PATOLOGI UMUM Disusun oleh dr Mayang Anggraini Naga

  • Slides: 105
Download presentation
PATOLOGI UMUM Disusun oleh dr Mayang Anggraini Naga F-Fisioterapi U-EU JAKARTA (Revisi 2014) 0

PATOLOGI UMUM Disusun oleh dr Mayang Anggraini Naga F-Fisioterapi U-EU JAKARTA (Revisi 2014) 0

SESI 1 a PENGERTIAN UMUM TENTANG PATOLOGI 1

SESI 1 a PENGERTIAN UMUM TENTANG PATOLOGI 1

DESKRIPSI PATHOLOGY adalah suatu studi tentang: penyakit, penyebab, mekanisme dan efek yang terjadi pada

DESKRIPSI PATHOLOGY adalah suatu studi tentang: penyakit, penyebab, mekanisme dan efek yang terjadi pada tubuh manusia (Petikan dari: AMA Encyclopedia of Medicine) 2

KOMPETENSI MAMPU: Paham tentang batasan pengertian: patologi keadaan patologis, klasifikasi keadaan sakit, faktor-faktor penyebab

KOMPETENSI MAMPU: Paham tentang batasan pengertian: patologi keadaan patologis, klasifikasi keadaan sakit, faktor-faktor penyebab sakit dan penyakit akut dan kronis. 3

POKOK BAHASAN • Menjelaskan: - Berbagai definisi keadaan patologis - Klasifikasi keadaan patologis -

POKOK BAHASAN • Menjelaskan: - Berbagai definisi keadaan patologis - Klasifikasi keadaan patologis - Batasan pengertian penyakit akut dan kronis - Faktor-faktor penyebab timbulnya penyakit/sakit. - Klasifikasi keadaan sakit 4

PATHOLOGY (PATOLOGI) PENYAKIT (Disease) [Disease, L: dis = separation, ease = of aise] 1.

PATHOLOGY (PATOLOGI) PENYAKIT (Disease) [Disease, L: dis = separation, ease = of aise] 1. Gangguan fungsi atau struktur bagian, organ atau sistem tubuh yang timbul akibat kegagalan mekanisme penyesuaian diri (adaptif) suatu organisme melawan stimuli atau stress dengan memadai. (= reaksi tubuh terhadap cedera, sakit/penyakit) 5

PATHOLOGY (Lanjutan-1) 2. Suatu kesatuan khusus yang merupakan total jumlah dari berbagai ekspresi satu

PATHOLOGY (Lanjutan-1) 2. Suatu kesatuan khusus yang merupakan total jumlah dari berbagai ekspresi satu atau lebih proses patologik. Penyebab kesatuan penyakitnya terwakili oleh dasar proses patologik digabung dengan faktor penyebab sekunder yang penting. (Sumber: Blakiston’s New Gould Medical Dictionary) 6

Patologi (Lanjutan-2) Kondisi Non-Patologik (Normal) Dalam keadaan non-patologik: eksistensi tubuh bergantung kepada ribuan upaya

Patologi (Lanjutan-2) Kondisi Non-Patologik (Normal) Dalam keadaan non-patologik: eksistensi tubuh bergantung kepada ribuan upaya penyesuaian, yang terlaksana setiap detik, melalui mekanisme homeostasis tubuh sendiri, untuk menjawab perubahan yang terjadi di luar tubuh. (Contoh: suhu udara luar terlalu dingin, di dalam ruang terlalu panas, atau rasa haus karena kehilangan cairan tubuh dsb. ) 7

FISIOLOGI (PHYSIOLOGY) Bidang ilmu yang menjelaskan tentang: PROSES kesinambungan pemonitoran dan penyesuaian diri tubuh.

FISIOLOGI (PHYSIOLOGY) Bidang ilmu yang menjelaskan tentang: PROSES kesinambungan pemonitoran dan penyesuaian diri tubuh. 8

PATOLOGI (1) atau (2) Studi tentang adaptasi terhadap perubahan di lingkungan luar maupun dalam

PATOLOGI (1) atau (2) Studi tentang adaptasi terhadap perubahan di lingkungan luar maupun dalam yang kurang adequat Studi ilmiah tentang “the way things go wrong? ” (W. G. Spector: An introduction to General Pathology, 3 rd ed. revised by T. D. Spector)) 9

PATOLOGI (Lanjutan-1) Ketidakmampuan menjawab stimuli bisa berbentuk: 1. atau 2. Kegagalan menjawab stimuli dengan

PATOLOGI (Lanjutan-1) Ketidakmampuan menjawab stimuli bisa berbentuk: 1. atau 2. Kegagalan menjawab stimuli dengan tepat yang sederhana. Mekanisme adaptif yang berbalik menyerang tubuhnya sendiri Contoh: Antibodi yang timbul menyerang/ merugikan tubuhnya sendiri (autoimunitas) 10

Patologi (Lanjutan -2) Penyakit/sakit timbul akibat: 1. atau 2. ketidakmampuan tubuh menjawab stimuli, hasil

Patologi (Lanjutan -2) Penyakit/sakit timbul akibat: 1. atau 2. ketidakmampuan tubuh menjawab stimuli, hasil yang nampak akibat mekanisme adaptif yang kurang menguntungkan tubuhnya sendiri 11

Contoh beberapa gangguan/penyakit: Ath”er. o’ma [Y. athere = porridge; oma = tumor] = menyempitnya

Contoh beberapa gangguan/penyakit: Ath”er. o’ma [Y. athere = porridge; oma = tumor] = menyempitnya pembuluh darah (p. d. ) akibat deposit lemak (atherosclerosis) mengganggu aliran darah. Atherosclerosis timbul akibat degenerasi lemak dinding pembuluh darah yang terinfiltrasi zat lipid (lemak) dinding menjadi kurang kuat menahan tekanan. (Y = Yunani kuno, L= latin) 12

Patologi (Lanjutan-3) • Can’cer merusak sel/jaringan [L. crab, kepiting] = tumor ganas (malignant), bisa:

