Pedagogi Kritis Novi widiastuti Krisis Global Peran pedagogi
Pedagogi Kritis Novi widiastuti
Krisis Global • Peran pedagogi kritis adalah melihat proses pendidikan semata-mata dari sudut peserta didik dan pendidik. • Pedagogi melihat proses pemanusiaan atau proses pendidikan di dalam kancah pergumulan berbagai struktur kekuasaan yang menimpa manusia
Posisi Manusia dalam Menghadapi Globalisasi • Hanyut dalam perubahan global menuju keniscayaan (Geroge Ritzer dari University of maryland) – Gelombang globalisasi bersifat anonim dan dikendalikan oleh modal besar (multinational corporation) – Kehidupan manusia dipengaruhi oleh materialisme dan kekuatan uang dengan mengenyampingkan nilai moral kemanusiaan – The survival of the fittest – Ada kelompok yang termarginalkan
Lanjutan… • Mengambil sikap menentang dan mengharamkan segala bentuk perubahan yang datang dari luar – Arus globalisasi dianggap berbahaya bagi identitas seseorang – Lahirnya etosentrisme dan berbagai bentuk fundamentalisme – Sikap fundamentalisme mengarah pada ekstrimis yang melahirkan terorisme – Sehingga tidak akan lahir toleransi
Lanjutan… • Melihat arus globalisasi sebagai arus perubahan yang tidak dapat dihindarkan – Sikap kritis agar tidak mengikis identitas diri – Memilah-milah inovasi yang datangnya dari luar sehingga tidak merusak jati diri – Sikap kritis ini dapat tumbuh jika seseorang memiliki kesadaran (paulo freire : conscientizacao – proses penyadaran diri) – Seseorang yang sadar akan dirinya, akan terlepat dari kekuasan yang menindas dirinya – Proses penyadaran hanya akan diperoleh melalui pendidikan yang membebaskan
Posisi Pedagogi kritis Pedagogi Kritis adalah menggunakan kemampuan kritis dalam menganalisi persoalan pendidikan Pedagogi kritis melihat secara kritis berbagai jenis kekuasaan yang mengungkung perkembangan pribadi merdeka. Pedagogi kritis tidak hanya mencari sebab-sebab dirampasnya kemerdekaan tersebut, melainkan mencarikan solusi untuk lepas dari kungan kekuasaan yang tidak berimbang.
Sejarah Pedagogi Kritis 1. Paulo Freire pakar politik dari Brazil, pada tahun 1970 melahirkan karyanya education of the oppressed (pendidikan untuk kaum tertindas) pendidikan yang berkualitas menurutnya adalah pendidikan yang membuka mata hati dan mata akal manusia akan berbagai ketimpangan di dalam masyarakatnya dan oleh sebab itu, bukan hanya berkewajiban untuk menghilangkan ketimpangan-ketimpangan tersebut, melainkan mengembangkan kemampuannya untuk pengembangan diri yang produktif dan kreatif
Tokoh pedagogi kritis Amerika • Apple • Giroux • Mc. Laren
Tokoh pedagogi Kritis Indonesia • • Mochtar Buchori Mansyur Fakih H. A. R Tilaar Agus Nuryatno Darmaningtyas Eko Prasetyo Mohammad Karim
Irmayanti Meliono Menekankan kepada pentingnya etika pendidikan dalam perumusan dan pelaksanaankebijakan pendidikan Indonesia. Menekankan pada jiwa UUD 1945 khususnya pasal 31 dan 32 yang mengatur dan mengarahkan pendidikan nasional yang berdasarkan pada kebudayaan nasional. Menekankan pentingnya etika di dalam proses pendidikan yang didasarkan pada 4 pilar yaitu pengertian pendidikan, kebutuhan akan pendidikan, tujuan pendidikan, dan pendidikan yang ideal. Di dalam pelaksanaan pendidikan nasional berdasarkan keempat pilar itu perlu dilihat pada kondisi sosial, budaya masyarakat indonesia yang multikultural.
