PEMBELAJARAN KARAKTER DI SEKOLAH Prof Suyanto Ph D
PEMBELAJARAN KARAKTER DI SEKOLAH Prof. Suyanto, Ph. D (Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta) Disampaikan untuk Program Kajian Rutin Pusat Penelitian Pendidikan Dasar, Menengah dan Kejuruan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 22 Desember 2014.
DISAIN INDUK PENDIDIKAN KARAKTER Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN INTERVENSI BUDAYA Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Nilai-nilai Luhur SATUAN KELUARGA MASYARAKAT PENDIDIKAN Pengalaman terbaik (best practices) dan praktik nyata Perilaku dan Berkarakter Unggul PEMBIASAAN SECARA KULTURAL Guru Berkarakter PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen Pemangku Kepentingan Diadopsi dari Kemdiknas 2010 2
Habituasi Perilaku Siswa cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih Diadopsi dari Kemdiknas 2010 OLAH PIKIR OLAH RAGA OLAH HATI OLAH RASA/ KARSA beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja 3
Aspek Nilai Karakter Dengan Tuhan: Bertaqwa/Religius Dengan Sesama dan Lingkungan: Diadopsi dari Kemdiknas 2010 Jujur, Bertanggungjawab, Bergaya Hidup Sehat, Disiplin, Kerja Keras, Percaya Diri, Berjiwa Wirausaha, Kreatif, Inovatif, Mandiri, Mempunyai Rasa Ingin Tahu Nilaidan Budaya Nilai Karakter Sadar hak dan kewajiban, Patuh pada aturan sosial, Menghargai karya orang lain, Santun dan demokratis, Peduli sosial dan lingkungan Dengan Diri Sendiri: Nilai Kebangsaan: Nasionalisme dan Menghargai Keberagaman, Pemahaman terhadap budaya dan ekonomi 4
Tahapan Pembentukan Karakter Bagi Siswa 6 5 4 3 2 1 Mempertahankan Melakukan sesuai 1, 2, 3, 4 Meyakini Membiasakan Siswa Berkarakter Terpuji Memahami Mengetahui Keteladanan; Pemberdayaan, Habituasi, Pembudayaan; Pembelajaran; Penguatan 5
How are Habits formed? Simply put, by repeating a task an average of 21 times. The actual number depends on how complicated the task is, how interested or engaged we are with it and what the benefit of getting good or familiar at it is. Each time you do something a pathway in the brain is written. Repeating the task the same way over and over (around 21 times) strengthens that pathway. Sumber: Habit-Learning Lite (Network Rail)
How are Habits changed? If it takes around 21 times to build a habit, it takes around 100 times to change a habit. Just think about that for a moment. It’s just under 5 times the effort! That’s because that pathway we have built in our brains needs to be overwritten with a different way of doing things. It’s much harder work. And why do we change the way we do things? Either as a result of a rule change, a change in site layout, a briefing or a rude awakening like a close call or an actual injury, or maybe because we just decide to… Sumber: Habit-Learning Lite (Network Rail)
Pengertian Karakter dan Pendidikan Karakter • Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika. • Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil. Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen
PENDIDIKAN KARAKTER • Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil. Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen
Nilai-Nilai Karakter untuk Siswa TUHAN Y M E Nilai Moral Knowi ng DIRI SENDIRI SESAMA KARAKTER Nilai Moral Action Moral Feelin g KEBANGSA AN LINGKUNGA N Nilai Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen Nilai
Skema Pendidikan Karakter Sekolah Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN INTERVENSI MANAJEMEN Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Nilai-nilai Karakter Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan best practices EKSTRA PEMBELAJARAN KURIKULER Perilaku Berkarakter HABITUASI PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan. Sumber: Kemdiknas 11
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran • Perencanaan • • • Nilai Karakter Penyusunan Silabus RPP Bahan Ajar • Pelaksanaan • Kegiatan Pembelajaran (CTL) • Evaluasi Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen Siswa Berkarakter
Pelaksanaan Pembelajaran INTERVENSI Contextual Teaching and Learning Pendahuluan Kegiatan Inti: • Eksplorasi • Elaborasi • Konfirmasi HABITUASI Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen Penutup
