Pelajaran Sekolah Sabat ke 1 1 April 2017
Pelajaran Sekolah Sabat ke 1, 1 April 2017
Ayat Hafalan : ”Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: ‘Tuhan, tolonglah aku!’ Segera Yesus mengulurkan tangan. Nya, memegang dia dan berkata: ‘Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang? ” Matius 14: 30, 31
PENDAHULUAN Petrus adalah penulis kedua kitab 1 dan 2 Petrus). Dia adalah satu pengikut Yesus yang pertama; dia selalu dengan Yesus selama pelayanan-Nya di dunia; salah satu murid pertama yang melihat kubur yang kosong. Petrus memiliki pengalaman yang kaya, diilhami oleh Roh Kudus. Petrus melihat perjuangan berlangsung dalam berbagai cara. Dia melihat perjuangan yang terjadi di gereja, mencakup orang yang pernah menjadi bagian dari orang-orang percaya, tetapi yang sekarang sinis dan meremehkan Allah dan meremehkan setiap pemikiran tentang kedatangan Kristus. Petrus tahu apa artinya melakukan kesalahan, diampuni, dan maju dalam iman dan keren-dahan hati. Selama pelayanan Yesus, Petrus sering bertindak sebagai pemimpin dari ke dua belas rasul. Petruslah yang dituntun kepada Kornelius, orang non-Yahudi pertama yang diterima sebagai pengikut Yesus (Kisah 10: 1 -48).
Hal yang perlu DIRENUNGKAN untuk DIDISKUSIKAN. . . . ! 1. Apakah prinsip penting yang secara mengenai Petrus yang berguna bagi kita sekarang dan komitmen yang bagimana yang Yesus minta dari kita sekarang? 2. Apakah pentingnya perkataan Petrus kepada Yesus dan hubungannya kepada kita sekarang (Matius 16: 13 -17)? 3. Apakah pelajaran penting dari kisah dalam Matius 14: 233 yang menolong perjalanan hidup kita bersama dengan Tuhan? Pelajaran apakah yang kita peroleh dari kegagalan Petrus? 4. Pelajaran apakah yang kita peroleh dari Petrus sebagai pemimpin jemaat mula-mula?
PERGILAH DARI PADAKU “Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa. ” (Lukas 5: 6). Andreas membawa Simon kepada Yesus yang adalah Mesias ditepi sungai Yordan. Andreas dan Petrus bekerja sebagai nelayan. Ketika bertemu di tepi Danau Galilea, Yesus naik ke atas perahu dan mengajar banyak orang dari perahu (Lukas 5: 1 -3). Sosok Petrus dikenal sebagai : Petrus adalah seorang Nelayan di Galilea (Matius 4: 8). Yesus berkata kepada Petrus : “engkau akan dinamakan Kefas yang artinya: Petrus” (Yoh 1: 42). Petrus merasakan sesuatu yang lebih kepada Yesus, sesuatu yang suci berbeda dengan keberdosaan dirinya. Kesadaran Petrus akan keberdosaannya, dan kerelaannya untuk mengakuinya di depan umum, menunjukkan betapa terbukanya dia kepada Tuhan.
MENGAKUI KRISTUS “Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa” ( Lukas 5: 8). Setelah Yesus selesai mengajar, Ia berkata kepada Petrus, “Bertolaklah ke tempat yang dalam, lemparkanlah jalamu menangkap ikan. ” Petrus berkata, “ Guru! sudah semalam kami bekerja keras tetapi tidak mendapatkan apa-apa (Luk 5: 5). Tetapi karena Yesus yang menyuruh, maka Petrus mengikuti perkataan Yesus dan menebarkan jalanya. Mujizat terjadi mereka menangkap banyak ikan dan Petrus pun menjadi takjub. Sesuatu yang suci berbeda dengan keberdosaan dirinya. Kesadaran Petrus akan keberdosaannya, dan kerelaannya untuk mengakuinya di depan umum, menunjukkan betapa terbukanya dia kepada Tuhan. Ketika Yesus memanggilnya, Petruspun bersedia mengikut Yesus berapa pun harganya.