Patologi (Lanjutan-3) • Can’cer merusak sel/jaringan [L. crab, kepiting] = tumor ganas (malignant), bisa: - carcinoma (yang berasal dari sel jaringan epitel ) atau - sarcoma (yang berasal dari sel jaringan lunak) 13

Patologi (Lanjutan-4) • Throm. bo’sis penyumbatan pembuluh darah [Y. a becoming curdled] = pembentukan

Patologi (Lanjutan-4) • Throm. bo’sis penyumbatan pembuluh darah [Y. a becoming curdled] = pembentukan throm’bus. [pl. thrombi, thrombos] = bekuan darah yang terbentuk di dalam jantung atau pembuluh darah akibat lambatnya aliran atau perubahan permukaan dinding pembuluh darah. 14

Patologi (Lanjutan -5) • Stress menimbulkan gangguan lain [L. stringere. To bind tight]. Stress

Patologi (Lanjutan -5) • Stress menimbulkan gangguan lain [L. stringere. To bind tight]. Stress = mengikat dengan ketat. 1. Beban berat, tarikan, tekanan atau gangguan mekanik lain. 2. Pada ilmu kedokteran = suatu. stimulus/ stimuli yang demikian hebat sehingga mengganggu homeostasis organ 15

HOMEOSTASIS Ho”me. o’sta. sis [Y. homios = like, stasis = position] = koordinasi proses

HOMEOSTASIS Ho”me. o’sta. sis [Y. homios = like, stasis = position] = koordinasi proses fisiologi tubuh untuk mempertahankan kemantapan status internal organisme dalam menghadapi keadaan perubahan lingkungan eksternal. Efek samping mekanisme homeostasis menimbulkan gangguan keseimbangan tubuh. 16

Patologi (Lanjutan-7) • Di dalam patologi tidak ada hukum adanya themes: Penyakit timbul 1.

Patologi (Lanjutan-7) • Di dalam patologi tidak ada hukum adanya themes: Penyakit timbul 1. sering sebagai kelanjutan mekanisme survival yang terdahulu. 2. akibat kegagalan adaptasi yang menimbulkan tekanan pada diri dan progresif. 3. sebagai respons tubuh segera (dini) yang terlalu berlebih terhadap even lingkungan 4. akibat adanya duel patologis (antara bakteri/kuman >< manusia) 17

KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI Dasar klasifikasi, primer adalah defek atau jawaban badaniah yang terjadi dan

KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI Dasar klasifikasi, primer adalah defek atau jawaban badaniah yang terjadi dan bukan berdasarkan kausa (penyebab). (1) Gejala inflamasi (radang/peradangan): Color (panas), Rubor (merah), Tumor (bengkak), Dolor (sakit) dan Fungsio-lesion (gangguan fungsi) yang beratnya bergantung pada site inflamasi pada bagian tubuh yang terkena. 18

KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI (Lanjutan-1) Umumnya inflamasi diikuti akumulasi sel darah putih (leukosit) yang tertarik

KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI (Lanjutan-1) Umumnya inflamasi diikuti akumulasi sel darah putih (leukosit) yang tertarik ke site inflamasi oleh zat kimiawi radang Leukocytosis Sel darah putih (leukosit) ini diperlukan untuk: (a) menghancurkan microba penyerang dan juga diperlukan untuk: (b) perbaikan/ penyembuhan jaringan yang rusak. 19

KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI (Lanjutan-2) Inflamasi yang kurang tepat bisa diatasi dengan pemberian obat corticosteroid

KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI (Lanjutan-2) Inflamasi yang kurang tepat bisa diatasi dengan pemberian obat corticosteroid atau anti inflamasi non-steroid. Contoh: rheumatoid arthritis, gangguan autoimune (-itis = peradangan, radang) 20

KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI (Lanjutan-2) (2) Degenerasi -> Perubahan fisis atau kimiawi sel, jaringan atau

KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI (Lanjutan-2) (2) Degenerasi -> Perubahan fisis atau kimiawi sel, jaringan atau organ yang mengurangi efisiensi sel/jaringan/organ terkait. Penyebab: belum diketahui dengan pasti, bisa: - akibat proses penyakit, - suatu gambaran lansia. Sebab lain: bisa: cedera, pengurangan aliran darah keracunan, diet kurang gizi vitamin tertentu. 21

KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI (Lanjutan-3) (3) Neoplasia Adalah istilah medis untuk tumor = pertumbuhan sel/jaringan

KLASIFIKASI KEADAAN PATOLOGI (Lanjutan-3) (3) Neoplasia Adalah istilah medis untuk tumor = pertumbuhan sel/jaringan baru (neo-), bisa: - malignant (ganas) bisa berbentuk: - carcinoma (asal jaringan epitel) - sarcoma (asal jaringan lunak) - mix-tumor (campuran) - benign (jinak) 22

Klasifikasi Patologi (Lanjutan-4) (4) Kelompok penyakit congenital atau hereditary (keturunan) Congenital (Kongenital): hadir sejak

Klasifikasi Patologi (Lanjutan-4) (4) Kelompok penyakit congenital atau hereditary (keturunan) Congenital (Kongenital): hadir sejak dilahirkan. Ini bisa diturunkan secara genetik, bisa karena ada infeksi atau kerusakan di dalam kandungan atau timbul saat dilahirkan (didapat saat janin di jalan lahir). Hereditary (keturunan): Transmisi sifat bawaan melalui mekanisme genetik. 23

Definition (Batasan Pengertian) DISEASE: (The Bantam Medical Dictionary 3 rd ed) A disorder with

Definition (Batasan Pengertian) DISEASE: (The Bantam Medical Dictionary 3 rd ed) A disorder with a specific cause and recognizable signs and symptoms any bodily abnormality or Failure to function properly, except that resulting directly from physical injury (the later, however may open the way for disease). 24

DISEASE: (The Signet Mosby Medical Encyclopedia, Rev. ed) 1. A condition of abnormal function