Evaluasi melalui Authentic Assessment Teknik Penilaian Tes Tertulis Tes Lisan Tes Kinerja Penugasan individual atau kelompok Observasi Penilaian portofolio Jurnal Penilaian diri Penilaian antarteman Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen Bentuk Instrumen Pilihan ganda Benar-salah Menjodohkan Daftar pertanyaan Tes tulis keterampilan Tes identifikasi Pilihan singkat Uraian Tes simulasi Tes uji petik kerja Pekerjaan rumah Proyek Lembar observasi/lembar pengamatan Lembar penilaian portofolio Buku catatan jurnal Lembar penilaian diri/kuesioner Lembar penilaian antarteman
Pembinaan Karakter Melalui MBS Nilai Karakter Perencanaan • • Perencanaan • Pelaksanaan • Supervisi, & ME • Kemandiri • SI, SKL, an Pembelajar • Kemitraan/ an Kerjasama • Pendidik & • Partisipasi Tng • Transpara Kependdk nsi • Akuntabilit an as • Sarana dan prasarana • Kesiswaan • Pendanaan Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen Siswa Berkarakter
Pembinaan Karakter melalui Ekstrakurikuler Nilai Karakter Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen • Pembiasaan Akhlak Mulia • MOS, OSIS, • Tatakrama dan Tata Tertib Kehidupan Sosial Sekolah • Kepramukaan • Upacara Bendera • Pendidikan Pendahuluan Bela Negara • Pendidikan Berwawasan Kebangsaan • UKS • PMR • Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Siswa Berkarakter
KOGNITIVISME : BRUNER n Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara kita mengatur materi pelajaran n Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap : enaktif (aktivitas siswa untuk memahami lingkungan melalui observasi langsung realitas kehidupan) ikonik (siswa mengobservasi realitas tidak secara langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya melalui gambar-gambar atau tulisan) simbolik (siswa membuat abstraksi berupa teori, penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah diamati dan alami) – teori lain menyebutnya HOTS Sumber: Teori Belajar dan Motivasi, No Author 17
APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER n Menentukan tujuan-tujuan instruksional n Memilih materi pelajaran n Menentukan topik yang bisa dipelajari secara induktif oleh mahasiswa n Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb. nya n Mengatur topik-topik mulai dari yang paling konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke kompleks, dari tahap enaktif, ikonik ke simbolik, dsb. nya n Mengevaluasi proses dan hasil belajar Sumber: Teori Belajar dan Motivasi, No Author 18
IMAN TAQWA ----- AKHLAK MULIA Akhlak mulia mendasari kecerdasan hati, pikir, rasa, raga. § Olah hati : jujur, respek (hormat/peduli), tanggungjawab, membela kebenaran, rela berkorban, santun, disiplin § Olah pikir: cerdas, kreatif, analitis, kritis, problem solving § Olah rasa: cinta (orangtua, tanah air), sayang, semangat, rasa kebangsaan, estetika (rasa keindahan), etis, tegar, kerja keras § Olah raga (kinestetik): sehat, bersih, menarik, Keempat olah di atas masing-masing mempunyai kecerdasan www. themegallery. com
STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel KBM DI KELAS BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN) Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan KEGIATAN EKSTRA KURIKULER Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb. Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan 20 di satuan pendidikan
PILAR KELUARGA KARAKTER UTAMA § Jujur, bertanggungjawab § Cerdas § Sehat dan bersih § Peduli dan kreatif INTERVENSI Tujuan: • Seluruh anggota keluarga memiliki persepsi, sikap, dan pola tindak yang sama dalam pengembangan karakter Strategi: Orangtua kepada anak: • Penegakan tata tertib dan etiket/budi pekerti dalam keluarga • Penguatan perilaku berkarakter • Pembelajaran kepada anak Sekolah kepada keluarga: • Pertemuan orangtua • Kunjungan ke rumah • Buku penghubung • Pelibatan orang tua dalam kegiatan sekolah Pemerintah terhadap keluarga: • Fasilitasi pemerintah untuk keluarga Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas HABITUASI Tujuan: • Terbiasanya perilaku yang berkarakter dalam kehidupan sehari-hari Strategi: • Keteladanan orang tua • Penguatan oleh keluarga • Komunikasi antar anggota keluarga 21
