Pemanfaatan Kotoran Hewan di Kelompok Tani Tunas Harapan

  • Slides: 6
Download presentation
Pemanfaatan Kotoran Hewan di Kelompok Tani Tunas Harapan Desa Pasawahan Kidul Kecamatan Pasawahan Kabupaten

Pemanfaatan Kotoran Hewan di Kelompok Tani Tunas Harapan Desa Pasawahan Kidul Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta Dika Supyandi, Yayat Sukayat Disampaikan dalam Community Development National Symposium 2017 Hotel Aryaduta- Jakarta

Latar Belakang Pengembangan Padi Organik POTENSI DESA PASAWAHAN KIDUL Pengetahuan lokal dalam Era Globalisasi

Latar Belakang Pengembangan Padi Organik POTENSI DESA PASAWAHAN KIDUL Pengetahuan lokal dalam Era Globalisasi “contradictio in terminis” Sumber energi bio dari ternak Kelompok tani aktif Integrasi Padi – Ternak Pemenuhan Padi Sehat Penciptaan sumber bio-energi Better quality Q Lower cost = Shorter time delivery Higher safety Sustainable production Penyediaan input produksi, (pupuk organik) pada tingkat lokal secara mandiri Pemanfaatan limbah organik (kotoran hewan, serasah, dan limbah organik lainnya) untuk keperluan pertanian dan kebutuhan rumah tangga petani. Invention + Exploitation I = Innovation Invention + Commercialization Invention + Implementation Invention + Civilization Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Inovasi PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN DI KELOMPOK TANI TUNAS HARAPAN DESA PASAWAHAN KIDUL KECAMATAN PASAWAHAN KABUPATEN PURWAKARTA

Multifunctional Agriculture • multiple commodity and non-commodity outputs that are jointly produced in conjunction

Multifunctional Agriculture • multiple commodity and non-commodity outputs that are jointly produced in conjunction with agricultural production exist • some portion of non-commodity outputs exhibit characteristics of externalities or public goods, with the result that, at present, markets for these goods neither exist nor function properly landscape management, the upkeep of landscape amenities, wildlife management, the creation of wildlife habitat and animal welfare, the maintenance of biodiversity, improvement of nutrient recycling and limitation of carbon sink water management, improvement of water quality, flood control, water harvesting and creation of (wind-) energy the role of farming for rural cohesion and vitality, ambience and development, exploiting cultural and historical heritages, creating a regional identity and offering hunting, agro-tourism and agroentertainment food security and safety

Hasil dan Luaran yang Dicapai No. 1 2 Jenis Kegiatan Uraian Penyebaran informasi kepada