Prof. Soedijarto Menekankan pada jiwa UUD 1945 sebagaimana yang dicantumkan di dalam pembukaan ialah mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurutnya, tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dari kemerdekaan, kebangsaan Indonesia. Makna lebih lanjut dari tujuan tersebut ialah membawa bangsa Indonesia menuju kepada masyarakat modern abad 21 Menekankan pada pentingnya pendidikan demokrasi agar pelaksanaan politik demokrasi di Indonesia dapat membudaya. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang paling strategis untuk membudayakan berbagai nilai, kemampuan, dan sikap. Pedagogi yang sesuai dengan jiwa UUD 1945 adalah pedagogi kritis yang transformatif dan progresif. UUD no 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas telah sesuai dengan jiwa UUD 1945
Ibe Karyanto Sekolah otonom sebagai sanggar anak akar merupakan suatu bentuk pendidikan alternatif yang bersifat humanistik. Mengungkapkan berbagai ketidakadilan sekolah alternatif yang disodorkan adalah sekolah yang otonom artinya membantu anak mendapatkan kembali kesadarannya sebagai pribadi Sekolah alternatif, sanggar anak akar merupakan suatu bentuk sekolah yang dikenal sebagai child friendly school. Sekolah sanggar anak akar merupakan seuatu lembaga dengan model alternatif pendidikan untuk penguatan gerakan kebudayaan yang menghormati hak dan martabat anak sebagai manusia utuh Pendidikan yang dilaksanakan dalam sanggar tersebut, berdasarkan pengalaman (experience). Setiap anak mempunyai kewajiban untuk menunjukkan perkembangan kemampuannya melalui karya ciptanya. Para pesertanya dikembangkan untuk mengahdapi dinamika hidup kesehariannya. Yang sangat menarik di dalam sekolah alternatif ini adalah tidak mengeluarkan ijazah, tetapi sebagai sekolah otonom yang hanya mengeluarkan sertiifikat bahwa peserta didik telah mengikuti pendidikan di sekolah otonom dengan educational record serta portofolio peserta didik.
Edi Subkhan Mengemukakan tulisan yang menarik mengenai perkembangan teknologi pendidikan di indonesia. Mengkritik program yang dipelopori oleh UNJ ternyata tidak berubah dari posisinya yang konservatif. Teknologi pendidikan hanya semata-mata dilihat sebagai masalah teknis dalam membantu proses belajar dan bukan mempunyai makna sendiri sebagai sarana untuk mengeksploitasi diri dan dunia. Sangat menarik uraian edi subkhan yang melihat teknologi pendidikan mengandung pertimbangan etis. Teknologi pendidikan tidaklah netral sebagaimana yang banyak dipikirkan orang. Teknologi pendidikan bertujuan untuk membangun tatanan sosial masyarakat yang kritis dan bukan hanya membangun masyarakat bisu tanpa daya kritis. Teknologi pendidikan tidak berhenti pada teknologi pendidikans ebagai media pembelajaran semata-mata tetapi dilanjutkan dengan pertanyaan untuk apa pendidikan yang memanfaatkan teknologi pendidikan itu. Inilah aspek etika di dalam pengembangan teknologi pendidikan di Indonesia menghadapi era globalisasi abad ke 21
Sem. C. Bangun Paradigma pendidikan tinggi seni. Konsep pendidikan semi multikultural perlu dikembangkan di Indonesia baik tingkat lokal maupun global. Di dalam kaitan ini, Sem menganjurkan sinergi antara pengalaman empiris dan pengayaan abstraksi dan memperkaya pengalaman terhadap seni tradisi lokal. Tujuannya adalah agar seniman mampu berperan sebagai agen perubahan budaya. Menekankan pada pentingnya faktor kepentingan mahasiswa sebagai dasar penentuan kebijakan pendidikan tinggi seni rupa karena mahasiswalah yang melakoni masa depan, dan oleh sebab itu, suara mereka perlu didengar dan hak mereka perlu dihormati.
Slamet A. Syukur Mengkritik pendidikan kita dari SD samapai perguruan tinggi Pendidikan yang hanya menghasilkan generasi hafalan dan ahli manipulasi, bukan manusia kreatif yang punya budi pekerti Terdapat kesalahan wawasan yang sangat materialistik yaitu wawasan pendidikan yang kita miliki Perlu memprioritaskan hal-hal yang bersifat non fisik Pendidikan musik merupakan unsur yang perlu diperhatikan kaitannya dengan mengubah wawasan pendidikan yang terlalu materialistik. Pendidikan musik yang ditawarkan Slamet tidak mengajak untuk mengekor, melainkan menawarkan berbuat musik. Ini tidak umum, namun menarik.
