PASCA PRODUKSI n Pengertian Umum tentang editing Sesuatu

  • Slides: 35
Download presentation
PASCA PRODUKSI n Pengertian Umum tentang editing. Sesuatu yang sangat penting sekali artinya yang

PASCA PRODUKSI n Pengertian Umum tentang editing. Sesuatu yang sangat penting sekali artinya yang diberikan oleh seorang editor adalah unutk menyusun keseluruhan film. Menurut Joseph M Bogs, film tak ubahnya bagaikan sebuah teta teki jigsaw ( teka teki menyusun potongan-potongan gambar) yang ruwet, sampai menjadi satu kesatuan yang terdiri dari berbagai ragam komponen visual dan unsur suara. Sutradara besar Rusia Pudovkin berpendapat bahwa editing adalah dasar dari seni film. Menurut Pudovkin yang mengatakan film di shot adalah “salah”, Film tidak di shot tapi dibangun dari potongan-potongan seluloid yang terpisah-pisah yang merupakan bahan ramuannya. Alfred Hitchcock memperkuat kedua pendapat diatas bahwa, layar harus dapat bicara dalam bahasanya sendiri yang dibentuk baru dan itu tidak akan mungkin bisa dilakukan kecuali setiap adegan diperlakukan sebagai sepotong bahan baku yang harus dipecah-pecah, dipreteli sebelum dapat dijalin disatukan menjadi sebuah pola yang ekspresif.

Menurut undang-undang perfilman, editor adalah karyawan film dan televisi profesional yang bertindak sebagai penyunting

Menurut undang-undang perfilman, editor adalah karyawan film dan televisi profesional yang bertindak sebagai penyunting rekaman gambar (shot) dan rekaman suara pendukung (off line) untuk menjadi rangkaian penuturan sinematik sampai siap cetak (on line) sebagai sebuah karya film. Terlepas dari berbagai pendapat tentang editing, secara sederhana editing penyuntingan film adalah usaha merapikan dan membuat sebuah tayangan film lebih berguna. Penyuntingan dapat dilakukan jika bahan dasarnya berupa shot (stock shot) dan unsur pendukung suara. Selain itu, dalam kegiatan editing seorang editor harus betul-betul mampu merekontruksi (menata ulang) kembali potongan-potongan gambar yang diambil. Karena begitu pentingnya proses editing, maka peranan editor hampir dapat disamakan dengan peranan sutradara. Pekerjaan penyuntingan harus dengan kepekaan artistik, persepsi artistik dan pertimbangan estetik, dengan rasa keterlibatan yang serius dalam subjek film dan dengan memberikan pengertian yang jelas tentang tujuan yang diinginkan oleh seorang sutradara.

Tugas dan Kewajiban Editor. n Tahap Persiapan – Menganalisa skenario dan berkonsultasi dengan sutradara

Tugas dan Kewajiban Editor. n Tahap Persiapan – Menganalisa skenario dan berkonsultasi dengan sutradara untuk – – mencapai penyesuaian penafsiran atas skenario dan prinsip-prinsip dasar mengenai penyuntingan film. Memilih shot yang dipakai (OK) dan yang tidak (NG) atau masih perlu dipilih (Choose) sesuai dengan catatan shooting report atau penjelasan langsung sutradara. Melakukan penyuntingan pendahuluan untuk mendapatkan penyesuaian konkrit atas konsep dasar editing yang diinginkan bersama sutradara. Menyiapkan bahan gambar yang siap dipergunakan untuk pengisian suara/ rekaman susulan (post Synchronizing). Menyusun daftar gambar yang memerlukan efek suara lengkap dengan penjelasan mengenai macam gambar, nomor reel, informasi panjang film dalam feet dan panjang (footage) gamabr (code number/ time code)

n Tahap Pengerjaan/ Pembuatan. – Berkonsultasi dengan sutradara dan penata suara mengenai editing suara.

n Tahap Pengerjaan/ Pembuatan. – Berkonsultasi dengan sutradara dan penata suara mengenai editing suara. – Menyusun daftar jalur suara (cue Sheet) lengkap dengan ukuran panjangnya, yang akan digunakan sebagai pedoman mixing. – Berkonsultasi dengan penata suara dalam melakukan rekaman untuk melayani kebutuhan segala sesuatunya atas gambar yang digunakan serta memberikan gagasan perekaman tersebut dalam hubungan dengan penyuntingan. – bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan semua materi gambar dan suara yang diterimanya untuk penyuntingan.

