PEDOMAN TUGAS AKHIR DIII Teknik Elektromedik JUDUL Judul

  • Slides: 47
Download presentation
PEDOMAN TUGAS AKHIR DIII Teknik Elektromedik

PEDOMAN TUGAS AKHIR DIII Teknik Elektromedik

JUDUL Judul yang dipilih untuk disusun sebagai tugas akhir harus mempunyai arti dan nilai

JUDUL Judul yang dipilih untuk disusun sebagai tugas akhir harus mempunyai arti dan nilai yang dapat digunakan untuk pengembangan bidang kesehatan khususnya bidang peralatan kedokteran yang berguna bagi peningkatan/penambahan informasi dan pengetahuan pihak - pihak yang berkepentingan.

Alur 1. Harus mengetahui permasalahan. 2. Harus jelas tujuannya. 3. Untuk mencapai tujuan maka

Alur 1. Harus mengetahui permasalahan. 2. Harus jelas tujuannya. 3. Untuk mencapai tujuan maka metodologi harus dibuat.

Jenis a. Membuat modul/alat bisa berupa: 1. Modifikasi ( membuat sub sistem dari satu

Jenis a. Membuat modul/alat bisa berupa: 1. Modifikasi ( membuat sub sistem dari satu alat dan bukan membuat alat secara keseluruhan ) 2. Inovasi ( Penemuan suatu alat yang belum ada ) 3. Simulasi 4. Meniru ( membuat kembali alat yang ada dengan tulisan yang tidak plagiat ) b. Membuat laporan tugas akhir yang berhubungan dengan modul yang dibuat (karya tulis ilmiah / KTI )

Ketentuan Pembuatan Modul a. b. c. d. Rangkaian yang dibuat harus ada kaitannya dengan

Ketentuan Pembuatan Modul a. b. c. d. Rangkaian yang dibuat harus ada kaitannya dengan peralatan kesehatan atau peralatan penunjang alat kesehatan. Rangkaian yang dibuat minimal 2 (dua) rangkaian sub blok dari sistem secara keseluruhan dan jelas terminal masukan atau keluarannya. Satu pesawat dapat dibuat secara bersamaan maksimal 4 (empat) orang dengan bagian yang berbeda dan masing-masing bagian harus dilengkapi terminal masukan dan keluaran agar bagian tersebut dapat digabung menjadi satu. Modul harus dibuat dengan rapi dan ditempatkan pada box sesuai dengan jenis modul yang dibuat serta dilengkapi dengan tombol fungsi dan titik pengukuran.

DIAGRAM/ALUR TUGAS AKHIR

DIAGRAM/ALUR TUGAS AKHIR

Pengajuan Judul 1. Mengambil Form Judul pada Koordinator Tugas Akhir. 2. Pengisian Form Judul

Pengajuan Judul 1. Mengambil Form Judul pada Koordinator Tugas Akhir. 2. Pengisian Form Judul dan pembuatan inti sari (abstrak) Tugas Akhir yang akan dibuat. 3. Judul dan inti sari harus mendapat persetujuan dari Koordinator Tugas Akhir dan diketahui oleh Dosen Wali. (jika judul dan inti sari tidak disetujui, maka kembali ke langkah pertama) 4. Setelah disetujui Koordinator Tugas Akhir dan diketahui Dosen Wali, Form Judul & Inti sari di foto copy & salah satu dikumpulkan di Koordinator Tugas Akhir.

5. Seminar Judul dan Pembuatan Proposal Tugas Akhir. 6. Proposal harus disetujui oleh pembimbing

5. Seminar Judul dan Pembuatan Proposal Tugas Akhir. 6. Proposal harus disetujui oleh pembimbing dengan melampirkan inti sari yang telah disetujui oleh Koordinator Tugas Akhir. 7. Jika proposal tidak disetujui, maka kembali ke langkah pertama 8. Proposal yang telah disetujui pembimbing, harus disahkan oleh Sekretaris Program Studi. 9. Proposal dibuat rangkap 4 (untuk mahasiswa yang bersangkutan, pembimbing dan koordinator Tugas Akhir)

