PEMERIKSAAN CEPAT QUICK ASSESSMENT KERUSAKAN BANGUNAN GEDUNG PASCA
PEMERIKSAAN CEPAT (QUICK ASSESSMENT) KERUSAKAN BANGUNAN GEDUNG PASCA BENCANA GEMPA BUMI Tim Balai Litbang Bahan & Struktur Bangunan K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A T B A D A N P E N E L I T I A N D A N P E N G E M B A N G A N PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN J l. P a n y a u n g a n – C i l e u n y i Telp: (022) 7798393 (4 lines) - Fax: (022) 7798392 W e t a n E-mail: – K a b u p a t e n info@puskim. pu. go. id B a n d u n g 4 0 3 9 3 Website: http: //puskim. pu. go. id
Deskripsi Mata pelatihan ini akan memberikan pemahaman pelaksanaan Singkat pemeriksaan cepat struktur bangunan gedung dan rumah tinggal pasca bencana gempa bumi Indikator Hasil Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta pelatihan mampu : Belajar 1. Memahami pemeriksaan cepat kerusakan struktur gedung 1 (satu) lantai pasca bencana gempa bumi 2. Memahami pemeriksaan cepat kerusakan struktur gedung yang lebih dari 1 (satu) lantai pasca bencana gempa bumi 3. Melaksanakan pemeriksaan cepat kerusakan struktur bangunan pasca bencana gempa bumi Alokasi waktu 5 JP @ 45 menit (225 menit)
Outline • Pemeriksaan cepat kerusakan struktur bangunan gedung 1 (satu) lantai pasca bencana gempa bumi – – – • Pemeriksaan cepat kerusakan struktur bangunan gedung lebih dari 1 (satu) lantai pasca bencana gempa bumi – – – • Lingkup obyek Standar acuan Kriteria kerusakan (ringan, sedang, berat) Prosedur pemeriksaan Penentuan tingkat kerusakan Studi kasus pemeriksaan cepat kerusakan struktur bangunan gedung pasca bencana gempa bumi – – Bangunan 1 lantai Bangunan > 1 lantai
Pemeriksaan cepat kerusakan struktur bangunan gedung 1 (satu) lantai pasca bencana gempa bumi
Lingkup obyek Metode ini berlaku dengan ketentuan: 1. Bangunan dengan tinggi 1 (satu) lantai 2. Struktur gedung dinding bata terkekang (confined masonry)atau dinding bata penumpu (unreinforced masonry) 3. Fungsi bangunan : 1. 2. 3. 4. Rumah tinggal Kantor Sekolah Bangunan dengan fungsi umum lainnya
Batasan sistem struktur Unreinforced Masonry/ Ruman dinding tembok Confined masonry / Rumah dinding tembok terkekang
Standar acuan 1. Pedoman teknis rumah dan bangunan tahan gempa, Ditjen Cipta Karya PU, 2006 2. Peraturan Kepala BNPB No. 15 Tahun 2011, Pedoman Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana, BNPB, 2011 3. Building Damage States, HAZUS MH MR 4, 2002
• Kerusakan ringan Kriteria Kerusakan – Kondisi : • Retak kecil (lebar celah antara 0, 75 mm hingga 6 mm) pada dinding. • Plester berjatuhan mencakup luas yang besar • Kurang dari 30 % komponen struktur utama mengalami kerusakan. • kerusakan bagian-bagian non struktur seperti cerobong, lisplang, dsb • kemampuan struktur untuk memikul beban tidak banyak berkurang. – Penanganan cepat : • Bangunan tidak perlu dikosongkan – Penanganan jangka panjang : • Perbaikan arsitektural
Contoh foto kerusakan Atap/genteng terlepas Rusak Ringan (RR) Deskripsi Kerusakan Cek kerusakan pada komponen struktur Kaca pecah Tidak ada kerusakan/keretakan pada fondasi, kolom, balok dan rangka kuda-kuda Bangunan masih tegak berdiri, tidak miring Dinding retak namun tidak tembus, sebagian plasteran terkelupas
Contoh foto kerusakan Plasteran terkelupas Dinding retak halus Plasteran terkelupas Plafond terlepas Rusak Ringan (RR) Plasteran terkelupas Plafond terlepas
Kriteria Kerusakan • Kerusakan sedang struktur – Kondisi : • Retak besar pada dinding; retak menyebar luas di banyak tempat, seperti pada dinding pemikul beban dan kolom. • Kemampuan struktur untuk memikul beban sudah sebagian berkurang. • 30 s. d 50 % komponen struktur utama mengalami kerusakan. • Retak dengan lebar celah lebih besar dari 6 mm. – Penanganan cepat : • Bangunan perlu dikosongkan – Penanganan jangka panjang : • Restorasi dan perkuatan jika diperlukan
