PELANGGARAN UU ITE Kasus Video Porno Ariel dengan

  • Slides: 13
Download presentation
PELANGGARAN UU ITE “Kasus Video Porno Ariel dengan Luna Maya dan Cut Tari”

PELANGGARAN UU ITE “Kasus Video Porno Ariel dengan Luna Maya dan Cut Tari”

Oleh : � � Millisa 1513100007 Chusnul Eka Safitri H. 1513100013 Faradiba Lazuardi R.

Oleh : � � Millisa 1513100007 Chusnul Eka Safitri H. 1513100013 Faradiba Lazuardi R. 1513100067 Alfi Nur Dina 1513100073

Salah satu Kejahatan internet adalah pornografi. Kegiatan yang termasuk pornografi adalah kegiatan yang dilakukan

Salah satu Kejahatan internet adalah pornografi. Kegiatan yang termasuk pornografi adalah kegiatan yang dilakukan dengan membuat, memasang, mendistribusikan, dan menyebar material yang berbau pornografi, cabul, serta mengekspos hal-hal yang tidak pantas.

PENJELASAN KASUS Kasus video porno Ariel dengan Luna Maya dan Cut Tari, video tersebut

PENJELASAN KASUS Kasus video porno Ariel dengan Luna Maya dan Cut Tari, video tersebut diunggah oleh seorang yang berinisial “RJ”. Pada kasus tersebut, modus sasaran serangnya ditujukan kepada perorangan atau individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut. Kasus video ini terungkap 4 juni 2010. Saat itu video hubungan intim Ariel dan Luna beredar di dunia maya. Selang beberapa hari kemudian,

Pihak yang Terlibat Menurut Kabid Penum Mabes Polri Kombes Marwoto (23/6/2010), Kasus video porno

Pihak yang Terlibat Menurut Kabid Penum Mabes Polri Kombes Marwoto (23/6/2010), Kasus video porno ini bukan kejahatan biasa. Ini merupakan rangkaian dari si pembuat, kemudian perekam, dan pengedar. Dalam hal ini, pembuat dan perekam adalah Ariel, luna Maya, dan Cut Tari sehingga dapat dikatakan sebagai tersangka. Pada 7 Juni 2010, Ketua LSM Hukum Jamin Rakyat, Farhat Abbas, melaporkan Ariel dan luna Maya terkait peredaran video asusila ke

Pelanggaran UU �Pasal 4 ayat 1 dan pasal 29 UU Pornografi �Pasal 27 ayat

Pelanggaran UU �Pasal 4 ayat 1 dan pasal 29 UU Pornografi �Pasal 27 ayat 1 dan pasal 45 UU ITE �Pasal 282 KUHP

UU Pornografi Pasal 4 ayat 1 UU Pornografi yang dituduhkan pada Ariel, maka dapat

UU Pornografi Pasal 4 ayat 1 UU Pornografi yang dituduhkan pada Ariel, maka dapat diketahui bahwa setiap orang dilarang untuk memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang memuat : a. b. c. d. Persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang, Kekerasan seksual Masturbasi atau onani Ketelanjangan atau tampilan Pelanggaran atas ketentuan pasal tersebut dapat diancam dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 12 tahun dan/atau pidana denda paling sedikit Rp 250 juta dan paling banyak Rp 6 miliar, sebagaimana diatur dalam pasal 29 UU Pornografi

UU ITE & KUHP Pasal 27 ayat 1 UU ITE yang dituduhkan kepada Ariel

UU ITE & KUHP Pasal 27 ayat 1 UU ITE yang dituduhkan kepada Ariel pada pokoknya melarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik Bagi pelanggarnya dapat diancam pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar, sebagaimanadimaksud pasal 45 ayatkesusilaan” 1 UU ITE Unsur “melanggar yang bersifat normatif dalam pasal 282 KUHP pada dasarnya tidak mudah untuk dibuktikan. Hal ini karena tidak mudah untuk mengukur nilai-nilai kesusilaan secara obyektif.

Hasil Persidangan Ariel divonis 3 tahun 6 bulan kurunga n dan denda Rp 250

Hasil Persidangan Ariel divonis 3 tahun 6 bulan kurunga n dan denda Rp 250

Keringanan yang diberikan Pada mulanya Ariel mendapat tuntutan 5 tahun penjara dan denda 250

Keringanan yang diberikan Pada mulanya Ariel mendapat tuntutan 5 tahun penjara dan denda 250 juta. Meski demikian, jaksa masih melihat hal yang meringankan dari diri terdakwa, diantaranya belum pernah dihukum, masih muda sehingga diharapkan masih dapat memperbaiki Setelah menjalani hukuman , meskipun belum 3, 5 tahun mendekam di penjara, Ariel mendapat kesempatan menghirup udara bebas lebih cepat lantaran perilaku baiknya selama menjalani hukuman. Sehingga masa hukuman Ariel hanya

Kesesuaian Hukuman Menurut pendapat pribadi kami, keputusan hakim yang diberikan bisa jadi hukuman tersebut

Kesesuaian Hukuman Menurut pendapat pribadi kami, keputusan hakim yang diberikan bisa jadi hukuman tersebut terlalu ringan atau terlalu berat. Hukuman yang diberikan terlalu berat karena pada dasarnya ariel bukanlah pelaku melainkan korban dari tersebarnya video pribadinya disebarluaskan. Bisa jadi juga hukuman yang diberikan kepada Ariel terlalu ringan dikarenakan Ariel adalah seorang public figure yang telah merusak moral bangsa, tidak seharusnya ia melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Namun, kami menilai keputusan hakim tidak tepat karena seharusnya tidak hanya Ariel yang dihukum. Karena dia bukan satu-satunya mutlak bersalah. Melainkan juga pengunggah, pengunduh, dan media yang menyebarkan video Ariel. Walau bagaimanapun keputusan hakim telah ditetapkan. Hakimlah yang memiliki otoritas saat proses persidangan. Terlepas dari setuju atau tidaknya hukuman yang diberikan kepada Ariel kita harus menghormati keputusan tersebut.

Pencegahan 1. 2. 3. 4. 5. Dilakukan pemblokiran terhadap situs-situs porno juga kampanye serta

Pencegahan 1. 2. 3. 4. 5. Dilakukan pemblokiran terhadap situs-situs porno juga kampanye serta sosialisasi internet sehat dan aman. Dilakukan kerja sama lembaga yang berwenang dengan asosiasi warnet, sejumlah LSM, serta tokoh agama, samapi pada upaya penegakan hukum bagi pelanggarnya. Mensinergikan dengan kurikulum sekolah, menyadarkan bahaya pornografi dengan edukasi. Dilakukan kerja sama dengan para tokoh-tokoh agama agar dapat memberikan pencerahan pada ummat. Dilakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk cegah penyebaran pornografi di masing daerah.

SEKIAN TERIMA KASIH

SEKIAN TERIMA KASIH