10. Pembuatan Tugas Akhir ( modul, Karya tulis dan Bimbingan ). 11. Jika pembuatan

10. Pembuatan Tugas Akhir ( modul, Karya tulis dan Bimbingan ). 11. Jika pembuatan modul dan KTI sudah selesai, maka dengan persetujuan dosen pembimbing, mahasiswa mendaftarkan diri untuk seminar hasil. 12. Seminar hasil. 13. Bila dari seminar hasil dinyatakan layak maka mahasiswa dapat mendaftarkan diri untuk ujian sidang ( UAP ), jika tidak maka kembali ke langkah 12. 14. Ujian Akhir program ( UAP ). 15. Jika Ujian Sidang ( UAP ) dinyatakan lulus maka mahasiswa dapat melengkapi prasyaratan untuk mengikuti Wisuda, jika belum dinyatakan lulus maka kembali ke langkah 14.

Format Proposal Tugas Akhir Bagian Depan a. Halaman Sampul/Judul b. Lembar Persetujuan c. Inti

Format Proposal Tugas Akhir Bagian Depan a. Halaman Sampul/Judul b. Lembar Persetujuan c. Inti sari d. Daftar Isi e. Daftar Tabel (Jika ada) f. Daftar Gambar (jika ada) 12/7/2020

Bagian Isi i. Latar Belakang ii. Rumusan masalah BAB 1 iii. Tujuan iv. Batasan

Bagian Isi i. Latar Belakang ii. Rumusan masalah BAB 1 iii. Tujuan iv. Batasan Masalah v. Kerangka Teoritis/Dasar Teori/Tinjauan Pustaka vi. Perencanaan alat/Metodologi Rancang Bangun Teknologi vii. Jadwal Pelaksanaan 12/7/2020 BAB 2 BAB 3 BAB 4

Bagian Penutup a. Daftar Pustaka b. Lampiran c. Indeks (bila diperlukan) 12/7/2020

Bagian Penutup a. Daftar Pustaka b. Lampiran c. Indeks (bila diperlukan) 12/7/2020

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR WAKTU PENYINAAN SINAR X-RAY SEHARUSNYA/HARAPAN/KEBUTUHAN: • undang-undang no 44 thn

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR WAKTU PENYINAAN SINAR X-RAY SEHARUSNYA/HARAPAN/KEBUTUHAN: • undang-undang no 44 thn 2009 pasal 16 ayat 2 "setiap peralatan medis harus diuji dan dikalibrasi secara berkala BPFK dan atau IPFK yg berwenang" 12/7/2020

KENYATAAN/KETERSEDIAAN • Jarang sekali rumah sakit yg memiliki alat ukur k. V dan m.

KENYATAAN/KETERSEDIAAN • Jarang sekali rumah sakit yg memiliki alat ukur k. V dan m. A karena mahal dan hanya diproduksi oleh industri luar negeri 12/7/2020

RUMUSAN MASALAH • Bagaimana membuat alat ukur k. V dan m. A yang bisa

RUMUSAN MASALAH • Bagaimana membuat alat ukur k. V dan m. A yang bisa terjangkau untuk proses kalibrasi penyinaran sirar-x

ALAT PENDETEKSI KEGAGALAN INFUS SEHARUSNYA/HARAPAN/KEBUTUHAN • Menurut ilmu kedokteran gelembung udara tidak boleh masuk

ALAT PENDETEKSI KEGAGALAN INFUS SEHARUSNYA/HARAPAN/KEBUTUHAN • Menurut ilmu kedokteran gelembung udara tidak boleh masuk kedalam tubuh pasien karena akan bersifat meracuni darah dan juga akan menimbulkan Emboli (masuknya benda asing kedalam jantung). Dan yang lebih parah, hal ini dapat menyebabkan terjadinya kematian. 12/7/2020

KENYATAAN/KETERSEDIAAN • Dalam penggunaan infus dapat terjadi beberapa kesalahan, seperti terdapatnya gelembung udara pada

