PATOFISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN NUMLIL KHAIRA RUSDI MSi Apt

  • Slides: 62
Download presentation
PATOFISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN NUMLIL KHAIRA RUSDI, MSi, Apt

PATOFISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN NUMLIL KHAIRA RUSDI, MSi, Apt

ENDOKRINOLOGI GANGGUAN PADA KELENJAR ENDOKRIN : • • • Gangguan kelenjar hipofisis Gangguan kelenjar

ENDOKRINOLOGI GANGGUAN PADA KELENJAR ENDOKRIN : • • • Gangguan kelenjar hipofisis Gangguan kelenjar tiroid Gangguan hipersekresi adrenal Insufisiensi adrenal Pankreas; metabolisme glukosa dan Diabetes melitus

 • System endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang mensintesis dan mensekresi zat-zat yang disebut

• System endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang mensintesis dan mensekresi zat-zat yang disebut hormone • Organ –organ endokrin yang seluruhnya berhubungan dengan produksi hormone adalah: hifofisis/Pituitari, adrenal, pankreas, tiroid, ovari dan testis • Kelenjar endokrin tidak memiliki duktus/saluran, oleh karena itu ia akan merembeskan hormon secara terus menerus ke dalam aliran darah

Gambar kelenjar Endokrin yang ada didalam tubuh

Gambar kelenjar Endokrin yang ada didalam tubuh

1. HORMON KELENJAR HIPOFISIS • Merupakan kelenjar utama, karena berfungsi sebagai hormon Trof/hormon perangsang

1. HORMON KELENJAR HIPOFISIS • Merupakan kelenjar utama, karena berfungsi sebagai hormon Trof/hormon perangsang dimana kelenjar ini akan merembeskan sejumlah hormon yang akan merangsang perembesan hormon lain ke dalam darah • Dibagi atas : – Adenohipofisis /Anterior pituitary : FSH, LH, hormon adrenokortikotrof (ACTH), – Neurohipofisis/Posterior pytuitary : oksitosin, ADH, GH, prolaktin, TSH

Hormon-hormon hipotalamus antara lain: • • • • ACTH : Adrenocortico Releasing Hormon ACIH

Hormon-hormon hipotalamus antara lain: • • • • ACTH : Adrenocortico Releasing Hormon ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormon TRH : Tyroid Releasing Hormpn TIH : Tyroid Inhibiting Hormon Gn. RH : Gonadotropin Releasing Hormon Gn. IH : Gonadotropin Inhibiting Hormon PTRH : Paratyroid Releasing Hormon PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon PRH : Prolaktin Releasing Hormon PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon GRH : Growth Releasing Hormon GIH : Growth Inhibiting Hormon MRH : Melanosit Releasing Hormon MIH : Melanosit Inhibiting Hormon

Hormone Major target organ(s) Major Physiologic Effects Promotes growth (indirectly), control of Growth hormone

Hormone Major target organ(s) Major Physiologic Effects Promotes growth (indirectly), control of Growth hormone Liver, adipose tissue protein, lipid and carbohydrate metabolism Thyroid-stimulating Anterior Pituitary hormone Adrenocorticotropic hormones Stimulates secretion of glucocorticoids Prolactin Mammary gland Milk production Luteinizing hormone Ovary and testis Control of reproductive function Antidiuretic hormone Kidney Conservation of body water Oxytocin Ovary and testis Follicle-stimulating hormone Pituitary Stimulates secretion of thyroid Adrenal gland (cortex) hormone Posterior Thyroid gland Stimulates milk ejection and uterine contractions

Contoh : beberapa gangguan pada Kelenjar Hipofisis • • Gigantisme Akromegali Hipotuitarisme dll

Contoh : beberapa gangguan pada Kelenjar Hipofisis • • Gigantisme Akromegali Hipotuitarisme dll

Adenoma pada Hormon Pertumbuhan (growth Hormone) • Suatu tumor yang disebabkan oleh hipersekresi hormon

Adenoma pada Hormon Pertumbuhan (growth Hormone) • Suatu tumor yang disebabkan oleh hipersekresi hormon pertumbuhan, disertai dengan keadaan Akromegali pada orang dewasa atau Gigantisme pada anak-anak.