DISEASE: (The Signet Mosby Medical Encyclopedia, Rev. ed) 1. A condition of abnormal function involving any structure, part, or system of an organism. 2. A specific illness or disorder marked by a specific set of signs and symptoms. It may stem from: * heredity * infection * diet * environment 25

Penyakit Akut dan Kronis ACUTE DISEASE (PENYAKIT AKUT) = is one with symptoms that

Penyakit Akut dan Kronis ACUTE DISEASE (PENYAKIT AKUT) = is one with symptoms that are usually severe, but last only a short time. The patient gets better, moves into a long-term phase, or dies. (Contoh: influensa: Flu burung, flu Mesiko dll) 26

Penyakit Akut dan Kronis (Lanjutan( CHRONIC DISEASE (PENYAKIT KRONIS) = is one that persists

Penyakit Akut dan Kronis (Lanjutan( CHRONIC DISEASE (PENYAKIT KRONIS) = is one that persists over a long period of time, but is often less severe than an acute disease. (Contoh: Tuberculosis) 27

Definition (Lanjutan -2) FUNCTIONAL DISEASE has two meanings: 1. It may refer to a

Definition (Lanjutan -2) FUNCTIONAL DISEASE has two meanings: 1. It may refer to a disease that affect function or performance rather than body tissue. 2. It may also be a condition with symptoms of a physical disease or disorder although careful examination fails to show any sign of physical problems. 28

Definition (Lanjutan -3) The symptoms of a functional disorder are as real as those

Definition (Lanjutan -3) The symptoms of a functional disorder are as real as those of a physical disease. Headache, Lack of sexual function (impotence), Certain heart problems, and Constipation may be symptoms of functional disease. 29

Definition (Lanjutan-4) Inter-current disease: is one that developed in and may after the course

Definition (Lanjutan-4) Inter-current disease: is one that developed in and may after the course of another disease. Disease = A pathological state manifested by a group of signs and symptoms that deviate from the normal structure and function of the body organs. Juanita J. & Davis: (A Quick Reference to Medical Terminology): 30

Definition (Lanjutan-5) • W. G. Spector: (An introduction to GENERAL PATHOLOGY, 3 rd Edition):

Definition (Lanjutan-5) • W. G. Spector: (An introduction to GENERAL PATHOLOGY, 3 rd Edition): What is disease? It is often defined as disability, or in terms of visible changes in bodily organs, but to do this is to avoid the issue. More usually, disease is partly the result of an adaptive mechanism being turned against the host instead of working to his benefits. 31

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN PATOLOGIS • Di antaranya, meliput: Pathogens (penyebab penyakit) Racun (poisonous) kimia

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN PATOLOGIS • Di antaranya, meliput: Pathogens (penyebab penyakit) Racun (poisonous) kimia Radiasi Inflamasi Degenerasi Akumulasi substansi abnormal Defek metabolik Gangguan nutrisi Carcinogens 32

Cabang Patologi Cytopathology: satu cabang sitologi yang mempelajari perubahan patologi pada sel Histopathology: cabang

Cabang Patologi Cytopathology: satu cabang sitologi yang mempelajari perubahan patologi pada sel Histopathology: cabang histology yang berhubungan dengan perubahan jaringan. Kedua cabang ilmu tersebut bertumpu pada pemeriksaan sel jaringan tubuh di bawah mikroskop (Laboratorium PA = Patologi. Anatomik) 33

Cabang Patologi Post-mortem pathology yang berkembang sejak abad ke 18 dan 19 menjadi dasar

Cabang Patologi Post-mortem pathology yang berkembang sejak abad ke 18 dan 19 menjadi dasar pengembangan ilmu medis modern. Melalui postmortem patologi memungkinkan para ahli medis mengkaitkan simtoma penyakit dengan perubahan yang terjadi pada organ dalam tubuh ini memungkinkan para dokter menentukan akurasi diagnoses berserta efek dari terapi yang telah dijalankan. 34

AUTOPSY • A postmortem examination of the body, sometimes required by statute, sometime not.

AUTOPSY • A postmortem examination of the body, sometimes required by statute, sometime not. In instance of unnatural death or death under suspicious circumstances, states require an autopsy to be performed by the country coroner, (not necessarily a physician) or the medical examiner, who is a physician with qualifications in pathology 35

Autopsy (Cont. -) • Some state require a report to the medical examiner in

Autopsy (Cont. -) • Some state require a report to the medical examiner in the case of any death occurring outside a hospital. When the cause of death is not suspicious. but when examination of the organs after death will be useful for research or teaching hospitals and physicians must seek the next-of-kin’s permission for an autopsy. 36

SESI 1 b TEORI KESEHATAN & SAKIT (Black, 1993) Petikan dari Pathology: Implication for

SESI 1 b TEORI KESEHATAN & SAKIT (Black, 1993) Petikan dari Pathology: Implication for the Physical Therapist Disusun oleh dr. Mayang Anggraini Naga U-EU (Revisi 2014) 37

DESKRIPSI Pembahasan materi meliput teori kesehatan mulai dari: Pasteur’s Germ Theory, Biomedical Model, Homeostatic

DESKRIPSI Pembahasan materi meliput teori kesehatan mulai dari: Pasteur’s Germ Theory, Biomedical Model, Homeostatic Multicausal Theories, General Adaptation Syndrome, berikut Psychological Theories 38

KOMPETENSI MAMPU: Paham tentang berbagai teori terkait kesehatan mulai dari: Pasteur’s Germ Theory, Biomedical

KOMPETENSI MAMPU: Paham tentang berbagai teori terkait kesehatan mulai dari: Pasteur’s Germ Theory, Biomedical Model, Homeostatic Multicausal Theories General Adaptation Syndrome Psychological Theories 39

POKOK BAHASAN Menjelaskan perbedaan teori-teori: Pasteur’s Germ Theory, Biomedical Model, Homeostatic Multicausal Theories General

POKOK BAHASAN Menjelaskan perbedaan teori-teori: Pasteur’s Germ Theory, Biomedical Model, Homeostatic Multicausal Theories General Adaptation Syndrome, dan Psychological Theories terkait kesehatan 40

TEORI KESEHATAN (HEALTH) & SAKIT (ILLNESS) (Black, 1993) Banyak teori tentang kausa sakit: •

TEORI KESEHATAN (HEALTH) & SAKIT (ILLNESS) (Black, 1993) Banyak teori tentang kausa sakit: • Abad ke -19 ada Pasteur’s Germ Theory meningkatkan pengetahuan kita tentang penyakit infeksi (ada mikroorganisme sebagai penyebab) • Teori Pasteur belum dapat menjelaskan sebab semua penyakit yang kita temui. 41

BIOMEDICAL MODEL Menjelaskan bahwa: penyakit (disease) adalah hasil dari mal-fungsi organ-organ atau sel tubuh.

