PEMEROLEHAN BAHASA AUD OLEH CHAIRUNNISA M PD SEMINAR
PEMEROLEHAN BAHASA AUD OLEH: CHAIRUNNISA, M. PD. SEMINAR INTERNASIONAL RABU, 06 DESEMBER 2017 MITRA HOTEL BANDUNG
Hakekat Pemerolehan Bahasa Pemerolehan atau acquisition: proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural pada waktu dia belajar bahasa ibunya (Dardjowidjojo 2008: 225) Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa: proses penguasaan bahasa yang dilakukan seseorang secara tidak sadar, implisit, dan informal. (Maksan 1993: 20) Suatu bahasa yang digunakan tanpa kualifikasi untuk proses yang menghasilkan pengetahuan bahasa pada penutur bahasa. Maksudnya seorang penutur bahasa yang dipakainya tanpa terlebih dahulu mempelajari bahasa tersebut
Lanjut Pemerolehan bahasa mengacu pada penguasaan bahasa secara tidak disadari dan tidak terpengaruh oleh pengajaran bahasa tentang sistem kaidah dalam bahasa yang dipelajari (Huda, 1987: 1) Pemerolehan bahasa: proses yang berlangsung di dalam otak kanak-kanak ketika ia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya.
Proses Pemerolehan Bahasa Pemerolehan bahasa ada dua, yaitu: 1. Pemerolehan bahasa pertama first laguage acquisition yang biasa disebut dengan bahasa ibu atau B 1 2. Pemerolehan bahasa kedua second language acquisition yaitu kajian tentang bagaimana pembelajaran mempelajari sebuah bahasa lain setelah dia memperoleh bahasa ibunya. Jadi Pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa pertama Pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua
Ada 2 proses yang terjadi ketika seorang anak memperoleh bahasa pertama yakni: 1. Proses kompetensi: proses penguasaan tata bahasa (fonologi, morfologi, sisntaksis, dan semantik) secara tidak sadar. Sejak lahir 2. Proses Performansi: kemampuan anak menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Proses ini ada dua : - Proses pemahaman: melibatkan kemampuan mengamati atau mempersepsi kalimat-kalimat yang didengar - Proses penerbitan : melibatkan kemampuan menghasilkan kalimat-kalimat sendiri.
Tahap Pemerolehan Bahasa 1. Vokalisasi bunyi (Fonologi) - Mengeluarkan bunyi-bunyi dalam bentuk teriakan, rengekan, dekur - Celoteh: ujaran yang memiliki suku kata tunggal , misalnya: K – V : “mu” dan “da” KV –KV: “Papapa mamama bababa” - Secara gradual berubah menjadi: dadi, dida, tita, dita, mama, mami
Tahap permulaan pemerolehan bahasa 1. Menghilangkan konsonan akhir blumen bu, boot bu 2. Mengurangi kelompok konsonan menjadi segmen tunggal; batr bate, bring bin 3. Menghilangkan silabel yang tidak diberi tekanan: Kunci ti, semut emut 4. Reduplikasi silabel yang sederhana Pergi gigi , nakal kakal
Lanjut 2. Tahap satu kata atau holofrastis (sintaksis) - Anak mulai mrnggunakan serangkaian bunyi berulang-ulang untuk makna yang sama - Anak mengerti bunyi ujaran berkaitan dengan makna dan mulai mengucapkan kata pertama - Contoh 1: “mam” saya minta makan - “ pa” saya mau papa ada di sini - “ ma” saya mau mama ada di sini - Contoh 2: “Di mau buk” “Di” Untuk Dodi “mau” untuk mau “ buk” untuk bubuk