n Hak-Hak Editor. – Mengajukan usul kepada sutradara untuk mengubah urutan penuturan dari yang

n Hak-Hak Editor. – Mengajukan usul kepada sutradara untuk mengubah urutan penuturan dari yang terdapat dalam skenario guna mendapatkan konstruksi yang lebih baik. – Mengajukan usul kepada sutradara untuk menambah bahan materi gambar maupun suara yang kurang. – Mengajukan koreksi kepada sutradara atas konsep pengadaan unsur suara atas dasar kepentingan penyuntingan. – Memilih ruang editing (editing room) yang akan digunakan dan mendapatkan sarana kerja dan pembantu (asisten) yang dibutuhkan berdasarkan kewajaran. – Didengar pendapatnya atas perubahan penyuntingan pada copy edar (release copy).

n Tanggung jawab Editor. – Satuan dasar yang dipakai seorang editor adalah SHOT. –

n Tanggung jawab Editor. – Satuan dasar yang dipakai seorang editor adalah SHOT. – Dengan jalan menyambung serentetan shot sehingga keseluruhannya mengkomunikasikan suatu peran atau action yang utuh yang berlangsung pada suatu tempat di suatu saat, disini editor telah membentuk apa yang disebut dengan SCENE. – Editor kemudian menyambung serentetan adegan (scene) hingga membentuk suatu kesatuan yang disebut runtunan (SQUENCE), yang merupakan bagian penting dari struktur dramatik sebuah film.

n Seorang editor harus berhasil melakukan setiap fungsi sebagai berikut: – Selektifitas (pemilihan) Memilih

n Seorang editor harus berhasil melakukan setiap fungsi sebagai berikut: – Selektifitas (pemilihan) Memilih shot terbaik diantara sejumlah pengambilan gambar (take) yang dibuat oleh sutradara. Memilih bagian yang memiliki efek visual dan suara yang paling kuat, efektif atau penting dan membuang hasil shot yang buruk, yang tidak perlu atau tidak penting. – Keterpaduan (coherence) dan Kesinambungan (continuity) Editor juga bertanggung jawab untuk menyambung potongan gambar hingga menjadi sesuatu yang padu dan berkesinambungan.

n Transisi Peralihan potongan gambar satu ke gambar berikutnya untuk memberikan sambungan yang jelas

n Transisi Peralihan potongan gambar satu ke gambar berikutnya untuk memberikan sambungan yang jelas antara bagian-bagian terpenting. Transisi akan memberikan efek terhadap tempo film dan sifat transisi yang terjadi. Beberapa efek transisi yang sering digunakan yaitu: – Wife Sebuah gambar baru dipisahkan dari gambar sebelumnya oleh sebuah garis horisonta, vertikal atau diagonal yang bergerak melintaslayaruntukmendoronggambar yang ada diluar layar. – Flipframe Seluruh bingkai gambar seakan-akan terbalik dan mengungkapkan adegan baru, sehingga kita memperoleh efek seperti orang membalik halaman buku.

– Dissolve Perpaduan bertahap dari akhir sebuah shot ke dalam awal hot berikutnya, yang

– Dissolve Perpaduan bertahap dari akhir sebuah shot ke dalam awal hot berikutnya, yang dihasilkan dengan jalan mendempetkan (super impose) sebuah fade-out kedalam fade-in yang sama panjang, atau dengan mendempetkan adegan yang satu ke adegan yang lainnya. – Fading Fade-out Fade-in, gambar terakhir dari sekwen untuk kegelapan dalam pertama perlahan-lahan tenggelam sesaatkemudian dengan disusul semakij terangnya gambar sekwen berikutnya. – Cut to Cut Sambungan langsung dari satu gambar ke gambar berikutnya.

n Irama-irama, tempo dan pengendali waktu Irama adalah hasil dari gabungan berbagai faktor yang

n Irama-irama, tempo dan pengendali waktu Irama adalah hasil dari gabungan berbagai faktor yang terpisah, objek secara fisik yang bergerak di layar, gerakan kamera, musik, irama dialog dan flot film itu sendiri, kesemua ini diramu menjadi sebuah irama yang berpadu menjadi satu bagian yang utuh. Irama yang diciptakan mempengaruhi tempo film. Film dapat bergerak dengan cepat atau lambat, ini semua dibangun berdasarkan alur cerita yang telah dikemas.