Tanda dan gejala : gigantisme ditandai oleh peningkatan ukuran tubuh secara menyeluruh dengan lengan

Tanda dan gejala : gigantisme ditandai oleh peningkatan ukuran tubuh secara menyeluruh dengan lengan dan tungkai yang memanjang secara tidak proporsional. Jika peningkatan GH terjadi pada orang dewasa, yang timbul adalah akromegali dengan pembesaran kepala, tangan, kaki, rahang, lidah, dan jaringan lunak.

 Akromegali pada orang dewasa Gigantisme pada anak

Akromegali pada orang dewasa Gigantisme pada anak

2. Kelenjar Adrenal Kelenjar ini terletak di superior ginjal. Gangguan Kelenjar Adrenal • Sindrom

2. Kelenjar Adrenal Kelenjar ini terletak di superior ginjal. Gangguan Kelenjar Adrenal • Sindrom cushing • Hiper Aldosteronisme, syndrom Conn’s • Adreno Genital Sindrom : Hirsutisme • Hipo Adrenal : penyakit Addison • Feokromositoma

Tiga kelompok Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal : 1. mineralokortikoid, yaitu aldosteron. Efek

Tiga kelompok Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal : 1. mineralokortikoid, yaitu aldosteron. Efek aldosteron adalah meningkatkan jumlah natrium (retensi Na) dan menurunkan jumlah kalium dalam cairan ekstraseluler, selama proses pembentukan urine. 2. glukokortikoid, yaitu kortisol. Peran kortisol: a. Mengontrol metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. b. Membantu menolak efek destruktif dari stres mental dan fisik.

3. hormon seks adrenal (androgen dan estrogen) yang identik dengan yang dihasilkan gonad. androgen

3. hormon seks adrenal (androgen dan estrogen) yang identik dengan yang dihasilkan gonad. androgen dan estrogen adrenal menimbulkan efek maskulinitas dan feminitas.

 Efek berlebihnya kadar aldosteron: a. Menyebabkan hipokalemia, yaitu keadaan menurunnya konsentrasi kalium dalam

Efek berlebihnya kadar aldosteron: a. Menyebabkan hipokalemia, yaitu keadaan menurunnya konsentrasi kalium dalam plasma darah sampai di bawah nilai normal. b. Penderita mengalami kelemahan otot yang berat. Efek rendahnya kadar aldosteron: a. Konsentrasi ion kalium dalam cairan ekstraseluler meningkat sampai jauh di atas nilai normal. b. Peningkatan 60 – 100% dari nilai normal menyebabkan keracunan jantung. Peningkatan di atas itu, menyebabkan gagal jantung.

– Kortisol yang berlebih menyebabkan timbulnya sindrom Cushing yang ditandai oleh: a. Meningkatkan kadar

– Kortisol yang berlebih menyebabkan timbulnya sindrom Cushing yang ditandai oleh: a. Meningkatkan kadar glukosa darah (hiperglikemia), menurunnya protein, dan meningkatnya timbunan lemak. b. Glukosa tercampur dalam urine (glukosuria), mirip dengan DM sehingga disebut ‘Diabetes Adrenal’. c. Sebagian glukosa diendapkan sebagai lemak tubuh di atas bahu dan wajah, sehingga disebut ‘punuk kerbau’ (buffalo hump) dan ‘muka bulan’ (moon face).

Beberapa kelainan terkait dengan meningkatnya androgen adrenal. a. Maskulinitas pada wanita dewasa, tanda-tanda: 1)

Beberapa kelainan terkait dengan meningkatnya androgen adrenal. a. Maskulinitas pada wanita dewasa, tanda-tanda: 1) 2) 3) 4) 5) Hirsutisme yaitu mengalami pola pertumbuhan rambut tubuh pria. Suara berat Otot lengan dan tungkai berkembang Payudara mengecil Menstruasi mungkin terhenti

b. Pseudohermafroditisme pada bayi perempuan yang ditandai dengan pertumbuhan genetalia eksternal pria. c. Pubertas

b. Pseudohermafroditisme pada bayi perempuan yang ditandai dengan pertumbuhan genetalia eksternal pria. c. Pubertas prekoks pada anak laki-laki pra-pubertas. ü Sekresi androgen adrenal tidak disertai dengan pembentukan sperma atau aktivitas gonad karena testis masih berada dalam status pra-pubertas nonfungsional. ü Gejala pubertas prekoks, antara lain: 1) Suara menjadi berat 2) Tumbuh jenggot 3) Penis membesar