Lanjut 3. Tahap dua kata, satu frasa - Anak sudah mulai berpikir “subyek + predikat” - Terdiri dari kata benda + kata benda “Tio mainan” = Tio sedang bermain dengan mainan - Terdiri dari kata sifat + kata benda “ kotor pinying” = Piring ini kotor “ Liat tupu” = Ayo liat kupu-kupu “etsa nani” = Echa mau nyanyi 4. Ujaran Telegrafis Anak mampu membentuk kalimat dengan mengurutkan bentuk dengan benar “ kucing makan ikan di atas meja” “ Saya tadi beli kunci di pasar, tapi di mana ya” “ Dia menyanyi dengan merdu”
Teori pemerolehan bahasa Teori utama tentang bagaimana manusia memperoleh bahasa pertamanya yakni: Nativist Theory: bahwa manusia memeperoleh bahasanya secara alami. Terkenal(hipotesis nurani ) leneberg dan chomsky. Hipotesis nurani lahir dari sebuah pertanyaan, sebenarnya alat apa yang digunakan anak dalam memperoleh bahasanya. hipotesis adalah sbb: a) Semua anak normal akan memperoleh bahasa ibunya asalkan dia dikenalkan dengan bahasa iitu. b) Pemerolehan bahasa tidak ada hubungan nya dengan kecerdasan c) Kalimat yang digunakan anak cenderung tanpa menggunakan gramatikal, tidak lengkap dan jumlahnya sedikit. d) Hanya manusia yang bisa berbahasa. e) Perkembangan bahsa anak sejalan dengan perkembangan lain. f) Srtuktur bahsa sangat rumit, komoleks dan istimewa.
Lanjut Learning teory : pemerolehan bahasa melalui proses mempelajari. harvard B. f Skiner, toko behaviorisme yang menyatakan bahasa adalah perilaku verbal. Behaviorisme aliran psikologi yang mempelajari tentang perilaku yang nyata yang bisa diukur secara objektiv. Blomfeed pikirn pokok behaviorisme dalam analisis bahasa sebagai berikut: Ø Bahasa adalah bentuk dari tingkah laku fisik. Ø Orang harus bisa membedakan antara sesuatu yang mendahului bahasa, bahasa dan peristiwa yang mengikuti bahasa. Ø S r s R r : merupakan respon pengganti s : merupakan stimulus pengganti Ø Bloom Field lebih menekankan proses mekanisme bahasa bukan proses mentalisme.
Kontroversi antara Nurture dan Nature Pemerolehan bahasa bersifat nurture: ditentukan oleh alam lingkunagan. Menurutnya manusia dilahirkan seperti tabula rasa , Pelopor Skinner. Penelitiannya tentang tikus memperoleh pengetahuan dengan operant conditioning S – R Pemerolehan bahasa bersifat nature: dibekali sebuah alat Piranti Pemerolehan Bahasa bersifat universal. Anak memperoleh bahasa seperti dia memperoleh kemampuan untuk berdiri dan berjalan. Baik Nurture maupun Nature diperlukan untuk pemerolehan bahasa.
Bahasa Ibu Versus Bahasa Sang Ibu Bahasa Ibu: bahasa pertama yang dikuasai atau diperoleh anak. Bahasa sang ibu: bahasa yang dipakai oleh orang dewasa pada waktu berbicara dengan anak yang sedang dalam proses memperoleh bahasa ibu. Ciri bahasa Ibu: 1. Kalimat umumnya pendek 2. Nada suara umumnya tinggi 3. Intonasinya agak berlebihan 4. Laju ujaran agak lambat 5. Banyak redundansi 6. Banyak memakai kata sapaan
Faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa 1. Faktor biologi : Potensi alami bekerja secara otomatis, potensi yang terkandung dalam perangkat biologis dengan istilah Piranti Pemerolehan Bahasa (PPB) /LAD. Dengan ini anak mencapai sistem suatu bahasa terdiri atas subsistem fonologi, tata bahasa, kosa kata, dan pragmatik serta menggunakannya dalam berbahasa Perangkat biologis mempengaruhi kemampuan bahasa anak ada 3: otak, (sistem syaraf pusat), alat dengar, dan alat ucap.