n Penambahan waktu Editing yang terampil dapat mengembangkan konsep waktu dengan memasukan sejumlah shot

n Penambahan waktu Editing yang terampil dapat mengembangkan konsep waktu dengan memasukan sejumlah shot detail yang saling berhubungan dalam sebuah sekwen. Misalnya adengan seseorang akan memasuki rumah, shot pertama kedatangan seseorang, lalu membuka kunci pintu dengan shot extrem close up ditangan, kemuadian secara perlahan mengangkat gagang pintu, menggerakannya dan membuka pintu secara perllahan. Contoh diatas memberikan gambaran bahwa penambahan waktu ini merupakan satu cara untuk memperkuat kesan dramatik sebuah film memperlambat adegan dengan menambahkan detail actionnya.

n Pengurangan waktu Memperpendek waktu kejadian yang berlangsung menjadi lebih pendek, dengan cara memilh

n Pengurangan waktu Memperpendek waktu kejadian yang berlangsung menjadi lebih pendek, dengan cara memilh beberapa kejadian penting saja yang akan ditampilkan. Contohnya kejadian dalam sebuah perjalanan dari pagi hingga sore, di edit menjadi beberapa menit saja. n Penjajaran Kreatif Editor terpanggil untuk berkomunikasi secara kreatif dalam sebuah film. Dengan memberikan simbol-simbol atau perlambangan visual sebenarnya, ini disebut juga montage. Montage dibangun dari gambar-gambar terpisah yang menghasilkan sebuah gambaran dengan sebagian melalui keterpaduan dan penjajarannya akan membangkitkan kesadaran dan perasaan penonton.

Metode Editing n Continuity Cutting Metode ini merupakan metode penyuntingan film yang berisi penyambungan

Metode Editing n Continuity Cutting Metode ini merupakan metode penyuntingan film yang berisi penyambungan dari dua buah adegan yang mempunyai kesinambungan. n Dynamic. Cutting Metode penyuntingan film yang berisi penyambungan dari dua buah adegan yang tidak mempunyai kesinambungan.

Teknik Editing Film n Pararel Editing Penyambungan dua buah adegan yang mempunyai persamaan waktu,

Teknik Editing Film n Pararel Editing Penyambungan dua buah adegan yang mempunyai persamaan waktu, harus dirangkai silih berganti. n Cross Cutting Penyambungan gambar yang di selang atau penyilangan dari dua buah adegan dalam waktu yang tidak bersamaan. n Contras Editing Susunan gambar yang memperlihatkan kontradiksi dua adegan atau lebih. n Montase Trope Penyuntingan yang mempergunakan simbol atau perlambangan sebagai pengganti visual yang sesungguhnya.

Editing Video n Linear Editing (Analog & Digital) Pada sistem linear editing, prosesnya dilakukan

Editing Video n Linear Editing (Analog & Digital) Pada sistem linear editing, prosesnya dilakukan dengan cara langsung dan apabila terdapat kekurangan dan kesalahan, akan dilakukan pengulangan. Pada akhirnya editing sistem ini menuntut peralatan yang besar dan berkualitas untuk menjaga kualitas hasil yang sedang dikerjakan. Pada umumnya peralatan semacam ini hanya dimiliki oleh kalangan tv penyiaran (broadcasting house) dan production house (PH) skala besar. Jika hasilnya belum sempurna, akan dilakukan pengulangan editing yang memakan cukup banyak waktu dan biaya. Dalam sistem seperti ini editor harus teliti dan cermat dalam mengedit, jika terjadi kesalahan sedikit saja pekerjaan yang hampir selesai bisa jadi harus di ulang dari awal.