Bambang Widodo Perlunya pengajaran literasi kritis sebagai alternatif melawan pendangkalan pembelajaran di sekolah Esensi pembelajaran bukanlah memberikan sebanyak-banyaknya informasi dan pengetahuan terhadap peserta didik, tetapi bagaimana memberikan keterampilan agar mereka dapat mencari dan mengolah informasi atau pengetahuan sendiri. Pendidikan literasi kritis dapat diterapkan pada setiap jenjang pendidikan.
Jimmy Paat Pedagogi kritis yang dihubungkan dengan pengajaran bahasa asing. Jimmy mengutarakan ciri-ciri pedagogi kritis yang dapat dipakai para pengajar bahasa asing Jimmy sebagai pengajar bahasa perancis mnegutarakan bahwa pedagogi kritis belum memiliki tempat di pengajaran bahasa asing pada umumnya. Menurutnya mungkin berkaitan dengan LPTK yang belum memperdengarkan pedagogi kritis pada calon guru yang dipersiapkannya. Pdagogi kritis merupakan salah satu pendekatan yang tepat untuk membangun kesadaran kritis bagi pembelajar bahasa asing kita yang selalu berhadapan dengan dunia yang penuh dengan ketidakadilan
Lody Paat Reformasi pendidikan guru oleh karena tugas dan tanggung jawab guru dalam era globalisasi dewasa ini telah berubah Guru bukan lagi sebagai pengajar, namun sebagai penghubung antara peserta didik dengan dunia yang berubah sangat cepat Guru adalah seorang intelektual transformatif, menurut Giroux karena bersama peserta didik memperkenalkan dunia yang penuh kontroversial dan terus berubah. Program pendidikan guru perlu dirombak secara mendasar, terutama mengenai pemahaman belajar. Konsep belajar menjadi dan mempunyai yang diajukan Erich Fromn
Ade Irawan Melawan korupsi di pendidikan dan sekolah Ade mengungkapkan pola korupsi dan faktor penyebab korupsi di sekolah. Pendidikan antikorupsi di sekolah bukan dengan program “warung kejujuran”/ “kantin kejujuran” tetapi dengan menumbuhkan demokrasi di sekolah dengan menumbuhkan unsur partisipasi, keterbukaan, dan kesetaraan.
Dewi Susanti Politik pendidikan Indonesia masih menekankan pada ijazah, politik pendidikan homogenisasi melalui ujian nasional, penggunaan standar pendidikan yang mengacu pada negara maju Reformasi pendidikan tidak semudah membalikkan telapak tangan melainkan diperlukan upaya yang kontinu dan berkelanjutan dari pemerintah maupun masyarakat.
Sejarah Pedagogi Kritis Berpikir kritis Robert H. Ennis : berpikir kritis adalah suatu proses berpikir reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yangg diyakini untuk diperbuat Richard Paul : berpikir kritis merupakan suatu kemampuan disposisi untuk mengevaluasi secara kritis suatu kepercayaan atau keyakinan, asumsi apa yang mendasarinya dan atas dasar pandangan hidup mana asumsi tersebut terletak. Lipman : berpikri kritis sebagai berpikir yang memfasilitasi keputusan oleh karena didasarkan pada kriteria yang nyata, yang self corrective dan substantive dalam konteks.