PILAR SEKOLAH KARAKTER UTAMA INTERVENSI HABITUASI § Jujur, bertanggung -jawab Tujuan Terbentuknya karakter peserta didik melalui berbagai kegiatan sekolah Tujuan • Terbiasanya perilaku yang berkarakter di sekolah § Cerdas Strategi: Sekolah terhadap siswa • Intra dan kokurikuler secara terintegrasi pada semua mata pelajaran • Ekstrakurikuler melalui berbagai kegiatan antara lain: KIR, pramuka, kesenian, olahraga, dokter kecil, PMR • Budaya sekolah dengan menciptakan suasana sekolah yang mencerminkan karakter Pemerintah terhadap sekolah • Kebijakan • Pedoman • Penguatan • Pelatihan Strategi: • Keteladanan KS, Pendidik, tenaga kependidikan • Budaya sekolah yang bersih, sehat, tertib, disiplin, dan indah • Menggalakkan kembali berbagai tradisi yang membangun karakter seperti: hari krida, upacara, piket kelas, ibadah bersama, doa (perenungan), hormat orang tua, hormat guru, hormat bendera, program 5 S, cerita kepahlawanan § Sehat dan bersih § Peduli dan kreatif Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas 22
PILAR MASYARAKAT KARAKTER UTAMA § Jujur, bertanggungjawab § Cerdas § Sehat dan bersih § Peduli dan kreatif INTERVENSI HABITUASI Tujuan: • Terbangunnya kerangka sistemik perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pendidikan karakter scr nasional • Terciptanya suasana kondusif dlm masyarakat yang mencerminkan kepekaan kesadaran kemauan dan tanggungjawab untuk membangun karakter utama Tujuan: • Terciptanya suasana yang kondusif dlm masyarakat yang mencerminkan koherensi pembangunan karakter secara nasional • Tumbuhnya keteladanan dalam masyarakat Strategi: Dari pemerintah: • Pengembangan grand design pendidikan karakter • Pencanangan nasional pendidikan karakter • Pengembangan perangkat pendukung pendidikan karakter, al: iklan layanan masyarakat, sajian multimedia (poster, siaran tv, siaran radio) Dalam masyarakat: • Pengembangan peranan komite sekolah dlm pembangunan karakter melalui MBS • Perintisan berbagai kegiatan kemasyarakatan, pengabdian kepada masyarakat yg melibatkan peserta didik • Pelibatan semua komponen bangsa dalam pendidikan karakter, al: media massa Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas Strategi: • Keteladan penguatan dalam kehidupan masyarakat 23
AKTUALITA KARAKTER UTAMA SEBAGAI HASIL PENDIDIKAN Tingkat Individu § Perilaku jujur, cerdas, bertanggungjawab, peduli dan kreatif dalam berbagai konteks secara konsisten Tingkat Masyarakat, Bangsa, dan Negara § Kesadaran nasional karakter bangsa § Keteladanan tokoh tingkat sekolah, daerah, maupun nasional § Situasi masyarakat dalam berbagai lapisan yang semakin berkarakter www. themegallery. com 24
Sasaran Pendidikan Karakter TERBENTUKNYA PARADIGMA MENGAJAR IQ TRANSFER OF KNOWLEDGE TRANFORMATION OF VALUES MENDIDIK Sumber: Dit PTK Dikmen EQ SQ AQ SIKAP & PERILAKU INTERNALISASI NILAI-NILAI 25
Strategi Implementasinya? KEGEMBIRAAN BARU, BUKAN BEBAN BARU MULAI DENGAN YANG MUDAH, MURAH DAN MENGEMBIRAKAN MULAI DARI DIRI SENDIRI BERBAGI DAN BERBAGI APRESIASI DAN APRESIASI Sumber: Dit PTK Dikmen 26
5 Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills 1 PT SMA/K Knowledge Skill Attitude SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 27
ASPEK KARAKTER Sumber: Kemndiknas OLAH PIKIR Cerdas Kreatif OLAH HATI Jujur OLAH RAGA (KINESTETIK) Bersih OLAH RASA dan KARSA Peduli Kreatif Bertanggung jawab
ASPEK KARAKTER OLAH PIKIR OLAH HATI FATHONAH THINKER KECERDASAN INTELEKTUAL Cerdas SIDDIQ BELIEVER KECERDASAN SPIRITUAL Jujur OLAHRAGA (KINESTETIK) OLAH RASA AMANAH DOER KECERDASAN SOSIAL Bertanggung jawab TABLIGH NETWORKER KECERDASAN EMOSIONAL Peduli dan Kreatif Sumber: Kemndiknas
PEMBISAAN KARAKTER UNGGUL – UNTUK SISWA cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih OLAH PIKIR OLAH RAGA OLAH HATI OLAH RASA/ KARSA ASPEK DAN PARAMETER Sumber: Kemdiknas 2010 yang diperkaya beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja 30
Pendidikan Karakter dan Keunggulan Siswa memiliki sifat Negatif karena tidak memiliki values (karakter) • • Apathetic, Listless, Uninterested people Then there are the flighty people Extreme uncertainty Then there are very inconsistent people Others might aptly be called drifters A large number are overconformers Some are overdissenters A group of poseurs or role players Sumber: Rath, Harmin, dan Simon (1978) Generasi penerus bangsa yang berjiwa religius, nasionalisme, kewirausahaan dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman serta siap untuk membangun bangsa Warga Negara yang Sejahtera dan Bahagia PROSES PEMBIASAAN BERORIENTASI: P K 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Ketaqwaan Nasionalisme Quality learning + problem based learning related to leadership and entrepreneurship Character building Kesehatan jiwa raga Transfer of training Transfer of principles and attitudes Pembelajaran yang seimbang untuk otak kanan dan otak kiri Lulusan memiliki sifat: Inovatif, Kreatif, Leadership, Fleksibel, Imaginatif, Pengambil Resiko Terukur, Pekerja Keras, Percaya Diri, Siddiq, Amanah, Fathonah, Tabligh, Bersih, Sehat Disiplin, Peduli, Suka Menolong, Tangguh, Kompetitif, Toleransi, Dll • Personal Values/Character • Good Family Life • Good Job • Good Friendship and Community 31