Proses editing linear menggunakan format analog dan digital, perbedaan ini terletak pada aspek teknologinya

Proses editing linear menggunakan format analog dan digital, perbedaan ini terletak pada aspek teknologinya saja, sebelum dan sesudah teknologi komputer dipakai. Proses editing video tape yang sangat mendasar adalah proses pengalihan/ dubbing dari sumber material (orginal tape) ke edit master (mater tape). Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan editing, yaitu: – Memilih gambar dan suara dari sumber materi dan tentukan bagian-bagian mana yang akan ditranfer ke master tape. – Temukan bagian yang harus ditempatkan pada master tape. – Untuk mendapatkan squence yang tepat, tempatkan bagian yang telah ditemukan pada kolom yang sesuai. – Bagian-Bagian tersebut kemudian dialihkan/ dub dari sumbernya ke master tape, scene by scene.

n Non Linear Editing Sistem editing ini sering juga disebut Digital video editing. Teknologinya

n Non Linear Editing Sistem editing ini sering juga disebut Digital video editing. Teknologinya sudah menggunakan komputer dengan sepenuhnya. Sistem ini juga disebut Random Access video dan audio kedalam suatu media rekam berupa disk (disk storage/ media storage) atau hard disk. Dengan Non linear editing, editor dapat melakukan proses penyuntingan berulang-ulang untuk bagian yang belum sempurna disembarang tempat (random access) tanpa harus mengulang dari awal. Urutan Proses Editing untuk non linear editing adalah: 1. Logging 2. Digitizing 3. Editing Film 4. Redigitizing

n Logging Artinya, pada sistem nonlinear editing yang dicatat adalah time code in (angka

n Logging Artinya, pada sistem nonlinear editing yang dicatat adalah time code in (angka perhitungan jalannya pita kaset) dan time code out dari sebuah shot secara utuh, dari klip awal hingga sutradara memutuskan cut pada sebuah shot. Pada umumnya, mesin non linear editing jenis apapun memiliki keterbatasan dari hard disk yang sangat berhubungan dengan daya simpan gambar. Dengan keterbatasan ini, seorang editor harus betul-betul memilih shot yang baik dan selection of action sudah dilakukan pada tahap logging ini. Biasanya editor bekerja berdasarkan catatan-catatan laporan shooting, sehingga editor bekerja dengan baik.

n Digitizing Proses merekam gambar dan suara yang sudah di logging tadi dengan hard

n Digitizing Proses merekam gambar dan suara yang sudah di logging tadi dengan hard disk pada komputer. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, kita harus memutuskan dahulu audio video resolution-nya (AVR) sebelum merekamnya. AVR itu adalah pengaturan tingkat kualitas gambar yang dibutuhkan dalam pekerjaan awal ini. n Editing film Pada tahap ini, editor biasanya melakukan off line edit dahulu untuk mendapatkan gambaran keseluruhan dari program yang di edit. Menyatukan potongan-potongan gambar, merekam voice over dan musik. Dalam editing bisa juga editor menyatukan kegiatan off line dan on line sekaligus asal didukung dengan hardware dan software yang memadai.

n Redigitize Kemudian editor melakukan on line mengisi semua materi yang harus sudah disatukan

n Redigitize Kemudian editor melakukan on line mengisi semua materi yang harus sudah disatukan visual dan audio, termasuk mengisi visual effect. Untuk penggunaan mesin yang berbeda antara off line dan on line, proses ini dilakukan dengan cara menggunakan edit decition list (EDL), kita harus menggunakan EDL dari time line yang sudah ada ketika membuat off line editing. Hal ini agar tidak terjadi perbedaan AVR di dalam satu time line.

n Audio Sweetening Film sebagai sebuah karya audio visual, harus bermutu bukan saja dari

n Audio Sweetening Film sebagai sebuah karya audio visual, harus bermutu bukan saja dari segi visual tapi juga dari segi audio. Untuk itulah diperlukan proses audio sweetening. Pada tahap ini, kualitas audio dari gambar yang dihasilkan ketika syuting diperbaiki lagi kualitasnya, bahkan kalau ada yang sudah tidak bisa diperbaiki, maka diperlukan pengambilan ulang audionya saja atau dikenal dengan istilah dubbing (sulih suara). Audio yang direkam secara langsung (direct sound) diperbaiki lagi kualitasnya. Di studio audio, audio yang telah direkam dengan DAT (Digital Audio Tape) diperiksa dan diperbaiki lagi sehingga terdengar jernih dan tidak menyakitkan telinga penonton dengan nuansa bunyi yang tidak perlu.

