PEMANFAATAN SI BUNGSU BUNGA SEPATU SEBAGAI PENDETEKSI FORMALIN
PEMANFAATAN SI BUNGSU (BUNGA SEPATU) SEBAGAI PENDETEKSI FORMALIN DAN BORAX PADA MAKANAN Oleh : Dewi Suharti (A 210160174)
Latar Belakang � Penggunaan bahan tambahan makanan yang terlarang masih sering dilakukan oleh pengusaha pangan jajanan, seperti menggunakan formalin dan boraks. Produknya banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas. � Setiap bahan makanan bisa dicampur dengan boraks untuk membuat bahan makanan awet hingga beberapa hari. Maksudnya agar pedagang dapat menghemat pengeluaran, namun pemberian boraks ini jelas akan merugikan konsumen, karena senyawa boraks dapat merusak organ tubuh dalam jangka yang panjang. Sebagai masyarakat awam banyak yang tidak mengetahui mana makanan yang mengandung boraks dan mana makanan yang tidak mengandung boraks karena kita biasanya membeli makanan tradisional seperti bakso, tahu, mie yang digunakan untuk bakso. Untuk itulah perlu ada suatucara untuk mendeteksi boraks. � Tidak semua masyarakat memiliki alat pendeteksi bahan kimia pada makanan yang mengandung boraks dan formalin seperti alat-alat lab pada umumnya. Oleh sebab itu , mencoba memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar kita seperti tanaman bunga sepatu.
KONDISI KEKINIAN Di kalangan pengusaha makanan saat ini, masih banyak ditemukan para pedagang makanan nakal yang menggunakan pencampur makanan yang mengandung zat kimia berbahaya. Bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis L. ) adalah tanaman semak suku Malvaceace yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias didaerah tropis dan subtropis. Di Indonesia banyak sekali ditanam bunga sepatu atau tumbuh dengan sendirinya tetapi belum banyak yang mengetahui kegunaannya, karena juga banyak sekali kandungan bahan kimia yang ada dalam bagian-bagian daripada bunga sepatu. Bunga sepatu dapat mendeteksi adanya boraks pada makanan dengan senyawa yang ada pada bunga itu.
SOLUSI YANG DITAWARKAN Untuk mengetahui makanan yang akan kita makan dapat di deteksi kandungan yang ada dalamnya seperti boraks maupun formalin, dengan menggunakan bahan yang ada disekitar kita. Oleh sebab itu, tidak perlu menggunakan alat-alat lab yang masyarakat pada umumnya tidak memiliki. SOLUSI YANG PERNAH DITAWARKAN Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut agar mendapatkan data yang lebih akurat. Kita harus waspada dalam mengonsumsi makanan agar kesehatan kita tetap terjaga.
- Slides: 4