BIOMEDICAL MODEL Menjelaskan bahwa: penyakit (disease) adalah hasil dari mal-fungsi organ-organ atau sel tubuh. Model ini memberi batasan pengertian bahwa Kondisi yang disebut sebagai penyakit adalah Kondisi yang kausa khususnya jelas disertai Kumpulan gejala dan Simtom yang konsisten. 42

Teori Kesehatan & Sakit (Lanjutan-1) Biomedical Model ini terpaku pada hubungan cause-and effect tanpa

Teori Kesehatan & Sakit (Lanjutan-1) Biomedical Model ini terpaku pada hubungan cause-and effect tanpa memperhatikan komponen psikososial dari penyakitnya. Di antaranya: reaksi sakit sesuai usia, pola hidup, kepribadian, atapun compliance terapi. 43

Teori Kesehatan & Sakit (Lanjutan-2) • Angka kematian akibat epidemi yang pada zaman dulu

Teori Kesehatan & Sakit (Lanjutan-2) • Angka kematian akibat epidemi yang pada zaman dulu sangat tinggi, kini akibat penemuan antibiotika (di antaranya penicilline, 1982 dll) berhasil diturunkan dengan sangat bermakna. • Zaman dulu jarang ditemukan orang lansia ataupun orang dengan sakit infeksi kronik atau sakit lain. • Pemanfaatan antibiotika ternyata merubah pola penyakit yang kini kita hadapi resistensi antibiotika 44

Teori Kesehatan & Sakit (Lanjutan-3) • Sejak abad 20, perhatian terhadap infeksi mulai bergeser

Teori Kesehatan & Sakit (Lanjutan-3) • Sejak abad 20, perhatian terhadap infeksi mulai bergeser ke penyakit: kanker, penyakit jantung, dan keadaan resistensi terhadap antibiotika. Data USA: 19. 000 (dari total 58. 000) kasus meninggal (pasien rumah sakit), meninggal akibat resistensi antibiotika. 45

HOMEOSTATIC MULTICAUSAL THEORIES Teori ini memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan sakit

HOMEOSTATIC MULTICAUSAL THEORIES Teori ini memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan sakit dan kesehatan. Homeostatik = kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan internal tubuh secara konstan terhadap pengaruh luar (external) yang mengganggu. 46

Contoh: Kemampuan tubuh mempertahankan: Suhu badan, Tekanan darah Kadar elektrolit dan cairan tubuh Kadar

Contoh: Kemampuan tubuh mempertahankan: Suhu badan, Tekanan darah Kadar elektrolit dan cairan tubuh Kadar glucose serum Perbandingan O 2 dan CO 2 darah. • Masalah yang harus dipikirkan: Apakah hal-hal di atas bisa dicegah/dihindari? 47

GENERAL ADAPTATION SYNDROME Ini adalah Sindrom respons tubuh terhadap stress tanpa mempertimbangkan diagnosenya. Contoh:

GENERAL ADAPTATION SYNDROME Ini adalah Sindrom respons tubuh terhadap stress tanpa mempertimbangkan diagnosenya. Contoh: - kurang nafsu makan, berat badan turun. myalgia, rasa lelah dst. 48

GENERAL ADAPTATION SYNDROME (Lanjutan) Badan/tubuh menjawab stress dalam usaha untuk memelihara dan mengadaptasi melalui

GENERAL ADAPTATION SYNDROME (Lanjutan) Badan/tubuh menjawab stress dalam usaha untuk memelihara dan mengadaptasi melalui Central & Autonomic Nervous System. (sistem saraf otonomik dan pusat) Bila demand stress berkelanjutan maka kapasitas adaptasinya akan terlampaui dan pasien jatuh ke dalam keadaan sakit. 49

GENERAL ADAPTATION SYNDROME (Lanjutan) Teori menggambarkan bahwa stress sebagai kausa penyakit timbul karena: demand

GENERAL ADAPTATION SYNDROME (Lanjutan) Teori menggambarkan bahwa stress sebagai kausa penyakit timbul karena: demand yang terlalu berat akan memacu produk hormon adaptif glukokortikoid dan mineralkortikoid meninggi keduanya akan menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan menimbulkan kerusakan jaringan. 50

PSYCHOLOGICAL THEORIES Teori ini menjelaskan integrasi fisiologik, psikologik dan faktor sosial untuk dapat menjelaskan

PSYCHOLOGICAL THEORIES Teori ini menjelaskan integrasi fisiologik, psikologik dan faktor sosial untuk dapat menjelaskan timbulnya sakit. Tingkat resistensi seseorang fisiologik, psikologik dan bergantung kepada sejauh mana kemampuannya menanggulanginya (coping with). 51

PSYCHOLOGICAL THEORIES (Lanjutan-1) Resistensi terhadap infeksi, alergi dan kanker bergantung kepada sejauh mana kesempurnaan

PSYCHOLOGICAL THEORIES (Lanjutan-1) Resistensi terhadap infeksi, alergi dan kanker bergantung kepada sejauh mana kesempurnaan kerja system imunitas tubuhnya! • Pasien yang tidak tahan terhadap stress bisa memiliki jawaban imunitas yang rendah bukti ada pada: ditemukannya ada gangguan aktivitas natural killer cel 52

PSYCHOLOGICAL THEORIES (Lanjutan-2) NATURAL KILLER CELL Natural killer cel adalah satu jenis sel darah