W. I. S. E. MODEL – Map for the Process of change W. I. S. E. Model – Wholistic Integrated Science & Education Research Institute Learning to Transform Learning To Lead Strategic Thinking PRINCIPLES Learning To Be Reflective Thinking AWARENESS 8 Learning To Know Critical Thinking KNOWLEDGE Learning To Learn Grow, Develop Constructive Thinking ETHICS Learning To Do Applied Thinking SKILLS Learning To Create Creative Thinking VISION 1 7 2 3 6 5 Learning To Care Relational Thinking UNDERSTANDING 4 Learning To Live Together Harmonious Thinking VALUES
Character Counts: The Six Pillars of Character • The six pillars of character are ethical values that can be used to guide one’s choices. • Most universal virtues easily fit into the six pillars. • Those at the Josephson Institute believe that the six pillars can improve the ethical quality of our lives and decision making, resulting in improved personal character. The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, http: //www. josephsoninstitute. org. Sumber: Morality and values in Schools-No Author Retrieved from
Character Counts Pillar One: Trustworthiness • When others trust, they give greater leeway because they do not feel we need to be monitored and yet we will still manage to meet obligations. • Being trustworthy can be extremely complicated, once trust is gained we then must live up to the expectations of others. • Trustworthiness is composed of values such as honesty, integrity, reliability, loyalty. The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, http: //www. josephsoninstitute. org. Retrieved from
Character Counts Pillar Two: Respect • Everyone has a right to be treated with dignity and all should be treated with respect, regardless of who they are or what they have done. • We all have a responsibility to be the best we can be in all situations, even when those around us might be unpleasant. • This highlights the golden rule. • Respect prohibits violence, humiliation or exploitation. • Respect reflects civility, courtesy, decency, dignity, tolerance and acceptance. The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, http: //www. josephsoninstitute. org. Retrieved from
Character Counts Pillar Three: Responsibility • Being responsible means being in charge of our choices and lives. It means being accountable for who we are and our actions. • Ethical people show they are responsible by being accountable, searching for excellence and practicing self – restraint. The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, http: //www. josephsoninstitute. org. Retrieved from
Character Counts Pillar Four: Fairness • Fairness implies adherence to a balanced standard of justice without relevance to one’s own feelings. • Most agree that fairness includes impartiality and openness, as well as due process. The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, http: //www. josephsoninstitute. org. Retrieved from
Character Counts Pillar Five: Caring • Caring is often the heart of ethics, as well as ethical decision making. A person who really cares feels an emotional response to both pleasure and pain of others. • The highest form of caring is altruism, or the honest expression of one’s benevolence. The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, http: //www. josephsoninstitute. org. Retrieved from
Character Counts Pillar Six: Citizenship • Citizenship includes civic virtues and duties that illustrate how people should behave as part of a community. • The good citizen knows and obeys laws, volunteers and stays up – to date and informed of current issues. The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, http: //www. josephsoninstitute. org. Retrieved from