Hasil dan Luaran yang Dicapai No. 1 2 Jenis Kegiatan Uraian Penyebaran informasi kepada berbagai pihak terlibat terkait kegiatan pengabdian kepada masyarakat, diantaranya disampaikan kepada Kepala Dinas Pertanian, Sosialisasi partisipatif (1) Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Purwakarta, dan Kepala Desa Pasawahan Kidul, Kec. Pasawahan, Kab. Purwakarta Penyampaian informasi, diskusi dan pengumpulan pendapat/aspirasi dari petani, kelompok tani, serta penyuluh di lokasi kegiatan akan dilaksanakan. Sosialisasi partisipatif (2) Petani dimintai pendapat atas rencana kegiatan pengabdian, terkait sejumlah isu, yaitu: lokasi kegiatan, kapasitas terpasang peralatan, kontribusi kelompok, serta rencana pengelolaan dan pemeliharaan. Melakukan kunjungan lanjutan atas lokasi instalasi biodigester dan pembuatan pupuk organik. 3 Identifikasi Lokasi 4 Penyiapan materi, alat, bahan dan jadwal kegiatan 5 Instalasi biodigester Dari beberapa alternatif lokasi yang tersedia, diputuskan untuk memasang biodigester di rumah salah satu anggota (yang adalah tokoh) Kelompok Tani Tunas Harapan. Pembuatan pupuk organik dilaksanakan di dua lokasi, satu di lokasi yang sama dengan lokasi biodigester, satu lagi di lahan salah satu anggota kelompok lainnya Penyusunan rencana jadwal kegiatan dilaksanakan bersama dengan ketua kelompok tani. Penyiapan materi, alat, dan bahan dilaksanakan di kampus Unpad (oleh tim pelaksana pengabdian masyarakat), dan di lokasi (oleh kelompok tani) Instalasi biodigester dilakukan beberapa hari sebelum lokakarya Tanggal Pelaksanaan Keterangan 2 Juni 2017 Penyampaian informasi kegiatan memperoleh respon positif. Kepala Dinas dan Kepala Desa bahkan tertarik untuk terlibat lebih lanjut dalam kegiatan 28 Juni 2017 Petani dan kelompok tani sangat berharap kegiatan segera dilaksanakan, mengingat kebutuhan mereka terhadap pupuk organik dan keinginan memiliki sumber energi mandiri 26 Juli 2017 15 Agustus 2017 28 Agustus 2017 Pertimbangan biodigester dipasang di rumah anggota kelompok (yang adalah tokoh tani) adalah sebagai prototype/model dan contoh untuk anggota kelompok lainnya. Pembuatan pupuk organik pada dasarnya sudah dilaksanakan oleh petani di beberapa tempat, dua lokasi juga direncanakan menjadi contoh pembuatan yang benar Rencana jadwal kegiatan disusun tentatif, mengingat beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan di lokasi dan hari raya qurban Biodigester dipasang sebelum pelatihan dengan harapan pada saat pelatihan, reaktor sudah siap beroperasi

PERUBAHAN TERIDENTIFIKASI 1. Pengetahuan dan keterampilan peserta/anggota kelompok tani dalam pemanfaatan kotoran hewan meningkat

PERUBAHAN TERIDENTIFIKASI 1. Pengetahuan dan keterampilan peserta/anggota kelompok tani dalam pemanfaatan kotoran hewan meningkat 2. Peserta/anggota kelompok tani menyadari adanya peluang pemanfaatan kotoran hewan. Sejauh ini mereka menyadari peluang tersebut, tetapi tidak memiliki inisiatif dan keberanian untuk memulai. 3. Dinamika kelompok meningkat, setelah adanya pemanfaatan kotoran dengan teknologi baru dan yang secara tradisional sudah biasa mereka jalankan. 4. Anggota kelompok dapat mengembangkan jejaring yang lebih luas dalam pengembangan usahatani mereka, melalui sejumlah fasilitasi pertemuan dengan pelaku lain dalam bidang usaha yang sama maupun bidang usaha sejenis. 5. Dukungan pemerintah desa meningkat, dan menyadari adanya potensi yang dapat dikembangkan di desa mereka, serta mulai tertarik untuk mencari potensi-potensi lainnya. Video Proses

KESIMPULAN 1. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan keterampilan masyarakat petani dalam memproduksi

KESIMPULAN 1. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan keterampilan masyarakat petani dalam memproduksi pupuk organik dan biogas untuk keperluan usahatani dan kehidupan mereka. Petani tersadarkan bahwa ada sejumlah teknologi sederhana maupun baru yang dapat mereka terapkan di sekitar lingkungan mereka dan mulai memiliki keberanian untuk memanfaatkan sampah organik di sekitar mereka. 2. Petani menyadari bahwa fungsi kelompok adalah penting dalam pengembangan usahatani mereka. Berbagai kelemahan yang mereka miliki, baik dari sisi penguasaan fisik sumberdaya maupun kekurangan pengetahuan akan teknologi, berimplikasi pada pentingnya upaya untuk bergerak bersama, berkelompok, dalam menghadapi berbagai persoalan “Kade uruskeun pare, bisi engke mah moal aya. Engke mah urea ge moal aya, balik deui ka cara baheula” (Papatah kolot Pasawahan)