PSYCHOLOGICAL THEORIES (Lanjutan-2) NATURAL KILLER CELL Natural killer cel adalah satu jenis sel darah putih leukosit khusus yang berkemampuan menghancurkan virus dan sel kanker tanpa mengenalnya terlebih dahulu virusnya. Pada penyakit AIDS jenis sel inilah yang terganggu kemampuannya membunuh HIV. 53

GENETIC ASPECTS to DISEASE (Aspek Genetik Penyakit) (Black, 1993) • Saat ini kemajuan di

GENETIC ASPECTS to DISEASE (Aspek Genetik Penyakit) (Black, 1993) • Saat ini kemajuan di bidang biologi sudah bisa menemukan gene yang berkemampuan menyandi (encoding) gangguan tertentu. • Perkembangan gene-therapy memungkinkan para ahli mengubah gene yang berubah sifat agar penyakit tertentu tidak terjadi. 54

Dasar Gene Therapy adalah: - proses terapi yang ditujukan untuk mereparasi atau mengganti sel

Dasar Gene Therapy adalah: - proses terapi yang ditujukan untuk mereparasi atau mengganti sel yang malfungsi dengan gene tepat, dan baik. GENE (GEN) Faktor heriditer; unit utama yang mentransmisi karakter heriditer, merupakan partikel ultramikroskopik, berkemampuan untuk selfreprosucing & imitation, yang memiliki kedudukan khusus dalam kromosom 55

GENETIC ASPECTS to DISEASE (Aspek Genetik Penyakit) (Black, 1993) (Lanjutan-2) Studi laboratorium saat ini

GENETIC ASPECTS to DISEASE (Aspek Genetik Penyakit) (Black, 1993) (Lanjutan-2) Studi laboratorium saat ini sudah bisa mengkoreksi sel imune sehingga trial (ujicoba) klinik gene terapi menjadi mungkin dilaksanakan. (Sel imune terdiri dari sel limfosit: T-limfosit (killer) dan B-limfosit (penghasil antibodi). 56

GENETIC ASPECTS to DISEASE (Aspek Genetik Penyakit) (Black, 1993) (Lanjutan-1) Penelitian sedang dijalankan untuk

GENETIC ASPECTS to DISEASE (Aspek Genetik Penyakit) (Black, 1993) (Lanjutan-1) Penelitian sedang dijalankan untuk terapi: Cystic finrosis Kanker otak Duchenne’s muscular dystrophy Diabetes Hypercholesterolemia Hemophyllia Parkinson’s disease, dan ADA deficiency (ADA: adenosine de-aminase enzyme) 57

GENE Gene = a unit of the material of heredity. In physical terms, a

GENE Gene = a unit of the material of heredity. In physical terms, a gene consists of a short section of the substance DNA contained within the nucleus of a cell In functional terms, a particular gene has a specific influence on the workings of a cell, the activities of the same gene in many different cells specifies a particular physical, or biochemical feature of the whole body (For example, hair, color or chemical step in digestion of food). 58

WHERE DO YOUR GENES COME FROM? • A person’s genes are inherited from his

WHERE DO YOUR GENES COME FROM? • A person’s genes are inherited from his or her parents. Half come from the mother and half from the father, via the egg and sperm cells. Each parent provides a different selection of “mix” of his or her genes to each child, this accounts for the marked differences in appearance, health, and personality among most brothers and sisters. Everyone holds a copy of his or her genes within each body cell. 59

SESI 1 c FAKTOR PSIKOSOSIAL dalam PATOLOGI Disusun oleh dr. Mayang Anggraini Naga U-IEU

SESI 1 c FAKTOR PSIKOSOSIAL dalam PATOLOGI Disusun oleh dr. Mayang Anggraini Naga U-IEU (Revisi 2014) 60

DESKRIPSI Pembahasan materi meliput FAKTOR PSIKOSOSIAL terkait kelengahan, kepadatan penduduk, kemiskinan, malnutrisi dan lingkungan

DESKRIPSI Pembahasan materi meliput FAKTOR PSIKOSOSIAL terkait kelengahan, kepadatan penduduk, kemiskinan, malnutrisi dan lingkungan yang mempengaruhi kemudahan timbulnya penyakit/ sakitnya seseorang berserta kemajuan iptek terkait temuan antibiotika dan pola imunisai yang berhasil di bidang pencegahan (prevensi) dan eradiksi penyakit tertentu 61

KOMPETENSI MAMPU: Memahami pengaruh faktor-faktor psikososial terhadap timbulnya keadaan sakit dan temuan iptek untuk:

KOMPETENSI MAMPU: Memahami pengaruh faktor-faktor psikososial terhadap timbulnya keadaan sakit dan temuan iptek untuk: mengurangi, mencegah dan memberantas penyakit. 62

POKOK BAHASAN Menjelaskan: - Berbagai FAKTOR PSIKOSOSIAL dalam PATOLOGI Cara mencegah dan memberantas timbulnya

POKOK BAHASAN Menjelaskan: - Berbagai FAKTOR PSIKOSOSIAL dalam PATOLOGI Cara mencegah dan memberantas timbulnya penyakit 63

FAKTOR PSIKOSOSIAL dalam PATOLOGI • Setiap orang tahu bahwa penyakit bisa timbul akibat: kelengahan,

FAKTOR PSIKOSOSIAL dalam PATOLOGI • Setiap orang tahu bahwa penyakit bisa timbul akibat: kelengahan, kepadatan penduduk, kemiskinan, malnutrisi dan lingkungan yang kotor. Sebagian penduduk dunia ternyata masih hidup terbelengu di dalam lingkaran tersebut. 64

(Lanjutan) • Orang juga tahu bahwa standard hidup yang tinggi telah berhasil mengeradiksi beberapa

(Lanjutan) • Orang juga tahu bahwa standard hidup yang tinggi telah berhasil mengeradiksi beberapa penyakit menular: riketsia, pes, typhus, cholera, typhoid, demam nifa, variola dan TB. 65