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa PERMASALAHAN BANGSA DAN NEGARA BANGSA BERKARAKTER 1. Disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila. 2. Keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai -nilai Pancasila. 3. Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 4. Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa. 5. Ancaman disintegrasi bangsa 6. Melemahnya kemandirian bangsa. Tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa LINGKUNGAN STRATEGIS Global, Regional, Nasional + R A N: POLHUKAM, KESRA, PEREKONOMIAN Pembagunan Karakter Bangsa STRATEGI: 1. Sosialisasi/ Penyadaran 2. Pendidikan 3. Pemberdayaan 4. Pembudayaan 5. Kerjasama KONSENSUS NASIONAL 1. PANCASILA 2. UUD 45 3. Bhineka Tunggal Ika 4. NKRI BANGSA YANG MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT, ADIL DAN MAKMUR 40
Percent of Adults Who Support the Teaching of Specific Values • The findings of one study indicate that the top five values that are thought to be the most important values to be taught are: – Personal responsibility………… 97% – Strong work ethic………………… 96% – Honesty………………… 96% – Democracy……………… 95% – Acceptance of people of different races and ethnic backgrounds……………… 91% Sumber: Morality and values in Schools-No Author
Some Stats… • In a statewide poll of adults in Wisconsin, 91% thought that schools should emphasize character education, teaching students values such as respect for others, personal responsibility, and citizenship. Sumber: Morality and values in Schools-No Author
A poll done for the NEA found… • Morality and values topped the list of issues of most concern to the American public. • The most pressing issues were said to be: – Morality and values. . 36% – Education. . . . 27% – Health Care. . . 17% – Crime. . . . . 13% – Taxes. . . . . 6% Sumber: Morality and values in Schools-No Author
Another NEA poll, the Shell Poll o The study suggests that the three values that are most endangered in America are respect, responsibility, and honesty. o Large majorities feel that the nation has become weaker in terms of respect for other people (74%), respect for the law (77%), and respect for authority (86%). o 2/3 also say that society’s standards for acceptable behavior are getting worse. Sumber: Morality and values in Schools-No Author
What has the most potential to create a positive effect on a child’s moral and ethical standards? • • • Parents………………… 72% Peers/Friends……. 26% Teachers……………… 18% Clergy………… 15% TV………………. 8% Sumber: Morality and values in Schools-No Author
Character Education • Character education often is used synonymously with terms such as moral education, values clarification, and moral reasoning. • It has been defined as “the intentional intervention to promote the formation of any or all aspects of moral functioning of individuals. ” Sumber: Morality and values in Schools-No Author
Discovering The Real Me (DTRM) Promotes Social and Emotional Learning • Promotes self-awareness through reflection exercises and sympathetic characters • Teaches social, communication, relationship, and conflict resolution skills • Promotes self-discipline, self-control, goalsetting, and emotional awareness • Teaches problem-solving and decisionmaking Sumber: Effective Character Educatioan-No Author
DTRM Fits into the Academic Curriculum • Since it is story-based, it fits easily into the academic day • May be used in language arts • May be used in social studies • May be used in health, etc. Sumber: Effective Character Educatioan-No Author
DTRM Uses a Mixture of Instruction Methods • • • Discussion groups Class meetings Debates, votes Role-play Journal writing Direct teaching Sumber: Effective Character Educatioan-No Author
Further Criteria A. Promote self-awareness B. Social awareness C. Self-improvement D. Relationship skills E. Responsible decision-making Sumber: Effective Character Educatioan-No Author
Benefits of Effective Character Education • • • Fewer discipline problems Lower drop-out rates Higher school attendance Enhanced academic performance Greater teacher vitality Sumber: Effective Character Educatioan-No Author
BERBAGAI ISTILAH o KARAKTER o AKHLAK o MORAL o WATAK PERILAKU Di dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: ﺍ ﻷ ﺍ ﺍﻷﻻ Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak. ” (HR. Al. Baihaqi).
