PEMETAAN HUBUNGAN SAINS DAN AGAMA DALAM PERSPEKTIF KEMANUSIAAN
PEMETAAN HUBUNGAN SAINS DAN AGAMA DALAM PERSPEKTIF KEMANUSIAAN Husain Heriyanto 1 12/2/2020
Introduction n Sampai hari ini pandangan-dunia saintifik telah mengkonstitusi tantangan terhadap pemahaman kita tentang alam, manusia dan Tuhan –yang awalnya mungkin mengancam (pandangan keagamaan) namun berpotensi kreatif. Kredibilitas semua agama tengah dipertaruhkan di bawah pengaruh: pemahaman baru tentang dunia alamiah. Tantangan sains terutama ditujukan terhadap teologi, yang berkaitan dengan artikulasi dan justifikasi pernyataan-pernyataan agama mengenai Tuhan dan hubungan Tuhan dengan alam dan manusia. (Arthur Peacocke) 12/2/2020 2
n n teknik pengkloningan seekor domba, muncul beragam reaksi dan tanggapan dari pelbagai kalangan, terutama kaum beragama terdapat dua pertimbangan utama alasan penolakan mereka, yaitu pertimbangan teologis dan pertimbangan etis 12/2/2020 3
Pertimbangan Teologis dan Etis Pertimbangan teologis mengacu kepada kekhawatiran akan bakal terlibatnya manusia dalam wilayah sakral yang merupakan privilege Tuhan, yaitu wilayah penciptaan; manusia seakan merebut pekerjaan Tuhan dalam menciptakan makhluk. Nya. Sedangkan pertimbangan etis mengingatkan bahwa praktek penduplikatan atau pemfotokopian manusia itu menjatuhkan martabat manusia sebagai makhluk yang mulia, makhluk spritual, khalifah Tuhan l penentangan sementara umat beragama terhadap evolusi berpusat pada masalah penciptaan l 12/2/2020 4
Sains menentang Agama? u u u “kecemburuan ilahiah” pertimbangan etis dan kemanusiaan seperti menjaga kemuliaan martabat manusia sejenis reaksi negatif, dalam bentuk yang sebaliknya, juga ditunjukkan oleh sementara saintis terhadap agama 12/2/2020 5
o Keith Ward juga mendedah prasangka irasional ilmuwan ateis yang sering provokatif terhadap pandangan teistik dengan “kedok berpikir ilmiah” o mengacaukan pengertian-pengertian teologis sekedar untuk sekedar mengolok-olok pandangan teistik 12/2/2020 6
Richard Dawkins: “iman” sebagai “kepercayaan buta, tanpa pikiran, bahkan merupakan virus pikiran” 12/2/2020 7
TABEL 1. EMPAT TIPOLOGI HUBUNGAN SAINS DAN AGAMA (IAN G. BARBOUR) TIPOLOGI KONFLIK INDEPENDENSI DIALOG INTEGRASI MODUS SAINS MATERIALISME, SAINTISME, ATEISME DOMAIN “BAGIMANA”, BAHASA ILMIAH: EKSPLANASI PERAN SUBYEK, PARADIGMATIS ORGANISME HOLISTIK, ALAM SBG. PERISTIWA MODUS AGAMA LITERALISME, TEOVOLUNTARISME, TEOLOGI ORTODOKS DOMAIN “MENGAPA”, BAHASA RELIGIUS: MAKNAWI DISTANSEIASI TEKS TEOLOGI RASIONAL THEOLOGY OF NATURE EVOLUSI, KEBERMULAAN KOSMOS INSTRUMENTALIS, MAKNA SIMBOLIK PENCIPTAAN KONSEP INFORMASI, KOMPLEKSITAS ISU-ISU POKOK 12/2/2020 TEO-PROSES, PANENTEISM DESAIN EVOLUSI, HOLISME KUANTUM, PRINSIP ANTROPIK 8
Pendekatan Konflik l konflik antara sains dan agama terjadi terutama antara penganut materialisme ilmiah dalam sains dan penganut literalisme biblikal dalam pemahaman agama 12/2/2020 9
Pendekatan Independensi l l kesadaran akan perbedaan metodologi yang digunakan oleh sains dan agama sehingga tidaklah tepat merambah atau melakukan judgement terhadap masing-masing wilayah yang berbeda Mengacu kepada language game pemikiran pragmatisme-instrumentalistik pertimbangan pragmatis 12/2/2020 10
Pendekatan Dialog l lebih melihat adanya kesamaan-kesamaan di antara keduanya adalah upaya pemahaman terhadap realitas yang merupakan sumber pengetahuan bagi sains dan agama Ada kesejajaran metodologis dan konseptual dalam sains dan agama 12/2/2020 11