FAKTOR PSIKOSOSIAL dalam PATOLOGI (Lanjutan-1) Orang juga tahu bahwa pola hidup tingkat tinggi ternyata

FAKTOR PSIKOSOSIAL dalam PATOLOGI (Lanjutan-1) Orang juga tahu bahwa pola hidup tingkat tinggi ternyata menimbulkan pola penyakit yang juga berbahaya, di antaranya: obesitas, trombosis gangguan koroner. 66

Mc. Keown: Penganalisis pekerja menemukan: bahwa hampir semua peningkatan life expectancy yang mencolok, di

Mc. Keown: Penganalisis pekerja menemukan: bahwa hampir semua peningkatan life expectancy yang mencolok, di kepulauan Inggris abad 17 s/d 20, adalah terkait dengan perubahan sosial ketimbang kemajuan ilmu medis atau patologi. Kontribusi faktor-faktor terkait kemajuan ilmu baru nampak nyata pada masa akhir-akhir ini. 67

FAKTOR PSIKOSOSIAL dalam PATOLOGI (Lanjutan-2) Walau demikian, urun efek antibiotika dan kemoterapi ternyata hanya

FAKTOR PSIKOSOSIAL dalam PATOLOGI (Lanjutan-2) Walau demikian, urun efek antibiotika dan kemoterapi ternyata hanya kecil bagi penanggulangan tuberculosis, pneumonia, dibanding dengan hasil yang ditemui akibat perubahan; peningkatan gizi, standard perumahan, yang muncul saat pengembangan industrialisasi berserta aksi pemberantasan kemiskinan individu oleh pemerintah. 68

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-3) • Walau demikian kita tidak boleh lupa bahwa statistik

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-3) • Walau demikian kita tidak boleh lupa bahwa statistik populasi yang menunjukkan hasil menonjol efek lptek medis terkait laju survival populasi tetap menjadi perhatian para dokter. Ini termasuk/ke bidang ilmu: PATOLOGI SOSIAL 69

Patologi Sosial yang klasik. Kurang mendokumentasi efek: psikologik industrialisasi, urbanisasi dan pengaruh nuklir pada

Patologi Sosial yang klasik. Kurang mendokumentasi efek: psikologik industrialisasi, urbanisasi dan pengaruh nuklir pada pria maupun wanita. 70

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-4) • Setelah pangan dan papan terpenuhi, orang senantiasa secara

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-4) • Setelah pangan dan papan terpenuhi, orang senantiasa secara berkesinambungan akan mengharapkan nasib kehidupannya akan lebih baik dan lebih meningkat. • Perhatian tentang peran faktor psikososial pada timbulnya penyakit cenderung meningkat. 71

Faktor Psikolososial dalam Patologi (lanjutan-5) • Banyak penyakit terbukti akibat faktor psikososial atau sosial

Faktor Psikolososial dalam Patologi (lanjutan-5) • Banyak penyakit terbukti akibat faktor psikososial atau sosial sebagai pemicu. • Kesulitan menghitung dan merinci berbagai stress, even-even kehidupan atau kepribadian, mengakibatkan sebagian besar kenyataan yang ditemukan masih sulit dijelaskan. 72

(Lanjutan) • Namun demikian, ada temuan tertentu yang bisa dipastikan: Obervasi klinik membuktikan bahwa

(Lanjutan) • Namun demikian, ada temuan tertentu yang bisa dipastikan: Obervasi klinik membuktikan bahwa faktor emosi berperan dalam penyakit NEOPLASTIK. 73

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-6) • Studi membuktikan bahwa ada peningkatkan stress pada kehidupan

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-6) • Studi membuktikan bahwa ada peningkatkan stress pada kehidupan seorang wanita saat sebelum terkena kanker payu dara. • Studi kepribadian membuktikan bahwa wanita kanker payu dara berpribadi sangat pasif, kurang mampu untuk mengekspresikan emosi keramahan ataupun kemarahannya. 74

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-7) • Peningkatan frekuensi stress dalam masa hidup juga ditemukan

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-7) • Peningkatan frekuensi stress dalam masa hidup juga ditemukan sebelum penderita mengindap neoplasma lain, penyakit kronik lain (di antaranya: rheumatoid arthritis dan skisofrenia). • Ditemukan juga ada peningkatan bukti-bukti bahwa faktor lingkungan penunjang sosial termasuk: keluarga, teman dapat menjadi buffer stress individu. 75

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-8) • Temuan bahwa ada kanker tertentu dan penyakit auto-imun

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-8) • Temuan bahwa ada kanker tertentu dan penyakit auto-imun dapat dimodifikasi oleh keadaan psikososial individunya memacu riset tentang hubungan antara sistem imun dengan psike manusia. • Respons imun manusia terbukti secara experimen bisa ditekan secara in-vivo oleh teknik psikologis: hipnosis atau meditasi. 76

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-9) - Banyak studi mutakhir membuktikan bahwa: respons limfositik akan

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-9) - Banyak studi mutakhir membuktikan bahwa: respons limfositik akan tertekan pada penyakit yang disertai depresi dan bahwa: - aktivitas natural-killer-cel (limfosit) tertekan rendah pada individu yang tidak bisa beradaptasi terhadap stress. 77

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-10) Studi ini menggambarkan tentang: Pentingnya hubungan antara emosi dan

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan-10) Studi ini menggambarkan tentang: Pentingnya hubungan antara emosi dan penyakit dan menyarankan pendekatan positif dalam hidup untuk bisa memproteksi individu dari penyakit tertentu. 78

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -11) • Bukti yang meyakinkan bahwa faktor aksi psikososial

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -11) • Bukti yang meyakinkan bahwa faktor aksi psikososial sebagai causa primer pemicu gangguan adalah kondisi serangan infark miokard • Juga ditemukan adanya hubungan antara variabel psikososial tertentu dengan: kadar lipid, spasm arteria koroner, kontrol saraf autonom terhadap sistem cardiovaskuler. 79

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -12) Tipe individu tertentu menunjukkan berisiko berat terserang infark,