Pasal 3 UU Sisdiknas • Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 5 DARI 8 POTENSI PESERTA DIDIK YG INGIN DIKEMBANGKAN LB DEKAT DENGAN KARAKTER Sumber: Kemdiknas RI
KI HAJAR DEWANTARA PENDIDIKAN ADALAH DAYA UPAYA UNTUK MEMAJUKAN BERTUMBUHNYA BUDI PEKERTI (KEKUATAN BATIN, KARAKTER), PIKIRAN (INTELLECT) DAN TUBUH ANAK. BAGIAN-BAGIAN ITU TIDAK BOLEH DIPISAHKAN AGAR KITA DAPAT MEMAJUKAN KESEMPURNAAN HIDUP ANAK-ANAK KITA. PENDIDIKAN KARAKTER MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL YG SANGAT PENTING DARI PENDIDIKAN KITA Sumber: Kemdiknas RI
PENDIDIKAN KARAKTER DLM 4 PILAR PENDIDIKAN UNESCO • • LEARNING TO KNOW LEARNING TO DO LEARNING TO BE LEARNING TO LIVE TOGETHER Sumber: Kemdiknas RI AKAN BERPENGARUH SAAT YBS MELAKUKAN 2 PILAR LAINNYA LEBIH DEKAT DG KARAKTER
RASA LOGIKA INTRAPERSONAL OLAH PIKIR OLAH HATI FATHONAH SIDDIQ THINKER BELIEVER IQ SQ (Bervisi, Cerdas, Kreatif, Terbuka) (Jujur, Ikhlas, Religius, Adil) OLAH RAGA INTERPERSONAL AMANAH DOER AQ (Gigih, Kerja Keras, Disiplin, Bersih, Bertanggungjawab) Sumber: Kemdiknas RI OLAH RASA/KARSA TABLIGH NETWORKER EQ (Peduli, Demokratis, Gotongroyong, Suka membatu)
Dr. Thomas Lickona: In character education, it’s clear we want our children are able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right-even in the face of pressure form without and temptation from within. • • • TRUSTWORTHINESS RESPECT RESPONSIBILITY FAIRNESS CARING Sumber: Kemdiknas RI • • • HONESTY COURAGE DILIGENCE INTEGRITY CITIZENSHIP
49 CHARACTER QUALITIES: (CHARACTER FIRST, 2009) • • • • Alertness Attentiveness Availability Benevolence Boldness Cautiousness Compassion Contentment Creativity Decisiveness Deference Dependability Determination . Diligence. Discernment. Discretion. Endurance. Enthusiasm. Faith. Flexibility. Forgiveness. Generosity. Gentleness. Gratefulness. Honor. Hospitality . Humanity. Security. Initiative. Self-control. Joyfulness. Sensitivity. Justice. Sincerity. Loyalty. Thoroughness. Meekness. Thriftiness. Obedience. Tolerance. Orderliness. Truthfulness. Patience. Virtue. Persuasiveness. Wisdom. Punctuality. Resourcefulness. Responsibility MUNGKIN BELUM LENGKAP, TETAPI SEMUA DPT DISETUJUI: BANYAK ASPEK KARAKTER YG DISETUJUI BERSAMA Sumber: Kemdiknas RI
Terimakasih
- Slides: 59