n Audio Sweetening Setelah kualitas audio diperbaiki, selanjutnya audio ditata ulang agar semua elemen

n Audio Sweetening Setelah kualitas audio diperbaiki, selanjutnya audio ditata ulang agar semua elemen suara terdengar sinkron atau sesuai dengan rekaman gambar dan suasana yang diinginkan. Proses sinkronisasi ini disebut mixing. Dalam hal ini soundman banyak berdiskusi dengan editor, untuk lebih menyelaraskan audio dengan gambar hasil editing.

n Visual Effect Kebutuhan visual effect pada masing-masing film sangat tergantung pada genre film

n Visual Effect Kebutuhan visual effect pada masing-masing film sangat tergantung pada genre film yang bersangkutan. Semakin film yang dibuat bersifat film laga (action) atau fantasi (science fiction), maka kebutuhan visual effect akan semakin besar dibandingkan dengan film drama atau komedi romantis. Visual effect adalah penambahan efek-efek visual pada gambar yang dihasilkan setelah syuting. Pemakaian visual efek digunakan apabila dirasakan ada yang kurang pada gambar atau untuk menambah kualitas gambar tersebut. Ketika syuting berlangsung, kondisi langit sedang tidak terlalu cerah dan kosong melompong. Dengan visual effect, yang dilakukan di studio, maka langit itu pun dibuat lebih cerah dengan tambahan kerlap kerlip bintang di kejauhan. Hasilnya, scene itu bukan saja lebih hidup dan lebih indah, juga lebih puitis.

n Color correction Proses ini sebenarnya merupakan bagian dari tahap visual effect. Color correction

n Color correction Proses ini sebenarnya merupakan bagian dari tahap visual effect. Color correction adalah tahap perbaikan kualitas gambar dari segi warna. “Misalnya kita ingin moodnya romantis, lalu semua warna dibikin jadi warna warni romantis. Color correction juga diperlukan untuk membuat agar tone dan color dan tiap-tiap scene sesuai dengan cerita”. Selain itu, pada tahap ini juga digunakan untuk mengoreksi kualitas cahaya. Apakah ada yang berlebih (over) atau malah kurang (under). Kecuali penambahan warna menjadi lebih cerah untuk mendukung suasana film ini sebagai film komedi romantis remaja.

n Music Musik dalam film digunakan untuk mempertegas sebuah adegan supaya lebih kuat maknanya,

n Music Musik dalam film digunakan untuk mempertegas sebuah adegan supaya lebih kuat maknanya, dan secara garis besarnya dibagi dua, ilustrasi musik dan theme song. Ilustrasi musik bisa dihasilkan oleh alat musik atau lainnya. Ini digunakan untuk memperkuat suasana. Departemen musik ini biasanya dipimpin oleh seorang Music Director. Sama seperti editing, meski musik adalah pasca produksi, namun persiapannya tetap pra produksi. Departemen musik pada produksi juga banyak berdiskusi dengan sutradara untuk mengetahui musik jenis seperti apa saja yang dibutuhkan dalam film tersebut. Apabila konsep sang music director diterima maka ia akan membuat beberapa komposisi musik yang dirasa cocok.

n Music Selain ilustrasi musik, ada theme song. Theme song adalah lagu yang merupakan

n Music Selain ilustrasi musik, ada theme song. Theme song adalah lagu yang merupakan bagian dari identitas film tersebut. Theme song bisa saja lagu yang ditulis khusus untuk film tersebut ataupun lagu yang sudah popular. Dalam hal ini seorang Film Scorer sangat berperan, meski ia tetap harus berdiskusi dengan sutradara dan produser dalam pemilihan lagu-lagu untuk theme song dalam filmnya.

n Frame Aspect Ratio Aspect ratio adalah perbandingan antara lebar dan tinggi bingkai gambar

n Frame Aspect Ratio Aspect ratio adalah perbandingan antara lebar dan tinggi bingkai gambar (frame). Rasio untuk tayangan televisi adalah 1, 33: 1, artinya lebar frame yang muncul di televisi adalah 1, 33 kali dari tinggi. Aspect ratio ini dipilih sesuai dengan konsep visual yang ingin ditampilkan. Film Hollywood kebanyakan diproduksi dengan aspect ratio 1, 85: 1 sementara film-film Eropa kebanyakan bermain di aspect ratio 1, 66: 1. Di Indonesia sendiri, kedua format ini cukup populer. Sementara untuk format video, beberapa kamera menyediakan feature untuk memilih aspect ratio sesuai dengan konsep visual yang dikehendaki. Aspect ratio ini menjadi penting untuk dipertimbangkan apabila film yang tadinya diputar di bioskop ditayangkan di televisi. Gambar yang muncul di televisi tampak pepat seperti seolah-olah terpotong, baik di bagian kiri, kanan atau keduanya. Ini lantaran aspect ratio film 1, 66: 1 sementara aspect ratio televisi adalah 1, 33: 1.