KENYATAAN/KETERSEDIAAN • Dalam penggunaan infus dapat terjadi beberapa kesalahan, seperti terdapatnya gelembung udara pada selang infus pasien, habisnya cairan infus tanpa diketahui oleh perawat dan infus tidak menetes atau berhenti bekerja karena adanya sumbatan 12/7/2020

RUMUSAN MASALAH • Bagaimana cara untuk mengetahui kegagalan infus agar tidak terjadi gelembung udara,

RUMUSAN MASALAH • Bagaimana cara untuk mengetahui kegagalan infus agar tidak terjadi gelembung udara, tidak menetes atau berhenti bekerja atau habisnya cairan infus.

ALAT UJI GOLONGAN DARAH BERBASIS MICROKONTROLER ATMAGE 8535 SEHARUSNYA/HARAPAN/KEBUTUHAN • Golongan darah A, B,

ALAT UJI GOLONGAN DARAH BERBASIS MICROKONTROLER ATMAGE 8535 SEHARUSNYA/HARAPAN/KEBUTUHAN • Golongan darah A, B, AB, dan O mempunyai arti yang sangat penting dalam transfusi darah karena adanya interaksi antigen-antibodi dari pemberi darah (donor) dengan penerima darah (resipien) yang dapat menimbulkan penggumpalan (aglutinasi). Penggumpalan terjadi bila antigen-A bertemu dengan anti-A dan antigen. B bertemu dengan anti-B. 12/7/2020

Gol. Darah Resipien Donor Harus AB+ Golongan darah manapun ABA+ AB+ BO+ OOOOOO- O-

Gol. Darah Resipien Donor Harus AB+ Golongan darah manapun ABA+ AB+ BO+ OOOOOO- O- O- 12/7/2020 AO+ BO+ BA- ABA+ B- B+

KENYATAAN/KETERSEDIAAN • Berdasarkan pengamatan penulis, untuk mengetahui jenis golongan darah seseorang, para analis mengandalkan

KENYATAAN/KETERSEDIAAN • Berdasarkan pengamatan penulis, untuk mengetahui jenis golongan darah seseorang, para analis mengandalkan kemampuan membaca hasil pengujian sempel darah dengan menggunakan indra penglihatan yang kemungkinan dapat menimbulkan kekeliruan dalam proses penentuan golongan darah. Selain prosesnya yang dilakukan secara manual, hal ini juga memakan waktu yang relatif lama 12/7/2020

RUMUSAN MASALAH • Bagaimana mengetahui golongan darah secara cepat dan akurat

RUMUSAN MASALAH • Bagaimana mengetahui golongan darah secara cepat dan akurat

NEBULIZER ULTRASOUND SEHARUSNYA/HARAPAN/KEBUTUHAN • Dimana umumnya terapi atau pengobatan suatu penyakit menggunakan obat yang

NEBULIZER ULTRASOUND SEHARUSNYA/HARAPAN/KEBUTUHAN • Dimana umumnya terapi atau pengobatan suatu penyakit menggunakan obat yang berbentuk cair atau tablet. Akan tetapi jika terdapat masalah atau gangguan pada saluran pencernaan dalam hal ini mulut, maka pasien tidak dapat meminum obat secara langsung atau dengan kendala pasien yang mengalami gangguan pada daya hisapnya. 12/7/2020

KENYATAAN/KETERSEDIAAN • Dibutuhkan alat yang bisa memasukkan obat yang dapat langsung terserap oleh paru-paru.

KENYATAAN/KETERSEDIAAN • Dibutuhkan alat yang bisa memasukkan obat yang dapat langsung terserap oleh paru-paru. 12/7/2020

RUMUSAN MASALAH • Bagaimana cara membuat alat yang bisa memasukkan obat yang dapat langsung

RUMUSAN MASALAH • Bagaimana cara membuat alat yang bisa memasukkan obat yang dapat langsung terserap oleh paru-paru.

RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A SEHARUSNYA/HARAPAN/KEBUTUHAN •

RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A SEHARUSNYA/HARAPAN/KEBUTUHAN • Sangat penting mengetahui perhitungan denyut jantung permenit guna mendapatkan diagnosa suatu penyakit sehingga dapat diberikan penanganan dan pengobatan yang tepat serta akurat.

KENYATAAN/KETERSEDIAAN • Pengukuran denyut jantung pada umumnya dengan cara menempelkan ibu jarinya ke nadi

KENYATAAN/KETERSEDIAAN • Pengukuran denyut jantung pada umumnya dengan cara menempelkan ibu jarinya ke nadi pasien atau dengan menggunakan stetoskop ke dada kiri pasien sambil memperhatikan waktu penghitungan, namun cara demikian masih dinilai kurang baik karena faktor human error bisa saja terjadi

RUMUSAN MASALAH • Bagaimana menghitung detak jantung permenit yang lebih akurat dan efektif.

RUMUSAN MASALAH • Bagaimana menghitung detak jantung permenit yang lebih akurat dan efektif.

ALAT PENGHITUNG PENGGUNAAN OKSIGEN PADA PASIEN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SEHARUSNYA/HARAPAN/KEBUTUHAN • Volume gas

ALAT PENGHITUNG PENGGUNAAN OKSIGEN PADA PASIEN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SEHARUSNYA/HARAPAN/KEBUTUHAN • Volume gas yang digunakan oleh pasien akan dihitung untuk menentukan besarnya biaya yang harus dibayarkan pasien

KENYATAAN/KETERSEDIAAN • Volume gas yang digunakan oleh pasien akan dihitung secara manual dengan mengalikan

KENYATAAN/KETERSEDIAAN • Volume gas yang digunakan oleh pasien akan dihitung secara manual dengan mengalikan nilai flowrate oksigen liter per menit dengan lama waktu pemakaian gas oksigen untuk menentukan besarnya biaya yang harus dibayarkan pasien

RUMUSAN MASALAH • Bagaimana menghitung pemakaian oksigen yang lebih akurat. • TUJUAN

RUMUSAN MASALAH • Bagaimana menghitung pemakaian oksigen yang lebih akurat. • TUJUAN

KP ALAT PENDETEKSI KEGAGALAN INFUS 1. Infus 1. Keadaan yang Memerlukan Pemberian Cairan Infus

KP ALAT PENDETEKSI KEGAGALAN INFUS 1. Infus 1. Keadaan yang Memerlukan Pemberian Cairan Infus 2. Jenis Cairan Infus dan Kegunaannya 3. Pemberian Dosis Infus Berdasarkan Usia dan Kondisi Pasien 4. Jenis Infus Berdasarkan Kecepatan Tetesnya 2. Komponen dasar q Resistor, Kapasitor, Transistor, Optocopler, Gerbang OR, Gerbang NOT sebagai Buffer, IC NE 555 sebagai Multivibrator Astabil, Up/Down Decade Counters, Dekoder, Seven Segment, Op-amp sebagai Komparator,

KP ALAT UJI GOLONGAN DARAH BERBASIS MICROKONTROLER ATMAGE 8535 1. Biologi Darah 1. 2.

KP ALAT UJI GOLONGAN DARAH BERBASIS MICROKONTROLER ATMAGE 8535 1. Biologi Darah 1. 2. 3. 4. Fungsi Darah Susunan Darah Golongan Darah dan Tipe Darah Tujuan Mengetahui Golongan Darah 2. Teori komponen dasar q LED Sebagai Sumber Cahaya, LDR Sebagai Sensor, Penguat Operasional (Op amp), Mikrokontroler, Fotodioda (Photodiode) Sebagai Sensor, LCD ( Liquid Cristal Display), Buzzer,

KP NEBULIZER ULTRASOUND 1. Gambaran Umum Penyakit Yang Diterapi 1. Asma 2. Pneumonia 2.