PENYAKIT ADDISON ( HIPOADRENALISME ) Penyebab : • Pada 30% penderita, kelenjar adrenal mengalami

PENYAKIT ADDISON ( HIPOADRENALISME ) Penyebab : • Pada 30% penderita, kelenjar adrenal mengalami kerusakan akibat kanker, amiloidosis, infeksi (misalnya tuberkulosis), dan penyakit lainnya. Pada 70% penderita lainnya, penyebabnya tidak diketahui tetapi para ahli menduga bahwa kelenjar adrenal mengalami kerusakan akibat reaksi autoimun. • Penekanan kelenjar adrenal juga terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi kortikosteroid (misalnya prednison).

 • Untuk mengkompensasi kekurangan kortikosteroid, kelenjar hipofisa menghasilkan lebih banyak kortikotropin (hormon yang

• Untuk mengkompensasi kekurangan kortikosteroid, kelenjar hipofisa menghasilkan lebih banyak kortikotropin (hormon yang dalam keadaan normal merangsang kelenjar adrenal). Karena kortikotropin juga mempengaruhi pembentukan melanin, maka kulit dan lapisan mulut penderita Penyakit Addison seringkali menjadi lebih gelap. Pigmentasi yang berlebihan ini biasanya terdapat dalam bentuk bercak.

Bercak kulit pada addison

Bercak kulit pada addison

Gejala penyakit Addison • Segera setelah terjadinya Penyakit Addison penderita akan merasakan lemah, lesu,

Gejala penyakit Addison • Segera setelah terjadinya Penyakit Addison penderita akan merasakan lemah, lesu, dan pusing jika bangkit dari duduk atau berbaring. • Kulit menjadi lebih gelap; bintik-bintik hitam bisa timbul di kening, wajah dan bahu; pewarnaan hitam kebiruan bias muncul disekitar , bibir, mulut, rektum, kantung zakar atau vagina. • mengalami penurunan berat badan, mengalami dehidrasi, nafsu makan hilang, sakit otot, mual, muntah dan diare. • Banyak penderita yang menjadi tidak tahan cuaca dingin. Jika penyakitnya tidak terlalu berat, gejalanya cenderung timbul hanya pada saat penderita mengalami stres. Jika penyakit ini tidak diobati bisa terjadi nyeri perut yang hebat, kelemahan yang luar biasa, tekanan darah yang sangat rendah, gagal ginjal, dan syok terutama jika penderita mengalami stres (cedera, pembedahan, atau infeksi berat).

Diagnosa penyakit addison • Pemeriksaan darah menunjukkan adanya kekurangan kortikosteroid (terutama kortisol), kadar natrium

Diagnosa penyakit addison • Pemeriksaan darah menunjukkan adanya kekurangan kortikosteroid (terutama kortisol), kadar natrium yang rendah dan kadar kalium yang rendah. • Penilaian fungsi ginjal (misalnya pemeriksaan darah untuk nitrogen dan kreatinin), biasanya menunjukkan bahwa ginjal tidak bekerja dengan baik. Rontgen dan CT scan perut bisa menunjukkan adanya pengapuran pada kelenjar adrenal.

Diagnosanya. . . • mengukur kadar cortisol yang mungkin rendah, dan kadar corticotropin yang

Diagnosanya. . . • mengukur kadar cortisol yang mungkin rendah, dan kadar corticotropin yang mungkin tinggi. Tetapi, perlu ditegaskan diagnosanya dengan mengukur kadar cortisol terlebih dahulu setelah pemberian satu injeksi corticotropin. • Jika kadar cortisol rendah, tes lebih jauh diperlukan untuk memutuskan jika masalah adalah penyakit Addison atau kekurangan adrenal sekunder.