Berpikir kritis dan pendidikan Pertimbangan berpikir kritis : 1. Mengembangkan berpikir kritis dalam pendidikan berarti kita memberikan penghargaan kepada peserta didik sebagai pribadi atau (respect as person). Hal ini akan memberikan kesempatan kepada perkembangan pribadi peserta didik sepenuhnya karena mereka merasa diberikan kesempatan dihormati akan hak-hak nya dalam perkembangan pribadinya 2. Berpikir kritis merupakan tujuan yang ideal di dalam pendidikan karena mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan kedewasaannya. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan kedewasaan bukan berarti memberikan kepada mereka sesuatu yang telah siap tetapi mengikut sertakan peserta didik di dalam pemenuhan perkembangan dirinya sendiri dan arah dari perkembangan dirinya sendiri (self direction) 3. Pengembangan berpikir kritis dalam proses pendidikan merupakan suatu cita-cita tradisional seperti apa yang ingin dicapai melalui pelajaran ilmu-ilmu eksakta dan kealaman serta mata pelajaran lainnya yang secara tradisional dianggap dapat mengembangkan berpikir kritis 4. Berpikir kritis merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan demokratis. Demokrasi hanya dapat berkembang apabila warga negaranya dapat berpikir kritis di dalam masalah politik, sosial, dan ekonomi.
Immanuel Kant dan Friedrich Herbart Immanuel Kant Dalam bukunya yang terkenal The Critique of pure reason (1781). Kant menjembatani antara dua pemikiran ekstrim : empirisme dan rasionalisme. R Rasionalisme (filsuf plato) : akal manusia dapat menangkap kenyataan dalam bentuk ide. Rasionalisme mengajarkan bahwa yang nyata hanya dapat ditangkap melalui rasio manusia. Kebudayaan kegelapan. Empirisme yang mengatakan bahwa yang nyata adalah berdasarkan empirik atau melalui indera. Friedrich Herbart Dalam bidang pendidikan menonjol seorang filsuf ahli pendidikan Friedrich Herbart yang mengajarkan mengenai adanya kemampuan khusus dalam pribadi manusia itu. Lahirlah apa yang dikenal dalam psikologi herbart yang mengakui adanya kemampuan-kemampuan khusus dalam pribadi manusia yang harus dikembangkan melalui proses pendidikan. Salah satu kemampuan khusus tersebut adalah kemampuan analitik dan sintetik
Mazhab Frankfurt Prinsip penting pedagogi kritis 1. Pemberdayaan kelompok yang termarginalisasi oleh sistem kekuasaan dan ekonomi yang didominasi oleh kelompok yang berkuasa. 2. Mengkritik sistem pendidikan yang dipengaruhi oleh politik ekonomi yang secara sadar atau tidak sadar memberikan previlage kepada peserta didik ekonomi kuat. 3. Ilmu pengetahuan bukanlah bebas nilai tetapi merupakan rekonstruksi dalam suatu masyarakat. Sistem kekuasaan dalam masyarakat menurut foucault menghasilkan rekonstruksi ilmu pengetahuan yang terikat kepada kepentingan dari kelompok yang berkuasa. Bukan hanya ilmu pengetahuan tetapi juga dalam berbagai hubungan masyarakat termasuk maslaah seksual juga dipengaruhi oleh sistem kekuasaan tersebut. 4. Pendidikan yang benar adalah bukan merupakan suatu transmisi kebudayaan yang pada hakikatnya dikuasai oleh kelompok berkuasa. 5. Prinsip hegemoni yang dikemukakan oleh gramsci dapat digunakan oleh pendidik di dalam menghadapi masalah asimetris di dalam kekuasaan serta hubungan sosial lainnya di dalam masyarakat yang dikuasai kelas berkuasa. Atau ruling class. 6. Prinsip perlawanan terhadap hegemoni dari kelompok berkuasa. Pendidikan dapat memberikan alat tanpa revolusi dalam melawan ketidakadilan di dalam masyarakat. 7. Praksis : aliensi antara teori dan praktis. Prinsip ini dikembangkan oleh paulo freire yang menghubungkan antara individu dengan objek yang dipelajarinya. Dengan adanya kesatuan antara teori dan praktis maka pendidikan akan langsung berhubungan dengan prioritas. Dengan kata lain verbalisme akan dapat dihilangkan dari proses pendidikan karena teori langsung dikaitkan dengan praktik. 8. Dialog dan penyadaran. Dialog mengimplkasikan adanya pemberdayaan atau empowerment sedangkan pemberdayaan itu sendiri berarti lahirnya kesadaran akan kemampuan seseorang baik kelebihannya maupun kelemahannya. Prinsip inilai yang dikenal dalam gerakan pemberdayaan paulo freire “Concientizacao”
Studi Kultural 1. 2. 3. 4. 5. 6. Era 1970 -1980 dalam masa orde baru merupakan suatu periode eksperimentasi dalam progresivisme pendidikan nasional Eksperimen Prof. Dr. Harsja W Bahtiar yang menekankan pada aktivitas peserta didik tidak berhasil Sekolah percobaan oleh Prof. Dr. Ny. Pakasi dari IKIP Malang Era 1980 -2000, sudah mulai ada perubahan, namun tidak di dunia pendidikan Era Reformasi, masa transisi dari sentralisasi menjadi desentralisasi. Dihapuskannya GBHN, program tidak memiliki perencanaan yang jelas, sehingga pendidikan kehilangan arah Era reformasi ditandai dengan liberalisme, standardisasi pendidikan, ujian nasional yang terpusat, komodifikasi pendidikan dan berbagai konsep komersialisasi pendidikan, pendidikan bertaraf internasional.