KP NEBULIZER ULTRASOUND 1. Gambaran Umum Penyakit Yang Diterapi 1. Asma 2. Pneumonia 2. Teori komponen dasar q Osilator, Relay, Tranducer, Resistor, Transistor Sebagai Saklar, Kapasitor, Dioda, Rangkaian Pembangkit Frekuensi (IC NE 555 sebagai Multivibrator Astabil), Gerbang – gerbang Logika, Counter, CMOS 4511 Sebagai Decoder, Seven segmen sebagai tampilan, Float Switch,

KP RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A 1.

KP RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A 1. 2. 3. q Jantung Nadi Teori komponen dasar Mikrokontroler PIC 16 F 628 A, LED, Fototransistor, IC LM 358 Sebagai Filter Aktif, IC LM 3914, Transistor sebagai saklar, Kristal Osilator, Seven Segment, Resistor, Kapasitor, Baterai, IC 7805

MRB ALAT PENDETEKSI KEGAGALAN INFUS 1. Desain teknologi/alat

MRB ALAT PENDETEKSI KEGAGALAN INFUS 1. Desain teknologi/alat

MRB ALAT PENDETEKSI KEGAGALAN INFUS 2. Bahan dan alat yang diperlukan • Rangkaian sensor

MRB ALAT PENDETEKSI KEGAGALAN INFUS 2. Bahan dan alat yang diperlukan • Rangkaian sensor Rangkaian Timer No Nama Komponen Type / Nilai 2 1 IC 74 LS 192 1 LM 324 1 2 IC 74 LS 47 1 Resistor 220 Ω 2 3 Seven Segment Common Anoda 1 4 Trimpot 5 KΩ 3 4 Resistor 220 Ω 1 5 IC 74 LS 04 1 5 IC NE 555 1 6 Resistor 4, 7 KΩ 2 7 Kapasitor 100µF / 50 V 1 No Nama Komponen 1 Optocoupler 2 IC 3 Type / Nilai Jumlah

MRB ALAT PENDETEKSI KEGAGALAN INFUS • Rangkaian PS No Nama Komponen Type / Nilai

MRB ALAT PENDETEKSI KEGAGALAN INFUS • Rangkaian PS No Nama Komponen Type / Nilai 1 Trafo 1 A 2 Dioda Bridge 3 Rangkaian Buzzer Jumlah No Nama Komponen Type / Nilai 1 1 Buzzer 12 V 1 1 A 1 2 Transistor NPN 1 IC LM 7805 1 3 IC 74 LS 32 1 4 IC LM 7812 1 5 Fuse 1 A 1 6 Kapasitor 2200µF / 50 V 1 7 Kapasitor 220µF / 50 V 2 8 Sakelar 1 Jumlah

MRB ALAT PENDETEKSI KEGAGALAN INFUS 3. Tahapan pembuatan • Perencanaan Rangkaian Power Supply •

MRB ALAT PENDETEKSI KEGAGALAN INFUS 3. Tahapan pembuatan • Perencanaan Rangkaian Power Supply • Perencanaan Rangkaian Sensor

MRB RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A 1.

MRB RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A 1. Desain teknologi/alat Rangkaian Timer Power Supply Rangkaian Sensor Optocopler 1 Rangkaian Sensor Optocopler 2 Display 7 Segmen Buzzer

MRB RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A 2.

MRB RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A 2. Bahan dan alat yang diperlukan • Rangkaian Pengolah Data

MRB RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A •

MRB RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A • Rangkaian Sensor dan Penguat

MRB RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A 3.

MRB RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A 3. Tahapan pembuatan • Perencanaan casing

MRB RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A •

MRB RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A • Perencanaan pengolah data

MRB RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A •

MRB RANCANG BANGUN PENGHITUNG DETAK JANTUNG BERBASIS MICROKONTROLER PIC 16 F 28 A • Perencanaan sensor dan penguat

JADUAL PELAKSANAAN No Kegiatan 1 Pengumpulan data 2 Pengolahan data awal dan metode yang

JADUAL PELAKSANAAN No Kegiatan 1 Pengumpulan data 2 Pengolahan data awal dan metode yang diusulkan (Perencanaan) 3 Eksperimen/pembuatan alat dan pengujian alat 4 Pendataan 5 Analisa dan pembahasan Bulan ke 1 2 3 4 5