Pendekatan Integrasi l l Integrasi mesti melakukan penyelidikan mengenai kedalaman makna realitas itu sendiri. Jika Steven Weinberg berkata “kemanusiaan adalah kesendirian di tengah alam semesta yang tak bermakna”, maka Prinsip Antropik ini seakan menyambut senandung filsufpenyair M. Iqbal, “Wahai Insan, kaulah bunga alam semesta. ” 12/2/2020 12
TABEL 2. HUBUNGAN PERSPEKTIF DAN TIPOLOGI PERSPEKTIF TIPOLOGI ONTOLOGI EPISTEMOLOGI METODOLOGI ANTROPOLOGI INTEGRASI DIALOG INDEPENDENSI KONFLIK 13 12/2/2020
Richard Dawkins Dalam semesta yang buta terhadap gaya fisika dan replikasi genetis, sebagian orang sengsara, dan sebagian yang lain bahagia. Tidak ada keadilan. Alam semesta yang kita amati benar-benar mempunyai sifat-sifat yang mencerminkan tanpa desain, tanpa tujuan, tanpa kejahatan, dan tanpa kebaikan. Tidak ada yang lain kecuali ketakpedulian, kebutaan dan tak berperasaan 14 12/2/2020
Claude Levi-Strauss l Alam hanya bermakna dalam hubungannya dengan manusia. Namun, manusia itu sendiri kini telah kehilangan makna 15 12/2/2020
Heisenberg Teori kuantum mengingatkan kita kepada kebijaksanaan kuno bahwa ketika mencari keharmonisan dalam kehidupan, seseorang hendaklah jangan melupakan bahwa dalam drama eksistensi, kita sendiri adalah pemain dan penonton sekaligus 16 12/2/2020
Tinjauan Kritis l l Pertama, pemetaan beragam pandangan ke dalam empat tipologi nampaknya belum memiliki pijakan yang jelas atau lebih tepatnya belum memiliki kerangka epistemologis untuk membuat pemetaan itu Kedua, dikarenakan tidak jelasnya kerangka pemetaan itu, maka akan kita temui kesulitan pemilahan secara kategoris terhadap isu-isu menyangkut relasi sains-agama, dan karenanya sangat mungkin terjadi tumpang tindih pandangan 17 12/2/2020
Pemetaan Relasi Sains-Agama l l l Sungguh ganjil memang mengapa manusia sebagai subyek utama wacana relasi sains-agama ini kurang mendapat perhatian yang semestinya Steve Fuller: manusia telah menjadi spesies yang terancam punah (endangered species) dalam sains dan agama. sains modern, pada hakekatnya, lebih mengancam eksistensi manusia daripada eksistensi Tuhan Manusia telah mengalami reifikasi (pembendaan, pengobyekan) dan alienasi (keterasingan diri). 18 12/2/2020
Tipologi Barbour dalam Hermeneutika Humaniora l l l tipologi Konflik terkait erat dengan rendahnya kesadaran kemanusiaan sebagai subyek, baik pada kaum saintisme maupun kaum literalisme Tipologi Independensi juga berhubungan erat dengan modus pandangan kemanusiaan, yaitu pandangan yang berwatak pragmatis Tipologi Dialog mencerminkan hadirnya kesadaran manusia sebagai subyek yang menentukan 19 12/2/2020
Barbour (cont’d) l l Tipologi Integrasi, tentu saja, lebih menyadari lagi peran penting manusia sebagai subyek yang mengkonstitusi pandangan-dunia dan pemahaman-pemhaman terhadap Tuhan, alam, dan diri mereka sendiri sungguh beralasan bila kita memasukkan wacana relasi sains dan agama ini ke dalam strategi kebudayaan, proyek emansipasi manusia, dan agenda transformasi sosial 20 12/2/2020
Tabel 3. Interaksi Tipologi Barbour Dengan Tingkat Partisipatif Subyek 12/2/2020 TIPOLOGI ASUMSI EPISTEMOLOGIS KONFLIK INDEPENDENSI DIALOG INTEGRASI REALISME-NAIF, OBYEKTIVISME INSTRUMENTALIS, PRAGMATIS REALISME-KRITIS, KONSTRUKTIF-REALISME-KRITIS, HOLISTIK-ORGANIS TINGKAT PARTISIPATIF SUBYEK PASIF, REIFIKASI PASIF, NETRAL AKTIF DAN MENGAKTIFKAN 21
- Slides: 21