PEMBINAAN PROGRAM DAN ANGGARAN LINGKUP BALAI BESAR PENGKAJIAN
PEMBINAAN PROGRAM DAN ANGGARAN LINGKUP BALAI BESAR PENGKAJIAN TA 2018 DAN ARAHAN TA 2019 Dr. Haris Syahbuddin, DEA Kepala Balai Besar Pengkajian 1
PENGANTAR q Arahan Bapak Presiden (12 Des 2018): Penguatan SDM, Penguatan Daya saing, Penguatan Ekport, Penguatan Rupiah) q Arahan Bapak Menteri: Peningkatan kesejahteraan petani atau RTM (SERASI, BEKERJA, UPSUS dll) q Pagu anggaran lingkup BBP 2 TP TA 2019 (Rp. 835 M) meningkat dibanding 2018 (Rp. 707, 1 M), 2017 (Rp. 582 M): q Tambahan Program BEKERJA: 2019: Rp. 317, 3 M, dan lanjutan 2018: Rp. 39, 3 M. (Jabar, NTB, Kalbar, Jambi) q Kegiatan diseminasi semakin dominan, namun kegiatan inhouse harus tetap mendapat perhatian; q Anggaran thn 2019 per BPTP cukup besar kelola scr cermat dan sesuai ketentuan; q Kegiatan di lapangan pada thn 2019 akan masif optimalkan SDM yg ada di BPTP 2
STRATEGI SINERGI KEGIATAN BPTP Kondisi Existing Kondisi yang Diinginkan STRATEGIS KEMENTAN IN-HOUSE STRATEGIS BALITBANGTAN STRATEGIS BALITBANG TAN INHOUSE IN-HOUSE Kebutuhan Daerah
RAMBU-RAMBU PENTING (1/2) 1. Ka BPTP harap mengawal penyusunan RKA-KL dg baik; 2. Upayakan setiap kegiatan menghasilkan OUTPUT yg jelas dan memberi kemanfaatan yg besar bagi masyarakat era “bagi rata” berakhir; 3. Sebagian BPTP mendapat alokasi kegiatan “tambahan” harap dikelola secara tertib dan sesuai ketentuan yg berlaku (BEKERJA; SERASI; TURIMAN) 4. Kegiatan pertanian bioindustri akan terbagi atas prospek diseminasi dan eskalasi alokasi anggaran berbeda; 5. Alokasi anggaran UAPPA-BW harap tidak ditambah maupun dikurangi; 6. Kegiatan Komunikasi Pertanian mrpk kegiatan BPTP (bukan domain penyuluh BPTP) utk membina penyuluh daerah harus dikelola secara cermat; 4
RAMBU-RAMBU PENTING (2/2) 7. Kegiatan Peningkatan IP terdiri atas: Pola Tanam (KATAM), Peningkatan IP, dan Survei SD Air harap dikelola scr optimal; 8. Kegiatan Tagrimart mendukung KRPL bangun KBI dg baik; 9. Belanja modal harap direncanakan dilaksanakan secara cermat (jangan pernah mencoba “bermain” dg modal); 10. Kegiatan In-House mulai 2019 hrs dapat menghasilkan teknologi spesifik lokasi TEREKOMENDASI 5
Ø Permentan No. 03/2005 telah mengatur keselarasan dan keterpaduan BB/Balit dg BPTP dlm pelaksanaan Litkajibangrap BB/Balit dan BPTP bagian integral dr sistem penciptaan teknologi Balitbangtan; Ø Sistem penciptaan teknologi Balitbangtan (BB/Balit/BPTP) yg paling lengkap dan ideal jangan disia-siakan; Ø Hubungan harmonis BB/Balit dg BPTP prakondisi terciptanya INOVASI-REINOVASI 6
SINTESA KEGIATAN PENGKAJIAN DISEMINASI BPTP 5 TAHUN TERAKHIR Ø Kegiatan pengkajian diseminasi masih didominasi uji varietas dan atau komponen teknologi budidaya; dan belum didasarkan pada pemecahan masalah dan kebutuhan teknologi secara holistik pada agroekosistem tersebut. Ø Komunikasi BPTP dengan BB/Balit belum optimal, sehingga terkesan monoton dan tidak sinkron dengan dinamika teknologi yang dihasilkan BB/Balit. Ø Hasil kajian terkesan “terserak” sehingga sulit untuk diformulasikan menjadi teknologi yang terekomendasi.
