PEMECAHAN MASALAH KREATIVITAS INTELEGENSI NAMA ANGGOTA Anna Sofia

  • Slides: 19
Download presentation
PEMECAHAN MASALAH, KREATIVITAS, INTELEGENSI NAMA ANGGOTA : Anna Sofia Wibisono – 2012. 08. 0.

PEMECAHAN MASALAH, KREATIVITAS, INTELEGENSI NAMA ANGGOTA : Anna Sofia Wibisono – 2012. 08. 0. 0021 Dinda Kusuma Sari – 2012. 08. 0. 0072 Teguh Ridho Deni H. – 2012. 08. 0. 0073

Definisi Pemecahan Masalah Suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu solusi /

Definisi Pemecahan Masalah Suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu solusi / jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik.

Psikologi Gestalt dan Pemecahan Masalah Gestalt dengan pemahaman “Insight” dalam memecahkan masalah, dapat diterjemahkan

Psikologi Gestalt dan Pemecahan Masalah Gestalt dengan pemahaman “Insight” dalam memecahkan masalah, dapat diterjemahkan sebagai “konfigurasi” atau keseluruhan yang “terorganisir”. Menurut para penganut psikologi Gestalt (Gestaltis), suatu permasalahn (khususnya masalah – masalah perseptual) ada ketika ketegangan atau stres muncul sebagai hasil dari interaksi antara persepsi dan memori.

Tahapan Pemecahan Masalah Glass dan Holyoak (1986) mengusulkan proses atau alur pemecahan masalah secara

Tahapan Pemecahan Masalah Glass dan Holyoak (1986) mengusulkan proses atau alur pemecahan masalah secara lebih rinci, ada 4 langkah : � Membentuk representasi masalah. � Merencanakan pemecahan yang paling mungkin. � Mencoba merumuskan kembali pokok permasalahn. � Dilaksankan dievaluasi hasil – hasilnya.

Metode Pemecahan Masalah Prosedur atau strategi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah ada dua

Metode Pemecahan Masalah Prosedur atau strategi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah ada dua macam: � Alogaritma adalah suatu perangkat aturan atau tata cara yang dapat menjaminpemecahan suatu masalah. Strategi algoritmik bersifat deterministik. � Heuristik ialah suatu perangkat yang menggunakan hukum kedekatan, sehingga tidak menjamin perolehan pemecahan meskipun kemungkinan besar dapat berhasil. Strategi heuristik bersifat probabilistik.

Kreativitas Salah satu kemampuan intelektual manusia yang sangat penting dan oleh kebanyakan ahli psikologi

Kreativitas Salah satu kemampuan intelektual manusia yang sangat penting dan oleh kebanyakan ahli psikologi kognitif dimasukkan ke dalam kemampuan memecahkan masalah.

Berpikir Diverjen dan Konverjen Berpikir konverjen berorientasi pada satu jawaban yang baik atau benar

Berpikir Diverjen dan Konverjen Berpikir konverjen berorientasi pada satu jawaban yang baik atau benar sebagaimana yang dituntut oleh soal-soal ujian pada umumnya. Berpikir diverjen adalah proses berpikir yang berorientasi pada penemuan jawaban atau alternatif yang banyak.

Berpikir Lateral dan Vertikal Berpikir kreatif adalah sama dengan “berpikir lateral”. Berpikir lateral adalah

Berpikir Lateral dan Vertikal Berpikir kreatif adalah sama dengan “berpikir lateral”. Berpikir lateral adalah berpikir di sekitar masalah (around problem) atau berpikir dengan bergerak ke samping, bukan bergerak ke depan dan meneruskan apa yang sudah ada. Berpikir lateral selalu mencari alternatif lain di dalam memandang sesuatu atau memecahkan suatu masalah, dan tidak terpaku pada cara-cara yang sudah ada untuk memperbaikinya.

Sensitivitas, Sinergi, dan Sirendipitas Proses-proses kreatif dapat digambarkan sebagai: � sensitivity (kepekaan), � synergi

Sensitivitas, Sinergi, dan Sirendipitas Proses-proses kreatif dapat digambarkan sebagai: � sensitivity (kepekaan), � synergi (penggabungan), dan � serendipity (keberuntungan).

Sensitivitas (Kepekaan) Kepekaan adalah penggunaan alat-alat indera misalnya penglihatan, pendengaran, dan penciuman sebagai jendela

Sensitivitas (Kepekaan) Kepekaan adalah penggunaan alat-alat indera misalnya penglihatan, pendengaran, dan penciuman sebagai jendela untuk mengetahui dan menguasai dunia atau lingkungan.

Sinergi Menggabungkan bersama bagian-bagian yang terpisah ke dalam totalitas fungsi yang berguna. Proses menggabungkan

Sinergi Menggabungkan bersama bagian-bagian yang terpisah ke dalam totalitas fungsi yang berguna. Proses menggabungkan antara dua kawasan, bidang ilmu, atau pendekata nmenjadi suatu bentuk yang lain atau baru.