Pengobatannya. . • Apapun penyebabnya, Penyakit Addison bisa berakibat fatal dan harus diobati dengan

Pengobatannya. . • Apapun penyebabnya, Penyakit Addison bisa berakibat fatal dan harus diobati dengan kortikosteroid. Biasanya pengobatan bisa dimulai dengan pemberian prednison per-oral (ditelan). Jika sakitnya sangat berat, pada awalnya diberikan kortisol intravena kemudian dilanjutkan dengan tablet prednison. Sebagian besar penderita juga harus mengkonsumsi 1 -2 tablet fludrokortison/hari untuk membantu mengembalikan ekskresi natrium dan kalium yang normal. Pada akhirnya pemberian fludrokortison bisa dikurangi atau dihentikan, diganti dengan prednison yang diberikan setiap hari sepanjang hidup penderita. Jika tubuh mengalami stres (terutama karena penyakit), mungkin diperlukan dosis prednison yang lebih tinggi. Pengobatan harus terus dilakukan sepanjang hidup penderita, tetapi prognosisnya baik.

Gangguan kelenjar tiroid • Hypertiroid, cth nya penyakit Grave, penyakit gondok, goiter • hypotyroid

Gangguan kelenjar tiroid • Hypertiroid, cth nya penyakit Grave, penyakit gondok, goiter • hypotyroid

Anatomi Kelenjar tiroid terletak tepat di bawah kedua sisi laring, sebelah anterior trakea, yaitu

Anatomi Kelenjar tiroid terletak tepat di bawah kedua sisi laring, sebelah anterior trakea, yaitu posisi yang tepat untuk pemasangan dasi kupu-kupu.

Gambar Kelenjar Thyroid

Gambar Kelenjar Thyroid

Hormon Tiroid Hormon tiroid berperan dalam mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh (meningkatkan kecepatan reaksi kimia

Hormon Tiroid Hormon tiroid berperan dalam mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh (meningkatkan kecepatan reaksi kimia di hampir seluruh sel tubuh). Sel-sel dalam kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang dapat dibedakan atas: 1. Tetraiodotironin (T 4) ▪ ▪ Tersusun atas 4 atom iodium. Seringkali disebut dengan ‘Tiroksin’. 2. Triiodotironin (T 3) ▪ Tersusun atas 3 atom iodium.

 Kelenjar tiroid mensekresikan 93% tiroksin dan 7% triiodotironin. Tiroksin maupun triiodotironin mempunyai peran

Kelenjar tiroid mensekresikan 93% tiroksin dan 7% triiodotironin. Tiroksin maupun triiodotironin mempunyai peran dan kualitas yang sama. Perbedaan tiroksin dan triiodotironin: Triidotironin mempunyai kecepatan dan intensitas kerja yang 4 kali lebih kuat dari tiroksin. Jumlah triiodotironin jauh lebih sedikit dari tiroksin. Keberadaan triiodotironin dalam darah jauh lebih singkat dibanding tiroksin.

Fungsi Hormon Tiroid • Meningkatkan transkripsi sejumlah besar gen melalui aktivasi reseptor inti sel.

Fungsi Hormon Tiroid • Meningkatkan transkripsi sejumlah besar gen melalui aktivasi reseptor inti sel. • Meningkatkan aktivitas metabolisme selular melalui peningkatan jumlah dan aktivitas sel mitokondria dan peningkatan transport aktif ion-ion melalui membrane sel (Na+-K+-ATPase). • Berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan. • Efek-efek spesifik: Meningkatkan metabolisme karbohidrat dan pengangkutan lemak; menurunkan konsentrasi kolestrol, fosfolipid, dan trigliserida dalam darah namun meningkatkan asam lemak bebas; meningkatkan kebutuhan vitamin karena meningkatkan jumlah berbagai enzim tubuh; meningkatkan laju metabolism basal hingga 60 -100% di atas nilai normal; menurunkan berat badan.