TINDAK LANJUT – SINTESA IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN TEKNOLOGI PERTANIAN Ø Kebutuhan teknologi spesifik lokasi dijadikan acuan dalam memformulasikan kegiatan penelitian, pengkajian, dan diseminasi. Ø Informasi kebutuhan teknologi spesifik lokasi menjadi trigger untuk membuka “kotak pandora” teknologi BB/Balit yang selama ini masih “tersimpan rapi”. Ø Informasi kebutuhan teknologi spesifik lokasi, semakin mempermudah deliniasi tusi BB/Balit dan BPTP: ü Uji multilokasi (BB/Balit dibantu BPTP). ü Pematangan teknologi (BB/Balit dibantu BPTP). ü Uji adaptasi (BPTP dibantu BB/Balit). ü Diseminasi (BPTP dibantu BB/Balit) 8
FOKUS KEGIATAN UTAMA KEMENTAN TAHUN 2019 9
OUTPUT PRIORITAS NASIONAL TA 2019 No 1801 Kegiatan Prioritas Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian 201 Teknologi Spesifik Lokasi (Teknologi) 202 Diseminasi dan Penyiapan Teknologi untuk Dimanfaatkan Pengguna (Teknologi) 204 Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bio. Industri Spesifik Lokasi (Model) 205 207 Sekolah Lapang Kedaulatan Pangan Mendukung Swasembada Pangan terintegrasi Desa Mandiri Benih (Provinsi) Taman Sains Pertanian (TSP) (Provinsi) 208 Taman Teknologi Pertanian (TTP) (Kabupaten) 210 Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bio. Industri di Perbatasan (Model) 219 Benih Padi (Ton) 220 Benih Jagung (Ton) 221 Benih Kedelai (Ton) 308 Pengembangan Inovasi Perbenihan dan Perbibitan untuk Pengembangan Benih VUB dan Galur Unggul Baru (Model)
Pagu Alokasi Anggaran TA 2019 No SATKER ALOKASI ANGGARAN 2019 (Rp 000) 1 PENGKAJIAN Provinsi Aceh 835. 012. 243 2 Provinsi Sumatera Utara 22. 389. 532 3 Provinsi Sumatera Barat 18. 777. 967 4 Provinsi Riau 10. 931. 796 5 Provinsi Jambi 43. 174. 656 6 Provinsi Sumatera Selatan 7 8 Provinsi Bengkulu Provinsi Lampung 14. 781. 411 10. 559. 536 9 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 10 Provinsi Kepulauan Riau 6. 339. 620 11 Provinsi DKI Jakarta 7. 226. 002 12 Provinsi Jawa Barat 76. 627. 959 13 Provinsi Jawa Barat (BBP 2 TP) 92. 357. 447 14 Provinsi Jawa Tengah 24. 734. 905 15 Provinsi DI Yogyakarta 18. 535. 335 16 Provinsi Jawa Timur 23. 634. 749 17 Provinsi Banten 10. 744. 284 19. 360. 130 19. 458. 563 13. 937. 557
Pagu Alokasi Anggaran TA 2019 No SATKER ALOKASI ANGGARAN 2019 (Rp 000) 835. 012. 243 18 PENGKAJIAN Provinsi Bali 19 Provinsi Nusa Tenggara Barat 113. 226. 352 20 Provinsi Nusa Tenggara Timur 21. 032. 154 21 Provinsi Kalimantan Barat 85. 079. 863 22 Provinsi Kalimantan Tengah 9. 247. 740 23 Provinsi Kalimantan Selatan 14. 094. 628 24 Provinsi Kalimantan Timur 12. 554. 815 25 Provinsi Sulawesi Utara 12. 521. 457 26 Provinsi Sulawesi Tengah 18. 426. 919 27 Provinsi Sulawesi Selatan 27. 777. 004 28 Provinsi Sulawesi Tenggara 12. 510. 825 29 Provinsi Gorontalo 11. 749. 936 30 Provinsi Sulawesi Barat 31 Provinsi Maluku 32 Provinsi Maluku Utara 7. 078. 301 33 Provinsi Papua Barat 7. 465. 378 34 Provinsi Papua 17. 142. 349 9. 026. 943 10. 568. 592 11. 937. 538
RICE NURSERY ALONG A RIVER IN TAPUS AND PULAU LAYANG VILLAGES, DURING FLOODING PERIODE IN NON TIDAL SWAMPY LAND Terimakasih Pampangan Sub District, OKI District South Sumatera, 21 June 2016
- Slides: 16