n Format video berdasarkan Frame rate Pengetahuan dasar tentang format video sudah menjadi tuntutan

n Format video berdasarkan Frame rate Pengetahuan dasar tentang format video sudah menjadi tuntutan dalam proses editing, setidaknya cobalah untuk mengenal format video yang umum digunakan dalam video editing. Hal lain yang perlu dipahami adalah bahwa format video sangat berhubungan dengan kualitas dan ukuran file video serta tujuan akhir output video yang akan dihasilkan. Berikut ini format video berdasarkan kecepatan tampilan frame setiap detiknya. – National Television Standards Commission (NTSC) NTSC biasanya memiliki kecepatan tampilan gambar sebesar 29. 97 frame per second (fps), standar ini digunakan oleh Amerika

– Phase Alternating Line (PAL) PAL memiliki kecepatan tampilan gambar sebesar 25 frame per

– Phase Alternating Line (PAL) PAL memiliki kecepatan tampilan gambar sebesar 25 frame per second (fps). Ini berarti jika dilihat dari sisi kecepatan tampilan gambar, NTSC memiliki kualitas gambar lebih baik dengan selisih tampilan sekitar 4. 97 frame setiap detiknya. Standar ini digunakan di sebagian besar negara Eropa, Australia, New Zeland, China, Thailand dan beberapa negara Asia. Setting pixel aspect ratio yang tepat untuk PAL adalah sebesar 1. 0666 dengan ukuran frame 720 x 576 dan frame aspect ratio 4: 3 Jika menggunakan PAL Widescreen (frame aspect ratio 16: 9) sebaiknya digunakan pixel aspect ratio sebesar 1. 4222. Setting pixel aspect ratio memang tidak akan ditemui pada software video editing praktis dan hanya akan diperlukan dalam software video editing professional. Akan tetapi kemampuan untuk mengetahui jenis file video berdasarkan kecepatan tampilan frame setiap detiknya tetap diperlukan dalam setiap proses video editing, bahkan sejak pengambilan gambar dilakukan.

n Format video berdasarkan Kompresi Pembagian format video yang juga popular adalah berdasarkan kompresinya.

n Format video berdasarkan Kompresi Pembagian format video yang juga popular adalah berdasarkan kompresinya. Kompresi adalah metode pembentukan file video melalui proses pengkodean ulang file video dengan menghilangkan data sedudan untuk memperoleh ukuran file yang lebih kecil. Berikut ini beberapa format video berdasarkan jenis kompresinya. – Audio Video Interleaved (AVI) AVI merupakan format file video buatan Microsoft. Format ini merupakan salah satu format video tertua yang diperkenalkan Mocrosoft sejak dirilisnya Windows 3. 1. sebagian besar camcorder (baik itu analog maupun digital) menjadikan format ini sebagai format baku saat capture video. Dengan ukurannya yang sangat besar, file ini seringkali dikatakan sebagai format video yang belum terkompresi (padahal AVI merupakan salah satu jenis kompresi video juga).

– Moving Picture Experts Group (MPEG) MPEG (sering disebut sebagai MPG) saat ini menjadi

– Moving Picture Experts Group (MPEG) MPEG (sering disebut sebagai MPG) saat ini menjadi standar kompresi file digital video-audio. Format ini memiliki beberapa jenis, berdasarkan pada kualitas gambar dan “lapisan” yang digunakannya, yaitu MPEG-1 atau disebut MPEG layer 1, MPEG-2 atau MPEG layer 2, dan MPEG-4 atau MPEG layer 4. MPEG-1 memiliki kualitas video yang rendah, bersolusi 352 x 240, 30 frames per detik. MPEG-1 menjadi standar sendiri yang kita kenal sebagai Video Compact Disc (VCD). MPEG-2, memiliki kualitas yang jauh lebih baik. Resolusinya mencapai 720 x 480 hingga 1280 x 720 dan berkecepatan 60 frames per detik dengan disertai kualitas audio yang cukup baik. SVCD maupun DVD menggunakan format ini. Format MPEG-4 mendukung transmisi via jaringan dengan bandwith kecil karena ukurannya yang sangat kecil. Salah satu format video yang menggunakan MPEG-4 adalah Div. X yang sudah mulai popular dan diprediksikan akan menjadi format video standar untuk internet di masa depan.

