler, Fanning, & Sandoval, 2012).
Con’t Pengembangan jenjang karir Ø Dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme Ø Dapat meningkatkan pelayanan profesional perawat. Jenjang karir : Tingkatan kompetensi untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang akuntabel dan etis sesuai batas kewenangan.
Con’t Nelson, Sassaman, dan Phillips (2008) mengemukakan bahwa: Ø Program jenjang karir perawat dirancang untuk menginspirasi dan menghargai keunggulan klinis yang dimiliki. Ø Pengembangan karir perawat dalam konteks penghargaan dapat berupa penghargaan level kompetensi dan kewenangan yang lebih tinggi penghargaan material sesuai tingkatan level karir dari setiap jenjang karir profesional. Ø Perawat profesional ampu berpikir rasional, mengakomodasi kondisi lingkungan, mengenal diri sendiri, belajar dari pengalaman dan mempunyai aktualisasi diri sehingga dapat meningkatkan jenjang karir profesinya.
4 Pengembangan karir profesional perawat yaitu: Ø Perawat Klinis (PK) yaitu, perawat yang memberikan asuhan keperawatan langsung kepada klien sebagai individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Ø Perawat Manajer (PM) perawat yang mengelola pelayanan keperawatan di sarana kesehatan, baik sebagai pengelola tingkat bawah (front line manager), tingkat menengah (middle management), maupun tingkat atas (top manager). Ø Perawat Pendidik (PP) yaitu, perawat yang memberikan pendidikan kepada peserta didik di institusi pendidikan keperawatan Perawat Peneliti/Riset (PR) Ø Perawat Peneliti/Riset (PR) yaitu, perawat yang bekerja di bidang penelitian keperawatan/kesehatan.
Masing-masing pengembangan karir perawat di Rumah Sakit maupun Pelayanan Primer memiliki 5 (lima) level yaitu, level I sampai dengan level V. Jalur perawat klinis memungkinkan peralihan jalur karir ke Perawat Manajer, Perawat Pendidik, atau Perawat Riset. Peralihan jalur karir akan diatur dalam pedoman yang terpisah dari pedoman ini
Jenjang Karir Perawat Profesional Indonesia
Kompetensi dapat didefinisikan sebagai: “Keadaan memiliki pengetahuan, penilaian, keterampilan, energi, pengalaman, dan motivasi yang diperlukan untuk menanggapi secara memadai tuntutan tanggung jawab profesional seseorang” (Roach, 1992). Kompetensi adalah kemampuan individu/orang perorangan untuk mengerjakan suatu tugas/pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap, sesuai untuk kerja yang dipersyaratkan. Syandar kompetensi merupakan pernyataan mengenai pelaksanaan tugas/pekerjaan di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil keluaran (output): Ø Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja. Ø Tingkat kesempurnaan pelaksanaan yang diharapkan dari pekerja Ø Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada tingkat yang diharapkan. (SKKNI, 2007)
Kerangka kompetensi? Seorang perawat adalah kompeten ketika mereka memiliki keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk praktek profesional yang sah, aman dan efektif tanpa pengawasan langsung. Terdapat tiga model kompetensi secara luas: Ø Apa yang orang perlu capai → hasil (standar) model Ø Apa yang orang perlu miliki → model pendidikan Ø Seperti apa orang-orang yang terlibat didalamnya → model kompetensi pribadi.
Tujuan Kerangka Kompetensi Sebagai alat bagi individu perawat untuk menilai kompetensi dan kebutuhan pelatihan mereka sendiri Sebagai sistem penilaian formal untuk menilai kompetensi dan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan Sebagai alat untuk merencanakan jalur/ jenjang karier individu perawat Sebagai metode pengembangan program baru yang komprehensif bagi staf baru Sebagai kerangka kerja untuk pengembangan portofolio individu Sebagai informasi bagi perawat dalam mempertimbangkan karir di bidang praktek opthalmic
Manfaat Kerangka Kompetensi Bagi perawat: Memberikan standar perawatan yang tinggi secara konsisten Mengidentifikasi tingkat latihan perawat maupun rencanakan karir yang lebih terstruktur Menentukan pendidikan dan pengembangan yang tepat untuk membantu perawat menyadari potensi yang dimiliki secara lebih efektif Memperoleh peluang untuk mempengaruhi arah keperawatan. Bagi tenaga medis: Model untuk memastikan standar perawatan yang tinggi secara konsisten Memberikan wawasan yang lebih jelas tentang keahlian dan kompetensi staf. Misalnya, untuk menilai evaluasi pada manajemen risiko. Bagi pasien dan masyarakat: Standar perawatan pasien yang tinggi secara konsisten Peningkatan efektivitas untuk penyediaan layanan Akses dan pilihan yang lebih baik untuk penyediaan perawatan.