Lanjutan. . . Kardiovaskuler: Meningkatkan aliran darah dan curah jantung, frekuensi denyut jantung, kekuatan

Lanjutan. . . Kardiovaskuler: Meningkatkan aliran darah dan curah jantung, frekuensi denyut jantung, kekuatan denyut jantung akibat timbulnya katabolisme, menormalkan tekanan arteri. Meningkatkan pernapasan. Merangsang sistem saraf pusat Menimbulkan reaksi otot dan tremor otot. Membuat sulit tidur tapi menyebabkan kelelahan. Meningkatkan kecepatan sekresi sebagian besar kelenjar endokrin lain. Menstabilkan / menormalkan fungsi seksual.

Hipotiroidisme Penyebab: Autoimunitas terhadap kelenjar tiroid yang justru menyebabkan peradangan pada kelenjar tiroid (tiroiditis).

Hipotiroidisme Penyebab: Autoimunitas terhadap kelenjar tiroid yang justru menyebabkan peradangan pada kelenjar tiroid (tiroiditis). Dampak Hipotiroidisme berdampak pada timbulnya ‘goiter tiroid’ (pembengkakan kelenjar tiroid). Gejala goiter tiroid 1. Rasa lelah dan mengantuk yang sangat sehingga penderita tidur selama 12 – 14 jam dalam sehari. 2. Kelemahan otot yang ekstrem 3. Kecepatan denyut jantung menurun 4. Berkurangnya volume darah 5. Kadangkala diikuti kenaikan berat badan 6. Konstipasi Dampak dari goiter tiroid adalah miksedema dan kretinisme.

Miksedema • Biasanya diderita oleh orang dewasa. • Ditandai dengan meningkatnya jumlah total cairan

Miksedema • Biasanya diderita oleh orang dewasa. • Ditandai dengan meningkatnya jumlah total cairan interstisial pada tubuh (yang bersifat seperti gel). • Berat badan meningkat. • Penderita terlihat gemuk tetapi tidak sintal.

Kretinisme • Kretinisme adalah suatu keadaan, dimana individu mengalami hipotiroidisme yang ekstrem selama kehidupan

Kretinisme • Kretinisme adalah suatu keadaan, dimana individu mengalami hipotiroidisme yang ekstrem selama kehidupan janin, bayi, dan masa kanak-kanak. • Tanda-tanda: 1. Tubuh cebol/kerdil 2. Retardasi mental 3. Gejala-gejala defisiensi tiroksin umum lainnya

Hipertiroidisme Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan suatu

Hipertiroidisme Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah. Penyebab Adenoma tiroid, yaitu suatu tumor yang tumbuh di dalam jaringan tiroid dan mensekresikan banyak sekali hormon tiroid.

Gejala-Gejala Hipertiroid Gejala-gejala biasanya berkaitan dengan suatu peningkatan kecepatan metabolisme tubuh. Gejala-gejala umum termasuk:

Gejala-Gejala Hipertiroid Gejala-gejala biasanya berkaitan dengan suatu peningkatan kecepatan metabolisme tubuh. Gejala-gejala umum termasuk: • Keringat berlebihan • Ketidaktoleranan panas • Pergerakan-pergerakan usus besar yang meningkat • Gemetaran • Kegelisahan; agitasi • Denyut jantung yang cepat

Gejala … • • • Kehilangan berat badan Kelelahan Konsentrasi yang berkurang Aliran menstrual

Gejala … • • • Kehilangan berat badan Kelelahan Konsentrasi yang berkurang Aliran menstrual yang tidak teratur dan sedikit Pada pasien-pasien yang lebih tua, irama-irama jantung yang tidak teratur dan gagal jantung dapat terjadi. Pada bentuk yang paling parahnya, hipertiroid yang tidak dirawat mungkin berakibat pada "thyroid storm, " suatu kondisi yang melibatkan tekanan darah tinggi, demam, dan gagal jantung. Perubahan-perubahan mental,

Tujuan Pengobataan Hipertiroidisme Membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat

Tujuan Pengobataan Hipertiroidisme Membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal).