– Video Compact Disc (VCD) Saat ini format VCD masih menjadi format yang paling

– Video Compact Disc (VCD) Saat ini format VCD masih menjadi format yang paling populer digunakan di masyarakat kita meskipun format Digital Video (DVD) semakin digemari. Format VCD memiliki struktur yang agak “aneh”, yaitu tidak berdiri sendiri maupun memiliki beberapa folder berisi file-file pendukung adar dapat diputar di VCD player. File video dari format ini adalah file dengan ekstensi. dat yang dapat dikatakan sebagai singkatan dari data yang berada pada folder MPEG atau Video. File. dat adalah file AVI yang dikompresi menjadi MPEG dan disesuaikan dalam struktur VCD. Pada dasarnya VCD merupakan versi khusus dari CD-ROM yang menggunakan MPEG-1 (MPEG Layer 1). Kualitas VCD dapat dikatakan hampir setara dengan video yang menggunakan VHS, namun kadang lebih baik. Format ini dapat kita putar di CD-ROM, DVD-ROM, VCD Player atau DVD Player.

– Super Video Compact Disc (SVCD) SVCD sempat populer beberapa tahun lalu, namun keberadaannya

– Super Video Compact Disc (SVCD) SVCD sempat populer beberapa tahun lalu, namun keberadaannya saat ini semakin langka. Semula format video ini sempat diprediksikan akan menjadi populer dan menggantikan VCD. Akan tetapi popularitasnya segera hilang saat setelah munculnya format video DVD. SVCD sering dikatakan sebagai perbaikan kualitas dari VCD. SVCD menggunakan format MPEG-2 (MPEG layer 2). Kualitas SVCD tentu saja lebih baik dari VCD, bahkan mendekati kualitas DVD. Kita dapat memutar SVCD di CD-ROM atau DVD-ROM dengan software SVCD, SVCD player, atau DVD player.

– Digital Video Disc (DVD) DVD saat ini menjadi standar audio-visual kualitas tinggi. Seperti

– Digital Video Disc (DVD) DVD saat ini menjadi standar audio-visual kualitas tinggi. Seperti halnya SVCD, DVD juga menggunakan format video MPEG-2 (MPEG layer 2). Meskipun DVD ukuran memiliki ukuran file yang jauh lebih besar dari VCD, namun sebuah keeping DVD dapat ditulis secara bolak balik (jenis dual side) serta dua lapisan (jenis dual layer) membuat sebuah keping DVD dapat menyimpan file lebih dari delapan kali keping CDROM yang biasa digunakan untuk menyimpan file VCD. DVD dapat diputar pada DVD-ROM atau DVD player stand alone. – Windows Media Video (WMV) WMV adalah format standar Windows. Meskipun WMV merupakan standar Windows yang mendominasi pasar system operasi saat ini, format ini tidak banyak digunakan sebagai standar video editing.

– Div. X Dikembangkan oleh Div. XNetworks, format video kompresi berbasis MPEG-4 ini memiliki

– Div. X Dikembangkan oleh Div. XNetworks, format video kompresi berbasis MPEG-4 ini memiliki ukuran yang sangat kecil, bahkan dapat mencapai kurang dari seperdelapan ukuran MPEG-2 dengan kualitas yang tetap terjaga. Format ini sering disebut “video MP 3”. Biasanya file video Div. X memiliki ekstensi. divx, . mp 4, atau. avi. Ekstensi. avi milik Div. X tentu berbeda dengan. avi standar. Agar software player yang digunakan dapat memutar file dengan format ini, harus ditambahkan adds-on atau Div. X Codec atau player khusus yang dapat diperoleh dari situs www. divx. com.