Contoh foto kerusakan Rangka atap /kuda-kuda rusak Rusak Sedang (RS) Deskripsi Kerusakan Cek kerusakan pada komponen struktur Plafond terlepas Dinding roboh sebagian Plaster terkelupas dalam area yang luas Ada indikasi kerusakan/keretakan pada kolom dan balok Bangunan masih tegak berdiri, tidak miring
Contoh foto kerusakan Retak tembus pada dinding, bangunan masih berdiri Kerusakan pada struktur dinding dan ampig, roboh sebagian, bangunan masih berdiri Rusak Sedang (RS) Kerusakan minor struktur, dinding roboh sebagian, penutup atap lepas, bangunan masih berdiri Struktur rusak, dinding roboh sebagian, plafon rusak dan bangunan masih berdiri Kerusakan pada struktur rangka kayu dan dinding partisi, bangunan masih berdiri Kerusakan pada struktur dinding partisi roboh, bangunan masih berdiri
Kriteria Kerusakan • Kerusakan berat struktur – Kondisi : • Dinding pemikul beban terbelah dan roboh, kegagalan komponen-komponen pengikat menyebabkan bangunan terpisah. Kira-kira lebih dari 50% komponen struktur utama mengalami kerusakan. • Bangunan menjadi sangat berbahaya. . – Penanganan cepat : • Bangunan perlu dikosongkan – Penanganan jangka panjang : • Dirobohkan atau Restorasi dan perkuatan
Contoh foto kerusakan Struktur rusak parah, bangunan miring Sambungan balok kolom rusak, sebagian besar dinding roboh. Rusak Berat (RB) Struktur kolom dan balok rusak, dinding roboh Dinding pasangan roboh, sebagian lainnya miring Struktur kolom dan balok rusak, dinding roboh sebagian
Contoh foto kerusakan Rusak Berat (RB) Struktur rusak parah, dinding roboh Struktur dan dinding rumah roboh
Kriteria Kerusakan • Kerusakan ringan non struktur – Kondisi : • Retak halus (lebar celah lebih kecil dari 0, 75 mm) pada plesteran • serpihan plesteran berjatuhan • mencakup luas yang terbatas – Penanganan cepat : • Bangunan tidak perlu dikosongkan – Penanganan jangka panjang : • Perbaikan arsitektural PUSKIM
Prosedur Pemeriksaan 1. Persiapkan peralatan yang dibutuhkan 2. Persiapkan formulir pemeriksaan 3. Amati kondisi struktur bagian luar di seluruh sisinya (depan, belakang, samping) 4. Jika memungkinkan (tidak membahayakan), amati kondisi struktur bagian interior 5. Isi formulir sesuai hasil pengamatan
Peralatan yang dibutuhkan
Formulir
Petunjuk pengisian 1. Isi identitas objek yang ditinjau, 2. sketsa denah dapat dibuat lebih lengkap di halaman terpisah
3. Secara umum, isikan potensi bahaya di sekitar objek yang dinilai baik yang telah terjadi maupun belum akibat longsor, ground failure, tsunami ataupun likuifaksi 4. Cek ketegakan bangunan, definisi miring adalah tampak jelas secara visual dan diperkuat dengan indikasi retakan/celah 5. Perkirakan % kerusakan setiap elemen struktur terhadap keseluruhan bangunan
5. Lakukan penilaian terhadap elemen non struktur secara umum 6. Isikan waktu pelaksanaan dan identitas assessor 7. Berikan catatan lainnya yang dianggap perlu
1. Lakukan pemotretan bangunan secara keseluruhan agar evaluator mendapat gambaran utuh terkait bangunan yang ditinjau 2. Potret detail kerusakan yang dianggap perlu 3. Tandai lokasi pengambilan potret pada denah yang dimaksud
Penentuan kriteria kerusakan Struktur
Pemeriksaan cepat kerusakan struktur bangunan gedung lebih dari 1 (satu) lantai pasca bencana gempa bumi
Lingkup obyek Metode ini berlaku 1. Bangunan dengan 2. Struktur gedung 3. Fungsi bangunan dengan ketentuan: lebih dari 1 (satu) lantai rangka pemikul momen : 1. Kantor 2. Sarana pendidikan (sekolah. Madrasah, pergutuan tinggi) 3. Rumah sakit 4. Bangunan dengan fungsi umum lainnya
Batasan sistem struktur Moment resisting frame with Infilled wall/ Sistem rangka pemikul momen dengan dinding pengisi
Standar acuan 1. Quick Inspection Manual for Damaged Concrete Buildings due to Earthquakes, NILIM, 2002