Menilai Kompetensi Pastikan bahwa Anda memahami apa yang diminta terkait pernyataan kompetensi dari Anda Tinjau semua pekerjaan yang ada yang dapat digunakan tanpa menambahkan atau menguranginya Identifikasi apakah bukti yang ada sudah sesuai. Contohnya, jika Anda menghadiri satu pelatihan misal pelatihan BHD, tetapi belum mempraktekkannya. Sertifikat Anda sendiri tidak akan menunjukkan bukti kompetensi, maka Anda harus membuat pengaturan untuk praktik yang disupervisi. Namun, jika Anda telah menjalani pelatihan, dan memiliki bukti praktek yang supervisi, bukti ini sudah cukup Pertimbangkan apa lagi yang mungkin perlu Anda lakukan dalam mengembangkan bukti. Apakah Anda akrab dengan model reflektif? Apakah seseorang memberi Anda umpan balik tentang latihan Anda? Apakah Anda memiliki kebutuhan perkembangan lebih lanjut dan sudahkah Anda mempertimbangkan bagaimana Anda dapat mengatasinya? Berpikir tentang bagaimana menggunakan bukti yang mencakup beberapa kompetensi. Misalnya, satu studi kasus dapat menunjukkan bahwa Anda telah menggunakan berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam merawat pasien.
Apa bukti kompetensi? Observasi dan analisis kritis dari praktik sehari-hari Tinjauan dan catatan audit Presentasi kasus Observasi, pemeriksaan klinis terstruktur (OSCEs) Kutipan dari buku harian reflektif, dengan penilaian mandiri kompetensi, mengidentifikasi kebutuhan pengembangan dan rencana aksi Kesaksian kontribusi individu terhadap praktik keperawatan, seperti koordinasi manajemen perawatan untuk individu atau sekelompok pasien Kontribusi aktif untuk kelompok kebijakan, mengembangkan atau merevisi pedoman, standar atau audit Bukti perubahan atau manajemen proyek Sertifikat kehadiran dan evaluasi dari suatu pelatihan atau kursus Demonstrasi berbasis bukti dengan literatur yang mendukung, protokol, dll
Con’t Perencanaan, pengiriman dan evaluasi sesi pengajaran Peninjauan kinerja individual Proses umpan balik 360 derajat Portofolio pengembangan pribadi dan profesional Keterlibatan aktif dalam pengawasan klinis, bimbingan dan pertemuan multidisipliner Kemampuan dibuktikan untuk bekerja sama dengan tim multidisiplin dan lembaga eksternal Kontribusi yang relevan untuk diskusi lisan tentang perawatan pasien yang sesuai untuk tingkat individu Kontribusi terhadap dokumen lokal atau nasional, atau jurnal tentang pelayananan, pendidikan, dll Memimpin atau berkontribusi terhadap jurnal ilmiah atau sesi pengajaran dan pembelajaran di tempat lain Dokumentasi tertulis tentang perawatan pasien yang sesuai untuk tingkat individu.
Diagram Tingkat Praktek Klinis
Diagram Kompetensi Perawat Mata
Pemilahan Kompetensi Klinis dan Jenjang Karir Perawat di PMN RS Mata Cicendo Bandung Area/Ranah Kompetensi Perawat (3 Ranah) Penyusunan kompetensi perawat didasarkan pada tiga ranah kompetensi yang mencakup : Ø Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya Ø Manajemen dan Pemberian Asuhan Keperawatan Ø Pengembangan Profesional, Personal dan Kualitas
Kompetensi Perawat di PMN RS Mata Cicendo Perawat Klinik III Perawat Klinik IV Perawat Klinik V
DESKRIPSI LEVEL PERAWAT KLINIK NO 1 1 1 Level , Batasan dan Persyaratan Perawat Klinik I Batasan : Jenjang perawat klinik dengan klemampuan melakukan asuhan keperawatan dasar dengan penekanan pada keterampilan teknis keperawatan dibawah bimbingan Persyaratan: 1. Memiliki STR&SIPP 2. Memiliki setifikat Pra klinik/tahap magang 3. Pengalaman praktik di semua area kerja selama 1600 jam setara 1 tahun praktik. 4. Memiliki kompetensi PK 1 5. Memiliki sewrtifikat kompetensi tambahan 2 2 Perawat Klinik II Batasan: Jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan keperawatan holistic pada klien secara mandiri dan mengelola klien secara tim serta memperoleh bimbingan untuk penanganan masalah lanjut/ kompleks diarea praktik keperawatan Persyaratan: 1) Memiliki sertifikat PK I 2) Pengalaman praktik di semua area kerja selama 1600 s/d 3200 jam setara 1 s/d 2 tahun praktik. 3) Memiliki kompetensi PK II 4) Memiliki sertifikat kompetensi tambahan