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -12) Tipe individu tertentu menunjukkan berisiko berat terserang infark, yakni yang terklasifikasi ke tipe A. Individu ini tergolong ke grup rentan penyakit dengan sifat sangat: - ambisius, - “berpacu dengan waktu” (melanggar lampu lalu lintas, dsb. ) dan - mudah marah (tidak ramah) Ini jelas memodifikasi perilaku tipe A dengan miokard infark telah berhasil menurunkan morbiditas dan mortalitas cardiovaskuler. 80

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -13) • Frued dan Pavlov mengenalkan konsep psikosomatik medis

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -13) • Frued dan Pavlov mengenalkan konsep psikosomatik medis yang menjelaskan hubungan spesifik antara konflik yang tidak disadari/kepribadian dengan penyakit-penyakit tertentu. Pendapat ini telah digeser oleh konsep multifaktoral penyakit, yang meliputi keyakinan peran faktor psikososial dalam memicu timbulnya serta mempengaruhi runtun jalannya berbagai kondisi medis sakit. 81

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -14) • Dengan ini jelas bahwa psike dan badaniah

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -14) • Dengan ini jelas bahwa psike dan badaniah tidak bisa lagi dipandang sebagai kesatuan yang berbeda, dan hubungan rumit di antara keduanya timbul pada berbagai tingkatan. • Patologi sosial mengacu ke penyakit individu yang sebab utamanya ada pada tuntutan mendesak atau demand masyarakatnya (dan tidak perlu seperti adanya even yang telah menurunkan kemegahan Revolusi Industri) (Inggris). 82

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -15) Even-even yang penuh stress termasuk kehilangan/berdukacita, pindah tempat

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -15) Even-even yang penuh stress termasuk kehilangan/berdukacita, pindah tempat tinggal, perubahan/pindah kerja ternyata dapat mengendapkan atau memperberat keadaan sakit, tidak hanya depresi namun juga: infeksi streptokoal faringitis, rheumatoid arthritis dan trauma cedera. 83

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -16) Sebagai contoh: Pada tipe sosio-patologik klasik, penyakit akibat

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -16) Sebagai contoh: Pada tipe sosio-patologik klasik, penyakit akibat kondisi sosio-ekonomik pada lingkungan yang maju telah bisa ditekan/diatasi. (Di UK, tahun 1986, mortalitas TB hanya 523 dibanding dengan 250. 000 akibat penyakit jantung). 84

Faktor Psikososial dalam Patologim (lanjutan-17) • Komparasi di atas sangat menarik mengingat sebagian kematian:

Faktor Psikososial dalam Patologim (lanjutan-17) • Komparasi di atas sangat menarik mengingat sebagian kematian: Penyakit koroner trombosis dan Kanker kolon ternyata berkaitan dengan: standard nutrisi, dan higiene ala barat, sedangkan penyebab kematian akibat infeksi adalah sebaliknya. 85

Faktor Psikososial dalam Patologim (lanjutan-18) Peningkatan mortalitas akibat: penyakit iskemik jantung, asma bronkiale berhubungan

Faktor Psikososial dalam Patologim (lanjutan-18) Peningkatan mortalitas akibat: penyakit iskemik jantung, asma bronkiale berhubungan erat dengan turunnya laju kematian yang causanya akibat kemiskinan, Menggambarkan seakan ada terjadi Keseimbangan Ekologik. 86

Faktor Psikososial dalam Patologim (lanjutan-18) • Kematian terkait kelompok usia semua causa penyakit (morbiditas

Faktor Psikososial dalam Patologim (lanjutan-18) • Kematian terkait kelompok usia semua causa penyakit (morbiditas semua tingkatan usia dan mortalitas bayi) menunjukkan adanya hubungan erat antara kelas sosio-ekonomik. • Patologi-sosial menggolongkan subdivisi populasi berdasarkan kelas sosial dan ini merupakan aspek krusial. Sistem yang digunakan walau krusial namun valid: 87

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -19) Kelompok sosial dibagi menjadi 5 subdivisi: (I): profesional.

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -19) Kelompok sosial dibagi menjadi 5 subdivisi: (I): profesional. (II): pekerja kurang profesional, (III): pekerja non-manual dan pekerja manual terampil, (IV): pekerja semi terampil dan (V): pekerja tidak terampil. 88

Faktor Psikososial dan Patologi (Lanjutan-20) • Ternyata tidak semua perbedaan status kesehatan antara berbagai

Faktor Psikososial dan Patologi (Lanjutan-20) • Ternyata tidak semua perbedaan status kesehatan antara berbagai tingkat kelompok kelas bisa dijelaskan dengan mudah dari hasil ukuran merokok dan diet. Insiden depresi pada wanita setengah baya di dalam kota terbukti: - 8% terjadi pada kelas menengah (I & II) dan - 25% pada kelas IV dan V. 89

Faktor Psikososial dan Patologi (Lanjutan-21) • Brown, menjelaskan ini sebagai akibat komunikasi perkawinan yang

Faktor Psikososial dan Patologi (Lanjutan-21) • Brown, menjelaskan ini sebagai akibat komunikasi perkawinan yang jelek, kurangnya kesempatan membebaskan diri dari kesibukan mengurus anak serta rendahnya penghargaan diri (self-esteem). • Terbukti ada banyak ekpresi peningkatan morbiditas (penyakit non-fatal) selain depresi. 90

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -22) Pada grup laki-laki 45 -64 tahun ada peningkatan

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -22) Pada grup laki-laki 45 -64 tahun ada peningkatan dramatis laju penyakit akut maupun kronik sedangkan di grup kelas sosial justru menurun. Ini dapat dikaitkan dengan perbedaan laju konsultasi medis yang dijalankan masing grup. Adalah kurang tepat bila kita hanya mengkaitkan hasil ukuran statistik hanya dengan efek kemiskinan. 91

Faktor Psikososial dan Patologi (Lanjutan-23) Hanya grup kelas V yang memang benar kelompok miskin

