PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI MENUJU PENDIDIKAN TINGGI YANG BERKUALITAS
PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI MENUJU PENDIDIKAN TINGGI YANG BERKUALITAS Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, M. Hum. Inspektur Jenderal Kemenristekdikti Disampaikan dalam Peningkatan Pengawasan dan Tata Kelola Perguruan Tinggi bagi Pendidikan Tinggi Swasta 1 1 Palembang, 30 November 2016
UU NO 12/2012 TENTANG PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI MENGISYARATKAN (UU DIKTI – UU PT) ADANYA 2 PENYELENGGARA PT 1. Pemerintah PTN : (PTN Satker Biasa, PTN BLU, PTN BH) 2. Masyarakat, Yayasan (Perkumpulan / Bentuk lain menghasilkan Nirlaba) Perguruan Tinggi Swasta PTS (Koperties 14 Koordinator di Indonesia) 4
1. ATURAN 2. PENYELENGGARA 3. MASYARAKAT • UU 12/2012 UU Dikti • Permendikbud 49 Th 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) • Permendikbud 95 th 2014 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN serta Pendirian, Perubahan dan Pencabutan Ijin PTS • Yayasan • Pimpinan Universitas • Pimpinan Fakultas/Prodi • Umum • Alumni dan Mahasiswa 5
Pendidikan Tinggi Dilarang Melakukan Pelanggaran * Akhir November 2015 ada 243 PTS dinyatakan non-aktif 6
Kesehatan Pendidikan Tinggi SEHAT IDEALISM E • Para pemangku kepentingan pada PTS berorentasi untuk mencerdaska n kehidupan bangsa bukan mengejar keuangan materiel (profit orientit) SEHAT ORGANISA SI • Yayasan • Rektorat • Dekanat • Senat • Mahasisw a • Alumni, dll SEHAT FINANSIA L • Tidak hanya mengandalkan pada penerimaan dari Mahasiswa tapi mendukung kerjasama dengan Dunia usaha dan Industri • Membentuk usaha lain yang sah • Dan lain-lain SEHAT CITIVITAS AKADEMIK • Dosen : S 3, S 2, Profesor diutamakan • Mahasiswa : Input, proses dan Output • Tenaga kependidikan profesional pada bidangnya • Alumni punya peran dalam pembangun an bangsa MASYARAKA T • Menjadi Rujukan dan tempat menitipkan mahasiswa atau anak muda untuk meraih masa depan yang lebih cermalang PENDIDIKAN TINGGI BERKUALITAS 7
NASIONAL AKREDITASI (Institusi, Fakultas, Prodi) INTERNASIONA L 8
A NASIONAL BAN Internasion al B C UU No. 12/2012 Memungkinkan adanya Badan Akreditasi diluar BAN. LAM (Lembaga Akreditasi Mandiri) Misalnya : LAM PT. Kes. 9
POSISI RISTEK DAN IPTEK NASIONAL Perbandingan Jumlah Paten Indonesia dengan beberapa negara ASEAN di USPTO 2005 -2014 Sumber: Scimago, 2016 Publikasi Internasional Indonesia dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN, 1996 -2014 Sumber: Scimago, 2016 INDIKATOR IPTEK Publikasi Internasional: Indonesia < Thailand < Singapore < Malaysia Jumlah Paten USPTO: Indonesia < Thailand < Malaysia < Singapore Peringkat Paten Philipina < Vietnam < Indonesia < Thailand Peringkat Paten Terdaftar di Beberapa Negara ASIA, 2014
NUMBER OF CITATION OF SCOPUS-INDEXED PUBLICATIONS Sumber: SCIMAGO Journal Ranking (http: //www. scimagojr. com)
Kendala Dosen dalam Publikasi Internasional ØToo difficult ØI have no time ØI have no research ØI have no motivation
PER PERMASALAHAN YANG DIHADAPI PENELITI DI INDONESIA Anggaran Rendah MERUBAH PARADIGMA RISET Riset Berbasis Proses (Peneliti sibuk urusan SPJ, Kwitansi dll. ) RISET BERBASIS OUTPUT Tidak Ada Jaminan Keberlanjutan Anggaran Riset SDM Peneliti Sedikit MENUJU ERA EMAS PENELITIAN DI INDONESIA 2017
Pembinaan Perguruan Tinggi
Program Pembinaan • Pendampingan oleh Tim Pendamping Perguruan Tinggi untuk meningkatkan mutu dan menghindarkan dari pelanggaran, • Pemberian bantuan hibah pembinaan perguruan tinggi swasta, • Detasering dosen dari perguruan tinggi besar ke perguruan tinggi yang lebih kecil, • Penggunaan dosen ber-NIDK
PENDIDIKAN TINGGI BERKUALITAS = MUKIDI ? M U K I D I = MELAKUKAN PENELITIAN YANG BERKUALITAS = USAHA CIVITAS AKADEMIK KERAS = KERJA TUNTAS = INOVATIF DAN INSPIRATIF = DO’A MALAM = IKHLAS DENGAN HASIL AKHIR
2
- Slides: 26