Con’t 3 Perawat Klinik III Batasan: Jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan keperawatan komprehensif pada area spesifik dan mengelola unit keperawatan serta mengembangkan pelayanan keperawatan berdasarkan bukti ilmiah dan melaksanakan pembelajaran klinis Persyaratan: 1) Memiliki sertifikat PK II 2) Pengalaman praktik di unit spesifik, selama 1600 s/d 3200 jam setara 1 s/d 2 tahun praktik. 3) Memiliki kompetensi PK III 4) Memiliki sertifikat kompetensi tambahan kekhususan 4 Perawat Klinik IV Batasan: Jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan keperawatan pada masalah klien yang kompleks di area spesialistik dengan pendekatan tata kelola klinis secara interdisiplin, multidisiplin, melakukan riset untuk mengembangkan praktek keperawatan serta mengembangkan pembelajaran klinis Persyaratan: 1) Memiliki sertifikat PK III 2) Pengalaman praktik di unit spesialisasi selama 1600 s/d 3200 jam setara 1 s/d 2 tahun praktik. 3) Memiliki kompetensi PK IV 4) Memiliki sertifikat kompetensi spesialisasi
Con’t 5 Perawat Klinik V Batasan: Jenjang perawat klinik dengan kemampuan memberikan konsultasi klinis keperawatan pada area spesialistik, melakukan tata kelola klinik secara transdisiplin, melakukan riset klinik untuk mengembangkan praktik profesi dan kependidikan keperawatan Persyaratan: 1) Memiliki sertifikat PK IV 2) Pengalaman praktik di unit spesialisasi 1600 s/d 3200 jam setara 1 s/d 2 tahun praktik. 3) Memiliki kompetensi PK V 4) Memiliki sertifikat kompetensi spesialisasi, subspesialis dan konsultan
Mekanisme Jenjang Karir Profesional Perawat Baru di PMN RS Mata Cicendo Bandung Rekruitmen dan seleksi Orientasi Assesmen Kompetensi Pra konsultasi Kredensialing PK I Pemberian Penugasan Klinik PK I Penugasan Kerja Kenaikan Tingkat Penjenjangan Klinik
Implementasi Jenjang Karir Perawat Baru Rekrut men dan seleksi Proses magang selama 1 tahun - Orienta si Umum Orientasi Khusu s Bidang Keperawat an Assessmen Kompeten si : • Usulan • Prakonsult asi • Assesmen • Banding • Hasil Assesmen Kredensia ling Komite Keperawat an Pemberi an penugas an klinik Direktur Rumah Sakit Bidang Keperawat an Skema 4. 1 Implementasi Jenjang Karir Perawat Baru Penugas an kerja sesuai dengan area praktikn ya Bidang Keperawat an KENAIKA N JENJANG
Mekanisme Jenjang Karir Profesional Perawat Lama di PMN RS Mata Cicendo Bandung Pemetaan (Mapping) Assemen kompetensi Kredensialing Perawat sesuai Penjenjangan Karirnya (PK I, III, IV, dan V). Pemberian Penugasan Klinis bagi PK I, III, IV dan V Penugasan Kerja sesuai dengan Area Praktiknya Kenaikan Tingkat Penjenjangan Klinik.
Implementasi Jenjang Karir Perawat Lama Pelaksanaa n pendidikan berkelanjut an Mapping Penempa tan Perawat sesuai Area Praktik Bidang keperaw atan ASSES MEN KOMPET ENSI Proses Kreden sial Bidang keperaw atan Komite Keperaw atan Pember ian Penuga san Klinis Direktur RS Penuga san kerja sesuai area praktik nya Bidang keperaw atan • Pelaksanaa n Askep • Monitorin g kompetensi • Monitorin g penerapan etik dan disilpin profesi • Supervisi Klinik • Monitoring indikator mutu keperawatan klinik • Monitoring indikator kinerja individu Kenaikan Penjenjan gan Karir Bidang keperaw atan
Diagram Kompetensi Perawat Mata
Proses Penyusunan Kompetensi Perawat Mata PMN RS Mata Cicendo Workshop I: Pengembangan Pelayanan Rumah Sakit Khusus Mata (Kemkes) Workshop II: Evaluasi Workshop I Identifikasi Potensi Pelayanan Keperawatan dalam Rangka Pengembangan Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Khusus Mata Workshop III : Komite Keperawatan Penyusunan Kebijakan, pedoman, panduan terkait Komite Keperawatan, Identifikasi kompetensi berdasarkan Area Kerja , Pemetaan Perawat, FGD masing-masing area kerja berdasarkan area kerja Penyempurnaan identifikasi kompetensi Pleno hasil FGD masing-masing area kerja Kompetensi Perawat Mata Rumah Sakit Mata Cicendo yang dibagi dua pada Anak dan Dewasa berdasarkan area kerja masing-masing.
FGD RKK Rawat Jalan
FGD RKK Kamar Bedah dan Lasik
TERIMA KASIH
- Slides: 30