MENGAKUI YESUS “Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (Matius 16: 16). Roh Kudus menggerakkan hati Petrus untuk menyatakan imannya kepada Yesus sebagai Mesias. Apa yang Petrus pikirkan tentang Mesias? Yesus mengajar mereka bahwa akan menderita dan mati (Matius 16: 21 -13). Petrus tidak bersedia jika Yesus dibunuh (Mat 16: 21) tetapi Petrus bersama dengan murid yang lain ingin menjadi raja yang berkuasa ditengah mereka. Yesus kemudian berbalik kepada Petrus dan mengatakan; “Enyahlah, Iblis” (Mat. 16: 23). Sebutan ini adalah satu yang paling keras dari yang Dia katakan kepada siapa pun selama pelayanan-Nya; namun, Dia melakukannya untuk kebaikan Petrus sendiri. Kata-kata Petrus mencerminkan keinginannya sendiri, sika egoisnya sendiri akan apa yang ia inginkan. Petrus perlu belajar bahwa melayani Tuhan memerlukan penderitaan. Pelajaran yang ia pahami dengan jelas dalam tulisan-tulisannya kemudian (1 Petrus 4: 12).
Kutipan Roh Nubuat “Murid-murid masih mengharapkan agar Kristus memerintah sebagai seorang putra raja duniawi. Meskipun sudah lama Ia menyembunyikan rencana. Nya, namun mereka percaya bahwa Ia tidak akan selamanya tinggal dalam kemiskinan dalam keadaan tidak dikenal, waktunya sudah dekat bila Ia akan mendrikan kerajaan-Nya. Bahwa kebencian imam-imam dan rabi-rabi tidak pernah akan dikalahkan, bahwa Kristus akan ditolak oleh bangsa. Nya sendiri, dihukum sebagai seorang penipu, dan disalibkan sebagai seorang penjahat, pikiran seperti itu tidak pernah timbul dalam hati murid-murid. Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jld. 6, hlm. 23.
BERJALAN DIATAS AIR “Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air. “ Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!“ (Matius 14: 29 -30). 1 Patrus sungguh percaya kepada Yesus dan Ia dapatberjalan diatas air sama seperti Yesus mengakui iman Petrus, tetapi ketika ia berjalan di atas air ia mulai berpaling pada dirinya sendiri dan tidak lagi melihat Yesus sehingga dia mulai merasa takut, dan dalam ketakutannya dia mulai tenggelam. Yesus mengizinkan Petrus mencapai titik di mana ia tidak bisa melakukan apa-apa selain berteriak di dalam ketidakberdayaannya, “Tuhan, tolonglah aku!” (Mat. Ius 14: 30). Yesus kemudian mengulurkan tangan- Nya dan melakukan seperti yang diminta Petrus.
“Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia, ” (Mat. 14: 31), ketika Yesus cukup dengan membuatnya mengapung tanpa kontak fisik, pasti telah menolong Petrus menyadari betapa banyak yang dia harus pelajari untuk bergantung kepada Yesus. Kita dapat memulai dengan iman yang besar, percaya pada kekuatan Tuhan kita, tetapi ketika situasi menjadi menakutkan, kita harus ingat perkataan Yesus kepada Petrus: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa Engkau bimbang? ” (Matius 14: 31). “Petrus melihat kesalahannya di dalam mana dia telah jatuh, dan segera memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya, sesuai dengan kekuatannya. Allah, yang mengetahui akhir sesuatu sejak dari permulaan, memberi kesempatan kepada Petrus menyatakan kelemahan tabiatnya supaya rasul yang sudah diuji ini menyadari bahwa tidak ada sesuatu di dalam dirinya yang patut disombongkan. Walaupun orang-orang yang paling baik, jika dibiarkan atas usaha mereka sendiri, pertimbangan mereka akan salah. ” Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 168.
MENYANGKAL TUHANNYA Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku. “ Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya” (Lukas 22: 61 -62). Petrus membuat pernyataan bersedia masuk penjara dan mati bersama Kristus (Luk 22: 33), tetapi ketika Yesus ditangkap justru Petrus menghianati Yesus, ia menyangkal Yesus. Kisah Petrus di sini dengan cara menyedihkan mem-berikan pelajaran tentang bagaimana merusaknya berkompromi itu jadinya. Petrus telah gagal dengan begitu buruk. Tetapi seberapa besarpun kegagalannya, kasih karunia Allah masih lebih besar. Pengampunan Yesuslah yang menjadikan Petrus salah seorang pemimpin utama gereja Kristen yang mula-mula. Pelajaran bagi kita semua mengenai realitas kasih karunia Allah. Walaupun kita memiliki kegagalan-kegagalan, kita harus maju terus di dalam iman!
PETRUS SEBAGAI PEMIMPIN JEMAAT “Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat” (Galatia 2: 9). Petrus Pemimpin besar Gereja 1. Petrus adalah satu pengikut Yesus yang pertama; 2. Petrus menjadi seorang pemimpin gereja mula-mula yang menonjol. 3. Petrus memiliki pengalaman yang kaya, diilhami oleh Roh Kudus. 4. Petruslah yang menjelaskan kepada orang banyak bahwa mereka sedang melihat karunia Roh yang dijanjikan itu, dicurahkan Allah kepada umat-Nya (Kis. 2: 14 -36).