Faktor Psikososial dan Patologi (Lanjutan-23) Hanya grup kelas V yang memang benar kelompok miskin nutrisi dan sosial deprivation (perampasan/kehilangan) • Sebagian besar perbedaan dapat dikaitkan dengan okupasi dan pola hidup. Sebagian faktor memang tidak dapat dihindari, dan sebagian bisa diubah melalui pendidikan. Ketidak keseimbangan mencolok antara grup kelas V dengan grup kelas lain adalah memang suatu ketimpangan sosial. 92

Faktor Psikososial dan Patologi (Lanjutan-24) Di UK terbukti perbedaan laju mortalitas dan morbiditas antara

Faktor Psikososial dan Patologi (Lanjutan-24) Di UK terbukti perbedaan laju mortalitas dan morbiditas antara grup-kelas tersebut, membesar dalam dua dekade akhir, walau jumlah individu di grup kelas V telah menurun. • Laju morbiditas dan mortalitas pada pria tak memiliki pekerjaan dalam semua grup kelas juga menunjukan peningkatan dibandingkan dengan yang memiliki pekerjaan. 93

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -25) Ini memaparkan bahwa faktor: lingkungan dan ekonomik berperan

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -25) Ini memaparkan bahwa faktor: lingkungan dan ekonomik berperan lebih besar dalam menentukan tingkat kesehatan suatu negara dibanding dengan apa yang dapat diraih oleh hanya pelayanan kesehatan saja. 94

(Lanjutan) Mau tidak mau harus diakui bahwa even dalam utopia sosial dapat kita temui

(Lanjutan) Mau tidak mau harus diakui bahwa even dalam utopia sosial dapat kita temui proporsi populasi yang tingkat kesehatan dan ekspektansi hidupnya di bawah rerata akibat kekurangan/ ketimpangan kesejahteraan individunya. 95

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -26) • Contoh: Yang dapat terungkap oleh kemajuan iptek

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -26) • Contoh: Yang dapat terungkap oleh kemajuan iptek medis adalah bahwa satu masalah klinis sulit yang ditemukan para dokter adalah: depresi yang dialami wanita usia setengah baya yang telah menikah. Mungkin saja akibat nikahnya pada usia terlalu dini, hidup cukup, namun setelah usia lanjut merasa ditinggalkan, diabaikan dan tidak diperlukan lagi oleh anak-anaknya, dan ia tidak memiliki kepandaian atau keterampilan untuk mengisi waktu hidupnya. 96

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -27) Wanita kelompok ini harus bisa menerima dan hidup

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -27) Wanita kelompok ini harus bisa menerima dan hidup ramah dengan depresinya. Memang bisa dibantu dengan obat antidepresi namun ini harus disadari hanya suatu upaya penyembuhan simtomatis saja, bukan causalis, yakni tidak menghilangkan penyebabnya 97

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -28) • Tipe kedua patologi sosial meliputi aplikasi metoda

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -28) • Tipe kedua patologi sosial meliputi aplikasi metoda analisis masalah sosio-ekonomik yang terbukti mampu memperjelas pengertian tentang penyakit. Yang menjadi salah satu titik tumpu patologi adalah: deteksi kegagalan adaptasi yang progresif yang jelas merupakan lingkaran spiral inflasi gaji-biaya hidup. 98

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -29) Keberhasilan survival suatu masyarakat tidak hanya bergantung hanya

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -29) Keberhasilan survival suatu masyarakat tidak hanya bergantung hanya pada kesuksesan ekonomiknya. Contoh: Suatu negara yang begitu makmur dan negara jirannya sangat melarat untuk dapat membeli barang produknya. Bisa diharap pelanggan baru memang akan muncul namun adaptasi tidak dapat seimbang, pengangguran, kekayaan dan keamanan akan sulit dilindungi. 99

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -30) Dalam perubahan yang demikian pengertian survival masyarakat dibatasi

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -30) Dalam perubahan yang demikian pengertian survival masyarakat dibatasi oleh pemegangan teguh hukum dan kebebasan individual yang bergantung pada karateristik seperti: rasa iba (compassion) yang berlebih dan kompetitif yang kurang, yang tidak menguntungkan, pada lapisan sosio-ekonomik yang berbeda. 100

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -31) • Kontribusi final yang bisa dihasilkan patologi kepada

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -31) • Kontribusi final yang bisa dihasilkan patologi kepada sosiologi, mungkin adalah keadaan pembuat keraguan ilmu yang memprediksi masa depan. • Dulu manusia tidak terbayang hidup tanpa pes, jalur perdagangan yang melebar, dan urbanisasi, ternyata membuka pintu bagi berbagai penyakit infeksi menular. 101

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -32) Ternyata setelah kepanikan pada abad ke 17, wabah

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -32) Ternyata setelah kepanikan pada abad ke 17, wabah pes tidak lagi menakutkan, variola telah terhapus dari dunia. Kini kita direpotkan oleh: HIV, Avian-flu, Narkoba dsb. Flu Meksiko MRSA dll 102

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -33) • Sejarah tentang penyakit menunjukkan bahwa semua prediksi

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -33) • Sejarah tentang penyakit menunjukkan bahwa semua prediksi yang didasarkan pada kecenderungan yang terjadi masa kini dapat dipastikan akan salah, dan keyakinan manusia tentang adanya intervensi yang lebih Maha Tinggi, yang lebih bisa menjadi hipotesis bernilai prediksi yang berharga, ketimbang pandangan terhadap even yang sedang berjalan saat ini. 103

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -34) • Dalam mempelajarai arah ke mana maryarakat hendak

Faktor Psikososial dalam Patologi (Lanjutan -34) • Dalam mempelajarai arah ke mana maryarakat hendak menuju beserta dampak efek yang akan terjadi pada pasiennya serta diri dokternya sendiri, para dokter dan personel kesehatan lain harus mengenal bahwa yang pasti adalah dia senantiasa tidak dapat memastikan. (W. G. Spector, Revised by T>D> Spector, An Introduction to GENERAL PATHOLOGY, 3 RD Editon, Churchill Livingtone) 104