• Fase darurat – Pemeriksaan visual dari luar dan dalam gedung (jika memungkinkan) – Rekomendasi yang dikeluarkan : • Aman (telah diinspeksi/inspected) • Hati-hati (Limited entry) • Bahaya (Unsafe) Pemeriksaan gedung pasca gempa Rekomendasi sementara penanganan bangunan – Umumnya 1 – 2 minggu (tergantung luasan dan level kerusakan akibat gempa) Gempa Padang 2009
Fase Peralihan – Pemeriksaan bangunan dilakukan lebih tepat dan terukur – Rekomendasi berupa • Perlu perbaikan dan atau perkuatan • Pembongkaran mempertimbangkan analisis terkait teknis dan ekonomis – Umumnya 2 minggu hingga 3 bulan pasca gempa Gempa Bener Meriah 2013 Fase Stabil – Evaluasi kapasitas bangunan secara menyeluruh – Perencanaan detail perbaikan dan perkuatan Seismic capacity evaluation – Umumnya 3 bulan pasca gempa
Pemeriksaan pasca gempa Flowchart pemeriksaan Gempa Padang 2009 32
Langkah ke-1 Pendataan informasi umum gedung Prosedur pemeriksaan • Tanggal dan waktu pemeriksaan • Nama Pemeriksa • Nama gedung • Alamat gedung • Penanggungjawab gedung • Jumlah lantai • Fungsi bangunan • Tipe struktur Gempa Padang Panjang 2007 33
Langkah ke-2 Pemeriksaan visual gedung secara umum eksterior dan interior (jika memungkinkan) [ ] Runtuh Total atau sebagian [ ] Kerusakan masif terlihat jelas dan atau struktur atas bergeser dari struktur bawah [ ] Terlihat kemiringan pada seluruh bangunan atau sebagian lantai [ ] lainnya Gempa Jogja 2006
Langkah ke-3 Pemeriksaan struktur A B C Tidak diketahu Ya Penurunan bangunan akibat kegagalan struktur bawah/tanah < 0. 2 m 0. 2 -1. 0 m >1 m Kemiringan bangunan akibat differential settlement <1/60 rad – 1/30 rad > 1/30 rad 1% 1 -10 % > 10% 12. 5 -25 % > 25% Ditemukan kemungkinan bahaya dari bangunan atau tanah sekitarnya Besar rasio kerusakan tingkat IV or V Besar rasio kerusakan tingkat III – Jika hanya A : Aman (telah diinspeksi/inspected) – Jika B 1 but C = 0 : Hati-hati (Limited entry) – Jika B 2 or C 1 : Bahaya (Unsafe) 35
Langkah ke-4 Pemeriksaan non struktural A B C Tidak ada atau kerusakan ringan Retak terlihat namun tidak ada deformasi arah out of plane Retak tembus penampang, terpisah dari rangkanya pada arah out of plane Dinding non struktural Tidak ada kerusakan Rusak ringan Ada retak diagonal Atap Tidak ada kerusakan Rusak ringan tapi tidak ada risiko jatuh Ada kemiringan, deformasi dan terpisah dari struktur Tangga Tidak ada atau kerusakan ringan Retak cukup luas namun tulangan tangga masih terangkur Ada kemiringan dan terpisah dari struktur utama Rangka dan daun jendela Tidak ada atau kerusakan ringan Retak dan deformasi terlihat jelas Hampir jatuh Tidak ada kerusakan Ditemukan retak dan sebagian terpisah Retak sangat jelas dan atau terpisah dari posisi awal Tidak ada indikasi miring Ada indikasi miring Hampir jatuh Tidak ada kerusakan Kerusakan terlihat jelas Berbahaya Rangka dinding non struktural Finishing Elevated water tank, chimney, signboard, etc lainnya – Jika hanya A dan B : Aman (telah diinspeksi/inspected) – Jika C > 1 : Hati-hati (Limited entry) 36
Langkah ke-5 – Aman (telah diinspeksi/inspected) • Kemampuan lateral bangunan tidak menurun signifikan • Gedung dapat difungsikan sementara – Hati-hati (Limited entry) • Gedung dapat dimasuki untuk kepentingan darurat • Penggunaan gedung tidak diijinkan kecuali telah dilakukan penanganan sementara untuk menghindari kerusakan lebih lanjut, penanganan terhadap komponen bangunan yang dapat membahayakan atau dilindungi dari bahaya sekitarnya • Perlu pemeriksaan lebih lanjut – Bahaya (Unsafe) • Penanganan sementara untuk menghindari keruntuhan gedung • Dilarang memasuki dan menggunakan gedung • Perlu pemeriksaan lebih lanjut 37
r i l an u m sa r Fo rik e m pe 38
r i l an u m sa r Fo rik e m pe 39
Kriteria kerusakan 40
II I V V III V IV 41
Kriteria kerusakan 42
Terima kasih
- Slides: 43