PERGILAH DARI PADAKU 5. Petrus sering muncul dalam Injil, yang 6. menyatakan baik kemenangan maupun kegagalannya. 7. Petrus menjadi juru bicara para murid dalam interaksi mereka dengan Yesus. 8. Petrus tahu apa artinya melakukan kesalahan, diampuni, dan maju dalam iman dan kerendahan hati. 9. Selama pelayanan Yesus, Petrus sering bertindak sebagai npemimpin dari ke dua belas rasul. 10. Petruslah yang mengambil inisiatif untuk mengangkat seorang murid menggantikan Yudas Iskariot, yang telah mengkhianati Yesus (Kisah 1: 15 -25). 11. Pada hari Pentakosta, Petruslah yang menjelask kepada orang banyak bahwa mereka sedang melihat karunia Roh yang dijanjikan itu, dicurahkan Allah kepada umat-Nya (Kisah 2: 14 -36). 12. Petruslah yang, ketika ditangkap karena berbicara mengenai kebangkitan orang mati, berbicara kepada imam besar dan pemimpin Yahudi yang terkumpul (Kis. 4: 1 -12).
PETRUS SEBAGAI PEMIMPIN JEMAAT “Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah. ” (Galatia 2: 11). Walaupun sebagai seorang pemimpin jemaat, sebagai seorang yang dengan jelas dipanggil Tuhan (Yesus berkata kepada Petrus, “Gembalakanlah domba-Ku” (Yoh 21: 17), sekalipun sebagai seorang yang menerima penglihatan mengenai tidak boleh menyebut “orang najis atau tidak tahir” (Kisah 10: 28). Bagi Paulus, perilaku tersebut adalah serangan terhadap Injil itu sendiri. Dia melihat tindakan Petrus sebagai kemunafikan yang terang-Paulus menggunakan kesempatan itu untuk mengemukakan ajaran kunci iman Kristen: Pembenaran
PERTANYAAN PENERAPAN 1. Apakah saya telah menyadari keadaan diri saya seperti Petrus menyadari keberdosaannya? 2. Pelajaran apakah yang saya dapat dari pertobatan Petrus setelah penyaliban? 3. Seberapa seringkah saya melakukan penyangkalan terhadap Yesus? Berkompromi dan kegagalan Petrus dimulai di Getsemani ketika, gantinya berdoa, ia tertidur, dan dengan demikian ia tidak siap secara rohani untuk apa yang akan terjadi. Jika saja ia telah berdoa dengan setia, dia menulis, “ia tidak akan menyangkali Tuhannya. ” Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 355.
KESIMPULAN Hidup Petrus secara dramatis berubah ketika ia menyadari kondisinya yang sebenarnya sebagai seorang yang berdosa di hadapan Kristus. Petrus belajar bahwa ia harus percaya hanya kepada pemeliharaan Kristus saja. Petrus juga perlu belajar untuk memercayai Yesus apabila Dia memberikan suatu perintah atau petunjuk, oleh karena Juruselamat selalu mengetahui dengan tepat apa yang sedang dilakukan-Nya dan Dia berkuasa untuk mengeksekusi kehendak-Nya sendiri. Yesus tetap meminta kita, sebagaimana yang dilakukan-Nya bagi Petrus pada hari itu, “mengapa engkau bimbang? ” (Matius 14: 31). Sebagaimana yang dilakukan oleh murid-murid itu, kita perlu untuk meresponsnya dalam ibadah, dengan mengatakan: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah” (Matius 14: 33).
Aplikasi 1. Setiap orang diharapkan dapat mengakui kekurangan diri sendiri sementara percaya pada kuasa Yesus untuk menyelesaikan misi-Nya. 2. Setiap orang diharapkan dapat mengalami rasa syukur untuk kehormatan karena telah dipanggil Yesus untuk bekerja bagi-Nya, kendatipun ada perasaan yang tidak layak berada dalam hubungan yang erat dengan-Nya. 3. Setiap orang diharapkan dapat merespons panggilan Yesus untuk menjadi penjala manusia, anak-anak dan orang muda, siap meninggalkan segalanya untuk mengikut Dia. Prepared by : Pdt. Togu F. Tampubolon, Gembala Distrik Lampung Tengah, Lampung, 1/2/17 Alamat : Jln. S. Parman, No. 60 A, RT. 05/ RW. 02, Lgk. 2, Bandar Jaya E-mail : togufesthamintampubolon@gmail. com Hp. 081367150504 SELAMAT MELAYANI TUHAN MEMBERKATI
- Slides: 17