Serendipity (Keberuntungan) � Keberuntungan adalah suatu penemuan yang terjadi secara kebetulan atau tanpa direncanakan

Serendipity (Keberuntungan) � Keberuntungan adalah suatu penemuan yang terjadi secara kebetulan atau tanpa direncanakan akibat adanya suatu kejadian atau kesempatan.

Intelegensi (IQ) dan Kreativitas merupakan aktivitas berpikir untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru, tindakan baru, atau

Intelegensi (IQ) dan Kreativitas merupakan aktivitas berpikir untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru, tindakan baru, atau pemecahan-pemecahan baru bagi suatu masalah. Intelegensi lebih dekat dengan dimensi berpikir konverjen – mencari dan memilih satu jawaban yang terbaik atau paling cocok, sedangkan kreativitas lebih dekat dengan dimensi berpikir diverjen – menghasilkan (produce) alternative jawaban yang banyak.

Meningkatkan Berpikir Kreatif � Mengembangkan pangkalan pengetahuan � Mempertanyakan kembali asumsi-asumsi � Analisis komponen

Meningkatkan Berpikir Kreatif � Mengembangkan pangkalan pengetahuan � Mempertanyakan kembali asumsi-asumsi � Analisis komponen (fragmentation) � Berpikir kebalikan � Analogi � Sumbangsaran � Inkubasi � Berpikir visual � Berpikir global dan perspektif masa depan jauh

Kesimpulan Kreativitas atau berpikir kreatif adalah proses kognitif untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru yang berguna.

Kesimpulan Kreativitas atau berpikir kreatif adalah proses kognitif untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru yang berguna. Bidang-bidang kreativitas sangat luas dan menjangkau hampir semua kehidupan manusia, mulai dari gagasan-gagasan yang bersifat mahakarya (monumental) sampai pada kebutuhan hidup sehari-hari, dari gagasan-gagasan yang rasional dan ilmiah sampai pada hal-hal yang lucu dan liar.

Intelegensi adalah satu kemampuan mental, pikiran atau intelektual manusia, merupakan bagian dari proses –

Intelegensi adalah satu kemampuan mental, pikiran atau intelektual manusia, merupakan bagian dari proses – proses kognitif pada urutan yang lebih tinggi (higher order cognition). Solso mendefinisikan intelegensi sebagai kemampuan memperoleh dan menggali pengetahuan; menggunakan pengetahuan untuk memahami konsep – konsep konkret dan abstrak, dan menghubungkan diantara objek – objek dan gagasan – gagasan; menggunakan pengetahuandengan cara – cara yang lebih berguna (in a maningful way) atau efektif.

Teori-teori Intelegensi � Teori Faktor � Teori Struktur Intelektual � Teori Kognitif � Teori

Teori-teori Intelegensi � Teori Faktor � Teori Struktur Intelektual � Teori Kognitif � Teori Intelegensi Majemuk (Multiple Intelligences)

Peran Intelegensi Bagi Kehidupan Manusia Hasil – hasil penelitian yang dihimpun oleh Schmidt dan

Peran Intelegensi Bagi Kehidupan Manusia Hasil – hasil penelitian yang dihimpun oleh Schmidt dan Hunter (2004) menunjukkan bahwa intelegensi umum (GMT General Mental Ability) dapat memprediksi pencapaian jabatandan kinerja seseorang dalam dunia kerja. Hasil penelitian yang dihimpun oleh Kuncel, Hezlett, dan Ones (2004) yang menggunakan Miller Analogies Test (MAT) menunujukkan bahwa intelegensi umum merupakan prediktor yang andal bagi prestasi akademik, potensi karir, kreativitas, dan kinerja seseorang. Dengan demikian, intelegensi sebagai kemampuan kognitif atau intelektual merupakan sesuatu yang esensial bagi keberhasilan hidup

Intelegensi Sebagai Faktor Genetik Atau Lingkungan Kecenderungan hasil – hasil penelitian genetik menunjukkan bahwa

Intelegensi Sebagai Faktor Genetik Atau Lingkungan Kecenderungan hasil – hasil penelitian genetik menunjukkan bahwa baik faktor genetik atau keturunan (hereditas) maupun lingkungan memberi andil terhadap intelegensi yang dimiliki seseorang. Meski demikian, faktor genetik memberi andil yang lebih besar (berkisar antara 50% - 80%) terhadap intelegensi seseorang daripada faktor lingkungan. Dalam perspektif perkembangan, pengaruh terbesar dari lingkungan terhadap intelegensi terjadi ketika masa anak – anak (childhood), kemudian mengalami penurunan setelah umur mereka bertambah dewasa. Sebaliknya, makin bertambah dewasa usia anak maka faktor genetik makin besar pengaruhnya terhadap intelegensi (Plomin dan Spinath, 2004).