Lanjut 2. Faktor Lingkungan Sosial ○ Bahasa didapat dalam lingkungan yang menggunakan bahasa ○ Lingkungan sosial tempat anak tinggal dan tumbuh ○ Konsep lingkungan sosial mengacu kepada berbagai perilaku berbahasa setiap individu Pemakaian bahasa memiliki 2 hal penting: - Menguasai sistem atau aturan bahasa yang digunakan - Memahami dan menguasai aturan sosial penggunaan bahasa itu
Lanjut Cara sosial memberikan dukungan pada anak dalam belajar bahasa: ◊ Bahasa semang(motheresse) Penyederhanaan bahasa oleh orang tua atau orang dewasa ketikaa berbicara dengan banyi/anak kecil, contoh: “ Ciapa ni ? Mau mimi iya? Bentar ya!” ◊ Parafrase Pengungkapan kembali ujaran dengan cara berbeda. Contoh kalimat pertanyaan menjadi kalimat pertanyaan , misalnya: Anak : “Cuuccuu!” Ibu : “ Oh Cucu, chayang? ” (Oh, susu, sayang? )
Lanjut ◊ Menegaskan kembali (echoing) Mengulang apa yang dikatakan anak, pada saat tuturannya tidaak lengkap tidak sesuai yang dimaksud, misalnya: Anak : “Ma ini!” sambil memegang. Mukanya seperti senang. Ibu : “ Oh boneka , Ayu senang boneka? Diambil saja, nanti dibayarkan!” Anak : “Iya!” ◊ Memperluas (expanding) Mengungkapkan kembali apa yang dikatakan anak dalam bentuk kebahasaan yang lebih kompleks
Lanjut ◊ Menamai (Labeling) Mengidentifikasikan nama-nama benda. Bisa dalam bentuk banda sebenarnya atau benda tiruan (realita), gambar, permainan kata dll. ◊ Penguatan (reinforcement) Menanggapi atau memberi respon positif atas perilaku anak-anak, misalnya: memuji, tepuk tangan, dan memberi jempol. ◊ Pemodelan (modelling) Contoh berbahasa yang dilakukan orang dewasa.
Lanjut 3. Faktor intelegensi Kemampuan anak dalam berpikir atau bernalar 4. Faktor Motivasi Kekuatan motivasi dapat menjelaskan kesuksesan dalam mempelajari bahasa ibunya. Sumber motivasi anak dalam berbahasa: - Motivasi intrinsik (dari dalam diri anak sendiri - Motivasi ekstrinsik (dorongan belajar dari luar)
Strategi pemerolehan bahasa AUD 1. Mengingat Ingatan akan kuat apabila penyebutan benda atau peristiwa tertentu terjadi berulang-ulang, hal ini akan membuat mengingat kata-kata tentang sesuatu sekaligus berulang-ulang pula cara mengucapkannya 2. Meniru Strategi meniru sangat penting bagi anak dalam belajar berbahasa. Strategi peniruan akan menjadi model yang memberikan masukan kebahasan pada anak sangat mempengaruhi corak bahasa yang baik. Sebaliknya, apabila modelnya kurang baik maka versi bahasa yang kurang baik itulah yang akan dipelajarinya
Lanjut 3. Mengalami langsung Kegiatan berbahasa dalam konteks yang nyata. Anak menggunakan bahasanya ketika berkomunikasi dengan orang lain ataupun sewaktu sendirian 4. Bermain sangat penting untuk mendorong pengembangan kemampuan berbahasa anak. Misalnya ketika bermain peran sebagai orang dewasa.
Ragam pemerolehan bahasa 1. Berdasarkan bentuk: - Pemerolehan bahasa pertama - Pemerolehan bahasa kedua - Pemerolehan bahasa ulang 2. Berdasarkan urutan: - Pemerolehan bahasa pertama - Pemerolehan bahasa kedua 3. Berdasarkan jumlah: - Pemerolehan sat bahasa - Pemerolehan dua bahasa
Lanjut 4. Berdasarkan media: - Pemerolehan bahasa lisan - Pemerolehan bahasa tulisan 5. Berdasarkan keaslian: - Pemerolehan bahasa asli - Pemerolehan bahasa asing
- Slides: 23