Diagnosis • kadar T 4 dan FT 4 yang tinggi

Diagnosis • kadar T 4 dan FT 4 yang tinggi

Gangguan Kelenjar Pankreas • Contoh : Penyakit Diabetes Mellitus

Gangguan Kelenjar Pankreas • Contoh : Penyakit Diabetes Mellitus

Hormon yang dihasilkan oleh sel pankreas : Sel-sel beta (60%) hormon insulin Sel-sel alpha

Hormon yang dihasilkan oleh sel pankreas : Sel-sel beta (60%) hormon insulin Sel-sel alpha (25%) hormon glukagon Sel-sel D (10%) somatostatin Sel-sel F atau PP Pancreatic polypeptide (parakrin)

FUNGSI INSULIN 1. Menaikkan pengambilan glukosa ke dalam sel-sel sebagian besar jaringan. 2. Menaikkan

FUNGSI INSULIN 1. Menaikkan pengambilan glukosa ke dalam sel-sel sebagian besar jaringan. 2. Menaikkan penguraian glukosa secara oksidatif 3. Menaikkan pembentukan glikogen dalam hati dan juga dalam otot dan mencegah penguraian glikogen, 4. Menstimulasi pembentukan protein dan lemak dari glukosa. `

2. Glucagon memiliki peran utama dalam mempertahankan konsentrasi normal glukosa dalam darah, dan sering

2. Glucagon memiliki peran utama dalam mempertahankan konsentrasi normal glukosa dalam darah, dan sering digambarkan mempunyai efek berlawanan dengan insulin. Yakni, glukagon meningkatkan kadar glukosa darah Efek utama glukagon ialah menstimulir peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah Glukagon menstimulir pemecahan glikogen yang tersimpan di hati Glukagon mengaktifkan hepatic gluconeogenesis

3. SOMATOSTATIN • Merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel beta, tersusun dari polipeptida mini

3. SOMATOSTATIN • Merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel beta, tersusun dari polipeptida mini dari 14 asam amino. • Sekresinya dirangsang oleh peningkatan glukosa, asam amino atau asam lemak darah post prandial (setelah makan).

 • Efek lokal didalam pulau langerhans adalah menghambat dan menurunkan kecepatan sekresi insulin

• Efek lokal didalam pulau langerhans adalah menghambat dan menurunkan kecepatan sekresi insulin atau glukagon. • Efek jauhnya adalah mengurangi mobilitas lambung, usus dan kantung empedu. • Efek sekresi umumnya untuk memperlambat masuknya nutrien dari makanan dan membuat produk asimilasi tersedia untuk waktu yang lebih lama. • Somatostatin juga dihasilkan oleh sel – sel di hipotalamus, yang berfungsi untuk mengurangi sekresi hormon penumbuh oleh somatotrof dari hipofisis anterior.

4. Sel f (pankreatik polipeptida) • Sangat sedikit jumlahnya dalam pulau langerhans, menghasilkan polipeptidase

4. Sel f (pankreatik polipeptida) • Sangat sedikit jumlahnya dalam pulau langerhans, menghasilkan polipeptidase pankreatik. • Hingga kini belum banyak diketahui tentang fungsinya atau yang mengendalikan sekresinya.

Hiperglikemia Ø Diabetes Melitus Adalah suatu penyakit yang disebabkan gangguan hormonal (hormon insulin yang

Hiperglikemia Ø Diabetes Melitus Adalah suatu penyakit yang disebabkan gangguan hormonal (hormon insulin yang dihasilkan pankreas)& melibatkan metabolisme karbohidrat, dimana seseorang tidak dapat cukup memproduksi insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi dengan baik

Patofisiologi • Pasien DM mengalami defisiensi insulin menyebabkan glukagon meningkat sehingga terjadi pemecahan gula

Patofisiologi • Pasien DM mengalami defisiensi insulin menyebabkan glukagon meningkat sehingga terjadi pemecahan gula baru (glukoneogenesis) yang menyebabkan metabolisme lemak meningkat sehingga terjadi proses pembentukan keton (ketogenesis). Terjadi peningkatan keton didalam plasama menyebabkan ketonuria (keton didalam urin) sehingga kadar natrium dan PH serum menurun yang menyebabkan asidosis. • Defisiensi insulin menyebabkan penggunaan glukosa pada sel menurun sehingga kadar glukosa darah tinggi pada plasma (hiperglikemia). Jika parah dan melebihi ambang ginjal terjadi glikosuria.