Lanjutan… 7. Tahun 2002, lahirnya perintisan pedagogi kritis dengan terbitnya buku H. A. R Tilaar perubahan sosial dan pendidikan. Pengan tar pedagogi transformatif untuk Indonesia. 8. Richard Hogart, the uses of literacy (1958) budaya kaum pekerja “mass culture” 9. Raymond Williams “Culture and society” (1957) mengangkat pentingnya kebersamaan, pengertian kolektifm kesamaan sejarah dalam membangun masa depan.
Lanjutan … 10. Studi kultural memusatkan perhatian pada empat masalah sosial pokok : - Kekuasaan dengan mengangkat budaya rakyat dan proses demokrasi Masalah globalisasi yang mengubah secara radikal banyak masyarakat tradisional Identitas masyarakat dalam menghadapi gelombang perubahan globalisasi Masalah seksualitas dan gender
Pedagogi Kritis di Kontinen Eropa, Amerika, Asia, dan Australia • Henry Giroux “Theory and resistance in education” 1983 • Paulo Freire “the pedagogi of the oppressed” 1970 • Gerakan pedagogi kritis di brazil Paulo freire dan Augusto Boal. • Gerakan pedagogi kritis di amerika yaitu presiden abraham lincoln, John Dewey (bapak dari gerakan pendidikan progresif) demokratisasi alam proses pendidikan. Kesamaan hak antara kulit putih dan kulit hitam.
Substansi Pedagogi Kritis (Kincheloe dan Mc Laren) • Pandangan kritis terhadap masalah sosial ex: “one size fits all” • Emansipasi : emansipasi perempuan, diskriminasi perempuan dalam memperoleh pendidikan. Child friendly school bukan child centered education • Penolakan terhadap Doktrin Marxisme Ortodoks. (menghapuskan dominasi kelompok ekonomi tinggi) • Kritik terhadap rasionalitas teknis atau instrumental. Hanya mementingkan alat bukan tujuan. “How to” vs “Why”. Ujian nasional harus dijadikan sebagai alat untuk penyusunan roadmap bagi upaya peningkatan mutu pendidikan. • Psikoanalisis mengenai keinginan (desire). Kekuasaan di dalam kehidupan manusia masih merrupakan interplay antara identitas, libido, emosi dan rasio.
Lanjutan… • Konsep Imanensi, di dalam kehidupan manusia terdapat hal-hal yang imanen artinya yang secara hakiki terletak di dalam hakikat kemanusiaan. Pauolo freire mengatakan bahwa salah satu imanen dalam diri manusia adalah keinginan untuk kebebasan atau mewujudkan sesuatu dari dirinya sendiri • Hegemoni (Antonio Gramsci, Komunis Itali). Pembentukan kekuasaan tidak dilakukan deng revolusi melainkan melalui pemimpin organik. Yaitu pemimpin yang mengadakan persuasi pada pra pengikutnya untuk melakukan perubahan. Pemimpin organik ini adlaah pendidik. • Ideologi dapat saja dilakukan melalui pemaksaan terahdap masyarakat melalui propaganda, indoktrinasi. Namun pendidikan yang persuasif akan lebih mnegakar di dalam akar rumput (grass root).