Ø Glikosuria dapat menyebabkan : • Poliuri, pengeluaran air seni berlebih akibat diuretik osmotik.

Ø Glikosuria dapat menyebabkan : • Poliuri, pengeluaran air seni berlebih akibat diuretik osmotik. • Polidipsi, rasa haus yang berlebihan sehingga terjadi dehidrasi. • Polifagfi, keseimbangan kalori negatif sehingga menimbulkan rasa lapar yang berlebihan. • Penggunaan glukosa oleh sel menurun sehingga produksi metabolisme energi menurun sehingga tubuh menjadi lemah.

 • Hiperglikemia dapat mempengaruhi arteri kecil sehingga suplai makanan dan oksigen menjadi berkurang

• Hiperglikemia dapat mempengaruhi arteri kecil sehingga suplai makanan dan oksigen menjadi berkurang yang menyebabkan infeksi, ganggren/ulkus dan luka menjadi tidak sembuh – sembuh, pandangan menjadi kabur.

Diagnosa : Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :

Diagnosa : Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan : • Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11, 1 mmol/L) • Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7, 8 mmol/L) • Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl).

Contoh Gangguan Sistem Reproduksi • Wanita : – Gangguan menstruasi – Kanker genitalia –

Contoh Gangguan Sistem Reproduksi • Wanita : – Gangguan menstruasi – Kanker genitalia – endometriosis – Fertilisasi • Laki-laki : – Hipogonadisme – kriptorkidisme

Gangguan pada reproduksi wanita I. Gangguan Menstruasi a. Amenore Ada dua jenis amenore: -

Gangguan pada reproduksi wanita I. Gangguan Menstruasi a. Amenore Ada dua jenis amenore: - Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun, dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder. Patologi : Disfungsi hipotalamus, disfungsi hipofisis, kegagalan ovarium. - Amenore sekunder berarti tidak terjadi. menstruasi selama 3 bulan atau lebih pada orang mengalami siklus menstruasi. Patologi : Disfungsi endometrium, disfungsi ovarium, disfungsi hipotalamus, disfungsi hipofisis

Diagnosa: Mengukur FSH serum, pemeriksaan radiogram, CT scan dll. Terapi: * hormon untuk merangsang

Diagnosa: Mengukur FSH serum, pemeriksaan radiogram, CT scan dll. Terapi: * hormon untuk merangsang ovulasi: - Clomiphen: merangsang hypotalamus. - Gonadotrophin sebagai substitusi terapi. * iradiasi dari ovarium. * kesehatan umum harus diperbaiki.

b. Sindrom Pramenstruasi Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah gabungan dari gejala-gejala fisik dan psikologis yang

b. Sindrom Pramenstruasi Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah gabungan dari gejala-gejala fisik dan psikologis yang terjadi selama fase sebelum memnstruasi dan menghilang setelah menstruasi dimulai. Gejala fisik: perut kembung, jerawat, payudara membesar dan lunak, diare, sakit kepala, dan berat badan bertambah. Gejala emosional dan mental: kecemasan, depresi, letih, terus ingin makan, tidak dapat berkonsentrasi, insomia, mudah tersinggungg, sering panik dan lelah. Penyebab PMS tidak diketahui. Untuk pengobatannya dapat menggunakan obat-obat penghilang rasa nyeri.

 II. Infeksi Organ Reproduksi 1. Endometritis adalah infeksi atau radang pada endometrium (rahim),

II. Infeksi Organ Reproduksi 1. Endometritis adalah infeksi atau radang pada endometrium (rahim), miometrium (otot rahim) yang dapat menjalar ke jaringan parametrium. Umumnya penyebabnya akibat adanya infeksi pada saluran reproduksi bagian bawah. Infeksi ini dapat terjadi sebagai kelanjutan infeksi pada serviks atau infeksi tersendiri dan terdapat benda asing dalam rahim. Gejala: - Demam. - keluar fluor. - terjadi peradangan. Terapi: - istirahat. - antibiotika. - endometritis perlu dikuret

Hormon-Hormon Pada Reproduksi Pria • Proses spermatogenesis distimulasi oleh hormon-hormon : – Testoteron :

Hormon-Hormon Pada Reproduksi Pria • Proses spermatogenesis distimulasi oleh hormon-hormon : – Testoteron : Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. – LH (Luteinizing Hormone) : LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron. – FSH (Follicle Stimulating Hormone) : FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi. – Estrogen : Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel -sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma. – Hormon Pertumbuhan : Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.

Hipogonadisme • Definisi : Penurunan abnormal dari aktivitas fungsional testis. Dibagi menjadi dua, hipogonadisme

Hipogonadisme • Definisi : Penurunan abnormal dari aktivitas fungsional testis. Dibagi menjadi dua, hipogonadisme primer dan sekunder. Hipogonadisme primer karena disfungsi sel-sel leydig sedangkan sekuner dari disfungsi unit hipotalamus-hipofisis. • Etiologi : – Hipogonadisme primer atau kegagalan testis terjadi akibat penyakit sisitemik , gagal ginjal dan serosis. orkitis , radioterapi gonad atau obat-obat sistemik anti kanker(jarang terjadi ) , adanya sindrom knilfelter(kariotipe. XXY) , terjadi 1 pada 1000 kelahiran. – Hipogonadisme sekunder dapat disebabkan oleh penyakit berat atau malnutrisi, penyakit hipofisis, hiperprolaktinemia, Sindrom Kallmann (sindrom genetic terkait kromosom X yang menyebabkan kegagalan hypothalamus mensekresikan Gonadotropin Releasiing Hormon). • Patofisiologi : Hipogonadisme primer terjadi ketika disfungsi testis, sedangkan hipogonadisme sekunder ketika ptituary – hipotalamus disfungsi.

 • Manifestasi Klinis : Hipogonadisme primer dapat dicurigai saat lahir jika testis dan

• Manifestasi Klinis : Hipogonadisme primer dapat dicurigai saat lahir jika testis dan penis kecil. Hal ini belum disadari sampai saat mencapai pubertas ciri kelamin sekunder belum berkembang. Penis dan skrotum tetap infantil dan mungkin hampir tersembunyikan oleh lemak. • Diagnosis : Penegakkan diagnosis hipogonadisme dilakukan berdasarkan – Anamnesa, pemeriksaan fisik. Anamnesa dan pemeriksaan fisik yang teliti dengan memperhatikan perubahan keadaan hormonal. – Gejala klinis yang timbul. Gangguan ereksi, lemah syahwat, suara melengking, badan tinggi dengan tidak disertai tulang kuat. – Penilaian laboratorium • Kadar testosterone serum (nilai normal serum : 3 -10 ng /ml). • Kadar gonadotropin serum. • Kadar FSH dan LH. • Stimulasi Klomifen merupakan senyawa non steroid yang bila berikatan dengan estrogen akan meningkatkan sekresi hormon LH dan FSH. Apabila LH tidak terbentuk, maka terjadi gangguan ptituary.

Tugas Patofisiologi Buat powerpoint ttg penyakit / gangguan pada sistem endokrin. Ada 7 kelompok

Tugas Patofisiologi Buat powerpoint ttg penyakit / gangguan pada sistem endokrin. Ada 7 kelompok yang membahas ttg: 1. Gangguan kelenjar hipofisis 2. Gangguan kelenjar tiroid 3. Gangguan hipersekresi adrenal 4. Insufisiensi adrenal 5. Pankreas; metabolisme glukosa dan Diabetes melitus 6. Gangguan reproduksi wanita 7. Gangguan reproduksi laki-laki Bahas tentang : beberapa penyakit yang berhubungan dengan gangguan kelenjar diatas yaitu:

Misal : gangguan pada kelenjar pankreas • Pendahuluan : hormon yang dihasilkan oleh kelenjar

Misal : gangguan pada kelenjar pankreas • Pendahuluan : hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan fungsi normalnya, • gangguan pada kelenjar pankreas yaitu penyakit DM. jelaskan ttg : – yaitu definisi penyakit dan hormon yang terlibat, – Penyebab penyakit tsb, – tanda, – patofisiologi, – diagnosa klinis.