Lanjutan … • Pentingnya bahasa sebagai kekuasaan diskursif • Hubungan antara budaya, kekuasaan dominasi • Hermeneutika analisis lebih mendalam mengenai sebuah masalah • Lahirnya Pedagogi Kultural
Analisis Pedagogi Kritis W. Apple • Analisis pedagogi kritis mengandung suatu kesaksian negatif tentang fakta pendidikan. Bukan meremehkan hal yang tampak melainkan sebagai pijakan awal untuk menganalisis. Pedagogi bukan mencari kesalahan, melainkan mencari jalan keluar atau solusi. • Pedagogi kritis dapat tumbuh pada masyarakat demokratis • Kritik harus membuka peluang untuk langkah-langkah yang mungkin dilaksanakan • Perumusan hasil riset kembali dengan melibatkan unsur kekuasaan • Perubahan akan menentang collective memories dalam bentuk adat istiadat atau ilmu pengetahuan.
Pedagogi dalam era kolonial • Pendidikan kolonial dan pendidikan pesantren • 3 G (Gold, Glory, Gereja) mencari emas, kekuasaan, dan peyebarana agama kristen • Pedagogi kolonial menanamkan rendah diri sehingga mengakui kekuasaan penjajah • Tujuan pendidikan adalah memberi pengetahuan terbatas hanya yang dibutuhkan untuk sebagai tenaga kerja untuk di eksploitasi • Rakyat dibiarkan supaya tetap bodoh agar mudah dieksploitasi
Pedagogi dalam era perjuangan • 1905 mulai mendirikan sekolah rakyat oleh gubernur Jenderal van Heutz. Pendidikan hanya tiga tahun membuat rakyat kembali buta huruf • 1908 kebangkitan nasional, budi utomo, ki hajar dewantara
Pedagogi pasca kemerdekaan • 1954 didirikan 4 perguruan tinggi pendidikan guru (PT PG) di Bandung, Malang, Tondano, dan Batu Sangkar. • Winarno surakhmad
Tiga Prinsip Gagasan Conscientization Paulo Freire • Tak seorang pun yang dapat mengajar siapapun juga, • Tak seorang pun yang belajar sendiri, • Orang-orang harus belajar bersama-sama, bertindak di dalam dan pada dunia mereka
tiga kesadaran menurut pa. Ulo freire : KESADARAN MAGIS KESADARAN NAIF KESADARAN KRITIS
1. KESADARAN MAGIS • • Masyarakat miskin yang tidak mampu melihat kaitan antara kemiskinan mereka sistem politik dan kebudayaan yang ada Mereka meyakini bahwa kemiskinan itu suatu takdir yang sudah ditentukan dan mereka harus menerimanya Hidup berarti hidup dibawah kekuasaan orang lain atau hidup dalam ketergantungan Kesadaran magis melahirkan masyarakat berbudaya bisu
2. KESADARAN NAIF • Melihat ‘aspek manusia’ sebagai akar penyebab masalah masyarakat. • Dalam konteks ini tidak mempermasalahkan sistem dan struktur karena sistem dan struktur sudah dianggap benar. • Pada tingkatan ini sudah ada kemampuan utk mempertanyakan dan mengendalikan realitas tetapi masih ditandai dg sikap primitif dan naif, seperti : mengidentifikasikan diri dg elit, kembali ke masa lampau, sikap emosi kuat, bnyk berpolemik dan berdebat tapi bukan berdialog
3. KESADARAN KRITIS • Melihat ‘aspek sistem dan struktur’ sebagai sumber masalah • Ditandai dg kedalaman menafsirkan masalah • Percaya diri dalam berdiskusi • Mampu menerima dan menolak • Pembicaraan bersifat dialog • Pada tingkat ini orang mampu merefleksi dan melihat hubungan sebab akibat BAGI FREIRE PENDIDIKAN YG MEMBEBASKAN ADALAH PENDIDIKAN YG MENUMBUHKAN KESADARAN KRITIS WALAUPUN SULIT DICAPAI TAPI MELALUI PEMBELAJARAN MERUPAKAN PROSES MENUJU KESADARAN DIATASNYA
- Slides: 40